Semua Bab Benih Rahasia Untuk Sang Dosen: Bab 51 - Bab 54

54 Bab

Bab 51 — Acara Empat Bulanan Untuk Kiana?

"Tere?" jawab Kiana disertai helaan napas lega. Dia pikir orang lain yang melihatnya tadi. Mendengar nama yang tidak asing, Ghazlan mengedipkan matanya. "Saya sepertinya pernah mendengar nama itu.""Teman saya, Pak. Teman yang datang waktu awal-awal saya menginap di rumah bapak. Perkenalkan, Tere, teman sekaligus sahabat saya waktu kuliah," ucap Kiana sembari memperkenalkan sahabatnya pada Ghazlan. Tere menjabat tangan Ghazlan lalu menyebutkan namanya. "Apa saya tidak sopan kalau bertanya kenapa kamu ke sini?" tanya Ghazlan dengan nada bergurau.Tere menggeleng, "Bayi saya ingin menginap di hotel, Pak.""Mengidam?" tebak Ghazlan.Tere mengangguk malu, "Benar. Em, kalau saya boleh bertanya, kenapa pak Ghazlan sama Kiana ke hotel? Em, maksudnya bukan saya berpikir yang bukan-bukan tapi hanya ingin tahu.""Saya mau mengajar tapi Kiana tidak mau pulang jadi saya minta tunggu di sini dulu. Kalau kamu tidak keberatan, boleh temani Kiana sampai saya pulang?" tanya Ghazlan. Pria itu masih b
Baca selengkapnya

Bab 52 — Ya Tuhan, Apa-apaan Ini?

"Suaminya?" ulang Glade dengan nada khawatir. Siapa yang harus dia bawa untuk jadi suami pura-pura Kiana? Kalaupun sembarang orang dibawa dan diminta untuk berperan menjadi suami Kiana, dia takut malah terjadi missed komunikasi. Bagaimana ini?"Iya. Nanti biar mama minta supir mama untuk jemput. Kamu nggak apa-apa kan kalau kita gabungkan empat bulanan kamu dan Kiana?" tanya Silvina mengkonfirmasi perasaan menantunya.Glade sama sekali tidak mempermasalahkan karena sejak awal dia memang ingin membuat Kiana ikut dalam prosesi empat bulanan mereka. Tapi masalah suami?"Sama sekali tidak masalah, Ma. Kiana juga bukan orang lain untukku. Tapi untuk suaminya ... kayaknya mustahil kalau kita ajak ikut serta. Suaminya nggak bisa jalan, udah gitu pasti malu kalau harus gabung dengan keluarga kita, Ma. Lebih baik..,""Nanti mama yang akan membujuknya," tegas Silvina. Asisten rumah tangga sudah membawa kebayanya masuk ke dalam kamar Glade dan pergi setelah tidak dibutuhkan."Ma, sebaiknya janga
Baca selengkapnya

Bab 53 — Jangan Bilang Kalau...

Itu bukan suara asisten rumah tangga ataupun Kiana. Tapi suara itu berasal dari Silvina yang tiba-tiba muncul karena mendengar perdebatan dari kamar Glade. Wanita itu menatap bingung pada Viona yang sedang membelakangi Glade sementara Glade sedang terburu-buru merapikan kebayanya. "Oh, ini loh, Mbak. Kebaya Glade terlalu miring jadi saya benerin dulu," jelas Viona mengalihkan perhatian Silvina. Tapi bukan Silvina namanya kalau dia hanya menurut pada keinginan besannya. Wanita itu justru semakin melangkah maju untuk melihat dengan mata kepalanya sendiri.Silvina menghentikan langkahnya di hadapan Glade. "Kenapa nggak bilang sama MUAnya? Katanya juga kamu nggak mau dibantu untuk ganti baju?"Glade menarik napas pelan tanpa sepengetahuan Silvina. Semoga kebaya yang dia pakai kembali tidak memperlihatkan sesuatu yang salah. "Aku ... malu, Ma. Mungkin bawaan bayi, Ma."Viona segera menimpali, "Iya, Mbak. Aku juga dulu begitu waktu hamil. Risih aja dipegang orang asing."Silvina mengarahka
Baca selengkapnya

Bab 54 — Anda Juga Harus Baik Sama Saya!

"Iya. Kiana orangnya. Memangnya untuk apa aku membela dia selama ini kalau dia nggak ada gunanya?" tukas Glade dengan congkak. Lengannya dilipat di depan dada, "mama nggak perlu cemas. Biarpun aku nggak hamil, masih banyak cara yang bisa buat aku punya anak."Viona mulai memahami arti ucapan anaknya waktu itu. "Jadi ... yang kamu bilang kamu bukannya nggak mau hamil itu karena ini? Sebenarnya apa yang membuat kamu sulit hamil, Sayang? Kenapa kamu merahasiakan ini sama mama? Mama bukan orang lain loh dalam hidup kamu. Harusnya kamu jujur supaya kita bisa cari jalan lain."Glade tahu kebaikan hati mamanya. Dia mulai menyingkirkan egonya yang selama ini tidak ingin dianggap remeh oleh orang lain meskipun keluarganya sendiri. "Jadi ... kamu divonis nggak akan bisa punya anak?" ucap Viona dengan suara tercekat. Volume suaranya ditekan habis-habisan agar tidak terdengar ke luar kamar. "Iya. Kalau hanya satu penyakit masih bisa diusahakan dengan operasi. Biar bagaimanapun aku akan menempuh
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status