Home / Pernikahan / Anak Rahasia Kepala Sekolah / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Anak Rahasia Kepala Sekolah : Chapter 41 - Chapter 50

91 Chapters

BAB 41

Aku duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan El. Jarak kami kini hanya seluas meja pantry. Seusai perdebatan di depan pintu rasanya tak ada pilihan lain selain mengikuti ajakan El untuk berbicara lagi pula aku masih punya waktu lima belas menit sebelum masuk kubikel. Selama kami berhadapan, kurasakan tatapan El tajam dan dingin tepat ke netraku. Padahal di pantry ini AC gak disetel di suhu yang rendah, tapi entah mengapa badanku rasanya menggigil karena ditatap sebegitu dingin. Jujur. Aku tidak tahu kalau pemandangan seorang pria yang akan bertunangan bisa sekacau ini. Rambutnya gak se-on point biasanya, lebih ke arah acak-acakan. Bajunya terlihat kusut sangat berbeda dengan tadi pagi dan wajahnya lebih dingin dari es yang baru aku keluarkan dari freezer. Aku tidak tega melihat El seperti ini, tapi keadaan memaksaku untuk tega. "Kalau Mas mau kita bicara baik-baik, lebih baik Mas minum dulu," kataku seraya mendorong secangkir teh ke arah El. Aku gak mau kami berbicara dengan em
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Bab 42

[Rahma : Lin, serius lo mau datang ke tunangan Pak El? Sekarang lo di mana? Ini gue di dalam. Eh, aneh! Kok Pak El gak keliatan ya?Me :Masa? Mungkin dia lagi siap-siap. Betewe. gue udah di parkiran tapi Neo minta gue nunggu. Rahma : Yaelah, tuh laki masih aje demen ditungguin. Ya udah, kabarin kalau lo udah masuk.Me :Iye. Eh, lo gak bilang Adel, kan?Rahma :Enggak. Gue gak bilang ke dia. Takut heboh dan nyebar di grup sekolah Iza. Tenang, kali ini gue gak akan bocor.]Aku menghela napas lega melihat balasan Rahma. Setidaknya untuk kali ini, info tentang El tidak akan tersebar di komite sekolah karena aku takut El malah berbalik marah.Pasalnya, setelah aku cek di beberapa grup sekolah yang kuikuti, ternyata tidak ada info tentang acara ini di grup sekolah. Adel saja bahkan tidak tahu tentang kabar El yang akan bertunangan ini.Aneh? Ya, sangat aneh. Masa, kepala sekolah mau tunangan gak ada satu pun perwakilan sekolah yang datang?Aku yakin pasti El sengaja menyembunyikannya.
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Bab 43

Seharusnya aku memang tak datang ke sini. Seharusnya aku tetap pada pendirianku untuk tak menghadiri acara ini seperti yang kukatakan pada Sania agar tidak dikira labil nantinya.Dan ... seharusnya aku pergi sekarang juga sebelum hatiku kian tersakiti karena mantan telah memiliki pengganti.Namun, apa yang menyebabkan aku masih di sini? Kenapa aku malah tetap memilih mengikuti keinginan El?Ah, apa memang aku sekepo itu pada kehidupan kebahagiaan El sehingga dengan tidak tahu malunya aku datang.Dasar Alina bodoh! Sangat bodoh, ini yang dinamakan ikhlas, huh?Aku berjalan gontai sekaligus gugup di belakang Neo karena merasa insecure.Sejauh mata memandang aku hanya bisa melihat orang-orang memamerkan kemewahaannya. Semua tamu undangan tidak ada yang berpakaian ala kadarnya, tampak dari mereka menggunakan berbagai pakaian mewah yang pastinya seharga dengan satu mobil di kampungku. Dan untungnya meski gak cantik-cantik amat, aku tadi berdandan dulu tadi sebelum ke sini, kalau enggak aku
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 44

"Ya Allah, Lin, kenapa hape lo mati? Dari tadi gue coba nelepon lo tapi gak bisa jadinya gue nelepon Pak El." "Iya, maaf Del, ternyata abis chat-an sama Rahma hape gue mati. Maaf, ya? Sekarang gimana keadaan Iza?""Kepala Iza berdarah Lin. Gue sama Nek Omi lagi di perjalanan sekarang ke IGD. Lo nyusul, ya?"Tut. Tut. Tut. Bersamaan dengan terputusnya sambungan telepon dari Adel, Alina yang baru saja mengaktifkan ponsel merasa kehilangan seluruh tenaganya setelah menerima kabar kalau Iza jatuh di kamar mandi.Selama duduk di jok penumpang, tak henti Alina menangis karena cemas. Dengan gemetar perempuan itu menautkan jari jemarinya sambil berdoa untuk kesembuhan anaknya. Walau dadanya terasa sesak, dia berusaha untuk mengendalikan dirinya untuk tetap sadar dan tenang selama perjalanan menuju rumah sakit yang tadi diberitahukan oleh Adel. Ya Allah Iza, semoga kamu baik-baik saja Nak."Lin ...." Suara pria dengan nada rendah menyela dari arah samping Alina membuat wanita itu reflek men
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 45

Alina duduk sendirian di kursi tunggu yang ada di depan ruang operasi dengan perasaan yang tak menentu dan kepala yang tertunduk. Setelah El bersedia mendonorkan darah, tim medis langsung bergerak cepat menangani Iza di dalam sana sementara Nek Omi kembali ke rumah demi mengambil barang Iza karena pastinya Iza akan dirawat nantinya. Lalu Adel? Adel ikut bersama Nek Omi tapi demi kesehatan Adel yang sedang mengandung dan juga keluarganya yang tengah menunggu, Alina minta Adel pulang saja untuk beristirahat. Dan selepas semua orang telah pergi ke urusannya masing-masing, tinggallah Alina yang menunggu di depan ruang operasi.Sudah hampir sejam berlalu wanita cantik berwajah pucat itu tak henti menyalahkan diri dan berdoa untuk kesehatan anaknya. Dia tidak bisa membayangkan jika nanti Iza kenapa-kenapa karena baginya Iza adalah segalanya."Rupanya kamu di sini, dasar mantan menantu gak tahu diri!"Di tengah keheningan lorong ruang operasi tiba-tiba Alina ditegur oleh sebuah suara yang t
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 46

Aku mencengkram ujung kursi yang terasa dingin. Setelah pertengkaran hebat tadi, aku merasa tubuhku mendadak gak bertenaga dan kepalaku kian berat saja. Demi Tuhan. Aku masih syok dengan apa yang terjadi barusan saat Bu Rosa tiba-tiba menamparku dan mengancamku.Tak kusangka Bu Rosa pada akhirnya mengetahui tentangku dan Iza setelah delapan tahun lamanya kami hidup bersembunyi. Dan parahnya, Bu Rosa pun sepertinya akan semakin gila setelah ini. Ah, apa yang harus kulakukan setelah ketahuan Bu Rosa? Haruskah aku pergi dari kota ini? Tapi, jika aku pergi, aku harus pergi ke mana? Uangku bahkan tidak cukup untuk kehidupan sehari-hari karena biaya operasi Iza cukup tinggi.Aku memegang kepalaku yang terasa ditindih batu. Entah mengapa rasanya semakin pusing saja.Namun, meski raga sudah lemah,pada saat ini aku masih memutuskan untuk berdiam di depan ruang operasi karena hatiku tak sanggup pergi meninggalkan Iza yang tengah berjuang di dalam sana."Lin, ini minuman buat kamu. Minumlah s
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 47

" ... Mas cinta kamu, Alina. Mas ingin rujuk sama kamu demi Aliza, anak kita. Kamu mau, kan? Tolong. kali ini saya gak mau ditolak lagi." Aku terpaku dan terkunci pada sorot mata hitam legam yang kini menatapku penuh binar. Entah mengapa setelah mendengar itu mendadak waktu seolah berhenti. Suara hujan yang jatuh di luar jendela rumah sakit pun seolah lenyap dan yang ada hanya suara detakan jantungku yang terasa menggila karena pengungkapan dari El yang tidak terduga.Apa? El bilang dia cinta aku? Dia ingin rujuk denganku?Aku mengerjap sekali, dua kali sampai beberapa kali sampai akhirnya bisa bersuara karena ingin meyakinkan diri kalau yang sedang terjadi ini nyata. "Ma-Mas tadi bilang apa? Coba sekali lagi?" El mengulum senyum seolah paham atas keterkejutanku. "Mas cinta kamu, Alina. Mas ingin rujuk sama kamu. Sekarang, apa kamu mau memulai semuanya? Mas hanya butuh kesempatan kedua," jawab El begitu meyakinkan tapi anehnya perasaanku tetiba khawatir tanpa alasan.Aku menelan lud
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 48

Ternyata ada yang lebih menegangkan dibanding menghadapi tiang gantungan dan sialnya harus kurasakan sekarang. Sebenarnya, aku sudah menduga kalau hal ini akan terjadi tapi entah mengapa aku tetap tidak mengusir El sesuai permintaan Bik Ratih yang bersikeras mau mengusir mantan suamiku itu.Beruntung Om Arkan bisa menengahi sehingga tidak terjadi keributan lebih besar di depan ruang operasi. Dan berhasil mengajak kami untuk berpindah ke ruang tunggu kosong yang letaknya agak jauh supaya bisa lebih leluasa bicara sampai Iza dipindah ke ruang ICU.Aku menolehkan wajah ke arah El, dia terlihat begitu gugup.Setelah mendengar kemarahan Bik Ratih yang luar biasa, sepertinya El merasa sangat bersalah sehingga sejak tadi dia terlihat menyembunyikan kegugupan di depan Bik Ratih dan Om Arkan yang kini duduk tepat di depan kami."Mengapa kamu ada di sini? Katakan! Kenapa kamu bisa bersama Alina?" tanya Bik Ratih dengan nada dingin pada El yang ada di depannya. Sementara aku yang ada di samping
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 49

POV AUTHOR"Bibik mohon sekali lagi El, demi Alina dan Iza pergilah dari kehidupan keluarga kami! Jangan biarkan Alina dan Iza kesulitan gara-gara dekat sama kamu! Kami mohon, lebih baik kamu putuskan hubungan sekarang juga karena kalian mustahil bersama!""Kenapa, Bik? Kenapa mustahil? Tolong, Bik, tolong katakan sama saya mengapa kami gak bisa bersama? Apa penyesalan dan permintaan maaf saya belum cukup? Lalu apa yang harus saya lakukan untuk menebusnya?""Jika kamu ingin tahu apa yang harus kamu lalukam. Lebih baik, kamu tanyakan pada IBUMU SENDIRI! DIA YANG MEMBUAT SEMUA JADI SEPERTI INI!"Sekali lagi, El terngiang-ngiang percakapannya dengan Bik Ratih yang El lakukan tadi sebelum dia keluar dari rumah sakit tanpa sepengetahuan Alina. Sebenarnya beberapa saat lalu, setelah Alina diminta oleh perawat ke bagian administrasi demi mengurusi pemindahan Aliza, El kembali membujuk Bik Ratih supaya mencabut ultimatum pelarangannya untuk mendekati Alina mau pun Iza.Namun, anehnya pembicar
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 50

Hits Joji yang berjudul Glimpse Of Us berkumandang merdu dari speaker yang tersebar di seluruh ruangan kafe yang buka hampir 24 jam. Di salah satu sudut kafe tersebut tampaklah seorang pria berwajah kusut tengah memandang hampa ke arah pemandangan sambil menggoyangkan kaleng minuman mengandung soda yang hampir habis setengahnya. Beberapa wanita mulai menatap si pria dan bahkan ada di antaranya terlihat sesekali mendekat untuk menggoda dan menemani, tapi pria itu tentu saja gak perduli.Kini pikirannya begitu kalut usai mengetahui fakta menyedihkan dibalik kebencian ibunya kepada sang mantan istri dan mengapa mereka tidak bisa rujuk kembali.Semua potongan kejadian yang menyedihkan seolah terputar dalam benaknya. Dari mulai dia mengantar Alina ke rumah sakit, meminta Alina untuk rujuk, obrolan dengan Bik Ratih hingga pada akhirnya dia sampai pada fakta kalau keluarga Alina ternyata bukan anak sah dari Bu Ningsih tapi Alina itu anak di luar pernikahan.Awalnya, El sama sekali gak perc
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status