“Aku mau ke salon sama Kanaya hari ini, Te.” Cintara melongokkan jam yang melingkar di tangannya. “Katanya sih Kanaya udah di jalan. Tapi sampai sekarang dia belum nongol juga.”“Jangan capek-capek lho, ya. Besok kan kamu udah mulai nugas, Ta.”Tidak terasa libur selama empat minggu, dan Cintara akan kembali bekerja besok pagi. “Iya, iya. Palingan nggak sampai sore, kok.” Cintara bisa melihat mobil Kanaya memasuki pelataran lobi. “Kalau misal aku potong rambut boleh, nggak?” tanya Cintara.“Boleh, dong. Do whatever you want, Sayang. Kalau kamu happy, aku juga happy.”“Dih! Nggak usah dimanis-manisin gitu bisa nggak, sih?” Cintara tertawa. “Ya udah kalau gitu. Kanaya udah datang, nih. Aku jalan dulu ya, Te.”Cintara mengayunkan langkahnya mendekati pintu penumpang lalu masuk ke mobil. “Ciumnya mana?” tanya Dante di seberang sana.“Ck! Malu ah, Te. Ada Kanaya, nih. Bisa-bisa dirujak habis-habisan sama dia!”Dante terkekeh. “Ya udah, hati-hati ya, Sayang. I love you.”“Dijawab I love y
Terakhir Diperbarui : 2024-05-19 Baca selengkapnya