Home / Pernikahan / Teman tapi Menikah / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Teman tapi Menikah: Chapter 51 - Chapter 60

95 Chapters

51. Sah!

“Anak Mama udah benar-benar yakin pengen nikah? Nggak pengen nunda-nunda lagi?”“Ya ampun, Ma. Mama kenapa, sih? Mama sendiri yang minta Cintara buru-buru nikah, ya! Sekarang kenapa jadi menye-menye gini, coba?”Mama Elisa menghapus jejak basah di sudut matanya, mengharu biru. “Mama tuh masih nggak nyangka aja, Ta. Kalau nanti kamu nikah terus nggak bisa urus suami gimana?”“Ya nanti aku telepon Mama.”“Ya ampun, Ta…” Air mata Mama Elisa semakin deras membasahi pipinya. “Mama lagi serius, kamunya malah bercanda gini.”“Ma, aku juga serius. Kata Mama sebagai orang istri itu belajarnya nggak pernah berhenti. Setiap hari kita belajar dan nggak boleh ngeluh. Kalau Cintara besok gagal menjadi istri yang baik, ya Cintara bakalan coba lagi besoknya.”Mama Elisa seketika kehilangan kata-kata. Ia lantas berhambur memeluk putri semata wayangnya, merasa haru sekaligus sedih lantaran harus melepaskan Cintara.“Jadi istri yang berbakti pada suami ya, Nak. Jangan bandel-bandel dan bikin susah Nak D
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

52. Kamu Bahagia, Nggak?

“Anjir! Kawin juga akhirnya lo, Nyet!” Kevin tertawa. “Congrats ya, Nyet. By the way, nggak perlu gue kasih obat kuat buat nanti malam, kan?”“Otak lo, Vin.” Dante mendecak, pandangannya terpaku pada Cintara yang tengah mengobrol bersama dengan keluarga besar Dante. “Gue nggak yakin soal ini.” Dante menghela napas. “Lo tahu kan, kondisi Cintara gimana? Gue nggak bakalan maksain dia untuk saat ini.”“Iya, sih. Gara-gara si Bangsat semuanya jadi memburuk.”Serangkaian acara resepsi berlangsung dengan penuh suka cita sekaligus hangat. Semua orang merasakan kebahagiaan yang kini juga tengah dirasakan dua pasangan yang telah resmi menjadi suami istri.Senyuman di wajah keduanya tak kunjung memudar, ada satu perasaan yang tidak bisa dijabarkan oleh mereka. Terlebih saat Dante mulai berjalan menghampiri Cintara yang tadinya sibuk bercengkrama dengan beberapa kerabat keluarga.“Hei…”Cintara menoleh dengan cepat. Ditatapnya Dante yang kini berdiri di sampingnya, pria itu mengulas senyuman sem
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

53. Sakit? (21+)

“Kamu… capek, nggak? Ma-mau aku buatin teh atau kopi?”Dante sempat menghentikan langkahnya saat tiba-tiba mendengar pertanyaan itu. Ia baru saja keluar dari mandi dengan wajahnya yang terlihat segar dan rambutnya yang basah.Cintara mulai salah tingkah. “Maksudnya aku—”“Boleh kalau nggak ngerepotin. Aku pengen minum teh mumpung udaranya dingin gini.”Cintara mengerjap lalu mengangguk. “Ya udah tunggu, ya. Aku ke bawah bentar.”Cintara sudah meninggalkan kamar. Sementara Dante hanya menggelengkan kepalanya. Ia melangkah mendekati ranjang tidur lalu tertegun saat mendapati ada kaus dan celana pendek yang sudah disiapkan Cintara ada di atas ranjang mereka.Pria itu mengulas senyuman kecil lalu meraih pakaian itu dan langsung mengenakannya. Tepat saat Dante sudah menyimpan handuknya, pintu kamar itu terbuka. Cintara dengan tangannya yang membawa sebuah nampan yang berisikan dua cangkir teh melangkah ke dalam.“Aku tadi siapin baju kamu.”“Iya, ini udah aku pakai, kok.” Dante melangkah m
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

54. Good Morning, My Wife

Cintara menggeliat di atas tempat tidurnya. Matanya mengerjap, ada senyum tipis yang terbit di wajah perempuan itu saat pandangannya terpaku pada wajah damai suaminya.Bayang-bayang akan kejadian semalam kembali terngiang di benak Cintara. Membuat wajah perempuan itu seketika memanas, seiring dengan jantungnya yang berdebar kencang.Jadi begini rasanya malam pertama? Cintara menggigit bibirnya bagian dalam. Ia tidak menyangka jika semalam mereka akan melakukannya.Ditatapnya Dante yang masih tertelanjang dada dengan selimut sebatas dadanya. Keduanya masih sama-sama polos lantaran semalam mereka memang langsung terlelap karena kelelahan.Cintara masih mengingat jelas bagaimana perasaan gugupnya saat Dante mulai menyentuh tubuhnya dengan penuh kelembutan. Ia benar-benar terpukau dengan bagaimana cara pria itu memperlakukannya semalam. Dante bahkan membuatnya hampir lupa dengan perbuatan Niko saat itu, ia terlalu pandai menenangkan hatinya.Cintara memejamkan matanya selama beberapa saat
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

55. I Love You More (21+)

“Dante sama Cintara udah mikirin mau tinggal di mana setelah menikah?” tanya Mama Elisa saat itu.Dante menoleh ke samping. “Mm, saya belum diskusi sama Cintara, Ma. Tapi niatnya saya pengen ngajak Cintara tinggal di apartemen dulu untuk sementara waktu.” Dante belum sempat memberitahu Mama Elisa tentang rumah yang sengaja disiapkan Dante untuk kejutan Cintara. “Gimana, Ta?” tanyanya.“Mama nggak apa-apa aku tinggal?”“Lho, kok malah tanya Mama sih, Ta? Kan sekarang kamu tanggung jawabnya Dante. Kamu harus nurut sama suami dong, Ta. Nggak usah mikirin Mama, Mama selama ini juga sering kamu tinggal-tinggal dan nggak apa-apa, kok.”Cintara mendecak pelan, tampak tak terima. “Iya, iya.” Lalu ia menoleh ke arah Dante. “Kalau aku nurut sama kamu aja, Te. Kapan rencananya pindah, kamu tinggal bilang aja.”Pagi itu mereka telah menyelesaikan sarapannya. Cintara sudah kembali ke kamar untuk mulai mengemasi beberapa pakaiannya. Sementara Dante terlihat sibuk berbicara dengan seseorang lewat te
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

56. Honeymoon

[Gue sama Dante udah di bandara. Hari ini kami jalan ke Lombok buat honeymoon. By the way, thank you, Nay! Sering-sering aja, ya!][Dia Kanaya Dewi Daniswara: Kok malah jadi ngelunjak, ya! Udah jebol banget, nih? Gimana, Ta? Enak, kannnnnnnn? ~][Apaan deh, Nay. Enak apanya, coba? Orang perih gini, kok. Kayaknya lo salah kasih infonya deh, Nay.][Dia Kanaya Dewi Daniswara: HAHAHAHAHA! Wajar dong, Ta. Kan baru awalan hihi. Nanti kalau udah sering begituan bakalan minta nambah, kok. Pokoknya bikinin gue keponakan yang lucu-lucu! Mana tahu nanti bisa dijodohin sama anak gue!][Lo kawin aja belum, udah sok-sokan mau jodohin anak kita segala.][Dia Kanaya Dewi Daniswara: Sialan! Kawinnya kan udah, Ta. Nikahnya yang belum.][Dih, gitu pakai dibangga-banggain. Kebobolan beneran mampus lo! Buruan nikah gih kalian!][Dia Kanaya Dewi Daniswara: Maunya juga gitu, Ta. Tapi yang mau diajak nikah kan masih insecure. Gue sampai bingung deh, gimana ngeyakinin Caraka, Ta.][Udah nggak usah dipikirin.
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

57. Ready for the Next?

“Kamu yakin mau ke pantai pakai baju begini?”Pertanyaan yang meluncur dari bibir Dante, membuat Cintara yang tadinya sibuk memasang anting lantas menoleh dengan cepat.“Ya terus pakai baju apa? Kita mau ke pantai, Te, nggak mau ke kondangan orang. Emang normalnya begini, kan?”Dante menghela napas pendek lalu mengayunkan langkahnya mendekati Cintara. Kedua tangan pria itu terulur. Ia meraih pinggang Cintara agar mendekat lalu menunduk dan mengecup bahu Cintara dengan lembut.“Emang nggak ada baju yang lebih … tertutup gitu?” Dante menipiskan bibirnya, mencium leher jenjang Cintara. “Aku cuma agak nggak rela aja kalau orang-orang di luar sana pada lihatin kamu.”“Astaga, aku nggak nyangka kalau kamu ini ternyata pencemburu ulung.”“Ya, aku pencemburu ulung.” Dante mendaratkan kecupan singkat di bahu Cintara sekali lagi. “Ganti pakai kausku aja, ya?”“Nggak mau!” Bibir Cintara mengerucut. “Aku sengaja beli dress ini buat main ke sini, lho. Masa iya, aku harus ganti kaus punya kamu sih,
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

58. I Want You Now

Cintara menelan ludahnya dengan susah payah. Jantungnya mendadak berdebar kencang seiring dengan tatapan Dante yang memakunya dengan lekat.“Kita lanjutin di dalam, ya?”Cintara belum sempat menjawab pertanyaan Dante saat tiba-tiba tubuhnya melayang. Tangan kokoh Dante memeluk pinggul Cintara dan dalam sekali hentakan perempuan itu sudah berada di dalam gendongan Dante.Dante melangkah menuju ke kamar, meraih handuk yang sempat diambilnya tadi lalu mengeringkan tubuh Cintara yang basah.“Relax, Ta.” Dante menarik ujung bibirnya ke atas, seolah tahu kegugupan yang sempat menguasai hati dan pikiran Cintara.“Aku bisa sendiri, Te. Aku—” Namun belum Cintara melanjutkan kalimatnya, Dante sudah lebih dulu menunduk dan langsung membungkam bibir Cintara dengan ciuman.Sentuhan bibir Dante yang menyapu permukaan kulit Cintara membuat sekujur tubuh perempuan itu seketika meremang. Ciumannya yang semula bergerak lembut kini berubah menjadi tergesa-gesa. Cintara mendorong tubuhnya ke belakang de
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

59. Keliling Gili Trawangan

“Ini beneran kado dari Zidny?”Mata Cintara seketika membelalak sekaligus terkejut luar biasa dengan apa yang ia temukan di dalam koper.‘Bawain aku keponakan yang lucu ya, Mas, Kak! I love you!'“Kenapa Ta?” tanya Dante dengan kening mengerut.“Zidny tuh baru kuliah, Te. Masa udah ngerti baju beginian, sih?” Cintara mendecak lalu melipat lingerie hitam itu kembali dan memasukkannya ke dalam koper.“Kok dimasukin ke koper, sih? Kan belum dicoba.”Cintara seketika membelalak. “Kamu yakin nyuruh aku pakai baju kurang bahan ini?”“Ya iya, dong. Anggap aja kita lagi ngehargain pemberian orang.”“Modus banget, ya! Aku tahu apa yang sekarang ada di kepalamu!”Dante terkekeh lalu melangkah menghampiri Cintara yang tengah bersiap-siap. Pria itu berdiri tepat di belakang Cintara. Sesekali mendaratkan kecupan singkat di pipinya lantaran gemas. “Kamu wangi banget sih, Ta. Kita nggak usah main ke laut tapi bobo-bobo cantik di kamar aja gimana?”Cintara menjauhkan wajah lalu mendelik kesal. “Masa
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

60. Dante Cemburu

Setelah menghabiskan waktu hampir seharian penuh dengan snorkeling dan keliling pulau, akhirnya kapal yang dikendarai mereka merapat ke dermaga.“Te, mampir makan dulu gimana? Aku lapar,” rengek Cintara dengan manja.“Nggak mau makan di hotel aja, hm?” Dante merangkul bahu Cintara lalu mengecup puncak kepalanya dengan lembut. “Nggak capek, ya?”“Ngantuk, sih. Cuma masalahnya aku pengen makan pizza.”“Ya ampun, Ta. Bukannya kemarin udah makan pizza, ya? Makan pizza lagi?”Cintara tertawa sembari manggut-manggut. “Entah kenapa pizza di restoran kemarin tuh enak banget, Te. Akunya jadi pengen lagi.”Dante yang melihat tingkah istrinya hanya bisa menggelengkan kepalanya. “Ya udah, yuk! Habis makan pizza langsung balik ke villa, ya?”Setelahnya, mereka meninggalkan dermaga. Keduanya berjalan kaki menyusuri jalanan yang cukup ramai. Ada banyak cidomo yang berlalu lalang. Pun begitu dengan turis yang sesekali mengayuh sepedanya untuk menikmati keindahan Gili Trawangan sore itu.Tiba di resto
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status