All Chapters of Menjadi Yang Kedua Demi Buah Hati: Chapter 11 - Chapter 20

32 Chapters

Kenapa Harus Hamil Jika Selingkuhan Bisa Memberikan Anak

"Aku akan membiarkan kalian berselingkuh. Tetapi setelah Rahma hamil dan melahirkan, Rahma harus pergi dan menyerahkan bayi itu padaku,"ucap Agnes dengan angkuhnya. " Kenapa bukan kamu saja yang hamil? Males sakit? Atau takut ngga seksi lagi?"tanya mas Rahmat. Aku hanya diam bersedekap tangan. Drama yang menarik. Aku kepo apa balasan Agnes sekarang. " Kenapa aku harus repot-repot hamil jika selingkuhanmu saja bisa memenuhinya?" balas Agnes kembali. Gila! Patut diacungi jempol keberaniannya. "Lalu apa gunamu sebagai istri? Hanya foya-foya? Atau bermain dengan laki-laki lain mungkin," balasku. Namun sebuah tamparan yang hinggap di pipiku membuatku terkejut. Ternyata budhe menamparku. Siapa budhe ini sebenarnya? Kenapa dia begitu lancang menamparku? " Dasar perempuan murahan! Kamu yang murahan jangan pernah menuduh perempuan lain juga murahan. Sadarlah akan derajatmu yang tak lebih baik dari sampah," sarkas budhe. Mas Rahmat membelai lembut pipiku yang ditampar bud
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

bab 12

Malam ini kembali sepi karena Edo sudah tidur. Sedangkan Mimi, dia mengambil pekerjaan sekarang. Aku tidak dapat melarangnya karena diakui atau tidak, aku sudah menjual tubuhku juga bukan. Drt... Drt... Drt... Suara pesan hp terdengar. Hanya kulirik belum berminat untuk membukanya. Tanpa nama? Males. Paling hanya orang iseng. Aku kembali menatap langit yang sangat cerah malam ini. Langit gelap namun masih bertabur cahaya yang meneranginya. Sedangkan aku? Entahlah... "Mbak, ngga kerja?" tanya tetangga kos ku yang aku kenal namanya mbak Marni. "Kerja apa, mbak?" tanya ku balik. Setau aku, aku masih pengangguran. Jadi kalau ditanya tidak bekerja, lalu harus ku jawab kerja apa? "Nyervis suami orang," ucapnya seraya tertawa. Aku sudah tidak baper lagi karena mungkin hati ini sudah terbiasa dihina untuk saat ini. "Dia lagi diservis istrinya, mbak! Atau mbak punya pelanggan yang membutuhkan pelayananku?" balik tanyaku. Terlihat dia gelagapan. "Mana ada aku pelanggan? Aku itu
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

bab 13

"Ini surat keterangan cerai. Aktenya akan jadi dua minggu lagi. Rahmawati mulai hari ini kamu bukan istriku lagi. Disaksikan banyak orang disini, aku jatuhkan talak tiga kepadamu." Ucapan Asep membuat Rahma terkejut. Ada apa? Kok? Rahma lebih terkejut lagi saat tahu dirinya sampai di pengadilan ini, ternyata gugatan atas perceraian dirinya sudah selesai. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata dirinya diharuskan membayar uang sepuluh juta sebagai kompensasi atas perselingkuhannya tersebut. Sengaja sebelum berangkat tadi, ia menitipkan Edo ke salah satu teman Mimi. Rasanya kasihan jika bayi tiga bulan itu harus dibawa lagi bepergian. "Bagaimana mungkin saya yang berjuang untuk kesembuhan anak saya justru harus membayar denda karena selingkuh? Anda ini sebenarnya bagaimana sih?" keluh Rahma pada petugas yang ada di sana. "Ya memang sudah aturannya kalau orang yang selingkuh itu diwajibkan membayar denda. Itu sudah ada perundang-undangannya, Mbak. Kalau Anda keberatan, ken
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

bab 14

"Apakah sumpah seorang pelac** akan didengar Tuhan? Ayolah, jangan bercanda!" ucap Irwan yang justru terkekeh setelah mendengar sumpah dari Rahma. "Anda meragukan sumpah saya?" Rahma menjeda ucapannya, "waktu yang akan membuktikan segalanya. Dan jika saat itu tiba, baru anda akan menyesal telah memperlakukan saya dan menistakan putra saya seperti ini." Mimi bertepuk tangan bangga akan keberanian sahabatnya yang tiada takut hari ini. Apakah dengan selingkuh dengan suami orang akan membuat lebih berani menghadapi kenyataan? Sepertinya patut dicoba! " Keren! Ini Rahma yang aku tunggu. Yang kuat dan tak mudah diprovokasi," ucap Mimi seraya mengalungkan tangannya ke pundak Rahma. Rahma lalu menepis tangan Mimi, "membuat gerah ternyata berbicara pada pria-pria pribadi wanita. Ayo pergi sebelum kita kena sial lebih besar karena berdekatan dengan mereka!" Mimi tertawa puas setelah mendengar perkataan Rahma. Apalagi sebagian besar orang-orang yang ada disana adalah laki-laki.
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

bab 14

Pagi-pagi sekali sudah terdengar gedoran dari luar. Aku yang sedang terlelap menjadi bangun seketika. Suara teriakan bersaut-sautan membuatku bingung. Ada apa mereka menggangguku di pagi buta seperti ini? "Bangun, pe*****! Bangun!" Dok dok dok Mereka mengetuk pintu dengan keras. Edo yang sedang menangis kupeluk dan segera kugendong. Meski takut, kubuka pintu perlahan untuk menghadapi mereka. "Ada apa ibu-ibu? Kenapa pagi-pagi sekali sudah ada di depan kos saya?" tanyaku perlahan agar" ibu-ibu itu tidak semakin emosi. "Pergi kamu dari sini! Jangan merusak lingkungan kami dengan sikap murahanmu! Apalagi kamu sekarang sudah janda bukan?" ujar ibu Dinda, pedagang warung di depan kosku. Aku mengenal betul suaranya. "Memang apa salah saya, bu? Bukankah saya tidak menggoda suami ibu? Bahkan saya tidak pernah keluar rumah selain sama Mimi bukan?" tanya ku meminta belas kasihan mereka. Mau kemana lagi aku kalau sampai diusir sama mereka. Namun aku terkaget saat salah satu dari me
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Gatal

Keadaan kos setelah kepergian Rahma menjadi mencekam karena asap yang seyogyanya hanya untuk mengusir Rahma, kini menjadi api yang membesar bahkan hampir menghanguskan satu kamar yang sebelumnya ditempati oleh Rahma. "Bagaimana bisa seperti ini? Tadi katanya hanya memasukkan asap untuk mengusir saja. Kalau sudah seperti ini, saya mau minta ganti rugi," ujar ibu pemilik kos dengan geramnya. Ia memang menyetujui rencana pengusiran Rahma dengan asap. Tetapi jika ujungnya seperti ini, bisa rugi besar dia. " Ya, kami tidak sengaja. Angin saja yang berhembus tidak tau aturan," kilah Agnes. Bu kos yang geram pun segera menghampiri Agnes dan beradu mulut dengannya. "Bukan kayak gini kesepakatan kita. Kita hanya mengusir karena saya juga takut kalau suami saya juga bakal digoda sama dia. Tapi kalau seperti ini, mau tidak mau, saya harus tetap meminta ganti rugi," geramnya lagi. "Ganti rugi atas apa?" Rahmat yang baru datang karena mendengar kehebohan di tempat kos Rahma pun segera
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Hanya Ingin Yang Terbaik

"Kau gila! Kau teriak Rahma menggatal, lalu kau itu apa? Bisa-bisanya kau berbuat hal seperti ini disaat kau bersuami!" Teriakan Rahmat bahkan menggema dan membuat suasana yang semula ramai bisik-bisik kini menjadi sunyi. Agnes yang dituduh Rahmat seperti itu tidak menyangkalnya. Bahkan sebuah senyuman sinis ia tunjukkan kepada suaminya tersebut. " Lalu, bagaimana dengan Rahma? Bukankah dia juga menggatal saat dia masih bersuami?" balas Agnes tak kalah sengit. Banyak kamera tetangga yang menyala seolah mengabadikan memori perdebatan sepasang suami istri yang sama-sama peselingkuh itu. "Rahma jual diri karena ia butuh biaya untuk pengobatan anaknya. Sedangkan kau apa? Aku tak pernah kurang-kurang dalam memberikan materi. Bahkan menurutku, aku selalu melebihkan apa yang menjadi kebutuhan kamu. Lalu apa alasanmu menjadi gatal seperti ini?" bela Rahmat. Hatinya semakin malas memandang istri hasil perjodohan kedua orang tuanya itu. Perempuan yang waktu mereka berkenalan selalu l
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Rela dimadu

"Apa maksudmu dengan menyerahkan kembali Agnes kepada kami? Apakah kamu berniat untuk tidak tau diri setelah menemukan selingkuhan yang tepat, kamu berniat meninggalkan istrimu yang telah setia mendampingimu selama ini?" Sungguh emosi pak Burhan tak bisa tertahankan lagi karena menantunya telah dengan tega mengembalikan anaknya. Kurang apa anaknya selama ini? Dalam pernikahan anaknya yang sudah menginjak tiga tahun ini, tak pernah terdengar mereka bertengkar ataupun salah paham. Hanya sikap dingin Rahmat-lah yang sering dikeluhkan anaknya itu. Lalu kenapa bisa sekarang anaknya dikembalikan? Apakah benar kabar yang tersiar jikalau menantunya lebih memilih perempuan jalang itu? "Bapak, Agnes tidak mau diceraikan mas Rahmat. Agnes janji, nanti mau hamil asalkan mas Rahmat tidak meninggalkan Agnes. Tolong Agnes, Pak!" mohon Agnes sembari mendekap erat tangan bapaknya. ***** Sedari dari tempat kos, Rahmat sudah menunjukkan emosinya yang tinggi. Apalagi ditambah kabar jikalau Ed
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Tak Usah Malu Melamar

Pov Agnes Namaku Agnes Prabaningrum. Cantikkan namaku? Begitu pula parasku. Banyak laki-laki yang menyatakan perasaannya padaku. Namun, entahlah. Hatiku sepertinya hanya tertaut pada satu pria. Mas Rahmat. Anak seorang petani dari desa sebelah. Parasnya yang tampan, tutur katanya yang lembut, juga sikapnya yang melindungi membuat hatiku telah tertaut sejak masa sekolah. "Kamu ngga ingin punya keluarga seperti temanmu yang lain, Nes? Banyak laki-laki yang datang. Tapi selalu saja kamu tolak. Apakah kamu sudah mempunyai laki-laki yang kamu inginkan?" ujar ibukku yang mungkin sudah lelah dengan omongan tetangga tentang aku yang tak kunjung berumah tangga. "Nanti kalau dia sudah putus dari pacarnya, Bu!" balasku cuek. Mau bagaimana lagi, hanya nama mas Rahmat yang masih utuh berdiam di hatiku. "Masih berharap sama anaknya Sumi?" tanya ibukku, "apa sih yang kamu harapkan dari seorang buruh bangunan? Itu Budi yang sudah jadi staf pabrik atau si Ridwan yang sudah diangkat jadi ma
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Jalan Yang Tertutup

"Otakmu sudah gila, Nes! Kamu itu perempuan. Sejak kapan perempuan melamar laki-laki," geram pak Samsul dengan Agnes. "Sudah bukan jamannya lagi perempuan harus malu-malu, Pak! Mas Rahmat sudah putus sama pacarnya. Ini kesempatan yang bagus agar Agnes bisa bersatu sama mas Rahmat," kekeh Agnes yang membuat pak Rahmat menggeleng. "Tokno anakmu kuwi, pak! Wong wedok kok gatel. Ra enek harga dirine babar blas! Opo yo ora ngisin-ngisini nek nganti tonggo-tonggo krungu prawane Samsul nglamar lanangan! Rep mbok dokok ngendi raine wong tuamu?" keluh bu Ana. (Biarkanlah saja anakmu itu, Pak! Jadi perempuan kok gatal. Tidak mempunyai harga diri sama sekali. Apa nanti tidak memalukan kalau sampai 0ara tetangga tau kalau anak gadisnya Samsul melamar laki-laki. Mau ditaruh dimana muka orang tuamu) "Pokoknya kalau bapak tidak melamarkan mas Rahmat, aku tidak akan keluar kamar. Biar bapak ibu menyesal sudah menolak menyanggupi permintaan Agnes," seru Agnes seraya menutup kamarnya dengan ker
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status