"Apa benar kamu tidak akan menceraikan Mahira, Bi?"Sanur bertanya dengan wajah yang semakin gelap oleh kemarahan, berdiri bersedekap di depan suaminya. Matanya menyala penuh emosi dan tubuhnya sedikit condong ke depan seakan menantang Birendra."Iya. Aku akan tetap bersamanya, Sanur."“Apa maksudmu, Birendra?” suara Sanur bergetar, menekan amarah yang hampir meledak.Sanur pikir setelah menyingkirkan Mahira, dia akan bisa memiliki Birendra seutuhnya dan istri satu-satunya disematkan kepadanya, tetapi kini semua itu tinggal angan-angan.“Aku harus memperbaiki segalanya dengan Mahira,” ucapnya pelan, tanpa menatap Sanur.Birendra duduk di sofa dengan punggung tegak, kedua telapak tangannya saling menggenggam dan matanya tertunduk menatap lantai. Dia tampak lelah seperti menanggung beban berat yang sudah terlalu lama dipikulnya.“Kamu sudah gila, Birendra?!” teriak Sanur, langkahnya maju mendekat dengan dagu terangkat.“Kamu memilihku dan meninggalkan dia lalu sekarang kamu ingin kembal
Last Updated : 2024-12-07 Read more