Share

144 Memecahkan Celengen Rindu

Jantung Naren yang sejak tadi berdebar lebih cepat, kini mulai kembali ke ritme yang semula setelah mendengar sahutan suara "Sah" di dalam grand ballroom yang dijadikan venue akad nikahnya.

Ia melirik wanita yang kini ada di sebelahnya dan berlabel 'istrinya', yang sedang terisak karena haru.

"Kamu terpaksa ya nikah sama aku?" bisik Naren.

"Ih kok ngomong gitu?"

"Ya habisnya nangis terus dari tadi," jawab Naren sambil terkekeh tapi tangannya dengan sigap menghapus air mata Rhea dengan tisu.

"Terharu, Maaas. Astaga, masih aja diajak bercanda," ucap Rhea bersungut.

Ada rasa lega yang benar-benar merajai hati Naren saat Rhea mencium punggung tangannya, sebagai tanda bakti seorang istri pada suami.

Usai acara inti, keduanya duduk di antara para keluarga dan kerabat dekat mereka untuk menikmati brunch.

"Habis ini mau ngapain, Mas?" tanya Endra dengan keisengan level dewanya.

Naren yang sedang menyesap kopi tiba-tiba tersedak mendengar pertanyaan Endra. Waktu jeda mereka untuk beristirahat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status