Home / Romansa / Jodohku Ternyata Mantan Suamiku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Jodohku Ternyata Mantan Suamiku: Chapter 91 - Chapter 100

105 Chapters

Bab 91: Kesedihan yang Menyakitkan

Di bawah gemerlap rembulan yang merambat pelan di langit malam, ruangan itu dipenuhi oleh keheningan yang menakutkan.Hanya suara detak jam yang terdengar di dinding, setiap ketukan seperti jarum tajam menusuk hati. Di tengah ketegangan itu, terdengar suara berat dan penuh tekanan."Ibu, jawab! Kenapa kau diam saja?" seru Steve, menuntut jawaban dari bibir yang seharusnya memberinya ketenangan.Luna, yang duduk di seberang meja, hanya menunduk dalam diam. Matanya, yang dipenuhi dengan air mata penyesalan, menolak bertemu pandang dengan anak lelakinya yang kini dipenuhi oleh amarah dan kebingungan."Diam artinya iya," lanjut Steve dengan nada yang semakin meninggi. "Dan benar, jika kau selingkuh dengan Justin? Kau memilih pria itu daripada Ayah, yang selalu setia padamu, mencintaimu, dan menyayangimu?"Bibir Steve bergetar ketika ia berbicara. Harapannya, bahwa Jemmy hanya menipunya, kini hancur berkeping-keping.Kenyataan bahwa ibunya, Luna, telah selingkuh dan bahkan menikahi Justin
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 92: Jangan Tinggalkan Aku

Nora membuka matanya dan menoleh ke arah Steve yang masih menutup matanya.Senyuman tipis menghiasi wajahnya, namun di balik senyuman itu tersimpan kesedihan mendalam yang merongrong hatinya. Melihat raut wajah Steve yang begitu lelah, Nora merasa simpati dan iba.“Sebaiknya kau istirahat dulu hari ini. Jangan pergi ke mana-mana. Tenangkan hatimu, Steve,” ucap Nora lembut sebelum beranjak dari tempat tidurnya.Ia merapikan selimut Steve dengan kasih sayang, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menyiapkan sup pereda pengar untuk sang suami yang sedang membutuhkannya.Setelah selesai mandi, Nora kembali ke kamar dan mendapati Steve masih tertidur. Dengan helaan napas yang panjang, ia keluar dari kamar itu dan berjalan menuju dapur.“Ada yang bisa dibantu, Nona?” tanya seorang pelayan yang menghampiri Nora saat ia membuka lemari es.“Tolong buatkan sup pereda pengar untuk Steve. Aku harus menghubungi Brandon,” jawab Nora.“Baik, Nona. Mohon tunggu sebentar, saya siap
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 93: Penjelasan Luna

Beberapa perawat dan juga dokter tergesa-gesa masuk ke dalam kamar rawat Steve. Nora yang melihatnya sontak membolakan matanya. Jinjingan yang ia pegang di tangan kanannya terlepas begitu saja dan langsung berlari ke kamar rawat sang suami.“Dokter. Apa yang terjadi pada suamiku?” teriak Nora ketika melihat Steve yang ditangani oleh dua dokter sekaligus.Melihat darah yang berceceran di lantai membuat Nora membolakan matanya. Ia ingin melihat suaminya, namun perawat menghadangnya.“Biarkan aku melihat suamiku!” pekik Nora dengan air mata yang tak mampu untuk ditahan lagi.“Suami Anda memuntahkan darah, Nona. Kami masih melakukan pemeriksaan. Tolong sabar sedikit lagi,” kata perawat memberi tahu kondisi Steve.Nora menutup mulutnya dengan mata merahnya karena air mata yang terus mengalir di pipinya.“Steve. Apa yang terjadi padamu?” lirih Nora sembari terus terisak. Hatinya perih melihat kondisi Steve yang semakin menurut, dan malah mengalami muntah darah saat ini.“Tuan Steve mengalam
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 94: Ciuman Lembut di Pagi Hari

“Aku titip Steve padamu, Nora. Hanya kamu yang aku percaya untuk menemani Steve dalam keadaan seperti ini,” ucap Luna kemudian beranjak dari duduknya.Ia pamit setelah mengatakan hal itu padanya. Nora hanya menatap punggung wanita itu yang terlihat sekali menaruh beban dalam pundaknya.Nora menghela napasnya dengan panjang. “Aku pernah kesal pada Steve karena menuduhku dan tidak mau percaya padaku. Tapi, setelah aku membuktikan jika aku tidak seperti itu, Steve melunak dan baik padaku.”Nora menggigit bibirnya seraya menatap pintu keluar di mana bayangan Luna sudah menghilang dari pandangannya.“Mungkin Steve akan luluh lagi jika Ibu mau memperbaiki semuanya. Dia mau meminta maaf dengan tulus. Ah! Pusing sekali.”Nora menjambak rambutnya lalu bergegas kembali ke kamar rawat Steve. Ia tidak ingin pria itu mencarinya atau mengalami muntah darah seperti tadi.Brandon menoleh ke arah pintu saat Nora membukanya. “Nora. Sudah selesai, bicara dengan Nyonya Luna?” tanya Brandon dengan nada re
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 95: Aku ingin Menebus Hari Kemarin

"Tentu saja tidak, Honey," bisik Steve, tetapi tangannya sudah bergelayut di atas dada Nora yang membuat wanita itu melenguh pelan. "Kalau tahu, kenapa kamu ingin melakukannya di sini? Kalau nanti ada dokter atau perawat datang, kamu akan malu, Steve!" ucap Nora sembari menyingkirkan tangan Steve yang bergelayut di dadanya. Steve menatap Nora dengan tatapan dalam. "Kau ingin aku sembuh, kan?" tanya Steve. Nora menaikan alisnya sebelum akhirnya mengangguk. "Ya. Tentu saja."Steve menyunggingkan senyumnya. "Kalau begitu, layani aku sekarang juga. Kau tahu? Obatku hanya satu. Yaitu dirimu!" bisiknya kemudian mencium ceruk leher Nora, meninggalkan gigitan yang membuat kulit putih itu memerah. Tangan Nora yang halus dan lembut menyentuh wajah Steve, menyusuri setiap lekuk dengan kehangatan yang menenangkan.Dia bisa merasakan detak jantung Steve yang berdetak kencang di bawah kulitnya, sebuah simfoni dari perasaan yang dalam dan tulus.“Steve,” bisiknya, suaranya nyaris seperti nyanyia
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Bab 96: Dia bukan Ibuku lagi

Bintang-bintang mulai bermunculan di langit malam ketika Nora dan Steve duduk di rooftop rumah mereka.Angin malam yang lembut mengelus wajah mereka, memberikan kehangatan yang sederhana namun menenangkan.Di hadapan mereka, secangkir teh hangat mengeluarkan uap yang menari di udara dingin, ditemani beberapa camilan ringan yang menjadi pelengkap obrolan mereka.Nora menatap Steve dengan penuh kasih, matanya bersinar lembut dalam cahaya bulan yang redup."Steve. Aku ingin tahu apakah kau dan ayahmu sangat dekat?" tanyanya lembut, menyesap teh dari cangkirnya.Steve mengangguk pelan, senyumnya samar. "Iya, aku sangat dekat dengan ayahku. Dia adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupku," jawabnya, suaranya terdengar sendu. “Ayahku meninggal sekitar satu bulan sebelum ibuku menikah lagi dengan Justin. Waktu itu, aku benar-benar tidak setuju. Rasanya seperti ibuku terlalu cepat melupakan ayah.“Aku tidak menyangka jika Ibu bisa melupakan Ayah secepat itu. Dan kini aku paham. Mereka
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Bab 97: Penangkapan Jemmy

Satu bulan kemudian ….Steve menatap layar televisinya di ruang kerja. Menatapnya dengan tatapan tajamnya sembari melipat tangan di dadanya.‘Pada hari ini, Jemmy, seorang pengusaha terkemuka yang dikenal karena kepemilikan perusahaan besar di sektor teknologi, telah ditangkap oleh Unit Khusus Kepolisian atas tuduhan serius termasuk penggelapan dana, perdagangan narkoba, dan operasi bisnis ilegal.’‘Penangkapan dramatis terjadi di apartemen mewah milik Jemmy di pusat kota Washington. Dalam serangkaian penggerebekan yang cermat, petugas berhasil mengamankan bukti yang menghubungkan Jemmy dengan serangkaian kegiatan ilegal yang melibatkan dana perusahaan yang tidak sah, serta jaringan perdagangan narkoba yang luas.’ ‘Kami telah melakukan penyelidikan intensif terhadap Jemmy selama beberapa bulan terakhir, dan hari ini kami berhasil menangkapnya dengan bukti yang cukup kuat untuk menuntutnya di pengadilan. ‘Selain itu, kami juga menemukan barang bukti berupa narkoba dan dokumen-dokumen
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more

Bab 98: Rapat Ambil Alih Saham EIF Group

Rapat hari itu berlangsung di ruang konferensi megah yang terletak di lantai tertinggi gedung EIF Group. Dari jendela besar yang mengelilingi ruangan, terlihat pemandangan kota yang sibuk, namun suasana di dalam ruangan jauh lebih tegang dan serius.Steve dan Brandon, berpakaian rapi dalam setelan formal, berjalan masuk dengan langkah mantap. Mereka disambut oleh jajaran pemilik saham EIF Group yang sudah menunggu dengan penuh harap.Ketika semua sudah mengambil tempat, John, salah satu pemilik saham senior, membuka rapat dengan nada yang tegas namun penuh kekhawatiran."Terima kasih atas kehadiran kalian, Tuan Steve. Seperti yang sudah Anda ketahui, situasi EIF Group saat ini cukup sulit karena pemilik utamanya, Jemmy, telah dipenjara. Namun, kami tidak ingin membubarkan bisnis ini. Kami percaya bahwa dengan manajemen yang tepat, EIF Group masih memiliki potensi besar untuk berkembang."Brandon mengangguk, sementara Steve tetap tenang, menunggu penjelasan lebih lanjut. John melanjutk
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

Bab 99: Ingin Bercerai Denganmu!

Jacob, anak kedua Justin, duduk di sofa empuk di depan ayahnya. Matanya terpaku pada layar televisi yang menayangkan berita tentang rencana Steve untuk mengambil alih saham EIF Group. Wajahnya menunjukkan ketidakpuasan yang dalam.“Kau terlalu lambat bergerak, Ayah. Pria itu sudah semakin bersinar, apalagi jika dia benar-benar mengambil alih EIF Group. Namanya akan semakin besar dan tentunya semakin sulit untuk dikuasai,” ujar Jacob dengan nada tajam.Justin menoleh, menatap anak keduanya dengan pandangan penuh penyesalan dan frustrasi. “Steve memang sulit dijangkau, Jacob. Bahkan dia bisa tahu pergerakan musuhnya meski dia sedang berada di ujung dunia. Otaknya terlalu jenius, sama seperti mendiang ayahnya.”Jacob menghela napas panjang, matanya masih terpaku pada layar televisi. “Ya. Tapi, soal cinta, dia sangat lemah. Kau bisa memanfaatkan istrinya untuk menjatuhkan Steve dan mendapatkan apa yang kau mau. Bukan malah menjodohkan dia dengan Helena.”Justin menghela napas kasar menden
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more

Bab 100: Pertemuan yang Terakhir

"Biarkan kuasa hukumku yang menjelaskan. Kau tinggal tanda tangan saja surat cerai itu untuk diproses di pengadilan,” kata Luna dengan nada tegas.Justin menoleh ke arah Federick yang sudah siap menjelaskan alasan Luna ingin menggugat cerai Justin. Pria itu tersenyum miring, lantas membuka kacamata dan menaruhnya di atas meja berlapis kaca."Jadi, kau ingin berpisah denganku karena Steve sudah tahu semuanya tentang masa lalu kita? Bukankah kau sendiri yang memutuskan untuk selingkuh denganku? Kau sendiri yang bilang jika Frank terlalu sibuk sampai melupakanmu?" tanya Justin, suaranya terdengar penuh ejekan.Luna menghela napas panjang. “Saat itu aku memang bodoh dan egois. Dan mencintaimu adalah hal yang paling aku sesali seumur hidupku. Kau pikir aku bahagia menikah denganmu?“Tentu saja tidak, Justin! Kau hanya ingin mencari keuntungan dariku. Seharusnya aku mendengarkan permintaan anakku untuk tidak menikah lagi. Tapi, karena aku terlena oleh bujuk rayumu, aku mengabaikan anakku se
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status