Home / Rumah Tangga / Anak Rahasia Kepala Sekolah / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Anak Rahasia Kepala Sekolah : Chapter 31 - Chapter 40

91 Chapters

Bab 31.

POV AUTHOREl itu lelaki sejati. Sekalinya sudah berjanji, dia urung buat mengingkari termasuk di saat dia bilang mau mengambilkan kucing itu untuk Iza dan Oci. El yang sebenarnya tahu kalau mantan istrinya Alina memiliki trauma yaitu takut ketinggian memberanikan diri untuk memanjat pohon meski sebenarnya tubuhnya tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.Dan semua itu hanya El lakukan demi Alina juga Iza, bagi pria itu kedua orang itu sama berharganya seperti nyawa.Nahas, sekali pun lelaki itu berusaha untuk hati-hati demi gengsi dan janji seorang ayah nyatanya kesialan masih mengikuti El. Di saat tangan kirinya sudah berhasil meraih kucing, siapa sangka kakinya malah tak sengaja menginjak dahan yang rapuh dan hampir patah hingga dahan tersebut gak bisa menopang badannya yang oleng. Melihat itu, sudah dipastikan sepertinya dia tidak bisa bertahan lebih lama sampai akhirnya El .... "Alina! Awas!""Masss EEEL!" BRUK. PLETAK! PLETAK! Pekikan kedua orang dewasa itu dirasa percuma kar
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Bab 32

El itu besar di keluarga yang dingin dan menuntutnya untuk kuat. Sebagai pewaris satu-satunya, El sebisa mungkin selalu menahan rasa sakit dan kesedihannya sendiri. Baginya, pantang untuk terlihat lemah di depan musuh apalagi wanita.Alina tentu tahu hal itu, makanya dia bersikeras untuk menemani El meski El gak meminta seperti sekarang. Dia bahkan rela menghubungi Runa--adik sepupu El yang kebetulan nomornya masih disimpan. Untungnya, nomor Runa masih sama sehingga pas tahu El sakit, dokter muda itu langsung datang.Tak terasa, sudah setengah jam Alina mondar-mandir di depan ruangan El dengan gelisah. Entah berapa kali gadis itu melirik ke arah arloji untuk memeriksa berapa lama lagi dia harus menunggu Aruna keluar dari sana.Selama berada di depan pintu ruangan El, entah mengapa perasaan Alina jadi sangat cemas. Diam-diam dia takut dan merasa bersalah karena mengira sakitnya El akibat mengambil kucing."Duh, udah lama. Kok, belum keluar juga, sih?"Alina menggurutu sambil terus mema
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Bab 33

Perceraian sering kali dianggap sebuah kegagalan pasangan suami dan istri dalam mempertahankan pernikahan. Kenyataan itu pastinya merupakan pukulan batin bagi kedua belah pihak. Aku yakin, baik aku mau pun El merasakan yang sama. Apa lagi kami bercerai bukan karena pertengkaran tapi karena jebakan dan rencana jahat keluarga.Jujur. Sampai saat ini, aku tidak menyangka jika El sangat menderita dan dia bahkan hampir bunuh diri gara-gara bercerai dariku.El yang kukira mengabaikan nyatanya dia juga terhinggapi takdir yang mengenaskan dan tidak baik-baik saja sesuai yang kukira.Namun, meski akhirnya aku tahu alasan El menghilang dan bahkan batinku terkoyak mendengar kenyataan dari Aruna tetap saja aku gak bisa jujur pada El tentang keadaanku sebenarnya.Aku takut jika dia tahu kalau aku sengaja berbohong tentang Iza karena takut dibahayakan oleh Bu Rosa, El akan berbalik benci pada ibunya dan akan berbuat lebih gila lagi nantinya.Oh, tidak! Tidak!Aku tidak bisa jujur pada El tentang s
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Bab 34

POV Author"Jadi, Aliza benar anak saya, kan? Tes itu beneran akurat, kan?" "Iya akurat. Dan aku bisa pastikan, sebagai dokter kalau Aliza adalah anak Mas El. Kecocokan DNA kalian 100%. Tapi, aku mohon jangan marah sama Mbak Alina. Aku yakin Mbak Alina sengaja menyembunyikannya karena ancaman seseorang dan Mas harus menemukan itu. Sekarang, lebih baik bujuklah Mbak Alina untuk mengatakan semuanya. Aku yakin dia juga menderita dan masih sayang sama Mas, karena dia juga sejak tadi gelisah di luar sana." El mendesah sambil memejamkan matanya. Setelah mendengar penjelasan Aruna yang mengatakan kalau Aliza adalah benar anak yang selama ini ia dambakan, rasanya semua sakit yang El derita bertambah kali lipat nyerinya. Beragam emosi yang ia rasakan seolah bertumpuk di dalam dada. El menjadi marah pada dirinya sendiri yang tak bisa menjaga Alina dan anaknya. Bahkan El merasa batinnya menjadi hancur setelah mengetahui kalau nyatanya selama ini dia sudah gak bertanggung jawab kepada anaknya.
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Bab 35

"Baiklah karena udah sepakat, mulai besok saya harap hubungan kita akan kembali ke semula, seperti awal perkenalan. Terima kasih ya, Lin sudah bersedia memaafkan saya dan membiarkan saya dekat dengan Aliza."Alina tidak tahu sudah berapa kali kalimat El yang dilontarkan sebelum mereka berpisah semalam tersebut telah menggema di telinganya. Saking terus terngiang-ngiang, Alina jadi kurang fokus pada keesokan harinya padahal dia ada meeting penting hari ini dengan Bre di kantor. Perempuan cantik itu jadi sibuk melamun seraya menyiapkan bekal Iza sembari mempertanyakan keputusannya sendiri.Dari semalam hingga pagi hari ini di rumahnya, benak Alina seolah sibuk bertanya-tanya. Apakah yang ia lakukan ini sudah benar atau tidak? Bagaimana kalau keputusannya ini salah? Bagaimana kalau nanti Bu Rosa akhirnya tahu kalau cucu yang ia benci nyatanya sudah bertemu dengan anaknya?Ah, Alina bahkan tak sanggup memikirkannya.Jujur. Terlepas dari semua kekhawatiran itu, sejujurnya Alina sendiri mas
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Bab 36

"Waah, mobil Pak El bagus banget. Ac-nya dingin dan joknya empuk, waaah!"Setelah mengalami perdebatan kecil tadi, pada akhirnya Alina harus mengalah dan mengikuti kemauan putrinya untuk berangkat ke sekolah bareng El. Semenjak masuk ke dalam mobil, Iza tak henti memuji interior mobil El yang memang sangat berbeda dengan milik bundanya. Maklum, mobil Alina memang hanyalah mobil bekas dan harganya pun cocok buat kaum janda yang mendang-mending seperti Alina.Jadi, Iza kadang kegerahan dan sering kali mogok, mungkin itulah alasan anaknya betapa senang jika naik mobil mewah kayak milik El. Namanya juga anak-anak, mereka terlalu polos untuk mengekspresikan perasaan."Oh, ya, kok Pak El mau sih jemput Iza sama Bunda? Kan rumah Pak El jauh?" Pertanyaan Iza yang tiba-tiba sontak membuat Alina mau pun El terkesiap. Mereka berdua sontak saling pandang, baik Alina mau pun El seakan bingung harus menjawab apa. Rasanya gak mungkin mereka menjelaskan pada Iza kalau sebenarnya El ke rumah Alina se
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Bab 37

Apa sih yang aku lakukan? Serius, kenapa aku jadi banyak memikirkan apa yang dibisikkan oleh anakku pada El? Padahal kalau dipikir-pikir, mungkin itu hanyalah keisengan Iza tapi anehnya perasaanku jadi gak enak ketika melihat El tampak terkejut dan bahkan wajahnya mendingin setelah dibisiki Iza. Apa Iza mengatakan yang salah? Apa Iza membuat El marah? Atau apakah Iza membisiki hal yang membuat El salah paham? Haruskah aku hubungi El saja?"Ah, gak! Gak! Nanti dikira aku terlalu kepo lagi." Sekali lagi aku menggelengkan kepala karena merasa pusing menerka-nerka.Setelah cukup dipusingkan karena memikirkan kejadian tadi pagi pada saat mengantar Iza ke sekolah, pada akhirnya aku memilih menyerah. Daripada aku jadi keder sendiri, lebih baik aku menyimpan pertanyaan itu dulu dan menganggapnya hanya kejailan anak kecil semata. Tapi, aku pastikan sepulang ke rumah nanti, aku akan berusaha membujuk Iza agar bicara."Haaash!" Aku mendesah kuat ketika kakiku memasuki lobby kantor dan berjalan
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Bab 38.

Rapat internal dengan Bos Bre berjalan cukup baik. Dengan perencanaan dan persentasi timku yang rinci semua anggaran juga target bisa disetujui tanpa harus banyak perdebatan.Aku tersenyum lega. Setidaknya di hari ini ada satu hal yang berjalan sesuai keinginan.Sehabis rapat di lantai enam, aku pun memutuskan untuk bergegas turun ke lantai lima demi menuju kubikel. Kupikir dengan menyibukkan diri, persoalan apa pun jadi gak berarti.Aku memilih menggunakan tangga untuk turun karena pada saat keluar lift sudah penuh dan banyak orang mengantri. Namun, nyatanya keputusanku salah, di luar dugaan, tepat lima meter saat aku mau berbelok ke arah tangga mataku tak sengaja menangkap ada dua perempuan tengah berjalan beriringan menuju ke arahku. Dan tahu siapakah wanita itu? Ya, dia adalah Bu Rosa dan Sania. Oh Tuhan. Apa ini tanda neraka sudah bergabung dengan bumi? Mengapa pula mantan mertuaku harus ada di sini?Wah, ini parah sih!Untuk menghindari pertengkaran yang gak jelas, aku berpik
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Bab 39.

Kehadiran Neo di depanku setelah aku berdebat dengan Bu Rosa dan Sania membuatku menghela napas bimbang. Di satu sisi aku sedikit lega karena pada akhirnya aku bisa melawan kesewenang-wenangan Bu Rosa meski belum semuanya terbalas tapi di satu sisi aku merasa malu karena pada saat mengenaskan seperti ini malah ditemukan oleh Neo. "Neo?" Suaraku tercekat saat melihat sosok pria berkacamata berdiri tepat di depanku seraya mengulurkan tangan. Sebenarnya, aku cukup terkejut karena mengira tidak ada seorang pun yang mengetahui pertengkaranku dengan Bu Rosa kecuali Sania tapi nyatanya aku salah. Ada Neo di sana, tapi aku gak yakin dia mengetahui semuanya."Gimana? Apa kamu butuh bantuan? Dan apa kamu baik-baik aja?" tanyanya sekali lagi seraya menggoyangkan tangannya minta disambut. Wajahnya tampak khawatir tapi aku gak mau terlihat lemah dan membuat peluang harapan di antara kami.Aku memaksakan senyum selagi bangkit berdiri tanpa memegang tangannya. "A-aku baik-baik saja Yo, terimaka
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

Bab 40.

Gelisah. Satu kata yang mungkin bisa mewakili perasaanku sekarang. Mengingat siang tadi, El memergokiku berbicara dengan Neo tak kupungkiri perasaanku menjadi semakin gak tenang. Hatiku perlahan merasa bersalah karena takut dia salah paham atas ucapanku yang gak mau rujuk. Jujur, meski tahu El akan bertunangan dan kekhawatiran ini percuma. Entah mengapa, melihat tatapan El yang kecewa pada saat mata kami bersitatap sebelum dia pergi tadi perasaanku jadi ikut tidak nyaman. Ada sisi hatiku yang tidak mau El terluka.Agh andai, Neo gak memancingku dengan pertanyaan itu bisa jadi ucapan yang aku keluarkan tidak seburuk itu.Namun, anehnya kenapa El ada di sana saat itu? Sejauh apa dia mendengarkan ucapanku? Bagaimana jika dia salah paham? Nanti bisa-bisa dia menganggapku dan Neo ada hubungan. Tapi ... kenapa juga aku harus perduli? Toh, dia sendiri yang mau move on dariku padahal sebelumnya dia bilang sama aku kalau mau memulai semua dari awal.Dasar mulut lelaki! Gak bisa dipercaya. Gi
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status