Home / Rumah Tangga / Anak Rahasia Kepala Sekolah / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Anak Rahasia Kepala Sekolah : Chapter 51 - Chapter 60

91 Chapters

Bab 51

Bik Ratih. [Lin, tolong kali ini saja kamu bisa membantu Bibik dengan cara menerima pinangan Adin. Sebenarnya, Bibik punya hutang seratus juta sama Kiyai Imron. Bibik bingung bayarnya karena uang itu Bibik gunakan untuk kebutuhan kita dan juga biaya pengobatan Om-Mu yang punya penyakit gagal ginjal. Gimana kamu mau kan menikah dengan Adin? Dulu kamu menolak Neo, tapi kali ini Bibik mohon pertimbangkan Adin. Adin sudah lama suka sama kamu dari mulai kamu kecil.]Me : [Apa, Bik? Jadi Bibik berhutang sebanyak itu sama Kiyai Imron? Kenapa Bibik baru bilang sekarang? Ya Allah, Bik. Ini terlalu tiba-tiba apalagi Adin itu gak sebaik yang Bibik kira. Dia suka judi dan mabok-mabokan.]Bik Ratih.[Iya, maaf ya Lin. Bibik salah karena telah meminjam sebanyak itu. Sebelumnya, Bibik gak berani bilang sama kamu sebenarnya, tapi Bibik gak tahu sama siapa lagi minta tolong. Kiyai Imron juga sudah sangat baik sama Bibik, apa kamu bisa menolong Bibik Lin? Tolong nikahi Adin, demi Bibik . Kamu gak pe
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 52

Iza sudah sadar dari tidurnya. Setelah hampir dua hari aku terlingkupi kecemasan akhirnya pada malam ini kami seolah mendapat keajaiban. Aku sangat bersyukur pada akhirnya bisa melihat Iza membuka mata. Secara tergesa-gesa, aku segera memasuki ruang ICU selepas memakai baju khusus untuk memastikan kondisi Iza. Sampai di dalam, rupanya sudah ada dokter Frans yang tengah menungguku. Aku langsung menyapa dokter Frans, begitu juga El yang ternyata sama-sama diperbolehkan masuk. Kata perawat yang di depan, tadi Iza menyebut namaku juga El dalam igau-annya sehingga El pun dipersilahkan untuk melihat Iza. Dengan balutan baju khusus aku lekas menghampiri Iza. "Assalammu'alaikum solehah. Gimana kabarnya? Ini Bunda, Nak. Bunda," ucapku bergetar nyaris menangis. Aku membelai wajahnya dengan penuh cinta berharap dia mengenaliku. "Iza dengar Bunda, kan?" "Bunda ...." panggil Iza sambil mengerjap. Anak yang kini tengah terbaring itu tampak bingung saat melihat sekelilingnya dan itu cukup kumakl
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 53

Iza sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Kata dokter Frans setelah pemeriksaan, organ vital Iza tampaknya tidak ada masalah tapi demi lebih meyakinkan kondisi Iza, dokter berencana melakukan pemeriksaan yang menyeluruh karena itu Iza masih harus diobservasi.Mendengar hal itu, Alina tentu saja bahagia karena setidaknya ada satu bebannya yang terangkat. Kini Alina hanya perlu berharap kondisi Iza terus menjadi lebih baik hingga dia bisa keluar dari rumah sakit ini sesegera mungkin. Dia benar-benar jengah ada di rumah sakit karena selama ada di sini terlalu banyak hal yang menyakitkan untuknya. Dari mulai dia yang melihat Iza dioperasi, ditampar mantan mertua sampai pada akhirnya dia menyaksikan El harus pergi terusir.Mengingat itu semua, rasanya Alina sangat lelah tapi untungnya Tuhan mendengar doanya sehingga hari ini Alina bisa menyaksikan anaknya tidur lelap tanpa cemas lagi."Semangat ya Sayang, kalau kamu sembuh. Bunda janji akan mengajak kamu ke istana boneka sama Pak El,
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 54

Aku terperangah ketika melihat El hadir dengan gagahnya di saat aku tengah berdebat dengan Adin di depan ruang VIP. Dengan wajah yang cukup mengintimidasi, dia berhasil membungkam Adin yang sejak tadi bertingkah menyebalkan dan bahkan melecehkan.Coba bayangkan. Bisa-bisanya Adin bilang kalau aku ini akan lebih hot jika gemukan.Cih! Sungguh terlalu! Emang dia pikir dia siapa? Juri Miss Universe? Atau juri model Korea? Bisa-bisanya, dia menilaiku secara fisik saja, seolah-olah dia punya tubuh sempurna. Padahal, dia juga terlalu kurus untuk dibilang ideal, bahkan wajahnya saja kalah tampan dari El.Dih, najong! Sok ganteng banget sih tuh orang.Untunglah, aku sudah memutuskan untuk rujuk dengan El sehingga Adin langsung mati kutu ketika El mengatakan kalau dia akan menikahiku dan membayar hutang keluargaku. Walau jauh di dalam hati ini aku malu karena pada akhirnya El tahu alasanku menerima tawarannya itu karena hutang.Namun, sayang, di balik kelegaanku melihat El, ada Bik Ratih yan
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 55

Mentang-mentang sudah kuberi persetujuan rujuk, El menentukan waktu dan tanggal akad seenaknya. Dia bilang kami akan menikah secara agama malam ini, dan aku bahkan tak punya persiapan apa pun.Anehnya, Bik Ratih yang kukira akan menolak tak disangka berbalik setuju padahal sebelum kesepakatan terjadi, wanita setengah baya itu terlihat sangat benci pada El dan cenderung menghakimi."Bibik setuju dengan El, semakin cepat pernikahan kalian itu akan semakin baik. Itu artinya, Bibik akan semakin tenang karena ada yang mau jaga kalian meski Bibik gak ada di kota yang sama. Dan untuk masalah Bu Rosa, Bibik hanya minta kalian penuhi syaratnya, bersabarlah sampai Bu Rosa memberi restu. Jangan dilanggar kalau gak mau anak kedua kalian nanti akan menderita seperti Iza yang gak diakui neneknya. Bibik takut, ketika kalian bahagia ternyata wanita itu berusaha melukai kalian lagi."Begitulah ucapan Bik Ratih saat aku bertanya alasan mengapa wanita yang sudah aku anggap ibu itu begitu saja memberi sy
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Bab 56

"Gimana nasi padangnya enak?"Aku nyengir dengan mulut yang mengembung sempurna. "Enak banget, Mas. Makasih ya, gak nyangka Mas ngajak saya ke sini," kataku merasa bersyukur punya lelaki yang pengertian. Sudah lama aku gak merasa diistimewakan, ternyata rasanya sangat menyenangkan apalagi El itu adalah tipe pria yang gak berisik.Selama aku makan, dia hanya menatapku dan membiarkanku makan dalam suasana hening seakan aku ini adalah tontonan yang menarik."Syukurlah, saya senang akhirnya bisa lihat kamu makan," jawab El seraya kembali menyunggingkan senyum tipisnya. " Oh, ya, malam nanti jangan lupa pakai ini, ya?"Tiba-tiba El mengeluarkan sebuah benda kecil berbentuk lingkaran dari dalam saku celana dan meletakkannya di atas meja. Aku yang merasa tak asing dengan benda itu sontak melotot hingga nyaris keluar dan mulutku menganga lebar."Mas itu kan cincin nikah kita yang dulu? Kok ada di Mas?" tanyaku kaget seraya meraih benda mungil itu.Seingatku, delapan tahun lalu aku meninggalka
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Bab 57

POV Author El tahu bahwa dia tidak boleh terlalu bahagia, meski sekarang dia sudah diberikan lampu hijau oleh Bik Ratih tapi tetap saja banyak hal yang harus ia hadapi sebagai resiko menikahi Alina. Resiko pertama, dia harus menghadapi ibunya yang mengancam akan membocorkan perihal status Alina jika mereka ketahuan menikah. Dan lalu resiko kedua adalah menghadapi para laki-laki gila yang mencintai Alina seperti Adin dan Neo. Namun, walau pria tampan itu tahu akan banyak sekali permasalahan yang terjadi nanti, El memutuskan untuk tetap pada janjinya. Dia tidak bisa lagi mundur ke belakang karena ini sudah menjadi pilihannya. Dia akan mempersunting Alina dan melindungi Aliza. El tidak mau kehilangan mereka untuk kedua kalinya, sebab itu apa pun akan ia pertaruhkan termasuk nyawa. El menarik napas dalam seraya menatap lurus penampilannya yang membias di cermin. Kemeja koko yang ia beli dari designer terkenal sebulan lalu itu tampak sangat pas di badannya yang tegap. Rencananya dia
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 58

Kacau. Malu dan Ngenes. Tiga kata itulah yang mungkin bisa menunjukan perasaanku sekarang setelah dengan bodohnya aku kabur setelah akad karena kebelet ingin PUP.Andai arloji untuk mengulang waktu di drama fiksi Korea itu ada, sepertinya aku akan memakainya sekarang juga untuk kembali ke masa di mana aku gak akan makan nasi padang dan sambelnya banyak-banyak. Sebab, karena nasi padang dan sambel itulah aku harus sakit perut hingga hampir cepirit pas mau dicium kening oleh El tadi, padahal kan adegannya lagi romantis abis.Ya Allah! Kenapa harus sakit perut di saat seperti ini, sih? HUWAAAA! Memalukan! Aku terduduk lemas di atas kloset rumah sakit. Dikarenakan sakit perut yang menyiksa dengan sangat mengenaskannya aku harus pergi ke bilik ini meninggalkan El yang baru saja menyandang gelar suami untuk kedua kali. Jujur, aku malu karena tidak bisa menahan 'panggilan alam' yang mendadak tersebut. Saking malunya, aku bahkan memilih toilet yang ada di lorong rumah sakit dibanding toilet
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 59

Malam pertama jadi istri El jangan dibayangkan yang indah-indah karena yang ada aku malah gugup brutal, sebab ini kali pertama kami akan sekamar lagi setelah delapan tahun berlalu.Aku melirik lelaki di sebelahku dengan gugup. Selepas kami bertemu dengan Neo tadi, sepanjang perjalanan menuju hotel yang merupakan tempat kami menginap malam ini El sama sekali belum mengajakku bicara dan hanya lebih banyak diam hingga suasana terasa sangat menegangkan.Heran. Kok tumben-tumbenan dia gak banyak ngomong? Padahal pas tadi pamitan sama Bik Ratih, Iza dan semua saksi tampaknya baik-baik saja. Apa mungkin dia sedang memikirkan bagaimana caranya melewati malam pertama kami yang aneh ini? Atau dia masih cemburu akibat ucapan Neo?"Muka saya ganteng banget, ya? Jadi kamu liatin saya terus?" celetuk El jumawa tanpa melihatku seolah dia paham betul pesonanya. Aku terkesiap. Tak dikira kalau El akhirnya 'ngeuh' juga. "Ih, pede siapa juga yang liatin Mas karena Mas ganteng. Saya teh liatin karena
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

Bab 60

Aku tahu sulit rasanya menahan rasa cemburu apalagi kalau melihat pasangan kita digoda orang lain. Mungkin itu juga yang terjadi pada kasusku kali ini, sekali pun niatnya ingin merahasiakan nyatanya gak bisa ditahan. Gara-gara si Jen--teman kampusnya El sewaktu di Jerman tadi kegatelan, aku yang tadinya mau jalan adem-ayem ala putri solo kepaksa mengeluarkan taring. Terlebih ketika dia menghina wajahku yang katanya gak cantik-cantik amat ini.Dih, najong! Kalau mengingat hinaanya, rasa hati ini ingin marah dan menyantetnya sekarang juga. Mentang-mentang dia cantik bukan berarti dia bebas menghinaku bukan? HUH! Gak ada Sania eh, si Jen Marijen bikin masalah. Untungnya, setelah diperkenalkan kalau ini istrinya El, si Jen itu pada akhirnya menyerah dan kami pun berpisah tanpa gencatan senjata. "Hey, kamu ngelamunin apa? Ayo, masuk! Nanti masuk angin loh." Teguran El yang lembut menyadarkanku kalau sejak tadi diri ini sudah cukup lama tertegun di balkon hotel.Setelah berhasil berting
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status