Semua Bab Istri Sengsara Sang Billionaire: Bab 71 - Bab 80

100 Bab

BAB 71 Pemilik Tangan Ajaib

Pemilik Tangan AjaibArsen terdiam, dia melihat kalender yang berdiri di mejanya."Oh iya Edo, apa kamu mendengar kabar pelantikan presdir Abadi group?" tanya Arsen."Iya Pak, tiga minggu lagi," ucap sekretaris Edo."Mungkin setelah pelantikan resmi, Ayra akan mengajukan perceraian," ucap Arsen. Arsen berdiri menatap jendela besar yang ada di ruang kerjanya."Apakah setelah perceraian itu akan ada tempat untukku, kamu masih mencintai Ardian, kamu begitu mencintainya," ucap Arsen dalam hati.Arsen meraih ponselnya, dia terlihat menghubungi seseorang."Tolong kamu cari informasi di mana Isabela tinggal," ucap Arsen."Secepatnya," lanjut Arsen.Arsen terlihat menghubungi seseorang yang merupakan orang kepercayaannya.Di kediaman keluarga Herlambang, Ayra terlihat selesai membantu Loly mandi."Loly sudah mandi, sudah wangi, kita ke bawah, Loly pasti tidak sabar ingin melihat acara kesukaan Loly," ucap Ayra."Iya, Pororo," ucap Loly sumringah."Kakak akan menemani Loly."Ayra terlihat mem
Baca selengkapnya

BAB 72 Istimewa

IstimewaAyra kembali ke rumah sakit, dia melihat Ardian sudah tidur dan nyonya Sisca sibuk memainkan ponselnya."Ibu," sapa Ayra."Oh. Ayra, kamu sudah kembali, baguslah, ibu akan segera pergi. Ibu ada janji dengan teman teman ibu," ucap nyonya Sisca."Ibu tidak pulang dulu ke rumah? Ini sudah malam," tanya Ayra."Tidak, ibu akan langsung ke tempat pelelangan perhiasan, teman teman ibu sudah menunggu di sana, ibu akan membeli perhiasan yang sudah lama sekali ibu inginkan, ini akan menjadi malam yang luar biasa," ucap nyonya Sisca."Oh begitu, baiklah," ucap Ayra."Jaga Ardian dengan baik, lakukan tugasmu sebaik mungkin, ibu akan mempertahankanmu," ucap nyonya Sisca. Mendengar hal itu Ayra mengerutkan dahi, namun berusaha menutupi apa yang terlintas di benaknya."Baik ibu," ucap Ayra seraya memberi hormat.Nyonya Sisca keluar dari kamar perawatan Ardian."Halo Farida, kita ke sana sekarang," ucap nyonya Sisca di telepon."Aku akan membeli semuanya, itu akan menjadi investasi yang luar
Baca selengkapnya

BAB 73 Setitik Rasa

Setitik Rasa Isabela terlihat mengepalkan tangannya erat, dia begitu kesal sekaligus marah, namun dengan sekuat tenaga Isabela berusaha menahan semua perasaan itu. Pikiran Arsen mundur ke masa itu, di mana dia sedang berusaha menenangkan sahabatnya, Evan, yang kalut akibat putus cinta. Evan adalah mantan kekasih Isabela sewaktu masih kuliah, yang sekarang menjadi pengacara hebat. Dia sangat mencintai Isabela melebihi apapun, namun Isabela meninggalkannya karena sudah mendapatkan laki-laki lain yang menurutnya jauh lebih baik dari Evan. Arsen bahkan pernah mendengar rumor bahwa Isabela mendekati Evan karena kecewa dengan dirinya. Sebelum bersama Evan, Isabela pernah menyatakan cintanya pada Arsen, namun Arsen menolaknya dengan alasan sudah ada wanita yang mencuri hatinya. Arsen tahu, mungkin Evan hanya menjadi pelampiasannya, namun Arsen tidak bisa berbuat apa apa ketika Evan menyatakan bahwa dia sangat mencintai Isabela, sepenuh hatinya. Isabela selalu ingin mendapatkan laki-
Baca selengkapnya

BAB 74 Perasaan

PerasaanRupanya, semua itu adalah alasan Isabela untuk meninggalkan Evan. Dia tahu mungkin Evan memang pernah tertarik pada Ayra, seperti laki laki lain, banyak yang mengidolakan Ayra, itu sudah hal yang biasa. Momen yang tepat, Isabela bisa meninggalkan Evan dengan alasan Evan tidak bisa melupakan cinta pertamanya.Isabela sudah kembali pada dirinya, dia benar benar tidak menyangka akan berada di situasi seperti ini."Apa Ayra dulu bekerja sebagai dokter di Rumah sakit milik pak Herlambang?" tanya Rose."Ya, benar sekali nyonya, dia pernah bekerja di Rumah sakit milik Pak Herlambang dan sekarang dia menjadi menantu pak Herlambang," ucap sekretaris Pete.Jantung Isabela berdegup dengan kencang, dia benar benar tidak menyangka, hal ini akan terjadi."Ayra, kenapa kamu selalu ada di dalam hidupku," gumam Rose kesal, dia terlihat menggenggam tangannya, menyalurkan segala kekesalan dan amarah yang begitu terkumpul di dalam dirinya.“Arsen, Evan dan sekarang Ardian, kenapa semua orang beg
Baca selengkapnya

BAB 75 CIUMAN PERTAMA

CIUMAN PERTAMAAyra terlihat menyiapkan minuman hangat untuk Ardian dan juga susu kocok untuk Loly."Biar saya saja nyonya," ucap Bibi Esti."Bibi, tidak usah, biar saya saja, bibi bisa melanjutkan pekerjaan bibi," ucap Ayra."Nyo-nyonya, biasanya nona Rose memesan makanan online, tapi hari ini karena nyonya pulang dia tidak memesan makanan," ucap bibi Esti."Ya sudah tidak apa apa," ucap Ayra seraya melihat ke arah jam dinding."Masih ada waktu satu jam sebelum mereka pulang, saya akan membuat makan malam," ucap Ayra."Baiklah nyonya, biar saya yang mengantar minuman ini," ucap bibi Esti.“Ya sudah bik, saya akan segera ke dapur,” ucap Ayra.Ayra membuka lemari pendingin, mulai mengeluarkan bahan satu persatu. Dia akan membuat makan malam dengan cepat."Kakak, Kak Ayra," teriak Rose yang baru pulang dari kampus."Kakak sudah pulang ya, kakak, Rose kangen sekali, sangat kangen sangat, sangat, sangat" ucap Rose seraya memeluk kakaknya."Rose," ucap Ardian setelah melihat Rose."Maaf Ro
Baca selengkapnya

BAB 76 Demi Cinta

Demi CintaDeru jantung Ayra begitu keras beradu. Keras, cepat, mungkinkah akan melompat keluar? Oh situasi ini membuat Ayra tidak bisa bergerak, seperti tiba tiba membeku, menjadi es yang sulit sekali mencair.Ardian mendekatkan wajah Ayra ke wajahnya, lalu bibir itupun bersentuhan. Ardian mengecup bibir Ayra, lalu melepaskannya. Dia melihat Ayra dengan tatapan tajam, ada kekagetan pada diri Ayra, dia masih terdiam, tidak menyangka akan berada pada situasi seperti ini.Ardian kembali mendekatkan wajah Ayra ke wajahnya, lalu men-cium bibir Ayra, kali ini lebih panas, ciu-man itu adalah ciu-man yang berani. Ardian melu-mat habis bibir Ayra, membuat Ayra terkaget, sedikit tidak bisa bernafas.Ayra belum bergerak, dia bingung harus bagaimana membalas ciu-man itu, dia hanya menerima ciuman itu karena ini adalah ciuman pertamanya. Ardian menarik tangan Ayra, Ayra mulai berani semakin dekat.Ardian melepaskan ciumannya, dia menatap wajah Ayra, pandangan mendalam.“Aku sudah tidak bisa menah
Baca selengkapnya

BAB 77 Semuanya Untuk

Semuanya UntukPak Herlambang terdiam, ingatannya mundur ke waktu dua tahun yang lalu. Dia bersama sekretaris pribadinya di kantor Abadi group."Benar Pak, Pak Ardian memang memiliki hubungan dengan wanita itu,” ucap sekretaris pribadi pak Herlambang."Apa kamu sudah memastikannya?" tanya Pak Herlambang."Sudah Pak, saya sudah menyelidikinya dengan pasti, bahkan mereka bahkan sudah melangsungkan pernikahan secara siri," ucap sekretaris Erlangga.Mendengar hal itu Pak Herlambang seketika murka, tangannya menggenggam erat, seolah hendak memukul orang yang ada di hadapannya."Anak itu benar benar lancang, aku tidak akan biarkan hal ini," ucap Pak Herlambang."Kemungkinan besar mereka tidak akan membuka hubungan mereka di depan umum Pak,” ucap sekretaris pribadi pak Herlambang."Jadi begitu, mari kita buat permainan ini semakin menarik," ucap Pak Herlambang seraya tersenyum sinis, penuh dengan rencana licik.Pak Herlambang memandang ke arah sekretaris pribadinya dengan pandangan mendalam
Baca selengkapnya

BAB 78 Perselingkuhan

Perselingkuhan Di tempat lain, Ardian mengetuk sebuah pintu, itu adalah pintu apartemen Isabela, apartemen Gold One. setelah mendengar ketukan pintu itu, Isabela langsung membuka pintu. Dia melihat Ardian yang ada di sana, segera dia jatuhkan pelukan pada Ardian. Isabela menghujani Ardian dengan ciu-man, dari kening, pipi hingga bibir, semuanya tidak luput dari ciuman Isabela. “Ardian, aku sangat merindukanmu, sangat sangat merindukanmu,” ucap Isabela. Ardian masuk ke dalam unit apartemen Isabela. "Ardian, bagaimana keadaanmu, aku sangat khawatir, aku tidak bisa tidur karena memikirkanmu Ardian," ucap Isabela seraya terus menggandeng Ardian masuk ke dalam unit apartemennya. “Kamu bilang kamu sakit, sepertinya kamu baik baik saja,” ucap Ardian. “Jangan seperti itu, jika aku tidak mengatakan itu pasti kamu tidak akan datang,” ucap Isabela merajuk. "Apa kamu tidak peduli padaku yang sangat mengkhawatirkanmu ini," ucap Isabela. "Isabela, jika aku tidak peduli padamu, aku ti
Baca selengkapnya

BAB 79 LUKA

LUKAIsabela menikmati malam dalam kesendirian. Dia tidak menikmati apapun yang baru saja mereka lakukan, ya, dia berusaha tetap terlihat bahagia di hadapan Ardian, namun sebenarnya hatinya begitu sakit. Setelah mengetahui fakta bahwa Ardian menikah dengan wanita yang selalu dianggap sebagai rivalnya, dulu hingga sekarang.***Pagi harinya, jam menunjukkan pukul empat pagi.Ardian turun dari tempat tidur, dia melihat ke arah Isabela, masih tertidur lelap. Ardian memakai pakaiannya, lalu dia berjalan keluar kamar.Ardian keluar dari unit apartemen Isabela, berjalan cepat ke arah taxi online yang telah dipesannya. Jam 4 dini hari, mobil taxi menuju ke kediaman keluarga Herlambang. Ardian turun dari mobil taxi, lalu mengendap endap di dekat pintu gerbang."Ssssttt," bisik Ardian memberi isyarat memanggil satpam Mahi yang terlihat menggerakkan tubuhnya di depan pos jaga."Sssttt," bisik Ardian lagi, karena isyarat yang pertama tidak membuahkan hasil.Satpam Mahi menerima isyarat itu, lal
Baca selengkapnya

BAB 80 Perbincangan Pertama

Perbincangan PertamaAyra segera berlari menuju ke arah Ardian."Sudah, semua sudah beres," ucap Ayra."Apa yang kamu lakukan?" tanya Ardian."Menyiapkan makan pagi, bukan aku, tapi bibi Esti, biasanya aku yang membuat semuanya, karena pagi ini aku pergi denganmu, aku memberi tugas pada bibi Esti," ucap Ayra seraya tersenyum.“Begitu ya, apa kamu selalu bagun sepagi ini?” Tanya Ardian.“Ya, tentu saja, malah lebih pagi dari ini,” ucap Ayra tanpa beban.Ardian mengerutkan dahi mendengar apa yang Ayra katakana."Sudah jangan dipikirkan, ayo kita berangkat," ajak Ayra.Jam menunjukkan pukul empat tiga puluh. Ayra dan Ardian terlihat berjalan menuju ke arah taman yang berjarak dekat dengan rumah mereka. "Apa kamu selalu menyiapkan semuanya?" tanya Ardian."Ya, kamu baru menyadarinya?" tanya Ayra."Ti-tidak juga, aku tahu kamu selalu menyiapkan semuanya sendiri," ucap Ardian."Ini pertama kalinya kita pergi bersama, walaupun hanya di taman dekat rumah. Aku senang, terimakasih," ucap Ayra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status