Share

Chapter 74

Penulis: Gywnee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Keara pergi belanja bahan makanan setelah semua anggotanya sudah menjalankan aktivitas mereka masing-masing.

Keara sangat menikmati seluruh waktu yang ia berikan untuk merawat suami dan anak-anaknya itu. Dia juga sering bertemu dengan Hera sesekali karena Hera juga sangat sibuk dengan pekerjaannya itu.

Keara sedang memilih sayuran dan buah-buahan, setelah itu dia mengambil beberapa makanan ringan untuk anak-anaknya.

"Axel tidak suka makanan instan seperti ini....apa yang harus aku beli untuknya," gumam Keara dengan heran.

"Dia suka keripik kentang." sahut seorang wanita berambut panjang bergelombang, dan pakaiannya sangat sexy yang terkesan sopan.

Wanita itu mengambil snack keripik kentang dan memberikan ke Keara, "Axel suka ini," ucap Keara sambil tersenyum.

Keara hanya diam dan tertegun melihat wanita itu, dia sama sekali tidak paham dengan maksud wanita asing ini, dan dia juga tidak kenal dengan wanita ini.

Wanita itu hanya tersenyum lalu memasukan snack itu ke keranjang belanja Ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 75

    Keesokan harinya.Keara sedangan menyiapkan sarapan dengan penuh sukacita karena perlakuan Axel semalam. Dia hampir kalau anaknya sudah remaja, dan dia masih merasa seperti gadis SMA yang sedang jatuh cinta.Keara senyum-senyum sendiri karena malu dengan dirinya sendiri."Eummm..mama kenapa nih?" goda Vyan yang sedang duduk di meja makan sambil menopangkan kedua tangan di dagunya dan dia melihat tingkah mamanya yang aneh daritadi.Keara sontak terkejut mendengar suara Vyan, dia langsung memalingkan wajahnya dan sibuk dengan masakannya.Vyan terkekeh melihat mamanya itu, dia beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke mamanya."Ada yang bisa aku bantu?" tanya Vyan."Kamu kok sudah bangun? ini masih pagi banget loh..." tanya Keara dengan heran."Enggak apa-apa, lagian ini hari libur." jawab Vyan.Keara tersenyum kecil, dia sudah paham jika putranya ini sangat jarang bangun siang meskipun hari libur."Mama masak apa emang?" tanya Vyan dengan heran."Mama masak nasi goreng aja buat sara

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 76

    "Ada apa sayang? kenapa kamu tidak duduk?" tanya Keara dengan heran."Duduklah, kita bisa bicara setelah makan." ucap Axel, karena dia mengerti pasti sesuatu telah terjadi kepada anaknya sampai membuat anaknya itu terlihat kebingungan.Lalu mereka makan siang bersama. Setelah makan siang, Axel mengajak Vina mengobrol di rooftop rumah sedangkan Vyan dia sedang tidur.Axel melihat putrinya yang diam dan panik, berbeda dengan hari-hari sebelumnya."Kau bertemu dengan orang aneh dan membicarakan sesuatu tentangku?" tanya Axel.Vina menoleh ke papanya dengan terkejut, dia heran bagaimana papanya bisa tahu dengan hal itu.Axel mengangguk kecil, dia sudah yakin jika kejadiannya seperti itu."Jadi apa yang orang itu katakan soal papa?" tanya Axel."Papa..membunuh banyak orang." jawab Vina dengan sedikit ketakutan.Axel terlihat diam dan sama sekali tidak terkejut dengan kata-kata itu.Vina mengerutkan keningnya dengan heran, papanya terlihat acuh dan seakan-akan tidak peduli dengan hal itu."

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 77

    Axel dan Keara sudah membicarakan tentang kepindahan mereka, dan anak-anak setuju dengan orang tua mereka. Beberapa hari kemudian, mereka sudah pindah di rumah baru yang lebih luas dan tentunya kemanan lebih ketat.Dan malam ini, Axel harus pulang lambat karena dia harus mencari tahu Sharena. Axel meminta bantuan Leon untuk kasusnya ini. Sedangkan Keara, sambil menunggu kepulangan suaminya dia membereskan dapur barunya."Mama..." panggil Vina."Iya sayang?" tanya Keara."Kenapa papa belum pulang?" tanya Vina dengan heran.Lalu Vyan ikut bergabung dengan mereka."Papa ada meeting jadi pulang malam, kalian tidur saja besok kalian sekolah." jawab Keara.Vyan memperhatikan wajah mamanya itu karena dia merasa ada sesuatu yang tidak beres sekarang.Vina hanya terdiam, sama seperti Vyan dia merasa ada yang tidak beres."Mama kelihatan capek banget, mama juga istirahat." ucap Vyan.Keara tersenyum kecil, "Iya mama setelah ini akan istirahat." jawab Keara."Sharena? kenapa namanya sangat famil

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 78

    Sekolah!Vyan berjalan di belakang Vina, karena Vyan sedang mengobrol asik dengan Aldo. Tapi dia sesekali menoleh ke saudara kembarannya itu, dia merasa Vina menyembunyikan sesuatu ke dirinya."Kenapa kau melihat Vina begitu? kalian berantem kah?" tanya Aldo dengan heran."Enggak..anak itu tidak asik diajak berantem..ngalah mulu orangnya." jawab Vyan dengan kesal.Aldo menganggukkan kepalanya dengan setuju, "Aku ajak bercanda aja dia diam, gitu banget.." sahut Aldo dengan sedih.Vyan terkekeh mendengar ucapan Aldo itu, "Dia itu mau bicara dan terbuka dengan orang yang sangat tertentu, bahkan orang yang sangat tertentu aja juga jarang bercanda dengannya. Dia itu cocoknya cuma sama papa saja." ucap Vyan.Vina menoleh ke belakang karena dia mendengar mereka membicarakannya."Bukan aku Vina, saudaramu sendiri yang mulai..." ucap Aldo dengan ketakutan.Vina menatap Vyan dengan tatapan datarnya, lalu dia memalingkan wajahnya dan pergi meninggalkan mereka."Wah tatapannya ngeri banget...oh i

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 79

    "Dan kau salah satu dari mereka?" tanya Axel."Iya awalnya...tapi aku sudah dipecat karena aku mencuri uang mereka...mereka tidak membunuhku itu sudah keberuntungan." jawab Sharena."Kenapa kau memberitah hal ini jika kau tidak menyukaiku?" tanya Axel dengan heran."Bodoh! karena justru sebaliknya!" jawab Sharena.Ivan langsung menoleh ke Keara karena dia takut Keara cemburu."Terimakasih atas informasinya, aku akan berhati-hati." ucap Axel dengan nada datarnya."Ini bukan main-main, jangan menyepelakan dia.." ucap Sharena.Axel hanya diam, "Ayo pergi!" ajak Axel, Axel menggandeng tangan istrinya itu dan membawanya pergi dan Ivan menyusulnya.Sharena menghela nafas dengan kesal lalu dia tersenyum.Mereka bertiga berada di dalam mobil."Kenapa tidak lapor polisi saja? ini bahaya loh." ucap Ivan dengan cemas."Ivan benar...ini bahaya." ucap Keara dengan panik.Axel hanya diam, dia masih memikirkan jalan keluar untuk hal ini."Jangan memutuskan sesuatu sebelum ada bukti. Ivan...sepertiny

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 80

    Axel dan Vyan berjalan menuju ke rumah mereka, sedangkan Ivan mendadak harus kembali ke kantor karena ada masalah di kantor."Papa terlihat kurus karena sering pulang malam, sekali-kali jangan pulang malam terus." ucap Vyan dengan sedikit kesal.Axel tersenyum kecil, "Itu karena pekerjaan banyak.""Iya sih...." jawab Vyan."Kamu tidak ikut olimpiade lagi?" tanya Axel."Ada sih tapi enggak aku ambil, aku ada pertandingan basket dengan sekolah sebelah kalau papa senggang datang ya..." pinta Vyan sambil tersenyum."Tentu saja." jawab Axel."Vyan...kamu mau nanti sekolah di luar negeri dengan Vina?" tanya Axel."Kenapa tanya itu, kan itu masih lama." jawab Vyan dengan heran."Hanya untuk berjaga saja, papa sudah siapkan kampus bagus untuk kalian." jawab Axel."Ah..biar papa sama mama bisa pacaran terus kah?" goda Vyan."Apaan kamu ini. Ini soal masa depanmu." jawab Axel dengan sedikit malu.Vyan terkekeh, "Ternyata papa bisa salah tingkah juga ya..aku penasaran orang kayak papa kalau manj

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 81

    2 Hari Kemudian!Vina berjalan menuju kelasnya dengan wajah lesuh, dia sangat merindukan papanya karena sudah 2 hari Axel tidak pulang. Keara pun sudah memberitahu mereka jika Axel ada pekerjaan di luar kota, dan dia juga tidak tahu kapan tepatnya papa mereka akan pulang.Vina berhenti di jendela koridor sekolah, dia melihat Vyan yang sedang asik bercanda dengan banyak teman-temannya di pinggir lapangan itu. Sejak 2 hari yang lalu, wanita itu dan bahkan pria asing itu juga tidak menghubungi Vina. Vina lega karena tidak diganggu lagi, tapi ada banyak keresahan di hatinya, dia merasa sesuatu yang lebih buruk akan datang daripada kemarin."Vina.." panggil Mia.Vina menoleh ke Mia, "Kau darimana?""Dari toilet, kenapa diam disini? lagi liatin cowok-cowok tengil itu?" tanya Mia dengan kesal.Vina hanya diam."Ayo ke kelas..ini mau jam masuk loh..." ajak Mia sambil menarik lengan Vina, dan Vina hanya pasrah ikut dengan Mia saja."Vina...bagaimana kabar papamu? apa dia masih tetap ganteng ka

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 82

    "Kapan? kenapa kau tidak memberitahuku?" tanya Axel dengan kesal."Kemarin...aneh kan...bosnya muncul dan dia bunuh diri." ucap Leon.Axel berdecak dengan kesal."Sialan." geram Axel dengan kesal..Pulang sekolah.Vyan berada di belakang Vina, Mia, dan Barack. Dia merasa heran kenapa daritadi sampai detik ini Barack menempel ke mereka berdua terutama ke adiknya itu.Vyan merasa tidak enak dengan situasi itu, dan Vyan langsung menyela di antara mereka."Haiii Barackk...aku Vyann aku kembaran Vina.." sapa Vyan dengan tiba-tiba."Paan sih Vyan..." omel Mia dengan kesal."Kalian kembar? darimana?" tanya Barack dengan terkejut."Dari lahir lah!" sahut Vyan dengan kesal."Ayo pulang!" ajak Vyan sambil menarik tangan Vina."Eh tunggu..kenapa kau menariknya?" tanya Barack dengan heran.Vina melepaskan tangannya yang ditarik oleh Vyan."Duluan ya aku." ucap Vina lalu dia berjalan mendahului mereka. Dan Vyan menyusul Vina."Mereka kembar tapi tak seiras dan tak sesifat lagi." ucap Mia sambil t

Bab terbaru

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 121

    "Terimakasih sudah membimbing putraku. Dia tidak menyusahkan kan?" tanya Axel. Felix berdecih tersenyum, "Gila kau ya..kau kemana aja sih??" omelnya dengan kesal. "Banyak hal terjadi, itu nanti saja. Kalian kesini mencari papa kan..dia sudah kabur dengan Sharena dan semua anak buahnya aku sekap di dalam kamar..." jelas Axel. Vyan tidak peduli lagi dengan kakeknya itu, matanya masih terfokus ke pria yang sangat ia rindukan itu, dan air mata Vyan tidak bisa ditahan lagi untuk keluar. "Vyan, nanti akan papa jelaskan untuk saat ini kita fokus ke kakek." jelas Axel. Vyan mengepalkan tangannya dengan kesal, dia mau memukul papanya tapi Axel menahan tangannya itu. "Papa...kenapa papa selalu seperti ini?? papa selalu menghilang saat kita berdua butuh bahkan mama juga ikut menghilang...apa papa tahu Vina sangat terpuruk karena kalian meninggal..dia bahkan jarang keluar kamar dia selalu menangis setiap m

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 120

    "Kau gila?" tanya Vyan dengan heran."Aku ingin menikah denganmu." jawab Hana.Semua orang sontak melihat mereka dengan terkejut, Vyan juga sangat syok mendengarnya, dia mungkin terbiasa di tembak cewek tapi untuk di lamar ini sangat perdana baginya.Vyan berdecih tersenyum melihat Hana dan dia mengakui keberanian Hana itu."Pergilah ke kelas! jam mu sudah mulai." ucap Vyan."Ditolak kah..." gumam Hana sambil menundukkan kepalanya dengan sedih.Vyan menatap Hana dengan senyuman tipis di bibirnya, lalu Vyan mengusap rambut Hana."Terimakasih..tapi untuk menikah saat ini sangat tidak mungkin...bukankah kita seharusnya berada di tahap pendekatan dulu?" tanya Vyan sambil tersenyum.Hana mendongak ke Vyan dengan terkejut, "A.a.apa maksudnya?" tanya Hana dengan heran."Hana...aku sudah tentangmu dari Aldo beberapa kali...hanya kau saja yang direstui oleh Aldo itu katanya. Sesekali aku sering melihatmu, kau su

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 119

    "Papa..." lirih Vina dengan terkejut.Pria yang duduk di kursi itu berdiri dan menatap Vina dengan raut wajahnya yang senang."Vina?"Vina meneteskan air matanya mendengar nama dia disebut oleh pria itu.Pria itu berjalan pelan-pelan menuju ke Vina, dan pria itu mengusap wajah Vina dengan sedih."Ini benar Vina?" tanya pria itu.Vina menganggukkan kepalanya dan dia memeluk pria itu dengan erat."Papa...." lirihnya dengan senang.Barack menghela nafas melihat mereka, dia sudah terlambat ingin menghentikan Vina."Paman, maaf..." ucap Barack ke Axel itu.Axel tersenyum lalu dia melepaskan pelukannya dari Vina."Papa bagaimana papa bisa selamat? mama? mama bagaimana?" tanya Vina dengan cemas."Mama mu sedang dalam pemulihan, aku lebih cepat pulih dari obat itu karena ada penangkal racun ditubuhku. Tenang saja Keara sebentar lagi akan bangun." jawab Axel."Ini semua apa ma

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 118

    Vyan berdiri jauh dari rumah kakeknya sampai malam hari, dia berjanji kepada Felix jika dia tidak akan menghancurkan rencananya, Vyan penasaran saja dengan kehidupan kakeknya di belakang dirinya itu.Jam 11 malam, Andre baru pulang dan dia turun dari mobil dengan Sharena. Vyan berdecak tersenyum, dia tidak terkejut lagi karena Sharena mengkhianatinya. Sharena memberitahu padanya jika kakeknya ada sangkut pautnya dengan semua ini tapi Vyan masih tidak mengerti dengan hal itu tapi ternyata Sharena sekarang dengan kakeknya itu."Wanita apa dia." gumam Vyan dengan kesal.Vyan memasang earphone yang menyambungkan alat sadapnya. Vyan kini mendengarkan semua pembicaraan mereka, tapi yang dia dengar hanyalah desahan Sharena."Cih!" gumam Vyan dengan kesal, lalu dia melepas earphonenya. Setelah beberapa menit dia memasangnya lagi."Aku capek jika terus mejadi pemuas nafsu saja." ucap Sharena."Aku tidak bisa menikahimu." jawab Andre.

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 117

    "Vyan..." lirih Hana dengan terkejut."Kenapa disini? menyedihkan sekali!" ucap Vyan dengan nada ketusnya itu.Hana mengusap air matanya, dan dia segera berdiri dan berhadapan dengan Vyan."Ka.kamu bagaimana bisa tahu kalau....-""Aku kesini mau basketan!" sahut Vyan karena dia tidak mau Hana geer dengannya.Hana mengangguk dengan mengerti, dan Vyan memperhatikan pipi Hana yang memar itu tanpa dia tanya pun dia sudah yakin jika Hana pasti ditampar oleh Selena."Pergilah!" usir Vyan karena dia juga harus pergi dan memastikan jika Hana pergi dari tempat ini."I.iya." jawab Hana dengan pelan dia segera berjalan keluar karena tidak mau mengganggu Vyan, belum juga selangkah berjalan Vyan mendengar suara Selena dan beberapa anak yang berjalan ke arah ruangan ini, dan tanpa sadar Vyan langsung menggandeng tangan Hana lalu mengajaknya bersembunyi.Hana terkejut saat Vyan mendekapnya di balik troli berisi bola itu, Vyan

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 116

    Felix berjalan menyusul Vyan dengan raut wajah tenangnya itu."Ini..ini apa maksudnya..." lirih Vyan dengan terkejut, di ruangan itu ada banyak sekali tumpukan uang, dan di rak itu ada beberapa emas batang."Ini milik siapa?" tanya Vyan dengan heran."Menurutmu...kau tidak bisa memikirkan sampai sini?" tanya Felix dengan kesal.Vyan hanya diam, karena dia benar-benar tidak mengerti kaitannya dengan semua ini."Tenangkan dirimu dan berpikirlah!" ucap Felix.Vyan hanya diam karena dia masih kebingungan dengan semua ini..Sedangkan itu, Sharena keluar dari apartemennya untuk pergi ke suatu tempat. Dia pergi sendirian tanpa mengajak asprinya.Dan ada seseorang yang mengikutinya dari tadi, tapi Sharena tidak tahu itu.Sharena sampai di rumah seseorang, dia masuk ke dalam dan orang yang mengikutinya itu hanya berdiri didepan rumah ini."Kenapa disini." gumamnya dengan heran..

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 114

    Keesokan harinya!Ivan datang ke rumah mereka untuk membawakan sarapan yang ia beli, bahkan mereka berdua belum ada yang bangun. Ivan bisa bebas keluar masuk karena dia punya kunci cadangan rumah mereka ini. Ivan masuk ke kamar Vina dan dia masih tertidur lelap, Ivan mendekat ke gadis itu dan memperhatikannya dengan penuh rasa iba. Dia tidak menyangka jika kejadian buruk selalu menimpa gadis yang ia anggap sebagai putrinya sendiri itu.Axel...kedua kalinya kau melewatkan masa tumbuh mereka, masa remaja mereka sudah usai dan dipenuhi tangis tentu saja masih terjadi sampai detik ini, dan mereka sudah berumur 20 tahun, mereka bukan anak-anak lagi...harusnya kau yang disini untuk melihat mereka.- batin Ivan.Ivan mengusap air matanya, lalu dia mengusap rambut Vina dengan lembut."Paman?" tanya Vina dengan setengah sadar."Ah maaf..tapi memang paman sengaja mau membangunkanmu..ayo bangun sudah pagi.." ucap Ivan sambil tersenyum."Itu

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 113

    Vyan sedang berlatih boxing sendirian di rumah, dia merebahkan tubuhnya di lantai karena penat dan lelah."Nih!" ucap Aldo sambil membawakan minuman yang ia buat, Aldo memang sedang main dirumah Vyan."Kau buat makan malam apa?" tanya Vyan, karena Aldo bilang jika dia akan memasak untuk mereka berdua itu, Aldo benar-benar sudah dianggap seperti keluarga sendiri dirumah ini bahkan Vina pun sudah tidak heran lagi jika Aldo melakukan apapun dirumah ini."Vina bilang mau dibuatin sup..aku sudah memasak ayo makan bareng!" ajak Aldo.Vyan tersenyum, "Dia tidak pernah request padaku...bisa-bisanya dia request denganmu." ucap Vyan dengan heran."Karena masakanmu tidak enak." canda Aldo lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan segera memanggil Vina untuk makan malam bersama.Vyan tersenyum kecil.Setelah Vyan mandi dia segera bergabung dengan mereka berdua di meja makan. Vyan melihat Vina yang makan dengan lahab, dia senang mel

  • Guru dingin itu Ayahku   Chapter 115

    Keesokan harinya!Vyan dan Felix berada di depan rumah Andre, mereka melihat Andre yang pergi keluar dengan asprinya itu."Aku akan mengambil dokumen warisan itu, paman cukup disini saja. Jika mereka tahu paman ikut nanti mereka akan bilang kakek." ucap Vyan.Felix hanya mengangguk lalu Vyan segera masuk ke dalam rumah kakeknya itu. Vyan pura-pura bertamu dan mencari kakeknya, dia bersikap biasa saja disana agar tidak ada yang mencurigainya.Dan Vyan masuk ke dalam ruangan kakeknya untuk mencari dokumen yang ia incar itu, disaat dia sibuk menggeledah, Vyan menemukan foto Andre dengan seorang remaja, Vyan tidak yakin itu papanya karena wajahnya sangat berbeda, dan dia juga tidak yakin jika ini adalah adik papanya yaitu Dito. Wajah anak yang berfoto itu tidak mirip dengan kakeknya itu."Siapa ini..." gumam Vyan dengan heran. Vyan memfoto foto itu dari hpnya karena dia masih penasaran dengan remaja di samping kakeknya itu, Vyan menaruh foto

DMCA.com Protection Status