Home / Rumah Tangga / Dicerai Di Malam Pertama / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Dicerai Di Malam Pertama: Chapter 121 - Chapter 130

188 Chapters

Bab 121 Masihlah Cantik

"Ceritanya tadi," jawab Sean, "tahu begitu tadi aku menonton." Sean menyesali dirinya yang tidak menonton film yang tadi diputar. Dia memang baru melihat di awal cerita saat sepasang suami istri baru menikah dan saling memberikan kecupan.Stela mendengus kesal mendengar ucapan Sean. 'Lagipula salah siapa dia tidur,' batinnya kesal.Makanan yang datang menghentikan pembahasan tentang film. Pelayan meletakan dua mangkuk rame di atas meja."Terima kasih," ucap Stela pada pelayan.Pelayan mengangguk dan meninggalkan Stela dan Sean untuk menikmati semangkuk ramen. Asap yang mengepul ke udara menghantarkan aroma pedas, manis, dan gurih kuah ramen. Aroma yang tercipta begitu menggelitik indera penciuman. Tak mau berlama-lama Stela menikmati makanannya.Melihat Stela yang begitu menikmati makanannya, Sean begitu senang. Dia memang tahu jika Stela sangat suka makanan Jepang. Namun, saat menikmati makanannya, Sean teringat dengan film yang tidak dilihatnya tadi."Lalu apa yang dilakukan istrin
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 122 Kecupan Selamat Pagi

"Sejak ponselmu berbunyi, dan sejak kamu yang memandangi aku." Senyumnya begitu terlihat di wajah tampan Sean.Perasaan Stela benar-benar malu saat mengetahui jika ternyata Sean sudah bangun sejak saat itu. Pipinya menghangat dan memperlihatkan rona merah."Kenapa?" tanya Sean menggoda. "Malu ketahuan akan membelai pipiku?" tanyanya kembali sebelum Stela menjawab kembali. Tangan Sean yang masih mencengkeram tangan Stela membawanya ke arah pipinya. Dia menggerakkan tangan Stela untuk membelainya.Walaupun malu, tapi Stela membiarkan Sean untuk menggerakkan tangannya membelai rahang tegas Sean. Namun, karena tidak mau terlalu terbawa suasana, akhirnya Stela menarik tangannya. "Aku ingin ke kamar mandi," elaknya. Dia buru-buru menyibak selimutnya. Bangkit dari tempat tidur, dia buru-buru menuju ke kamar mandi. Sebenarnya dia memang tidak berbohong, karena memang panggilan alam terasa olehnya.Sean yang melihat Stela, tersenyum. 'Perlahan kamu akan kembali padaku,' batinnya. Dia menyibak
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 123 Pulang Denganku

Seharian Stela disibukkan dengan pekerjaan. Hari senin memang adalah hari yang terberat untuk memulai aktifitas, karena pekerjaan di hari senin, biasanya sangat banyak.Finn yang juga tak kalah sibuk, meminta Stela untuk memesan makanan. Rencananya dia akan makan di kantor. Finn juga meminta Stela untuk memesan makanan untuknya, karena dia ingin Stela menemani makannya.Dalam hal ini, Stela benar-benar tidak bisa menolak. Apalagi status Finn adalah atasannya. Di dalam pikiran Stela adalah ini adalah kawasan kantor, dan Finn berhak memerintahkannya.Tepat sejam setelah Stela memesan makanan, kurir makanan datang. Menerima makanan, dia membawanya ke dalam ruangan Finn."Sudah datang?" tanya Finn saat Stela masuk."Iya." Stela menuju ke sofa dan membuka makanan yang dibelinya."Kenapa pekerjaanku hari ini banyak sekali?" tanyanya Finn seraya mendudukkan tubuhnya di sofa.Stela tersenyum. Dia sebenarnya juga merasakan jika memang banyak sekali pekerjaan hari ini. "Makanlah dulu, nanti kam
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 124 Bukan Di Sini

Finn yang mendengar suara tidak asing, memutar tubuhnya untuk memastikan siapa pemilik suara itu, dan benar saja saat dia melihat ternyata Sean sedang berjalan menghampirinya.Mata Finn menatap tajam pada Sean. Sebenarnya dia sedikit terkejut saat mengetahui Sean ada di kantornya. Tanpa harus Finn tanya untuk apa Sean berada di kantornya, dia sudah tahu jawabannya."Ternyata kamu di sini?" tanyanya dengan nada menyindir."Iya, aku menjemput istriku," jawab Sean penuh penekanan.Finn memutar bola matanya malas, mendengar jawaban Sean. "Ruang tunggu bukan di sini, lalu untuk apa kamu di sini?" tanya Finn masih menyindir."Ruang tunggu kantormu itu sangat tidak nyaman, panas, jadi aku ke sini" Dengan santai Sean mengelak."Sebaiknya kita langsung pulang saja, aku sudah selesai." Stela yang melihat dua pria saling serang pun akhirnya menghentikan aksinya. Dia berjalan menuju ke lift dan diikuti dua pria di belakangnya.Mereka masuk ke dalam lift bersama-sama. Di dalam lift, Sean dan Fin
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 125 Kamu Mengikuti Kami?

Stela yang mendengar bunyi alarm, membuka matanya. Saat membuka matanya, dia tidak menemukan Sean. Sisi tempat tidur terlihat kosong.Karena Stela begitu penasaran ke mana Sean, akhirnya dia bangun dari tempat tidur. Tempat pertama yang ditujunya adalah tempat tidur. Namun, dia tidak menemukan Sean di sana.Akhirnya dia memilih untuk keluar dari kamar untuk mencari keberadaan Sean. Saat keluar, dia mendengar suara Sean, dan saat dia melihat Sean yang sedang lari di atas treadmill."Kamu sudah bangun?" tanya Sean dengan suara yang terengah-engah. Dia masih terus lari di atas tredmill."Iya."Stela membuang mukanya, karena melihat tubuh bagian atas Sean yang terbuka. Tetesan keringat yang mengalir di tubuh Sean, membuat Sean begitu tampak sexy. Perut kota-kotak yang bak roti sobek pun terlihat begitu menggodaSean menghentikan alat treadmill, dan meraih handuk untuk menghapus keringatnya. Dia meraih air minum yang dia letakkan di atas meja dan meminumnya. Menghilangkan dahaga akibat be
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 126 Di Depan Lift

Finn kemarin memang sengaja mengikuti mobil Sean, tetapi dia tidak menyangka jika dia justru melihat Stela dan Sean ke apartemen."Iya.""Kamu—"Baru saja Stela ingin berbicara, tetapi lift terbuka, dan dia melihat Sean berada di depan lift."Kamu di sini?" tanyanya terkejut."Aku menunggumu pulang.""Apa harus menunggu di depan lift?" cibir Finn.Sean mengabaikan Finn yang sedang menyindirnya. Meraih tangan Stela, dia membawa Stela untuk pulang."Ayo, Sayang, kita pulang!"Stela yang ditarik Sean pun tidak bisa mengelak. "Aku duluan, Finn," ucap nya."Sudah tidak perlu berpamitan dengannya," Sean menarik sang istri. Finn hanya membalas dengan anggukan. Dia benar-benar melihat kedekatan Stela dan Sean yang semakin intens. 'Sebelum palu hakim diketuk, aku akan menunggumu,' batinnya.Sean terus saja membawa Stela menuju ke mobilnya. Membukakan pintu mobil, dia meminta Stela untuk masuk.Tanpa penolakan Stela mengikuti apa yang diminta oleh Sean. Dia masuk ke dalam mobil dan langsung m
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 127 Harusnya Menjauh

"Se, aku lapar."Satu kalimat ampun yang seketika menghentikan aksi Sean. "Ayo kita lanjutkan masak," ucapnya seraya menarik tangannya.Stela merasa lega karena akhirnya Sean menghentikan aksinya. Dia sendiri juga takut akan tergoda dengan apa yang dilakukan oleh Sean.Akhirnya mereka melanjutkan memasak. Sean setia membantu Stela, memberikan apa yang dibutuhkan oleh istrinya itu.Suasana dapur sesekali menjadi ramai, saat suara tawa mereka terdengar. Keduanya begitu menikmati acara masak bersama."Emm … aromanya," ucap Sean mencium aroma manis dari kecap."Duduklah! Aku akan memindahkan di piring saji."Sean mengangguk dan menunggu Stela di meja makan, sedangkan Stela memindahkan masakan di piring saji. Setelah selesai, dia membawa makanannya ke meja makan.Melihat makanan di hadapannya, dia begitu senang. Dengan semangat Sean memakannya. "Emm … enak sekali," ucapnya saat makanan di dalam mulutnya.Stela tersenyum melihat ekspresi Sean. Dia memang tahu jika suaminya begitu menyukai a
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 128 Katakan Lagi

Sean melepas seatbelt yang melekat di tubuhnya. Dia mendekat pada Stela, mengunci pergerakan Stela dengan kedua tangannya."Katakan sekali lagi?"Stela merasakan debaran saat Sean mendekat padanya. Jarak keduanya yang terlalu dekat membuat mata mereka saling mengunci."Apa?" tanyanya ragu-ragu."Kata lagi kenapa kamu tidak rela aku mati?" Sean mengulang lagi pertanyaannya.Tatapan mata Sean yang penuh damba, membuatnya seolah terhipnotis. "A-ku …." Belum sempat Stela menjawab, suara klakson terdengar, dan menghentikannya menjawab.Dalam hati Sean mengumpat. Dia kesal di saat dia ingin mendengarkan jawaban Stela justru harus terhenti. Dia beralih kembali menegakkan tubuhnya. Memasang seatbelt, dia kemudian melajukan lagi mobilnya.Stela yang malu, memilih membuang muka, agar Sean tidak melihat wajah meronanya. Dia mengingat jika tadi dia tidak sadar mengatakan jika tidak mau kehilangan Sean, dan itu menandakan jika dia sangat mencintai Sean.Mobil terus melaju, dan di dalam mobil hanya
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 129 Ayo Buat

Hari ini sesuai dengan rencana Stela dan Sean, mereka akan pergi jalan-jalan ke pantai. Sean sengaja memilih ke salah satu pulau di kepulauan seribu. Selain karena pantainya lebih indah, dia ingin benar-benar menikmati liburan bersama Stela.Pagi-pagi mereka berangkat dan untuk menyeberangi pulau. Sebenarnya ini bukan kali pertama Stela dan Sean pergi, karena dulu mereka sering pergi bersama teman-teman mereka."Kamu tidak akan mabuk laut bukan?" tanya Sean menggoda Stela."Walaupun sudah lama tidak naik kapal, aku yakin tidak akan mabuk," jawab Stela seraya memutar bola matanya malas."Baiklah Tuan putri, semoga kamu tidak akan mabuk." Sean tersenyum manis pada Stela.Menggenggam tangan Stela, dia membawa istrinya naik ke kapal. Dia sengaja menyewa kapal karena dia ingin benar-benar menikmati waktu berdua.Kapal mulai melaju menuju pulang seberang. Stela yang tak mau kehilangan moment bahagianya, menikmati deburan ombak dan angin laut yang menerpa tubuhnya. Rambut indah milik Stela
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 130 Tidak Pernah Berubah

Memutar ingatannya, Stela mengingat kata-kata apa yang sudah dia ucapkan tadi. 'Astaga, aku salah ucap,' batin Stela."Maksud aku bukan begitu," elak Stela, "maksudnya adalah …. " Stela bingung mengelak pada Sean."Sudah lanjutkan makanmu, tidak perlu menjelaskan apa-apa, aku mengerti." Sean tidak mau membuat suasana hati Stela menjadi berubah. Baginya Stela sudah mau bersamanya menjalani hari ini, sudah lebih dari cukup.Stela menunduk, dia memilih melanjutkan makannya, menikmati apa yang ada di hadapannya."Mau snorkelling setelah ini?" Sean mengalihkan pembicaraan dan mencairkan suasana."Mau," jawab Stela dengan senang."Selesaikan makan kita, baru setelah ini kita akan snorkelling."Stela mengangguk dan melanjutkan makanannya.***Dengan pakaian lengkap menyelam, Stela dan Sean sudah siap untuk menikmati keindahan dalam air laut. Setelah semua sudah aman dan sia, mereka menyeburkan diri ke laut.Mata Stela berbinar saat melihat terumbu karang yang begitu indah. Ikan-ikan yang ber
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status