Home / Pernikahan / Guru dingin itu Ayahku / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Guru dingin itu Ayahku: Chapter 81 - Chapter 90

125 Chapters

Chapter 78

Sekolah!Vyan berjalan di belakang Vina, karena Vyan sedang mengobrol asik dengan Aldo. Tapi dia sesekali menoleh ke saudara kembarannya itu, dia merasa Vina menyembunyikan sesuatu ke dirinya."Kenapa kau melihat Vina begitu? kalian berantem kah?" tanya Aldo dengan heran."Enggak..anak itu tidak asik diajak berantem..ngalah mulu orangnya." jawab Vyan dengan kesal.Aldo menganggukkan kepalanya dengan setuju, "Aku ajak bercanda aja dia diam, gitu banget.." sahut Aldo dengan sedih.Vyan terkekeh mendengar ucapan Aldo itu, "Dia itu mau bicara dan terbuka dengan orang yang sangat tertentu, bahkan orang yang sangat tertentu aja juga jarang bercanda dengannya. Dia itu cocoknya cuma sama papa saja." ucap Vyan.Vina menoleh ke belakang karena dia mendengar mereka membicarakannya."Bukan aku Vina, saudaramu sendiri yang mulai..." ucap Aldo dengan ketakutan.Vina menatap Vyan dengan tatapan datarnya, lalu dia memalingkan wajahnya dan pergi meninggalkan mereka."Wah tatapannya ngeri banget...oh i
Read more

Chapter 79

"Dan kau salah satu dari mereka?" tanya Axel."Iya awalnya...tapi aku sudah dipecat karena aku mencuri uang mereka...mereka tidak membunuhku itu sudah keberuntungan." jawab Sharena."Kenapa kau memberitah hal ini jika kau tidak menyukaiku?" tanya Axel dengan heran."Bodoh! karena justru sebaliknya!" jawab Sharena.Ivan langsung menoleh ke Keara karena dia takut Keara cemburu."Terimakasih atas informasinya, aku akan berhati-hati." ucap Axel dengan nada datarnya."Ini bukan main-main, jangan menyepelakan dia.." ucap Sharena.Axel hanya diam, "Ayo pergi!" ajak Axel, Axel menggandeng tangan istrinya itu dan membawanya pergi dan Ivan menyusulnya.Sharena menghela nafas dengan kesal lalu dia tersenyum.Mereka bertiga berada di dalam mobil."Kenapa tidak lapor polisi saja? ini bahaya loh." ucap Ivan dengan cemas."Ivan benar...ini bahaya." ucap Keara dengan panik.Axel hanya diam, dia masih memikirkan jalan keluar untuk hal ini."Jangan memutuskan sesuatu sebelum ada bukti. Ivan...sepertiny
Read more

Chapter 80

Axel dan Vyan berjalan menuju ke rumah mereka, sedangkan Ivan mendadak harus kembali ke kantor karena ada masalah di kantor."Papa terlihat kurus karena sering pulang malam, sekali-kali jangan pulang malam terus." ucap Vyan dengan sedikit kesal.Axel tersenyum kecil, "Itu karena pekerjaan banyak.""Iya sih...." jawab Vyan."Kamu tidak ikut olimpiade lagi?" tanya Axel."Ada sih tapi enggak aku ambil, aku ada pertandingan basket dengan sekolah sebelah kalau papa senggang datang ya..." pinta Vyan sambil tersenyum."Tentu saja." jawab Axel."Vyan...kamu mau nanti sekolah di luar negeri dengan Vina?" tanya Axel."Kenapa tanya itu, kan itu masih lama." jawab Vyan dengan heran."Hanya untuk berjaga saja, papa sudah siapkan kampus bagus untuk kalian." jawab Axel."Ah..biar papa sama mama bisa pacaran terus kah?" goda Vyan."Apaan kamu ini. Ini soal masa depanmu." jawab Axel dengan sedikit malu.Vyan terkekeh, "Ternyata papa bisa salah tingkah juga ya..aku penasaran orang kayak papa kalau manj
Read more

Chapter 81

2 Hari Kemudian!Vina berjalan menuju kelasnya dengan wajah lesuh, dia sangat merindukan papanya karena sudah 2 hari Axel tidak pulang. Keara pun sudah memberitahu mereka jika Axel ada pekerjaan di luar kota, dan dia juga tidak tahu kapan tepatnya papa mereka akan pulang.Vina berhenti di jendela koridor sekolah, dia melihat Vyan yang sedang asik bercanda dengan banyak teman-temannya di pinggir lapangan itu. Sejak 2 hari yang lalu, wanita itu dan bahkan pria asing itu juga tidak menghubungi Vina. Vina lega karena tidak diganggu lagi, tapi ada banyak keresahan di hatinya, dia merasa sesuatu yang lebih buruk akan datang daripada kemarin."Vina.." panggil Mia.Vina menoleh ke Mia, "Kau darimana?""Dari toilet, kenapa diam disini? lagi liatin cowok-cowok tengil itu?" tanya Mia dengan kesal.Vina hanya diam."Ayo ke kelas..ini mau jam masuk loh..." ajak Mia sambil menarik lengan Vina, dan Vina hanya pasrah ikut dengan Mia saja."Vina...bagaimana kabar papamu? apa dia masih tetap ganteng ka
Read more

Chapter 82

"Kapan? kenapa kau tidak memberitahuku?" tanya Axel dengan kesal."Kemarin...aneh kan...bosnya muncul dan dia bunuh diri." ucap Leon.Axel berdecak dengan kesal."Sialan." geram Axel dengan kesal..Pulang sekolah.Vyan berada di belakang Vina, Mia, dan Barack. Dia merasa heran kenapa daritadi sampai detik ini Barack menempel ke mereka berdua terutama ke adiknya itu.Vyan merasa tidak enak dengan situasi itu, dan Vyan langsung menyela di antara mereka."Haiii Barackk...aku Vyann aku kembaran Vina.." sapa Vyan dengan tiba-tiba."Paan sih Vyan..." omel Mia dengan kesal."Kalian kembar? darimana?" tanya Barack dengan terkejut."Dari lahir lah!" sahut Vyan dengan kesal."Ayo pulang!" ajak Vyan sambil menarik tangan Vina."Eh tunggu..kenapa kau menariknya?" tanya Barack dengan heran.Vina melepaskan tangannya yang ditarik oleh Vyan."Duluan ya aku." ucap Vina lalu dia berjalan mendahului mereka. Dan Vyan menyusul Vina."Mereka kembar tapi tak seiras dan tak sesifat lagi." ucap Mia sambil t
Read more

Chapter 83

Vina melebarkan matanya dengan terkejut melihat pria asing didepan matanya. Dia mau berteriak tapi dia tidak bisa, dan pria itu memegang erat tangan Vina."Putri Axel...akhirnya kita bertemu.." ucap pria itu sambil tersenyum.Vina gemeteran karena dia ketakutan melihat pria itu, pria itu memakai masker mulut dan dia melihat ada tato kalajengkik di sekitar mata pria itu."Bilang ke papamu kalau aku kesini..." ucap pria itu sambil tersenyum, lalu dia melepaskan tangannya yang memegang Vina. Vina langsung berlari keluar dari kamarnya tanpa mengatakan apapun.Pria itu tersenyum senang.Vina langsung berlari ke kamar Vyan, Vina melihat Vyan yang tertidur dengan nyenyak, Vina benar-benar tidak bisa bicara karena terlalu syok.Vina menepuk-nepuk pundak Vyan agar bangun, air mata Vina pun tidak berhenti menetes karena dia benar-benar ketakutan.Vyan terbangun, "Apaan sih.." gumamnya dengan kesal, lalu dia menyalakan lampu tidurnya, dan dia terkejut melihat Vina yang menangis didepannya."Kau
Read more

Chapter 84

"Suara anak-anaku." jawab Axel. "Jadi dia sudah mendatangi Vina???" tanya Leon dengan terkejut. "Dan juga kenapa alat ini terkoneksi dengan mereka..atau jangan-jangan orang itu berada di sekolah Vina??" tanya Leon dengan panik. Axel menghela nafas dengan kesal. . "Itu ide bagus..jadikan aku umpan untuk menariknya keluar.." ucap Vina. Vyan menghela nafas dengan kesal, "Kenapa kau tidak mengerti juga???" tanya Vyan dengan kesal. Vina berdecih tersenyum, "Kau tidak perlu secemas itu..aku tidak selemah dan sebodoh yang kau kira..." jawab Vina. Vyan menatap Vina dengan heran. "Apa yang kau rencanakan?" tanya Vyan. "Jadikan umpan..sisanya kau yang pikirkan." jawab Vina. Vyan menghela nafas, "Baiklah....tapi kau harus ikut aturanku!" jawab Vyan. Vina menganggukkan kepalanya sambil mengacungkan kedua tangan. "Apa yang mereka rencanakan? Mereka tidak tahu betapa bahayanya pria itu," ucap Leon dengan heran. Axel menghela nafas dengan kesal, dia sangat heran bagaimana
Read more

Chapter 84

"Suara anak-anaku." jawab Axel."Jadi dia sudah mendatangi Vina???" tanya Leon dengan terkejut."Dan juga kenapa alat ini terkoneksi dengan mereka..atau jangan-jangan orang itu berada di sekolah Vina??" tanya Leon dengan panik.Axel menghela nafas dengan kesal.."Itu ide bagus..jadikan aku umpan untuk menariknya keluar.." ucap Vina.Vyan menghela nafas dengan kesal, "Kenapa kau tidak mengerti juga???" tanya Vyan dengan kesal.Vina berdecih tersenyum, "Kau tidak perlu secemas itu..aku tidak selemah dan sebodoh yang kau kira..." jawab Vina.Vyan menatap Vina dengan heran."Apa yang kau rencanakan?" tanya Vyan."Jadikan umpan..sisanya kau yang pikirkan." jawab Vina.Vyan menghela nafas, "Baiklah....tapi kau harus ikut aturanku!" jawab Vyan.Vina menganggukkan kepalanya sambil mengacungkan kedua tangan."Apa yang mereka rencanakan? Mereka tidak tahu betapa bahayanya pria itu," ucap Leon dengan heran.Axel menghela nafas dengan kesal, dia sangat heran bagaimana bisa alat itu ada di mereka
Read more

Chapter 85

"Darimana ini?" tanya Axel sambil menatap Vyan dengan tatapan tajamnya, Vyan dan Vina merasa takut melihat papanya yang tegas ke mereka tidak biasanya Axel bersikap seperti itu ke mereka berdua."Sejak kapan itu ada?" gumam Vina dengan heran.Axel menoleh ke sekelilingnya, dia memastikan jika ada orang yang melihat mereka atau tidak."Aku tidak tahu itu...kenapa enggak kerasa ya," gumam Vyan dengan heran."Masuk ke mobil," ajak Axel.Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil, Vyan duduk di depan dengan papanya sedangkan Vina di belakang.Axel menatap kedua anaknya itu, dia merasa bersalah karena bersikap tegas ke mereka berdua padahal mereka tidak melakukan kesalahan apapun, tapi mereka tidak jujur ke dirinya dan hal itulah yang membuat Axel kesal.Vyan dan Vina pun saling berdiam-diaman, mereka tidak tahu apa salah mereka yang membuat papanya diam seperti itu.Keara harus bersikap apa aku sekarang...(batin Axel dengan heran).Axel menutup matanya dan menghembuskan nafasnya pelan-pelan.
Read more

Chapter 86

"Axel..." panggil Keara dengan lemahnya."Hm?" tanya Axel."Keara...banyak hal yang terjadi hari ini, banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu nanti..kau juga harus menceritakan keresahanmu sekarang ini." ucap Axel.Keara langsung melepaskan pelukannya, "Ada apa?" tanyanya dengan panik."Kita makan dulu..anak-anak di kamar." jawab Axel.Setelah selesai makan malam bersama, Axel dan Keara berada di dalam kamar. Axel menceritakan semua yang terjadi ke anak-anak mereka. Keara tentunya sangat syok dan tidak percaya itu, karena dia melihat mereka baik-baik setiap harinya."Kenapa mereka menyembunyikan hal bahaya seperti ini." gumam Keara dengan sedikit kesal."Apa kau bertemu dengan Sharena? dia mengatakan sesuatu yang buruk padamu?" tanya Axel dengan heran."Kok kamu tahu?" tanya Keara dengan heran."Apa yang dia katakan?" tanya Axel dengan heran.Keara menundukkan kepalanya, dia terlihat bingung untuk menceritakan hal ini ke Axel."Ada apa?" tanya Axel dengan heran."Axel..ini hal yang
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status