Home / Rumah Tangga / Dicerai Di Malam Pertama / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Dicerai Di Malam Pertama: Chapter 131 - Chapter 140

188 Chapters

Bab 131 Kamu Di Mana?

Stela mengangguk. Perasaannya yang semakin yakin jika Sean akan jauh lebih baik dari kemarin. Namun, dia ingin benar-benar yakin dulu dengan sikap Sean, sebelum keputusan akhir dibuat."Mau berdansa denganku?" tanya Sean menarik tangan Stela. Dia berdiri dan mengajak Stela berdiri.Stela yang berdiri, mengikuti Sean yang mengajaknya untuk berdansa, mengikuti alunan musik yang begitu merdu."Terima kasih untuk kebahagiaan hari ini," ucap Stela. Dalam dekapan Sean, dia mengalungkan tangannya di leher Sean."Anggap ini ganti atas kesedihan yang aku berikan, dan mungkin akan banyak lagi yang akan gantikan," ucap Sean. Tangan Sean membelai wajah Stela. Menyelipkan rambut dibalik telinga. "Terima kasih sudah memberikan aku kesempatan kedua.""Iya," jawab Stela. Tangannya diturunkan dan beralih melingkar di tubuh Sean. Kepalanya, dia benamkan di tubuh Sean, untuk mendekap erat tubuh kekar yang selalu dia rindukan.Menikmati makan malam berlanjut dengan berdansa, mereka kembali ke villa. Rasa
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 132 Kesabaran

"Apa kamu bersama Sean?""Iya."Suara hening setelah Finn mendengar jika Stela pergi bersama Sean. Rasanya seketika sakit menggerogoti hatinya."Kapan kamu kembali?""Hari ini aku akan kembali, ada apa kamu menghubungi aku?" Stela masih belum menemukan jawaban kenapa Finn menghubungi dirinya."Tidak, aku hanya ingin mengajakmu makan siang saja," elak Finn.Padahal kemarin Finn ke kost Stela, tetapi sampai di sana dia mendapati jika ternyata Stela sudah tidak tinggal di sana. Dia mengingat jika Stela beberapa hari ini pulang bersama Sean, jadi dia menduga jika Stela tinggal bersama Sean."Maaf Finn aku tidak bisa," elak Stela."Baiklah kalau begitu, sampai jumpa di kantor.""Oke Finn, sampai jumpa." Stela mematikan sambungan teleponnya.Saat sedang asik mematikan sambungan telepon, tiba-tiba tangan Sean melingkar di tubuhnya. "Siapa?" tanyanya seraya mendaratkan kecupan di pipi Stela."Finn."Sean mendengus kesal mendengar nama rekan bisnisnya. Dia tidak menyangka rekan bisnisnya itu t
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 133 Aku Mencintaimu

Sean mengayunkan langkah ke pintu untuk mengecek siap yang datang. Saat membuka pintu apartemennya, dia melihat Olivia yang berdiri di depan pintu."Hai," sapa Olivia dengan wajah sumringah."Hai." Sean menyapa datar kedatangan Olivia."Apa begini cara kamu menyambut tamu? Tidak mempersilakan masuk," ucap Olivia memutar bola matanya malas."Ayo masuklah!" ajak Sean seraya membuka lebar pintu apartemennya.Olivia masuk dan langsung duduk di sofa ruang tamu. Matanya tertuju pada laptop milik Sean. "Kamu masih saja mengerjakan pekerjaan di hari libur ini," ucapnya."Mau minum apa?" Sean tidak menanggapi pertanyaan Olivia dan justru menanyakan hal lain."Apa saja."Sean menuju ke dapur dan mengambil soft drink. Membawa dua soft drink, Sean kembali ke ruang tamu. "Minumlah," ucapnya meletakkan kaleng soft drink di meja.Olivia langsung meraih minuman yang diberikan oleh Sean, dengan satu gerakan dia membuka tutup soft drink dan meminumnya."Ada apa kamu ke sini?" Tanpa basa-basi Sean langs
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 134 Tidak Bisa Menuduh

"Menurutmu?"Sean mengumpat dalam hatinya. 'Apa dia melihat aku mendekap Olivia?' batin Sean."Aku bisa jelaskan semua."Stela tidak mau mendengar penjelasan Sean sama sekali. Dia memilih untuk berlalu ke kamarnya, dan meninggalkan Sean.Sean menyesali keputusannya yang mendekap Olivia, karena dia harus menghadapi kemarahan Stela. Mengikuti Stela di belakangnya, Sean mencoba menjelaskan pada Stela."Sayang, semua tidak seperti yang kamu lihat.""Memang apa yang aku lihat?" Stela justru balik bertanya pada Sean. Masuk ke dalam kamarnya, dia menuju ke lemari."Tadi yang kamu lihat." Sean bingung menjelaskan pada Stela. Sebenarnya dia sendiri ragu istrinya itu benar-benar melihatnya atau tidak."Memang apa yang aku lihat?" Stela mengulang kembali pertanyaannya. Tangannya terus saja menyingkap tumpukan baju untuk mencari satu baju. Saat dia menemukan baju pilihannya, dia menarik satu baju."Sayang …." Sean benar-benar bingung menjelaskan apa."Ganti bajumu!" Stela memberikan baju yang di
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 135 Usaha Memisahkan

Olivia yang keluar dari apartemen Sean, langsung menuju ke dalam sebuah mobil."Dia ada di sana," ucapnya."Kamu melihatnya?" tanya Finn memastikan."Ada," jawab Olivia. Dia mengingat bagaimana tadi melihat Stela yang berada di belakang Sean. 'Aku harap dia melihat, dan menyulut emosinya,' batinnya senang.Finn yang mendengar jawaban Olivia, merasa sedikit kecewa. Namun, tidak bisa dielakan jika Stela memang masih istri Sean."Sudah ayo pulang," ajak Olivia. Namun, dia melihat Finn yang tampak diam saja saat dia mengajaknya untuk pulang. "Sudah jangan bersedih seperti itu," ucapnya menepuk bahu Finn.Finn menoleh pada teman SMA-nya itu. Dia mengingat bagaimana tadi dia menghubungi Olivia untuk meminta tolong mengecek keberadaan Stela di rumah Sean."Iya." Finn memutar kunci mobil dan menginjak pedal gasnya. Melajukan mobilnya, meninggalkan apartemen Sean."Bagaimana jika kita makan dulu," ajak Olivia. Melihat temannya bersedih, dia merasa tidak tega."Iya, ke restoran biasa?" tanya Fi
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 136 Tidak Jadi Bercerai?

Suara yang tidak asing tiba-tiba terdengar saat Stela fokus pada lift yang belum juga terbuka. Saat menoleh, benar dugaannya jika itu adalah Finn."Pagi, Pak," sapanya."Kamu belum menjawab pertanyaan aku, kenapa kamu begitu senang?" Finn mengulang kembali pertanyaannya."Apa Bapak lupa jika saya selalu bahagia saat bekerja?" Stela balik bertanya pada Finn yang terus mencecar dengan pertanyaan yang sama.Finn terdiam. Dia ingat betul bagaimana dulu dia melihat Stela yang tampak tenang dan tidak menampilkan kesedihannya, saat melihat Sean pertama kali. Padahal mungkin saja di dalam hatinya begitu terluka.Lift terbuka, membuat Finn dan Stela menghentikan pembicaraan dan masuk ke dalam lift. Di dalam lift hanya ada keheningan yang tercipta, karena Stela hanya memang memilih diam, sedangkan Finn sudah enggan bertanya lagi.Keluar dari lift, mereka menuju ke ruangan masing-masing. Memulai pekerjaan yang harus mereka kerjakan.Sepanjang mengerjakan pekerjaannya, Stela sengaja tidak terlalu
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 137 Merencanakan Apa?

"Belum tahu.""Apa belum tahu, yang benar saja kamu! Apa lagi yang kamu ragukan lagi?" Ana masih tidak tahu apa yang dipikirkan oleh temannya itu."Meyakinkan dengan pasti sebesar apa perasaan ini."Ana hanya bisa mendengus kesal, karena ternyata temannya itu belum menemukan jawabannya. "Terserah padamu, tetapi ingatlah jangan terlalu lama." Dia memperingatkan keras temannya itu."Iya."Setelah selesai makan siang, mereka masuk ke dalam kamar hotel. Stela ikut Ana ke kamarnya, dan membiarkan Sean untuk ke kamar sendiri. Stela ingin membantu Ana menyiapkan segala kebutuhan Ana yang sedang berias diri."Kamu cantik sekali," ucap Stela saat Ana sudah selesai dirias."Terima kasih." Ana tersenyum mendengar pujian dari Stela."Stel, Ana tinggal bersiap memakai gaunnya, lebih baik kamu bersiap juga," ucap Mama Ana pada Stela.Stela mengangguk. Dia pun pamit ke kamarnya untuk bersiap. Mengetuk pintu kamar, Stela menunggu Sean membuka pintu. Saat pintu terbuka, tampak Sean dengan wajah bangun
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bab 138 Panik

"Hai, Stel." Olivia mengulurkan tangan pada Stela. Senyum tipis tertarik di ujung bibirnya."Hai." Stela menerima uluran tangan dari Olivia.Olivia tersenyum pada Sean sambil mengulurkan tangannya pada Sean. "Ternyata kamu ke sini juga," ucapnya."Iya, menemani Stela." Jawaban Sean terdengar lugas dan jelas. Dia seolah ingin menjelaskan pada semua orang yang ada di sana jika hubungannya dengan Stela sudah jauh lebih baik. Ekor mata Sean melirik pada Finn, berharap rekan bisnisnya itu mendengar.Finn yang berada di hadapan Sean, menyadari jika kalimat itu sengaja Sean ucapkan. Namun, dia bersikap biasa saja. Dia tidak mau terpancing emosi dan dapat merusak suasana pesta."Kami permisi dulu." Sean mengajak Stela untuk menikmati hidangan di pesta.Finn dan Olivia hanya bisa melihat Sean dan Stela berlalu begitu saja untuk menikmati hidangan."Apa kamu cemburu?" tanya Olivia pada Finn.Pertanyaan itu sedikit menggelitik Finn. 'Apa aku salah cemburu pada istrinya orang?' tanyanya pada diri
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bab 139 Khawatir

Akhirnya setelah keluar dari area hotel, dia menemukan rumah sakit terdekat. Memarkirkan mobilnya ke UGD, Stela langsung keluar dari mobil.Perawat sudah siap di depan ruang UGD dan membantu Stela membawa Sean. Perawat langsung membawa Sean ke dalam ruang UGD untuk melakukan pertolongan pertama yaitu memberikan oksigen pada Sean.Hingga beberapa saat kemudian dokter datang dan memeriksa Sean, dan melakukan tindakan pada Sean termasuk memberikan obat dengan cara menyuntikkannya pada tubuh Sean.Stela hanya bisa pasrah dan berharap Sean akan baik-baik saja. Dengan setia dia berada di samping Sean, menunggu suaminya itu kembali sehat."Bagaimana Dok?" tanya Stela."Tidak apa-apa, alerginya sudah ditangani, dia akan segera pulih.""Apa perlu dirawat?" tanya Stela masih merasakan kecemasan."Tidak perlu, sepertinya alerginya akan membaik karena sudah diberikan obat. Saya akan resepkan obat, dan Nyonya bisa tebus obatnya.""Baiklah." Stela mengangguk. Dia menunggu dokter yang menuliskan res
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bab 140 Kejutan

Sean terpaku mendengar ucapan Stela. Menyebut statusnya sebagai istri, itu menandakan jika istrinya itu sudah benar-benar menerimanya. "Coba ulangi lagi kata-katamu," pinta Sean."Apa?" tanya Stela polos."Tadi, yang kamu bilang jika kamu istri yang khawatir pada suaminya." Sean mengingatkan pada Stela."Kamu sudah mengulangnya, untuk apa aku mengulangnya lagi," elak Stela."Aku mau dengar dari mulutmu." Sean bena-benar menanti kalimat itu keluar dari mulut Stela."Cepat makan, aku belum makan juga, jadi jangan membuat lama aku menyuapimu." Stela berusaha mengalirkan pembicaraan karena merasa malu mengingat ucapannya yang lolos begitu saja."A …."Belum selesai Sean berbicara, mulutnya sudah disuapi bubur oleh Stela. Dia pun tak dapat berbicara karena tanpa memberikan jeda, Stela terus saja menyuapinya.Sampai akhirnya satu mangkuk bubur abis, Sean tidak dapat berbicara karena, Stela berlanjut memberikannya obat. Istrinya itu langsung pergi meninggalkannya untuk menaruh mangkuk di dap
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status