Semua Bab Guru dingin itu Ayahku: Bab 41 - Bab 50

125 Bab

Chapter 40

"Bagaimana pak Gavin?" tanya Aril dengan heran, mereka serentak menoleh ke Axel."Tentu saja pernah." jawab Axel."Wahhh siapa pak siapa?" tanya Mia dengan penasaran."Namanya tidak akan saya sebutkan," jawab Axel.Penonton kecewa."Padahal aku penasaran sama orangnya bagaimana." ucap Mia."Aku juga, pak Gavin bagaimana ciri-cirinya?" tanya Vina dengan heran."Itu rahasia." jawab Axel.Penonton kecewa part 2."Sepertinya pertanyaan apapun akan dijawab seperti itu." ucap Rio.Mark mengangguk dengan setuju, dan tidak ada yang berani memaksa Axel untuk jujur.Dan akhirnya mereka lanjut main, dan botolnya berhenti di Vyan."Yassshhhh Vyan siap-siap..." ucap Aldo dengan tatapan garangnya."Kau mau ngapain aku emang?" tanya Vyan dengan nada malasnya."Vyan sejak dan sebelum kau pindah di sekolahan baru mu, berapa gadis yang menulis surat cinta dan memberimu coklat?" tanya Rio."Woyyyy kita katanya diskusi dulu!!!" omel Aldo dengan kesal."Udah deh paling semua kepo." jawab Rio."Ehhh iyakah
Baca selengkapnya

Chapter 41

Keesokan harinya.Keara bangun duluan untuk menyiapkan sarapan, sebelum dia bangun dia mencium Axel yang masih terlelap tidur itu. Dan setelah itu dia ke dapur. Keara masak sambil senyum-senyum, dia terlihat sangat bahagia.Dan setelah sarapan sudah siap, mereka semua bangun dan mencuci muka. Lalu mereka sarapan sebelum mereka pulang nanti."Mama, kenapa tidak bangunkan aku?" tanya Vyan dengan kesal"Enggak apa-apa Vyan, lagian ini makanan simpel kok." jawab Keara sambil tersenyum."Oh iyaa kemarin aku mau ambil makanan di kulkas aku dengar suara hantu taukkk..." ucap Rio dengan antusias. Keara sontak terkejut mendengar Rio dan dia fokus makan agar tidak terlihat gugup. Sedangkan Axel makan dengan tenang."Iya hantunya itu kau!" jawab Mia dengan kesal."Hih kok enggak ada yang percaya sih." gumam Rio dengan kesal.Dan setelah selesai sarapan mereka pulang. Karena besok mereka harus kembali beraktivitas agar mereka tidak kelelahan besok Axel memutuskan untuk pulang lebih pagi."Pak Gav
Baca selengkapnya

Chapter 42

Dito menatap Axel dengan kesal, tapi dia terkejut karena raut dan tatapan Axel berubah ke dirinya, yang tadinya datar dengan tatapan yang tajam, sekarang berubah menjadi tatapan yang lembut dengan ekspresi wajahnya yang sedih."Kenapa menatapku begitu?" tanya Dito dengan kesal.Axel menaruh gelas winenya di meja dan dia berjalan ke arah adiknya itu. Dito hanya diam dan menatap Axel."Dito, yang terjadi denganmu kedepannya akan sulit tapi akan memberimu pelajaran. Maaf aku tidak bisa memahami juga, sekarang pulanglah...bilang ke mama mu jika aku terluka atau apalah itu terserahmu. Buat kata-kata untuk melindungimu sendiri." ucap Axel lalu dia melepaskan talinya.Dito menatap Axel dengan sedih, dia tidak menyangka Axel masih baik dengannya padahal dia hampir membunuhnya tadi."Kenapa kau melakukan ini?" tanya Dito dengan kesal."Pulanglah!" ucap Axel, lalu dia berjalan masuk ke kamarnya. Dito menatap Axel dengan sedih, dia sebenarnya ingin sekali berhubungan baik dengan Axel seperti dul
Baca selengkapnya

Chapter 43

"Apa maksud mama?" tanya Dito dengan heran.Rose tersenyum kecil, "Dia punya anak kembar, tapi aku tidak tahu kenapa dia tidak tinggal dengan mereka." jawab Rose."Bagaimana mama bisa tahu?" tanya Dito dengan heran."Kau pikir mama hanya diam saja, Axel terlalu meremehkan mama. Mentang-mentang dia sudah menghabisi anak buah mama." jawab Rose dengan kesal.Lalu Rose memberikan foto Vyan dan Vina saat mereka berjalan bersama ke sekolah. Dito terkejut melihatnya karena dia pernah bertemu dengan 2 anak ini dulu."Sudah besar sekali," gumam Dito dengan heran."Dito, pilihlah kau mau bunuh salah satu dari mereka atau Axel. Jika kau tidak jawab maka mama akan membunuh ketiganya." jawab Rose.Dito hanya diam, dia tidak ingin menyakiti Axel apalagi anak-anaknya juga. Dia tidak bisa menyakiti anak-anak yang tidak tahu apa-apa ini."Mama tunggu..." ucap Rose sambil tersenyum lalu dia pergi meninggalkan Dito.Dito menghela nafas dengan kesal. Lalu Dito menoleh ke mamanya yang berjalan menuju dapu
Baca selengkapnya

Chapter 44

Keesokan harinya.Vyan dan Vina berangkat bersama ke sekolah."Kenapa rame banget tumbennn..." ucap Vyan dengan heran.Vina menghela nafas dengan kesal, "Itu karena kau lama banget tadi, kita ini kesiangan tauk makanya rame!" omel Vina dengan kesal."Ya maaf namanya juga panggilan alam, mana bisa nolak." jawab Vyan dengan kesal."Vyan..Vina.." panggil seseorang. Mereka menoleh ke belakang, dan seorang wanita paruh baya asing memanggil mereka berdua."Anda siapa ya?" tanya Vyan dengan heran.Wanita itu adalah Rose. Rose tersenyum manis ke mereka berdua."Cucu-cucuku sudah tumbuh besar ya..." ucap Rose sambil tersenyum.Mereka melebarkan mata mereka dengan terkejut. Dan mereka berdua diajak Rose ke cafe untuk mengobrol."Anda sebenarnya siapa?" tanya Vina dengan heran."Ini nenekmu," jawab Rose sambil tersenyum."Anda dari keluarga papaku?" tanya Vyan dengan heran."Mamamu tidak cerita apa-apa kan...ahmmm..sebenarnya sebagai orang tua nenek merasa gagal. Papamu kabur begitu saja saat ta
Baca selengkapnya

Chapter 45

Axel terlihat sedih melihat Vyan, tapi dia tetap harus menerima jika anaknya akan membenci dirinya."Vyan..kamu ini bicara apa?" tanya Keara dengan heran."Mama tidak perlu menutupi kebusukan papa lagi, aku sudah tahu semuanya. Nenek memberitahu semua padaku." ucap Vyan dengan kesal."Nenek?" gumam Ivan dengan mengerutkan keningnya."Kenapa...kenapa..kenapa semua membela Axel itu...dia sudah menelantarkan mama dan kita berdua...kenapa mama tetap menyukai pria sialan itu." teriak Vyan dengan kesal."VYAN!!!" bentak Keara dengan kesal.Vyan sontak terkejut mendengar mamanya membentak dirinya untuk pertama kali, dan dia tambah kesal karena mamanya lebih membela papanya daripada dirinya.Axel hanya diam di belakang Vyan, dia tidak berhak untuk membela diri karena memang dia bersalah."Pak Gavin..." gumam Vina dengan heran, dia melihat Axel di depan pintu dan Vyan didepannya, dia juga mendengar mamanya marah tadi."Vyan..." gumam Vina dengan kesal.Keara mengerutkan keningnya dia baru sada
Baca selengkapnya

Chapter 46

Malam harinya.Keara duduk di kursi meja makan dengan mereka berdua, dan tidak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan, bahkan mereka berdua saling membuang muka."Maafkan mama ya..." ucap Keara dengan sedih, Vyan menoleh sekilas ke mamanya, dia paling tidak suka melihat mamanya sedih."Kenapa dia menyuruh kita pindah begitu saja?" tanya Vyan dengan kesal, Vina menoleh ke Vyan dengan kesal karena Vyan tidak sopan memanggil Axel dengan sebutan 'dia'."Vyan, keadaan kita sedang mendesak sekarang, mama tidak bisa jelaskan ke kalian berdua sekarang tapi ini demi kebaikan kita. Besok kita pindah ya...." ajak Keara dengan lembut.Vyan mendengus kesal, "Aku melakukan ini untuk mama bukan untuk dia." jawab Vyan dengan kesal lalu dia masuk ke kamarnya.Keara tersenyum, setidaknya Vyan mau ikut dengannya. Dan sekarang gantian dia harus membujuk putrinya."Mama," panggil Vina."Iya sayang?" tanya Keara dengan lembut."Aku ikut mama. Tidak perlu membujuk apapun." jawab Vina dengan wajah
Baca selengkapnya

Chapter 47

Saat Vyan naik ke panggung, dia cemas karena dia tidak cukup belajar untuk olimpiade ini tapi dia tetap yakin jika dia bisa. Sedangkan itu, Axel pulang ke rumah Keara yang baru itu. "Axel..." Keara menyambut Axel dengan senang, dan dia langsung memeluk Axel. Axel tersenyum kecil, setalah itu Keara melepaskan pelukannya. "Kamu baik-baik saja?" tanya Keara. Axel tersenyum kecil. Lalu mereka duduk di sofa berdua, dan Keara membuatkan minuman hangat untuk Axel. "Maaf, aku tidak datang kemarin disini." ucap Axel. "Tidak apa-apa, tapi kamu baik-baik saja kan?" tanya Keara dengan cemas. Axel menoleh ke Keara sambil tersenyum, "Jangan cemas." "Bagaimana mereka, mereka nyaman disini?" tanya Axel. "Tentu saja." jawab Keara. "Tapi Axel, mereka sepertinya mengharapkanmu untuk disini juga, meskipun mereka tidak bilang langsung tapi mereka kelihatan kok kalau mereka menunggumu." ucap Keara sambil tersenyum. Axel sontak terkejut mendengar ucapa Keara, "Mereka menungguku?" tanya Axel deng
Baca selengkapnya

Chapter 47

Saat Vyan naik ke panggung, dia cemas karena dia tidak cukup belajar untuk olimpiade ini tapi dia tetap yakin jika dia bisa.Sedangkan itu, Axel pulang ke rumah Keara yang baru itu."Axel..." Keara menyambut Axel dengan senang, dan dia langsung memeluk Axel.Axel tersenyum kecil, setalah itu Keara melepaskan pelukannya."Kamu baik-baik saja?" tanya Keara.Axel tersenyum kecil.Lalu mereka duduk di sofa berdua, dan Keara membuatkan minuman hangat untuk Axel."Maaf, aku tidak datang kemarin disini." ucap Axel."Tidak apa-apa, tapi kamu baik-baik saja kan?" tanya Keara dengan cemas.Axel menoleh ke Keara sambil tersenyum, "Jangan cemas.""Bagaimana mereka, mereka nyaman disini?" tanya Axel."Tentu saja." jawab Keara."Tapi Axel, mereka sepertinya mengharapkanmu untuk disini juga, meskipun mereka tidak bilang langsung tapi mereka kelihatan kok kalau mereka menunggumu." ucap Keara sambil tersenyum.Axel sontak terkejut mendengar ucapa Keara, "Mereka menungguku?" tanya Axel dengan tidak per
Baca selengkapnya

Chapter 48

Sampai di rumah Andre, Axel langsung memberikan flasdisk berisi video cctv percakapan Rose dengan Dito itu."Ini yang kau inginkan. Sekarang lepaskan papaku!" ucap Axel dengan nada datar.Rose berdecih tersenyum, lalu....Malam harinya.Keara duduk di sofa ruang tamu, dia cemas karena Axel belum mengabarinya sampai saat ini."Terjadi sesuatu kah...." gumam Keara dengan cemas.Vyan melihat mamanya yang terlihat risau itu, dia heran kenapa mamanya begitu risau hanya karena Axel tidak datang lagi.Vina duduk di ranjang kamarnya dengan mengelamun, dia meneteskan air matanya dengan kesal. Dia benci dengan Axel tapi disisi lain dia sayang dengannya."Kenapa harus berbohong seperti ini..." gumamnya dengan kesal..Axel membuka matanya, dan saat dia membuka mata dia terkejut melihat tubuhnya yang telanjang dada, dan tangan kakinya diikat."Apa ini," gumamnya dengan kesal.Takkkkkkk!!!"Akhhh......" lirih Axel yang tiba-tiba punggungnya dicambuk, Axel berada di kandang kuda itu dan ada anak b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status