Aku terperanjat kaget dan dada terasa sesak.’’Ya Allah! Apa dia nggak sadar kalo dia yang memulai duluan?’’ Ah, lebih aman jikalau kumatikan saja ponsel ini. Aku bergegas menekan tombol off.‘’Bu?’’‘’Ah, iya, Sus,’’ sahutku yang menoleh, ternyata suster itu masih berdiri mematung di sana. Mungkin dia terheran dengan ekspresiku tatkala membaca pesan yang dikirimi oleh wanita murahan itu.‘’Ibu baik-baik saja?’’‘’Saya baik-baik saja kok, Sus.’’ Tanganku masih memegangi ponsel dan bergegas meletakkannya. Suster itu kedua matanya masih fokus memandangiku.‘’Alhamdulillah.’’‘’Tapi ma’af sebelumnya nih, Bu. Kalo nggak ada keperluan penting, jangan pegang handphone dulu,’’ sarannya kemudian. Dalam hati aku membenarkan saran dari suster, aku hanya mengangguk.‘’Ya udah, makanlah dulu, Bu! Nanti jika Ibu butuh apa-apa, pencet saja bel itu.’’ dia menunjuk ke dinding tampak tombol bel disediakan di sana.‘’Iya, Sus. Makasih,’’ kataku.‘’Sama-sama, kalo begitu saya tinggal dulu.’’ aku hanya m
Terakhir Diperbarui : 2024-05-06 Baca selengkapnya