Malam itu, di ruang kantornya yang dipenuhi oleh bayangan kelabu dan cahaya remang-remang lampu meja, Steve merasakan jantungnya berdetak keras, seolah-olah akan melompat keluar dari dadanya.Wajahnya yang tadinya penuh keteguhan sekarang berubah pucat seketika, menampilkan kekacauan emosional yang dirasakannya.Ia berdiri tegak di depan Jemmy, pria yang telah menghancurkan begitu banyak dalam hidupnya, mendengarkan kata-kata yang menghantamnya bagaikan petir di siang bolong.Brandon, yang berdiri di belakang Steve, merasakan perubahan atmosfer di ruangan itu. Ia tahu, apa yang baru saja diucapkan Jemmy adalah bom waktu yang bisa meledak kapan saja.Namun, ia tetap diam, menunggu instruksi dari Steve, dengan tatapan penuh waspada."Apakah kau pikir aku akan begitu mudah mempercayai kata-katamu, Jemmy?" ucap Steve dengan suara yang terkontrol, meskipun hatinya bergejolak seperti lautan di tengah badai. Setiap kata terasa berat, keluar dari mulutnya dengan penuh perjuangan.Jemmy tertaw
Last Updated : 2024-07-13 Read more