Home / Rumah Tangga / Dicerai Di Malam Pertama / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Dicerai Di Malam Pertama: Chapter 141 - Chapter 150

188 Chapters

Bab 141 Aku Mencintaimu

"Di sana Mama bosan, makanya Mama ingin segera pulang dan bertemu kalian." Adel mendekap tubuh Stela yang berada di sampingnya.Sean melihat ke arah papanya. Papanya hanya mengangkat bahunya, dan itu menandakan jika papanya hanya bisa pasrah menuruti keinginan mamanya."Lalu kenapa tidak mengabari jika Mama dan Papa ke sini?" Sebenarnya Sean benar-benar terkejut dengan kedatangan mamanya. Namun, beruntungnya Stela ada di apartemen, jadi tidak terjadi drama."Mama tidak mau merepotkan kalian, lagi pula juga Mama segera pulang karena mau istirahat." Adel dengan santai menjawab pertanyaan anaknya.Sean hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia sudah tahu betul keinginan mamanya sudah tidak bisa dibantah. Sekali dia bilang 'iya' atau 'sekarang', tidak ada yang bisa menolak lagi.Jadi Sean sudah menduga, jika mamanya pasti memaksa untuk mampir ke apartemennya terlebih dahulu sebelum sampai ke rumah mereka."Jadi Mama dan Papa dari Bandara langsung ke sini?" tanya Stela mematikan."Iya, Mama
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 142 Jangan Lakukan

Di sebuah restoran hotel bintang lima, Sean dan Stela menikmati makan malam mereka. Makan malam yang disiapkan khusus untuk merayakan kebersamaan mereka kembali, sangat spesial.Hidangan yang begitu menggiurkan, berada di atas meja. Hiasan lilin di sekitar, hidangan pun membuat susunan meja makan menjadi sangat indah.Alunan musik romantis mengiringi Sean dan Stela yang sedang menikmati makan malam indah.Senyuman yang terus mengembang di wajah mereka, menandakan seberapa besar rasa bahagia yang sedang mereka rasakan."Apa kamu bahagia?" tanya Sean pada Stela."Pertanyaan apa itu?" Stela justru balik bertanya. Dia menyelipkan kekesalan dalam ucapannya.Sean tertawa melihat istrinya yang tampak kesal. Dia tahu sebenarnya istrinya begitu bahagia. Namun, dia ingin mendengar kalimat itu dari istrinya."Aku bahagia." Suara merdu dan lembut terdengar kembali."Terima kasih, Sayang, aku akan selalu membuatmu bahagia." Janji yang diucapkan oleh Sean untuk Stela.Mereka melanjutkan makan maka
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 143 Tetapi Apa?

"Aku bukan tidak mau, tetapi …." Stela malu untuk mengatakannya."Tetapi apa?" Sean begitu penasaran dengan apa yang terjadi dengan Stela."Aku sedang datang bulan," jawab Stela lirih.Mata Sean membelalak saat mengetahui alasan istrinya menolaknya. Dia pikir jika istrinya tidak mau karena memang belum siap untuk melakukannya.Sean kembali duduk di tempat tidur tepat di samping tubuh Sean. "Jadi kamu sebenarnya tidak menolak?" Dia mencoba memastikan pada istrinya."Iya," jawab Stela malu-malu.Senyum di wajah Sean langsung mengembang. Dia senang ternyata istrinya menerima dirinya, hanya saja ternyata sang waktu belum mengizinkan."Sejak kapan kamu datang bulan?" tanya Sean penasaran."Tadi sewaktu bersiap untuk makan malam." Stela menjelaskan pada suaminya.Sean hanya bisa bersabar. Dia sadar jika malam ini dan tujuh hari ke depan, dia tidak akan bisa melakukannya. Memutar otaknya, dia mencari cari menuntaskan kembali hasratnya."Kalau bagian atas saja, apa boleh?" tanya Sean ragu-rag
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 144 Auri Sakit

"Kenapa? Apa kamu sakit?" tanya Finn pada Stela."Iya, Pak, saya sakit jadi tidak bisa berangkat bekerja.""Baiklah, kalau begitu, kamu istirahat saja di rumah.""Baik, terima kasih sebelumnya." Stela mematikan sambungan telepon, dan meletakkan kembali di atas nakas.Bersama dengan itu, Sean keluar dari kamar mandi. Dengan handuk di pinggang, dan rambut basahnya membuat Sean begitu tampak sexy."Apa kamu sudah mengabarinya?" tanya Sean. Dia melangkah menuju ke lemari untuk mengambil bajunya."Sudah.""Baguslah," ucap Sean seraya memakai kemeja kerjanya. "Sepertinya aku harus meninggalkan kamu di apartemen sendiri, kamu tahu bukan, jika hari ini aku ada jadwal bertemu Finn."Stela mengingat jika memang nanti jam sepuluh Sean dan Finn ada pertemuan. Sean akan ke kantor Finn untuk membahas tentang proyek mereka."Iya aku tahu."Sean menghampiri Stela. Menatap lekat wanita yang sudah kembali padanya itu. "Setelah bertemu dengan Finn, aku akan cepat pulang." Dia mendaratkan kecupan di dahi
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 145 Kurma Muda

Sean memilih langsung pulang sesuai dengan janjinya pada Stela. Sejak dari tadi pikirannya terus terfokus pada istrinya yang sedang sakit. Dia merasa tidak tega saat mengingat jika istrinya sakit.Sampai di apartemen, Sean meletakan makanan yang dibelinya sebelum pulang ke apartemen. Dia berniat untuk makan bersama dengan Stela.Masuk ke kamar, Sean mendapati Stela yang sedang asik tertidur. Sebenarnya Sean tidak tega membangunkannya, tetapi istrinya harus makan.Duduk di tepi tempat tidur, Sean membelai lembut rambut Stela. "Sayang," panggilnya.Merasakan sentuhan dan suara yang tidak asing di telinganya, Stela membuka matanya perlahan. Dia melihat Sean yang tersenyum manis di wajahnya."Kamu sudah pulang?""Iya, maaf membangunkan kamu.""Tidak apa-apa." Stela bangun dari tempat tidur dan bersandar pada headboard tempat tidur."Aku sudah membelikan kamu makanan, jadi aku membangunkan kamu karena ingin mengajakmu makan." Sean menjelaskan seraya membelai wajah Stela."Baiklah." Stela m
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 146 Hanya Ditunda

Pagi ini Stela dan Sean berangkat dari rumah sang mama. Keadaan Stela yang sudah lebih baik membuatnya lebih semangat untuk berangkat ke kantor."Kapan kita ke pengadilan untuk mencabut berkas?" tanya Sean. Dia menoleh pada istrinya sejenak sebelum pandangannya kembali pada jalanan."Aku tidak enak kalau harus izin lagi dengan Finn. Jadi bisakah kita tunda dulu, lagi pula persidangan masih dua minggu lagi jadi aku rasa sebelum hari itu masih bisa dicabut."Sean mengangguk. Dia juga berpikir hal yang sama. Lagipula juga kalau pun sidang, sidang pertama masih sidang mediasi, jadi selambat-lambatnya dia mencabut gugatan, mereka masih bisa membatalkan di sidang mediasi."Lalu kapan kamu akan berhenti bekerja." Sean berpikir tidak baik jika sampai istrinya terlalu sering bertemu Finn. Rekan bisnisnya itu masih terus mendekati istrinya."Aku akan segera ajukan surat pengunduran diri, dan Finn bisa mencari sekretaris baru sebelum aku keluar."Sean tahu bagaimana prosedur jika harus mengundur
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 147 Serangan Jantung

Mendengar penjelasan Risha untuk teman-temannya, Stela merasa bingung. Penjelasan itu tidak sama dengan yang tadi dikatakan Risha padanya tadi di mobil."Jangan suka mengada-ada Jeng Risha, mantan calon mantu kamu ini bilang sendiri pada saya, jika dia sudah menikah dengan pria lain, dan memutuskan pernikahan dengan anak Jeng Risha." Salah satu wanita yang pernah bertemu Stela di restoran itu menjelaskan."Jadi begini lho Jeng-Jeng semua. Memang benar, calon mantu saya ini sudah pernah menikah, dan sekarang sedang mengajukan surat permohonan cerai ke pengadilan," jelas Risha."Maksudnya bagaimana Jeng Risha?" tanya teman Risha."Jadi begini, calon menantu saya ini sudah mau bercerai dan sudah mengajukan perceraian ke pengadilan, tetapi suaminya tiba-tiba datang, dan membuat kisruh kisah cinta anak saya. Namanya juga anak muda, cinta segitiga begitu."Stela benar-benar tidak habis pikir dengan penjelasan dari Risha. Wanita itu seolah memperkeruh keadaan sebelumnya. Stela ingin berbicar
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 148 Rumah Sakit

Stela memegang bahu Sean, dan membuat suaminya itu menatapnya. Dia menggeleng, memberikan isyarat pada Stela untuk tidak melanjutkan pertanyaan.Dalam keadaan seperti ini Sean merasa sangat dilema. Dia menyadari keadaan mamanya tidak bisa dibantahkan oleh dirinya, apalagi mamanya baru saja mengalami serangan jantung."Aku akan menunggu di luar." Stela memberitahu Sean. Dia keluar dari ruang rawat dan menunggu di ruang tunggu.Sean benar-benar tidak mau menambah pikiran mamanya. Dia pun meminta mamanya untuk istirahat. Pikirannya bertanya-tanya ada apa sebenarnya yang terjadi. Namun, dia belum menemukan jawabannya.Stela yang menunggu di luar, menghubungi Finn untuk mengabari jika dia tidak bisa kembali ke kantor karena mertuanya sakit, dan Finn mengizinkan Stela untuk tidak kembali ke kantor.Saat sedang menghubungi Finn, Stela melihat papa mertuanya datang. Dia menghampiri Stela dan menanyakan keadaan mamanya. Stela menjelaskan jika sang mama sudah sadar dan dalam masa perawatan.Ses
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 149 Pilih Mama Atau Dia?

"Memangnya apa?""Mama melihat seorang wanita paruh baya sedang mengenalkan Stela sebagai calon menantunya pada teman-teman arisannya." Adel menjelaskan kejadian kemarin pada Sean.Sean memutar ingatannya. Kemarin Stela memang mengatakan jika dia menemani mama Finn untuk makan siang, dan di sanalah dia bertemu dengan mamanya. Namun, Sean tidak menyangka jika ternyata mama Finn sedang mengenalkan Stela pada teman-temannya.'Kenapa Stela tidak mengatakannya?' batin Finn.Buru-buru Sean membuang jauh pikiran buruknya. Dia sadar betul jika kemarin Stela menangis, jadi mungkin istrinya itu belum sempat mengatakannya."Dan apa kamu tahu apa yang dikatakannya? Anaknya akan menikah dengan Stela setelah kalian bercerai." Dengan menggebu-gebu Adel menceritakan pada Sean."Ma ….""Dia juga menunjukan foto berkas perceraian kalian," potong Adel."Ma, Sean bisa jelaskan, mungkin ini terjadi kesalahpahaman." Sean mencoba menenangkan mamanya."Salah paham kamu bilang? Ada nomer berkas pengajuan perc
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 150 Ulah Kalian!

Stela pikir Sean akan mengejarnya, tetapi ternyata pikirannya salah. Mengingat keadaan mertuanya, Stela berpikir jika pasti Sean tidak tega meninggalkan mamanya.Dalam keadaan yang seperti ini, sebenarnya Stela malas sekali untuk masuk kerja, tetapi kemarin dia sudah izin, dan tidak mungkin dirinya izin lagi.Sampai di kantor, Stela memulai pekerjaannya. Namun, tetap saja pikirannya masih melayang dengan pertanyaan mertuanya yang meminta Sean untuk bercerai dengannya."Auri," sapa Finn saat baru saja datang. Dia melihat Stela yang melamun seperti sedang memikirkan sesuatu."Pak," sapa Stela seraya menundukkan kepalanya sedikit."Apa mama mertuamu masih sakit?" Finn menduga jika kesedihan yang dirasakan Stela akibat mertuanya yang sakit."Sudah, Beliau sudah sembuh.""Apa kamu mau pulang saja? Aku akan mengizinkanmu jika kamu mau menunggu mertuamu." Finn tidak tega saat melihat Stela yang tampak sedih."Tidak, sudah ada Sean yang menunggu, nanti aku akan ke sana sepulang kerja.""Baikl
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status