“Kenapa Maura bilang seperti itu? Ayah dan Ibu memang jarang bersama karena banyak pekerjaan. Kerja Ayah sekarang malam hari, jadi, waktu untuk Maura dan adik-adik, hanya waktu siang. Sedangkan Ibu bekerja di pagi hari.”“Kalau cuma masalah pekerjaan, kenapa Ayah tidak pulang ke rumah?” Maura menyahut cepat, suaranya penuh tuntutan, seolah mencari jawaban yang lebih jelas.Janu menarik napas panjang, matanya menatap lembut ke arah Maura yang masih menunggu dengan gelisah.“Maura…,” Janu memulai dengan hati-hati, memilih kata-kata yang tepat agar tidak terlalu berat untuk putrinya. “Ayah tahu ini membingungkan buat kamu, tapi ada beberapa hal yang belum bisa kamu pahami sepenuhnya.”Maura menatap ayahnya dengan tatapan menelusur, seolah mencari jawaban yang lebih dalam. “Hal apa itu?”Janu mengusap lembut puncak kepala Maura. “Ayah dan Ibu sedang melalui masa sulit, Nak. Masa yang tidak mudah untuk kami berdua.”Maura menatap ayahnya lebih tajam, matanya mulai berkaca-kaca. “Masa sulit?
Baca selengkapnya