Home / Rumah Tangga / Dicerai Di Malam Pertama / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Dicerai Di Malam Pertama: Chapter 161 - Chapter 170

188 Chapters

Bab 161 Persidangan

Tangan Stela yang sedang mengusap wajahnya seketika berhenti. Dia melihat suaminya dari pantulan kaca dan mengangguk.Sean menghampiri Stela dan meletakan dagunya di puncak kepala Stela. Matanya melihat Stela dari pantulan cermin. Senyuman manis mengembang sempurna di wajahnya."Kita akan bertemu di sana, dan kita tidak akan berpisah selamanya lagi," ucapnya. Dia beralih mendaratkan kecupan di pipi Stela. Mencoba menenangkan istrinya itu.Stela berdiri dan mendekap tubuh Sean. Perasaannya berada di dalam dilema. Rasa cintanya yang telah tumbuh subur harus di simpan rapat kelak."Sepertinya tidak bertemu denganku selama seminggu membuatmu begitu merindukan aku." Sean membelai rambut Stela.Dalam pelukan Sean, dia mengangguk. Rasanya dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Perasaannya benar-benar terluka, tetapi tak dapat dia ungkapkan.Sean membawa tubuh Stela ke atas tempat tidur. Mendekap erat tubuh kecil istrinya yang begitu dia rindukan. "Tidurlah, besok kita sambut hari baru," ucapny
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 162 Menceritakan Semua

"Anak nakal," ucap Adi. Tangannya membelai punggung putrinya. Adi sudah menaruh curiga saat anaknya tak kunjung pulang saat tinggal di kampung. Akhirnya dia menghubungi Sean, setelah putrinya itu pergi. Sean menceritakan semua dan membuat Adi mengerti."Belajarlah dari kesalahan," ucap Adi seraya melepas pelukannya.Stela mengangguk. Dia melihat ke arah mertuanya yang datang. "Ma … " panggil Stela mendekap tubuh mama mertuanya.(flashback on)Stela mengingat kejadian tadi pagi saat mamanya datang dan berbincang di ruang tamu. "Bagus kalau kamu sudah mengerti, karena mama ke sini ingin mencegah apa yang sudah kamu putuskan," ucap Adel tersenyum setelah menanyakan keputusan Stela."Mama sudah tahu semuanya, alasan kamu melayangkan gugatan cerai dan alasan kenapa tiba-tiba ada wanita yang mengakui kamu sebagai calon menantunya," ucap Adel.Stela meneteskan air mata. Ternyata akhirnya mama mertuanya mengetahui semuanya. Dia pikir mama mertuanya datang untuk memastikan keputusannya, akan
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 163 Rayakan

"Terima kasih." Suara Stela membuyarkan lamunan Finn yang mengingat bagaimana dirinya menjelaskan pada Mama Sean."Sama-sama," jawab Finn menyelipkan senyuman di wajahnya. Rasanya Finn benar-benar lega saat Stela kini menemukan kebahagiaannya.Saat Stela sedang berdiri di depan Finn dari balik tubuh Finn seorang wanita yang dia kenal menghampirinya."Auri, maafkan Tante," jawab Risha menangis.Stela menarik napasnya dalam dan menghembuskan dengan perlahan. Saat itu dia tidak merasakan sesak di dadanya, dan membuat yakin jika tidak ada dendam di hatinya."Bolehkah aku minta Tante untuk meminta maaf terlebih dahulu pada mama," pinta Stela.Risha melihat mertua Stela dari kejauhan. Dia mengangguk dan menghampiri Adel yang berdiri di samping Sean."Sebelumnya saya meminta maaf, karena telah membuat Anda jatuh pingsan dan membuat hubungan Anda dengan menantu Anda rusak," ucap Risha. Dia yang selalu dihantui resa bersalah merasa jika semua harus segera dia selesaikan."Sudahlah Jeng, saya t
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 164 Ke Mana?

Di kamar Sean, Stela bersiap untuk tidur. Hari ini, Stela menginap di rumah Sean. Di kamar yang hanya beberapa kali Stela pernah tempati.Sean yang baru selesai mandi, meletakan handuknya dan berlalu menghampiri Stela, merangkak ke atas tempat tidur dia ikut merebahkan tubuhnya di samping Stela.Matanya memandangi wajah Stela yang selalu membuatnya jatuh cinta. Dia masih tidak percaya, setelah semua hal yang dia lalui kini dia bisa bersama dengan istrinya itu."Kenapa memandangi aku begitu?" tanya Stela yang malu saat dipandangi oleh Sean."Aku masih tidak percaya ternyata sudah melewati banyak hal." Sean membelai pipi Stela. "Aku harap setelah ini hanya akan ada kebahagiaan.""Semoga." Stela pun berharap hal demikian untuk hubungannya dengan Sean. Berharap akan ada banyak cinta di masa depan.Sean mendaratkan satu kecupan di dahi Stela. "Kita harus segera tidur, karena besok pagi, kita harus pergi," ucapnya sesaat ayo main sama aku"Memang kita mau ke mana?" tanya Stela penasaran."R
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 165 Merebut Kembali

Ana langsung menghampiri Stela dan mendekap erat tubuh temannya itu. Dia begitu senang saat sekarang Stela sudah kembali pada suaminya. Banyak hal yang sudah dilalui Stela dalam mengarungi biduk rumah tangga dan membuat Ana turut bahagia."Bukannya harusnya kamu berbulan madu?" tanya Stela yang penasaran."Kami baru pergi besok, karena kami ingin datang ke pernikahanmu." Ana dan Nathan memang sudah mengetahui hal ini jauh-jauh hari. Karena tidak mau tertinggal dengan moment penting di hidup Stela, Ana dan Nathan akhirnya memutuskan untuk menunda keberangkatan mereka."Terima kasih." Stela merasa terharu karena temannya sudah rela membatalkan perjalanan bulan madunya demi dirinya."Kamu cantik sekali." Ana yang melihat wajah Stela merasa sangat senang."Jangan memujiku, aku bisa besar kepala," jawab Stela tertawa.Ana pun ikut tertawa. Dia kemudian beralih pada gaun pengantin milik Stela. Berjalan mendekat ke arah gaun, dia melihat gaun detail gaun yang begitu indah. "Cantik sekali," u
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 166 Apa Kamu Siap?

Stela dan Sean kembali menyalami para tamu. Sampai akhirnya acara pelemparan bunga dilaksanakan."Finn, ikutlah mengambil bunga itu," ucap Risha pada putranya. Dia yang menemani sang putra datang pernikahan Stela, merasa anaknya harus dapat bunga itu. Dia mendorong-dorong tubuh Finn maju ke depan.Finn benar-benar merasa heran dengan mamanya. Padahal dirinya belum berniat untuk mengganti Stela di hatinya. Finn ikut berjejal bersama beberapa orang yang sudah menanti bunga dilempar."Satu … dua … tiga," ucap pembawa acara menghitung acara pelemparan bunga.Finn hanya kaku dan tidak bersiap menerima bunga itu. Pikirnya kalau bunga itu dia datang padanya, barulah dia akan tangkap. Namun, tanpa Finn duga, Stela dan Sean turun menghampirinya dan memberikan bunga padanya."Menikahlah setelah kami," ucap Stela dan Sean. Ini adalah ucapan terima kasih mereka dengan terselip doa di dalamnya.Finn tersenyum dan menerima bunga pemberian Stela dan Sean. Dia berterima kasih pada sepasang suami istr
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 167 Permainan

Stela yang sudah dipenuhi gairah mengangguk pasrah dan menerima kedatangan Sean. Dengan berhati-hati, Sean mulai menyatukan tubuh mereka. Stela yang merasakan kedatangan Sean langsung mencengkram erat tubuh Sean. Kuku-kuku lentiknya menancap sempurna di punggung Sean, dan akan meninggalkan bekasnya nanti.Suara kenikmatan terdengar mengisi keheningan kamar saat tubuh menciptakan sebuah irama yang membuat keduanya menggila, merasakan kenikmatan yang sudah lama mereka berdua rindukan.Saat tubuh semakin panas dan irama semakin cepat, semburan vanila menandakan akhir dari penyatuan dua tubuh.Tubuh Sean yang terjatuh di atas Stela membuatnya mengatur kembali deru napas yang masih terengah. Tubuh Stela yang sama-sama masih terengah membuat napasnya masih naik turun."Terima kasih." Satu kecupan mendarat di dahi Stela. Perasaannya begitu lega saat penantian panjangnya berbuah sebuah kenikmatan.Stela yang lemas hanya mengangguk saja, tanpa menjawab. Pipinya masih merona mengingat bagaimana
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 168 Pijat

Tawa Sean langsung terdengar saat wajah Stela yang tampak kesal saat dirinya menjawab berapa anak yang dia inginkan. "Kita anak tunggal, jadi wajar jika aku tidak mau mereka seperti kita yang tidak punya saudara."Stela mengerti maksud Sean. Di dalam hatinya membenarkan jika memang apa yang dikatakan Sean benar. Jika mereka memiliki anak satu saja, pasti akan membuat mereka akan kesepian, seperti dirinya dan Sean."Dua," ucap Stela bernegosiasi."Empat." Sean tak mau kalah saat bernegosiasi dengan istrinya.Stela mencebikkan bibirnya. Dia tidak mau karena empat menurutnya masih terlalu banyak. Apalagi dia sering mendengar jika melahirkan begitu sangat menyakitkan."Oke tiga, kita ambil tengah-tengah." Sean yang melihat istrinya tidak suka mengatakan empat anak, akhirnya memilih jalan tengah."Oke." Stela setuju dengan apa yang diucapkan oleh Sean. Menurutnya lebih adil karena mengambil jalan tengah di angka empat."Dua pria dan satu wanita." Sean kembali menjelaskan apa yang jenis kel
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 169 Menghangatkan

"Sayang, apa kamu ingin melihat matahari terbenam?" Sean yang sengaja menyalakan alarm di jam empat untuk melihat matahari terbit sengaja membangunkan Stela.Stela mengerjap saat suara lembut tepat di telinga. Suara yang begitu amat dia hapal. Tangan Stela justru menarik tubuh Sean ke dalam pelukannya."Apa yang didapat saat matahari terbit?""Kepuasan," jawab Sean."Lalu apa lagi?" Dengan masih memejamkan matanya, Stela kembali bertanya."Sinarnya bisa menghangatkan," jawab Sean kembali."Apa berarti sama denganku?"Dahi Sean berkerut dalam. Dia tidak mengerti kenapa bisa Stela memberi pertanyaan seperti itu. Namun, akhirnya dia tahu apa yang dimaksud oleh istrinya."Iya, sama dengan kamu." Sean mendekap tubuh Stela, mencari kehangatan seperti sinar matahari. Mencari kepuasan saat melihat keindahan apa yang di hadapannya.Stela tersenyum dan perlahan membuka matanya. Semalam saat dia dipijat, tubuhnya begitu merasakan kenikmatan, hingga sampai melupakan suaminya dan meninggalkannya u
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 170 Orang Tergoda

"Kamu akan berenang juga, kenapa kesal?""Iya, tapi aku ingin menyesuaikan airnya dulu." Perlahan Stela masuk ke dalam kolam renang lebih dalam. Menyusul Sean yang sudah menenggelamkan tubuhnya ke dalam kolam renang.Stela mengambil nampak rotan berisi makanan. Dia mengambil potongan buah dengan garpu dan memasukannya ke dalam mulut. "Ternyata enak makan sambil berenang seperti ini," ucap Stela yang begitu senang.Sean hanya menggeleng. Dia merutuki dirinya sendiri yang tidak pernah mengajak Stela jalan-jalan. Dulu waktu kuliah, Stela tidak pernah mau, karena takut jika hanya pergi berdua. Namun, jika dipikir-pikir, pergi berdua pasti akan menimbulkan banyak hal. Bisa-bisa mereka melakukan sebelum menikah."Kita akan lebih banyak jalan-jalan setelah ini." Sean memang berencana akan mengajak istrinya itu jalan-jalan. Menikmati moment berdua sebelum nanti hadir anak yang pasti akan membuat mereka kesulitan untuk pergi."Kamu tidak berenang?" tanya Sean dan mendapati gelengan Stela. Dia
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status