"Kina, kamu tidak apa-apa?" tanya Ziea, langsung menghampiri Kina. Kina terlihat gugup, tak enak karena Ziea begitu khawatir. Mungkin itu karena masalah tadi. "Aku tidak apa-apa, Kak," jawab Kina, pasrah saja saat Ziea menariknya untuk duduk di sofa. Tak hanya Ziea, Lea, Haiden, Matheo, Aesya, Jabier dan Samantha juga ada di sana. Tentunya, Rain juga. Namun, orang yang menyakiti Kina, mereka tak ada. Satupun dari mereka tak terlihat batang hidungnya di sini. Akan tetapi, apa yang Kina harapkan? Permintaan maaf dari mereka? Tidak mungkin!"Maaf, Kina, tadi aku sama sekali tidak bersuara. Aku takut keadaan semakin runyam." Aesya berucap dengan nada penuh penyesalan. Demi Tuhan, dia sangat ingin membela Kina dan Zayyan, walau dia sendiri tak terlalu paham apa masalah Kina dengan Natahlia. Zayyan adalah adiknya dan dia mengenal Kina lebih dari cukup, dia seharunya membela Zayyan. Akan tetapi, ada Rafael di sana. Aesya tidak berani! "Tidak apa-apa, Kak Aesya," ucap Kina kikuk, menggaru
Read more