Dathan tahu apa yang terjadi hanya dari ekspersi wajah Cakra yang memucat. Belum lagi matanya yang berkaca-kaca. Pria itu berdiri dihadapan Dathan tanpa berkata apa-apa. Cakra pun sebenarnya sudah memberi pesan lewat Whatsapp kepada Dathan, kalau ia baru saja diputuskan oleh kekasihnya."Ya sudah, tapi kamu naik taksi ya. Aku mau antar Adrina," ucap Dathan. Seolah sudah tidak merasa aneh dengan kebiasaannya mengantar Adrina."Nggak usah Pak Dathan, saya bisa naik taksi kali ini. Lagian, ini bukan karena lembur saya pulang larut," tolak Adrina halus. Bukan karena tidak mau menerima kebaikan dari Dathan, tapi ia sudah merasa tidak enak. "Mbak Adrina, sebaiknya diantar aja sama Pak Dathan, mumpung beliau lagi baik," celetuk Cakra yang walau lagi galau sekalipun, masih bisa me-roasting atasannya sendiri."Ya sudah cepetan kamu pulang sana," usir Dathan karena tidak tahan dengan sikap menyebalkan Cakra, belum lagi mulutnya yang tidak bisa dijaga itu.
Read more