Home / Rumah Tangga / Dicerai Di Malam Pertama / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Dicerai Di Malam Pertama: Chapter 151 - Chapter 160

188 Chapters

Bab 151 Cara Yang Baik

Risha dan Olivia terkejut dengan kehadiran Finn yang secara tiba-tiba. Mereka takut Finn marah setelah tahu semua yang mereka bicarakan."Finn, kamu pulang." Risha pura-pura menghampiri Finn dan bersikap tenang."Apa yang mama lakukan hingga mama Sean pingsan?" Finn menatap tajam pada sang mama."Mama tidak melakukan apa-apa," elak Risha."Finn sudah dengar, Ma. Jadi jangan berbohong." Finn merasa kesal dengan elakan yang diberikan mamanya."Mama Sean sudah baik-baik saja Finn, jadi jangan seperti itu dengan Tante Risha." Olivia mencoba menenangkan Finn. Dia membela Risha, agar tidak mendapatkan amukan Finn."Bagus, mama Sean masih hidup dan sehat, jika sampai mama Sean meninggal, mama adalah orang yang patut disalahkan." Dengan tegas, Finn berkata pada mamanya. Dia ingin mamanya sadar jika apa yang dilakukannya salah.""Finn, kenapa kamu berkata seperti itu?" Risha begitu takut dengan ucapan anaknya."Iya, memang kenyataannya seperti itu," jawab Finn. Dia tahu jika mamanya tidak akan
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 152 Mengundurkan Diri

Sean hanya melihat sang mama dari pantulan kaca depan. Entah sampai kapan mamanya itu akan membenci Stela.Sampai di rumah, Sean membantu mamanya untuk ke kamar. Dia langsung bergegas pergi karena tidak mau sampai mamanya berubah pikiran.Selama di rumah sakit, Sean dan Stela hanya berkomunikasi melalui pesan singkat, karena mamanya mengawasinya jika dia sedang berbicara melalui sambungan telepon.Pagi tadi, Stela sudah mengabari jika hari ini dia akan ke kantor, untuk menyerahkan surat pengunduran diri. Jadi Sean langsung menuju ke kantor Finn untuk menjemput Stela.***Dengan membawa map berisi surat pengunduran diri, Stela masuk ke dalam kantor. Sampai di depan ruangan Finn, Stela bertemu dengan sekretaris baru yang diambil Finn dari divisi lain."Apa Pak Finn ada, Kak?" tanya Stela. Dia sudah mengenal Kayla yang sebelumnya adalah sekertaris manager keuangan di kantor Finn."Ada, dia juga sudah menunggumu."Stela berpamitan dan meminta izin untuk masuk ke dalam ruangan Finn. Sebelu
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 153 Selidiki Semua

Sean sudah mengepalkan tangannya. Ternyata semua cerita mamanya sama persis dengan apa yang diceritakan oleh Stela."Mama Finn juga menunjukan nomer dokumen surat perceraian yang aku ajukan. Saat itulah mama datang dan merebut ponsel Mama Finn.""Jadi mama pingsan karena itu?" Sean memastikan pada Stela."Iya," jawab Stela semakin kencang menangis. Dia memeluk tubuh Sean dan meletakan kepalanya di bahu Sean.Sean tidak menyangka jika Mama Finn bisa melakukan hal nekat itu dan membahayakan nyawa mamanya."Padahal di mobil, dia sudah mengatakan jika dia akan menceritakan pada teman-temannya jika aku dan Finn tidak jadi menikah karena sudah saling tidak cinta, tetapi dia mengatakan hal lain. Aku mau menolongnya karena kasihan jika dia jadi bahan olokan temannya."Sean mendekap erat tubuh Stela. Mencoba menenangkan istrinya. Pikirannya melayang memikirkan bagaimana bisa mamanya bisa datang secara kebetulan di restoran di mana Stela dan Mama Finn berada.'Aku harus selidiki semuanya,' bati
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 154 Lama Sekali

"Angkatlah dulu, siapa tahu penting." Stela yang mendengar suara ponsel Sean tak berhenti berdering, meminta Sean untuk menghentikan aksinya.Sean mendengus kesal. Rasanya hasratnya sudah di ubun-ubun dan harus berhenti karena suara dering ponsel. Dalam hatinya dia akan mengumpat jika memang benar-benar tidak penting.Bangkit dari tubuh Stela, Sean merogoh kantung celananya. Dia melihat siapa yang menghubunginya."Mama," ucap Sean menatap Stela. Dia terkejut saat mamanya menghubunginya.Stela bangkit dari tidurnya dan meraih kemejanya untuk menutupi tubuhnya yang polos."Iya, Ma," ucap Sean sesaat setelah menempelkan ponsel ke telinganya."Kamu di mana? Mama tadi telepon ke kantor, kata Abi kamu sudah pulang." Suara Adel terlihat kesal saat mengetahui jika Sean sudah pulang tetapi belum sampai ke rumah."Sean masih di toilet kantor, Ma, memang belum pulang." Sean terpaksa berbohong pada sang mama."Benarkah, awas jika kamu sampai berbohong!" Suara Adel penuh dengan ancaman."Iya, Sean
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 155 Backstreet

Pagi ini Stela pergi ke supermarket di dekat apartemennya. Dia yang sudah tidak bekerja mengisi kegiatan dengan membersihkan rumah dan rencananya dia akan memasak untuk Sean.Rasanya sedikit aneh saat kegiatannya hanya akan di rumah, tetapi itu akan menjadi rutinitasnya ke depan."Tante-tante, bisa ambilkan aku itu," ucap seorang anak perempuan berusia lima tahu yang meminta Stela mengambilkan bumbu spaghetti yang akan dia ambil juga.Stela tersenyum dan mengambilkan bumbu itu. Anak kecil itu berterima kasih dan pergi menghampiri mamanya. Stela yang melihat merasa sangat senang. Dia membayangkan jika dia akan memiliki anak yang selucu itu nanti dengan Sean.Selesai berbelanja, Stela kembali ke apartemen lagi. Dia memulai memasak. Tadi Sean sudah mengirimi pesan jika dia sedang ingin makan spaghetti. Jadi akhirnya, Stela membuatkan pesanan suaminya tercinta.Sesaat kemudian Sean datang. Dia sengaja masuk perlahan-lahan agar istrinya tidak tahu. Masuk ke area dapur, dia melihat Stela ya
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 156 Tidak Pantas

Setelah mengantarkan Stela ke Rumah sakit, Sean kembali ke kantornya. Hari ini dia ada janji bertemu dengan Olivia, dan sampai di kantor Olivia ternyata sudah kantornya."Kamu dari mana, Se, kenapa baru datang? Aku tadi sengaja datang untuk mengajakmu makan siang, tetapi kamu sudah pergi duluan," tanya Olivia yang melihat Sean yang baru saja datang ke kantor."Aku ada urusan," jawab Sean malas."Apa kamu tahu? Aku tadi sengaja membawa makanan untukmu, tetapi kamu tidak ada, dan akhirnya aku memberikan pada Abi," jelas Olivia kesal."Bagus, jadi kamu bisa berbagi dengan orang lain." Sean menjawab dengan santai. Dia membuka laptopnya dan mengecek laporan yang ingin dijelaskan pada Olivia.Olivia benar-benar kesal karena ternyata Sean masih begitu acuh padanya. Dia juga melihat, Sean tampak biasa saja, padahal sudah jelas dia akan segera bercerai dengan Stela.Sean mulai menjelaskan pada Olivia tentang beberapa hal. Sesuai permintaan papa Olivia, Sean mengajari Olivia."Apa kamu akan jad
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 157 Melihat Mayatku!

Pagi ini Stela mencoba menghubungi Sean, tetapi nomer suaminya itu tidak bisa dihubungi. Dia tidak tahu kenapa suaminya itu tidak bisa di hubungi.Sampai siang hari jam istirahat, Sean juga tidak mengabari dirinya. Stela masih berpikir jika suaminya mungkin sedang sibuk.Karena bosan, Stela memilih untuk keluar dari apartemen dan menuju ke swalayan. Dia berpikir jika suaminya pasti sore hari akan ke apartemen.Membuka pintu apartemen, Stela bersiap untuk ke supermarket. Namun, langkahnya terhenti saat melihat mertuanya di depan pintu."Mama … " panggil Stela.Adel mengabaikan Stela dan masuk ke dalam rumah. Stela buru-buru menutup pintu dan ikut duduk mertuanya di sofa."Mau minum apa Ma?" tanya Stela."Tidak, aku tidak akan lama di sini," ucap Adel tegas. Stela yang mendengar ucapan mamanya menjadi sangat takut. "Aku ke sini hanya ingin memperingatkan dirimu untuk jangan mengangguk Sean lagi. Karena kamu sudah mengajukan perceraian sebaiknya kamu segera menjalankan semua sesuai denga
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 158 Berandai-Andai

Semalaman Stela tidur sendiri lagi karena Sean harus pulang ke rumahnya. Walaupun mamanya tidak menghubunginya, tetapi dia tidak mau membuat sang mama berpikir yang tidak-tidak.Pagi ini. Sean kembali ke apartemen untuk menjemput Stela. Sebenarnya Sean malas sekali jika harus bolak balik. Andai tidak ada masalah, dengan muda Sean pasti akan tidur di apartemen dengan istrinya."Apa mama tahu kamu akan ke hotel?" tanya Stela. "Iya, tahu." Sean yang sedang menyetir menoleh sejenak pada istrinya.Stela merasa mertuanya sengaja mengizinkan Sean untuk bersamanya karena ingin membiarkannya menikmati waktu dengannya.'Jika memang mama memberikan waktu kali ini, aku tidak akan menyianyiakan waktu yang ada,' batin Stela."Kapan sidang perceraian kita?" tanya Sean pada Sean."Senin depan.""Baiklah, sebaiknya kita akan ke sana dan mencabut berkas perceraian kita." Sean sudah tidak sabar menanti mereka akan kembali lagi."Se, tetapi senin besok aku tidak bisa." Rasanya Stela tidak tega mengataka
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 159 Apa Kamu Menanti?

Pagi ini setelah bersiap, Sean mengantar Stela ke Bandara. Dia akan menuju salah satu kota di jawa tengah. Rasanya Sean merasa berat melepas istrinya."Cepat kembali, jangan lama-lama," regek Sean"Iya, aku akan segera kembali." Stela tersenyum dan memberikan dekapan pada suaminya.Suara pemberangkatan yang terdengar membuat Stela berpamitan lagi dengan Sean dan meninggalkan Sean. Stela merasa, mungkin inilah saatnya dia menenangkan diri sebelum mengambil keputusan besarnya.Perjalanan yang ditempuh ditempuh dalam waktu satu jam lima belas menit, akhirnya dia sampai di kota batik tempat kelahirannya. Ayahnya yang sudah dikabari tadi pagi, datang khusus untuk menjemput Stela."Anak Ayah," ucap Ayah Stela mendekap putrinya. Dia begitu merindukan putrinya."Ayah, aku benar-benar merindukan Ayah," jawab Stela. Dia mendekap erat tubuh Stela dan menyalurkan kerinduannya.Ayah Stela membantu putrinya untuk membawa koper dan memasukkan ke dalam bagasi. Stela masuk ke dalam mobil dan menikma
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 160 Akan Jadi Pengantin

Sebelum masuk ke kamar. Dia menetralkan emosinya. Dia tidak mau sampai Sean melihatnya yang baru saja emosi. Masuk ke dalam kamar, Stela mendapati suaminya sedang tidur di tempat tidur.Stela menghampiri Sean. Dia menatap suaminya yang sedang tertidur pulas. Memandangi wajah Sean yang tertidur membuat Stela tersenyum.'Apa lain waktu aku bisa melihat wajah ini lagi?' tanya Stela dalam batinnya.Saat asik menikmati wajah suaminya, tiba-tiba tangan Sean menarik tubuh Stela hingga membuat tubuh Stela terjatuh ke dalam dekapan Sean."Kenapa hanya dipandangi saja?" tanya Sean tersenyum."Lalu aku harus apa?" tanya Stela ingin tahu."Sepertinya kamu tidak benar-benar me …."Belum selesai Sean melanjutkan ucapannya, mulutnya sudah dibungkam oleh Stela. Dia menyesap manisnya bibir Sean. Jika ditanya apa dia merindukan Sean? Jawabannya adalah iya.Sean yang awalnya terkejut pun akhirnya sadar. Dia membalas dan menarik tubuh Stela agar dapat memperdalam pertemuan dua bibir itu.Mereka hanyut dal
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status