Pov Rahma Harga sudah disepakati. Tempat sudah diatur. Edo pun telah aku titipkan pada Bu Sinta, penunggu pasien disamping brankar. Semua telah diatur. Namun kini berganti hatiku yang berdetak tak karuan. Ragu, tapi harus. Takut tapi wajib. Malu tapi tetap harus kulakukan. Biaya perawatan Edo masih kurang. Sedangkan, Asep, sama sekali tak bisa dihubungi. Begitupun dengan saudara yang lain. "Kalau ragu, tak perlu dilakukan, Nak! Percayalah, Tuhan pasti memberi jalan yang terbaik," ujar ibu itu saat melihatku masih ragu untuk melangkah. Padahal waktu perjanjian sudah mendekati. " Apakah yang saya lakukan ini salah, Bu? Saya... Saya takut tidak bisa membawa pulang Edo kalau biayanya masih kurang,"lirihku namun masih bisa didengar ibu itu. Ibu Sinta hanya menghembuskan nafas perlahan, " Kalau kasusnya sepertimu, aku pun tak paham. Semoga saja Tuhan mendispensasi kesalahanmu yang ini." Aku menata nafas sebentar. Setelah berpamitan dengan Bu Sinta, aku berlalu ke tempat seharusnya aku
Last Updated : 2024-05-10 Read more