‘’Ya Allah, apa Ibu belum minum obat kali ya?’’Aku coba berpikir sejenak,’’Ah iya. Ya Allah ternyata belum, Bi. Aku lupa.’’‘’Ma’af, Bu. Bibi pun lupa mengingatkan. Kalo gitu Ibu makan obatnya di kamar saja atau di mana? Biar Bibi bawain air matang,’’ ujarnya kemudian.‘’Nggak apa-apa, Bi. Bibi kan sibuk juga. Bawa ke kamar aja. Dan nasi juga ya, Bi,’’ pintaku pada wanita yang kuanggap sebagai keluargaku itu.‘’Siap, Bu. Bibi ambilin dulu ya.’’Aku menyahut dengan anggukan. Tampak si bibi sudah bergegas melangkah. Sedangkan aku kembali ke kamar tidurku. Pantas saja kepalaku terasa pusing kembali, obatku belum dikonsumsi untuk pagi ini saking lupanya aku. Tak berselang lama wanita separuh baya itu sudah membawakanku nasi, obat dan segelas air putih.‘’Makan dulu ya, Bu. Setelah itu baru istirahat,’’ ujarnya yang bergegas meletakkan nampan yang berisi nasi dan sambal di nakas.‘’Iya, Bi. Makasih banyak ya.’’‘’Sama-sama, Bu.’’‘’Kalo gitu Bibi cek dulu Naisya ya,’’ katanya kemudian.Ak
Terakhir Diperbarui : 2024-05-14 Baca selengkapnya