Home / Pernikahan / Guru dingin itu Ayahku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Guru dingin itu Ayahku: Chapter 71 - Chapter 80

125 Chapters

Chapter 68

"Apa maksudnya kalau mama sudah tahu akan di bunuh?" tanya Axel dengan heran."Saya akan cerita siapa dulu ke anda tuan muda," ucap Paul."Panggil saja Axel," ucap Axel dengan kesal.Paul tersenyum."Jadi sebenarnya dulu itu saya itu pembantu di keluarga mama anda, saat muda saya sering menemani mama anda kemanapun. Dan saat itu mama anda tahu jika saya ingin jadi pengacara. Kakek anda menyekolahkan saya di hukum dan sampai sekarang saya jadi apa yang mau. Keluarga anda sangat baik sekali tuan, saya bersyukur bisa kenal dengan kalian semua. Tapi saat itu mama anda mendatangi saya dengan anda saat anda masih kecil. Nona Celssie ingin membuat warisan untuk anda, karena dia tahu jika kenalannya ini mengincar papa anda dan juga harta mama anda." ucap Paul dengan sediki kesal.Pikiran langsung mengacu pada Rose, karena dulu mamanya sangat dekat dengan Rose, tapi kenapa mamanya hanya diam jika dia tahu Rose mengincar miliknya."Kenapa mama diam?" tanya Axel."Dia takut jika kenalannya ini a
Read more

Chapter 69

Lalu Axel dan Tiya berada di ruang administrasi. Disana ada beberapa suster juga. Tiya mengenalkan Axel ke mereka semua."Selamat datang pak Axel." ucap salah satu suster disana."Terimakasih." jawab Axel.Kenapa intonasinya datar sekali? (Batin suster itu).Dan setelah itu Tiya membawa Axel ke ruangannya karena dia ingin menceritakan sesuatu ke Axel."Silahkan diminum tehnya pak," ucap Tiya."Terimakasih. Bisakah anda bicara langsung?" tanya Axel.Tiya tersenyum, "Jadi sebenarnya ibu Celssie itu mendirikan panti ini sejak dia masih kuliah, tanpa sepengetahuan keluarganya, dan biaya panti ini berasal dari 20% saham milik ibu Celssie. Ibu Celssie pernah cerita jika dia punya anak cowok, dan jika anaknya datang kesini berarti dia sudah meninggal." jelas Tiya dengan sedih.Axel hanya diam, mungkin saja ceritanya mirip dengan Paul itu yang Axel pikirkan."Siapa pihak kantor yang tahu soal ini?" tanya Axel."Pengacara Paul yang mengurus keungannya, karena semua tahu jika pengacara Paul itu
Read more

Chapter 70

"Mama, papa sudah kembali tapi kenapa tidak serumah dengan kita?" tanya Vina dengan heran.Sudah sejak seminggu yang lalu Axel keluar dari rumah sakit, tapi dia tidak pulang ke rumah mereka karena Axel masih ada urusan dengan keluarganya terutama papanya.Dan Vina sedang menemani mamanya memotong sayuran untuk makan malam mereka."Papa masih ada keperluan sama keluarganya, nanti papa juga kesini kok." jawab Keara sambil tersenyum.Vina mendengus dengan kesal, "Apa mama tidak rindu tidur sama papa?" tanya Vina."Ha? ka.kamu bicara apa?" tanya Keara dengan gugup."Kenapa wajah mama merah banget?" tanya Vina dengan heran. Keara langsung memalingkan wajahnya karena malu dengan putrinya sendiri."Vina katanya kamu mau keluar sama Mia? nanti jangan pulang telat." ucap Keara."Oh iya, mama aku pergi duluan ya.." pamit Vina lalu dia segera keluar dan menemui Mia.Keara menghela nafas dengan lega, "Memalukan sekali wajahku kenapa merah tadi," gumamnya dengan heran.Keara menoleh ke jam dinding
Read more

Chapter 71

Axel mengikuti Vina yang sedang memilih buku novelnya, Axel merekomedasikan untuk membaca novel tentang detektif dan Vina pun mengiyakannya karena dia juga suka novel seperti itu. Dan setelah selesai beli buku, mereka berdua membeli ice cream, tapi Axel tidak makan itu."Kamu mau apa setelah ini?" tanya Axel."Mau..." Vina diam sejenak untuk berpikir, "Papa selalu ada untuk kita." jawab Vina.Axel tersenyum kecil, "Kenapa seperti itu, itu hal yang pasti." jawab Axel."Aku takut jika aku merasa bahagia nanti akan hilang lagi," ucap Vina dengan sedih.Axel mengusap rambut putrinya dengan lembut, "Kamu pasti banyak menderita, papa janji akan selalu di sampingmu bahkan sampai kamu nenek-nenek nanti tapi jika papa masih hidup lo ya," canda Axel.Vina menoleh ke Axel, "Papa jangan gitu,"Axel tersenyum, "Mau beli boneka itu, lucu bentuknya." ucap Axel."Aku tidak suka boneka lucu. Kita pulang saja aku enggak sabar mau baca buku ini." jawab Vina."Axel..." panggil seseorang.Mereka berdua me
Read more

Chapter 72

Dan mereka makan siang bersama."Kalian nanti tidur disini ya, kakek sudah menyiapkan kamar yang lebih besar daripada kamar papa kalian." ucap Andre sambil tersenyum."Iya kakek..." jawab Vina sambil tersenyum."Sebenarnya keluarga papa ini kerja apa kok rumahnya sampai sebesar ini?" tanya Vina dengan polosnya.Vyan juga penasaran karena dia tidak menyangka papanya sekaya ini."Rumah sakit Celssie itu milik keluarga kita." jawab Axel."HE????" sontak mereka berdua dengan terkejut.Keara terkekeh, dia memang belum memberitahu mereka tentang itu."Wah..wah..." gumam Vyan dengan tidak percaya, sedangkan Vina terdiam dia masih belum percaya juga."Nanti kita berkuda bagaimana? kakek pengen main sama kalian." ajak Andre sambil tersenyum."Kakek kita udah bukan anak kecil," jawab Vina."Iya kek kita mau kok," jawab Vyan sambil tersenyum, Vina menoleh ke Vyan dengan kesal."Tapi kita tidak pernah berkuda," ucap Vina."Nanti ada yang ngajarin kok," jawab Andre sambil tersenyum."Kalian berdua
Read more

Chapter 73

Keesokan harinya.Keara bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan suami dan anak-anaknya. Keara sambil memotong sayurannya dia teringat kejadian semalam yang dia lakukan dengan Axel, wajahnya tersipu malu mengingat itu.Setelah selesai memotong sayurannya, Keara mencucinya."Morning sayang," Ucap Axel yang tiba-tiba merangkul Keara dari belakang dan Axel menenggelamkan wajahnya di leher Keara."A.axel kalau anak-anak tahu bagaimana?" Tanya Keara dengan gugup.Axel diam, dan dia tetap nyaman dengan posisinya. Sedangkan Keara hanya diam dan fokus mencuci sayurnya.Ceklek!Axel langsung mundur dan mengambil air di kulkas mendengar suara pintu itu, dan Vyan pun datang ke dapur."Pagi mama..papa.." Sapa Vyan sambil menguap lebar."Kamu sudah bangun? ini masih jam 5 pagi loh." Ucap Keara dengan heran."Papa katanya mau mengajakku jogging, aku sudah siap huaahmmmmmm..." Ucap Vyan masih terlihat mengantuk itu. Axel tersenyum kecil."Ayo, kamu cuci muka dulu." Jawab Axel, Vyan langsung ke kam
Read more

Chapter 74

Keara pergi belanja bahan makanan setelah semua anggotanya sudah menjalankan aktivitas mereka masing-masing.Keara sangat menikmati seluruh waktu yang ia berikan untuk merawat suami dan anak-anaknya itu. Dia juga sering bertemu dengan Hera sesekali karena Hera juga sangat sibuk dengan pekerjaannya itu.Keara sedang memilih sayuran dan buah-buahan, setelah itu dia mengambil beberapa makanan ringan untuk anak-anaknya."Axel tidak suka makanan instan seperti ini....apa yang harus aku beli untuknya," gumam Keara dengan heran."Dia suka keripik kentang." sahut seorang wanita berambut panjang bergelombang, dan pakaiannya sangat sexy yang terkesan sopan.Wanita itu mengambil snack keripik kentang dan memberikan ke Keara, "Axel suka ini," ucap Keara sambil tersenyum.Keara hanya diam dan tertegun melihat wanita itu, dia sama sekali tidak paham dengan maksud wanita asing ini, dan dia juga tidak kenal dengan wanita ini.Wanita itu hanya tersenyum lalu memasukan snack itu ke keranjang belanja Ke
Read more

Chapter 75

Keesokan harinya.Keara sedangan menyiapkan sarapan dengan penuh sukacita karena perlakuan Axel semalam. Dia hampir kalau anaknya sudah remaja, dan dia masih merasa seperti gadis SMA yang sedang jatuh cinta.Keara senyum-senyum sendiri karena malu dengan dirinya sendiri."Eummm..mama kenapa nih?" goda Vyan yang sedang duduk di meja makan sambil menopangkan kedua tangan di dagunya dan dia melihat tingkah mamanya yang aneh daritadi.Keara sontak terkejut mendengar suara Vyan, dia langsung memalingkan wajahnya dan sibuk dengan masakannya.Vyan terkekeh melihat mamanya itu, dia beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke mamanya."Ada yang bisa aku bantu?" tanya Vyan."Kamu kok sudah bangun? ini masih pagi banget loh..." tanya Keara dengan heran."Enggak apa-apa, lagian ini hari libur." jawab Vyan.Keara tersenyum kecil, dia sudah paham jika putranya ini sangat jarang bangun siang meskipun hari libur."Mama masak apa emang?" tanya Vyan dengan heran."Mama masak nasi goreng aja buat sara
Read more

Chapter 76

"Ada apa sayang? kenapa kamu tidak duduk?" tanya Keara dengan heran."Duduklah, kita bisa bicara setelah makan." ucap Axel, karena dia mengerti pasti sesuatu telah terjadi kepada anaknya sampai membuat anaknya itu terlihat kebingungan.Lalu mereka makan siang bersama. Setelah makan siang, Axel mengajak Vina mengobrol di rooftop rumah sedangkan Vyan dia sedang tidur.Axel melihat putrinya yang diam dan panik, berbeda dengan hari-hari sebelumnya."Kau bertemu dengan orang aneh dan membicarakan sesuatu tentangku?" tanya Axel.Vina menoleh ke papanya dengan terkejut, dia heran bagaimana papanya bisa tahu dengan hal itu.Axel mengangguk kecil, dia sudah yakin jika kejadiannya seperti itu."Jadi apa yang orang itu katakan soal papa?" tanya Axel."Papa..membunuh banyak orang." jawab Vina dengan sedikit ketakutan.Axel terlihat diam dan sama sekali tidak terkejut dengan kata-kata itu.Vina mengerutkan keningnya dengan heran, papanya terlihat acuh dan seakan-akan tidak peduli dengan hal itu."
Read more

Chapter 77

Axel dan Keara sudah membicarakan tentang kepindahan mereka, dan anak-anak setuju dengan orang tua mereka. Beberapa hari kemudian, mereka sudah pindah di rumah baru yang lebih luas dan tentunya kemanan lebih ketat.Dan malam ini, Axel harus pulang lambat karena dia harus mencari tahu Sharena. Axel meminta bantuan Leon untuk kasusnya ini. Sedangkan Keara, sambil menunggu kepulangan suaminya dia membereskan dapur barunya."Mama..." panggil Vina."Iya sayang?" tanya Keara."Kenapa papa belum pulang?" tanya Vina dengan heran.Lalu Vyan ikut bergabung dengan mereka."Papa ada meeting jadi pulang malam, kalian tidur saja besok kalian sekolah." jawab Keara.Vyan memperhatikan wajah mamanya itu karena dia merasa ada sesuatu yang tidak beres sekarang.Vina hanya terdiam, sama seperti Vyan dia merasa ada yang tidak beres."Mama kelihatan capek banget, mama juga istirahat." ucap Vyan.Keara tersenyum kecil, "Iya mama setelah ini akan istirahat." jawab Keara."Sharena? kenapa namanya sangat famil
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status