Semua Bab Guru dingin itu Ayahku: Bab 51 - Bab 60

125 Bab

Chapter 49

Lalu dengan cepat Vyan mengambil cambuk itu dari pria di belakang papanya itu dan dia memukul pria itu dengan keras, sampai pria itu tersungkur di tanah.Dan Vina sibuk melepaskan tali di badan papanya itu.Dan setelah talinya lepas, Vyan mengmbil tali itu dan segera menali ke pria itu agar tidak bisa menyerang Vina dan Axel."Papa..." lirih Vina dengan cemas, karena Axel berusaha bangun untuk membantu Vyan, tapi karena tubuhnya lemas dia tidak bisa bergerak."Papa diam saja! aku bisa menyelesaikan ini." ucap Vyan dengan kesal, lalu dia mengambil cambuknya lagi dan berjalan ke arah Rose dengan tatapan mautnya."Aku tidak selembut papa, aku bisa melukaimu." ucap Vyan.Rose berdecih tersenyum, "Benarkah?" tanya Rose dengan kesal."Vyan..." sontak Axel dengan terkekjut karena dia melihat para penjaga di rumah ini yang berlari ke arah mereka, dan Vyan dengan cepat berlari ke arah Rose dan...Dukkk!!!!!!Vyan memukul Rose sampai mulut Rose mengeluarkan darah, dan para penjaga itu menyerang
Baca selengkapnya

Chapter 50

A Supplemantary Story : Behind Love Story"Mama, nanti mama tidak bisa jemput ya?" tanya seorang anak berusia 9 tahun itu."Iya sayang, nanti kamu pulang sama Ivan ya...tenang saja mama sudah bilang kok." jawab wanita berambut panjang itu. Dan anak itu hanya diam, dia sebenarnya malas jika dijemput orang lain. Dan anak itu adalah Axel, dia berusia 9 tahun. Dia sedang dia antarkan sekolah oleh mamanya yang bernama Celssie, mama Axel sangat cantik dan anggun.Dan setelah sampai sekolah, Axel diberi pelukan dan kecupan hangat dari mamanya agar putranya tambah semangat sekolah."Axel, mama bangga banget kamu menang olimpiade matematika sampai papa memberitahu semua rekan-rekannya di kantor loh," ucap Celssie sambil tersenyum.Axel tersenyum kecil, "Padahal kan aku sudah sering, papa tidak capek apa?" canda Axel.Celssie tersenyum, lalu dia mengusap kepala putranya itu."Semangat buat hari ini ya,""Mama mau bertemu bibi itu lagi?" tanya Axel dengan heran."Iya, itu teman lama mama. Udah A
Baca selengkapnya

Chapter 51

7 Tahun Kemudian.Semenjak aku mengungkapkan perasaanku ke dia, sampai saat ini dia menjadi orang yang lebih dingin. Biasanya dia masih bicara sama teman-temannya tapi sekarang dia hanya diam.Aku tetap mengawasinya sejak dulu hingga sekarang, meskipun kita beda sekolah tapi itu bukanlah penghalang bagiku. (Batin Keara)"Oeyyy mbak pengintip..." bisik Ivan."Hwaaaaa!!!!" teriak Keara dengan terkejut. Keara menatap Ivan dengan kesal karena menggaggu dirinya. Dia sedang mengintip Axel yang sedang membaca buku di perpustakaan umum itu."Hihhhh...nanti dia denger..." bisik Keara dengan kesal."Bagaimana bisa kau tahu aku disini?" tanya Keara dengan heran."Ya dimana ada Axel disitu ada kau." jawab Ivan. Dia dan Keara sudah dekat sejak saat itu, Ivan seringkali melihat Keara mengikuti Axel dan dia menjadi akrab dengan Keara karena Keara selalu bertanya tentang Axel ke dirinya.Keara berdecak kesal melihat Ivan, lalu dia menoleh ke Axel."Ivan, apa ada cewek yang menembaknya lagi?" tanya Ke
Baca selengkapnya

Chapter 52

Keesokan harinya.Hera menghampiri Keara dirumahnya agar mereka bisa berangkat bareng ke sekolah."Hari ini ada pertandingan basket lawan sekolah lain, dan hari juga jamkos gara-gara itu." ucap Hera.Keara menguap dengan lebar, "Huaaahhhhmmmm....serah deh kemarin aku di marahin mama gara-gara minta pindah sekolah disana." ucap Keara dengan kesal."Gila ya daridulu masih ngotot mau satu sekolahaan Axel?" tanya Hera dengan heran, dia sungguh kehilangan kata-kata dengan sahabatnya ini."Hera, apa ada cara biar aku sama Axel ngobrol? Axel selalu asik baca buku terus di perpustakaan ya meskipun aku bosan menunggunya tapi senang juga bisa puas melihatnya." ucap Keara dengan tersenyum senang, Hera menatap Keara dengan heran."Ya nikah sana sama dia," jawab Hera dengan kesal."Tenang, tenang kita akan nikah kok hehehe...." jawab Keara dengan penuh percaya diri.Hera menghela nafas dengan kesal, dia mengangguk saja agar manusia di sampingnya ini bahagia."Hai Keara, mama mu sudah berangkat kah
Baca selengkapnya

Chapter 53

"Huwaaaa!!!!!""Ax.ax.axel...."Keara menabrak Axel saat Axel berjalan keluar dari lorong kamar mandi, dan Keara menabraknya dengan cepat Axel menarik lengan Keara agar tidak jatuh, dia pun melakukan itu dengan tidak sadar. Dan mata mereka saling bertatapan, jantung Keara berdebar-debar karena bisa menatap Axel sedekat ini."Wah..." gumam Ivan dengan kagum.Axel sontak terkejut lalu dia melepaskan tangannya yang memegang lengan Keara itu dan Keara berakhir jatuh di lantai."Keara..." sontak Ivan dengan terkejut, Axel menoleh ke Ivan dengan mengerutkan keningnya.Dan Ivan menolong Keara, "Kau tidak apa-apa?" tanya Ivan dengan heran."Aduhhh..... " lirih Keara dengan kesakitan, Axel hanya diam melihat Ivan yang berusaha membantu Keara berdiri itu."Axel kenapa kau lepas sih?" omel Ivan dengan heran.Axel menatap Keara dengan merasa bersalah, tapi dia tidak mengucap kata maaf atau apapun itu."Axel akhirnya ketemu.... " ucap Keara dengan senang, seketika luka Keara hilang karena melihat
Baca selengkapnya

Chapter 54

Dan setelah jam sekolah berbunyi. Axel dan Ivan bersiap untuk pulang dan Ian papa Ivan sudah menunggu mereka berdua di luar gerbang sekolah."Keara...itu Axel udah keluar." ucap Yanto dengan pelan. Keara langsung terbangun dan dia mengintipnya."Yahhh Axel kok pergi..." ucap Keara dengan sedih. Axel sudah naik ke mobil Ivan dan mereka sudah pergi. Keara tampak sedih dan kecewa karena perjuangannya sia-sia untuk ketemu Axel."Duh kasihan banget si ni anak..." gumam Yanto dengan sedih.Keara menghela nafas dengan kesal. Lalu dia berdiri."Bye paman aku pulang dulu..." pamit Keara dengan sedih. Dia berjalan dengan menundukkan kepalanya.Dan saat Keara sudah berjalan jauh dari sekolahan Axel, tiba-tiba ada seseorang yang menyiramkan saus ke bajunya dan orang itu adalah Elen. Elen sengaja melakukan itu ke Keara, dan dia menyiram saus itu dari dalam mobilnya."Bagaimana rasanya? enak ha?" tanya Elen dengan kesal.Keara menoleh ke Elen dengan kesal, "Apa yang kau lakukan?" geram Keara dengan
Baca selengkapnya

Chapter 55

"Awwhhhh mama sakittttt....." teriak Keara karena kupingnya di jewer oleh Nira. Nira mendapatkan telepon dari wali kelas Keara, jika Keara pulang tanpa ijin. Dan sampai rumah Nira mengamuk ke Keara sampai dia menjewer kupingnya."Kemana saja tadi kenapa bolos haaa????" omel Nira yang semakin keras menjewer Keara."Duhhhh mama lepas dulu nanti aku jawab!!!" jawab Keara dengan kesal. Lalu Nira melepaskan jewerannya."Jawab!" tegas Nira."Ta.tadi aku cari udara segar saja jadi...." belum selesa bicara Nira menjewer hidung Keara."Udara segar? cari gimana maksudnya nona haaa?" tanya Nira dengan kesal."Aduuhhhh mama sakit taukkk..mama ini tidak berperikeanakan banget sih." omel Keara sambil mengehempaskan tangan Nira dari hidungnya.Nira menghela nafas dengan sedih, "Mama capek banget untung anak cuma satu, cuma satu sih tapi bandel." ucap Nira dengan kesal."Nah jangan salahkan aku ma, mungkin dulu mama bandel terus aku ikutan mama." jawab Keara dengan berbangga diri."Kau pikir mama sep
Baca selengkapnya

Chapter 56

Axel tidak tahu apa kesalahannya sampai dia diikat di kandang kuda. Dan Rose mendatanginya. "Hai anak mama..." sapa Rose. "Kali ini nuduh apa?" tanya Axel dengan nada dingin. "Kau mencoba melukai Dito," jawab Rose. Axel ingat tadi dia melihat lutut Dito yang memar-memar, dia menghela nafas dengan kesal. Dukkkkkk!!!!!!!! "Akhhhh......" lirih Axel. Rose sontak terkejut, karena Andre tiba-tiba datang dan memukul Axel menggunakan tongkat baseball. "Beginikah caramu berterimakasih kepada orang yang sudah merawatmu?" bentak Andre dengan kesal. Rose tersenyum kecil, lalu dia merangkul lengan Andre, "Sayang sudahlah, Dito sudah baik-baik saja kok." Ucap Rose. Axel memejamkan matanya menahan rasa sakit itu, dan Andre masih terlihat kesal dengannya dan dia memukul Axel lagi. "Jangan bersikap seperti anak kecil!!!" Bentak Andre dengan kesal lalu dia pergi, Rose berdecih tersenyum lalu dia pergi meninggalkan Axel. "Tuan..." panggil Ratih. Axel mendongak ke Ratih, dia meli
Baca selengkapnya

Chapter 56

Axel tidak tahu apa kesalahannya sampai dia diikat di kandang kuda. Dan Rose mendatanginya."Hai anak mama..." sapa Rose."Kali ini nuduh apa?" tanya Axel dengan nada dingin."Kau mencoba melukai Dito," jawab Rose.Axel ingat tadi dia melihat lutut Dito yang memar-memar, dia menghela nafas dengan kesal.Dukkkkkk!!!!!!!!"Akhhhh......" lirih Axel.Rose sontak terkejut, karena Andre tiba-tiba datang dan memukul Axel menggunakan tongkat baseball."Beginikah caramu berterimakasih kepada orang yang sudah merawatmu?" bentak Andre dengan kesal.Rose tersenyum kecil, lalu dia merangkul lengan Andre, "Sayang sudahlah, Dito sudah baik-baik saja kok." Ucap Rose.Axel memejamkan matanya menahan rasa sakit itu, dan Andre masih terlihat kesal dengannya dan dia memukul Axel lagi."Jangan bersikap seperti anak kecil!!!" Bentak Andre dengan kesal lalu dia pergi, Rose berdecih tersenyum lalu dia pergi meninggalkan Axel."Tuan..." panggil Ratih.Axel mendongak ke Ratih, dia melihat bibiknya itu menangis
Baca selengkapnya

Chapter 57

Ivan dan Keara pulang jalan kaki bersama. Keara cemberut di sepanjang jalan karena gagal makan dengan Axel."Ivan...Axel hihh...aku kesal tapi aku tidak bisa kesal hwaaaaaa..." teriak Keara sambil mengacak-ngacak rambutnya.Ivan menghela nafas, "Sudah aku katakan dari dulu kau harus banyak sabar kalau suka orang jenisnya kayak Axel." jawab Ivan.Keara menghela nafas dengan kesal, lalu dia menoleh ke Ivan."Ivan, kemarin aku melihatnya di taman. Dia mengelamun disana, apa Axel ada masalah?" tanya Keara dengan heran.Ivan bingung harus menjawab apa, dia tidak ingin Keara tahu keadaan Axel yang sebenarnya dan dia juga tahu kalau Axel tidak mau siapapun tahu tentang dirinya."Entahlah aku tidak tahu." jawab Ivan."Eummm...aneh banget..dia kelihatan sedih..." ucap Keara dengan sedih."Ah aku lapar, yaudah deh Ivan ayo makan aku traktir." ajak Keara."Terpaksa banget ngajaknya." jawab Ivan dengan kesal."Ya gimana lagi, targetku gagal lagi." jawab Keara dengan kesal.Ivan tersenyum kecil me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status