Semua Bab Guru dingin itu Ayahku: Bab 21 - Bab 30

125 Bab

Chapter 21

Axel pergi rumah sakit Celssie. Rumah sakit tempat dia membawa Vina saat jatuh pingsan dulu itu. Sebenarnya rumah sakit ini milik keluarga mama Axel, dan dia kesini untuk mengenalkan diri ke semua orang disana.Axel masuk ke ruangan para karyawan, dan mereka sudah berdiri untuk menyambut kedatangan Axel."Wah ini direktur barunya, keren banget.""Iya masih muda lagi, ganteng banget."Bisik-bisik para karyawan perempuan itu."Selamat datang pak Axel, saya Abram. Saya sebagai sekretaris disini pak." Ucap Abram, pria 35 tahun itu.Axel hanya menoleh ke Abram, "Saya harap kita bisa bekerja sama." Ucap Axel."Baik pak," Jawab Abram sambil tersenyum."Siapa yang menyuruhmu datang kesini?" Tanya Andre dengan kesal, semua orang sontak terkejut melihat Andre yang baru datang itu. Sedangkan Axel hanya menoleh ke papanya itu."Kalian semua bubar!!!" Teriak Andre dengan kesal."Papa sebaiknya beristir
Baca selengkapnya

Chapter 22

"Ivan kau harus hati-hati, kalau aku tidak dengamu mereka mungkin akan menyerangmu." Ucap Axel dengan tatapan tajamnya."Apa sih? siapa emang?" Tanya Ivan dengan heran."Wanita itu menyuruh orang untuk menggangguku." Jawab Axel.Ivan menghela nafas dengan kesal, "Lalu jika mereka mengganggumu bagaimana?" Tanya Ivan dengan cemas."Lebih baik begitu daripada kalian yang diganggu." Jawab Axel dengan kesal."Heh mungkin saja anggota mereka itu banyak, kau ini jangan merasa hebat kenapa sih?" Omel Ivan dengan kesal."Aku ini polisi meskipun hanya bayangan saja. Banyak kasus yang sudah aku selesaikan, meskipun ini tidak terlalu sulit tapi aku tetap harus berhati-hati taruhannya kalian." Jelas Axel."Axel tenang saja meskipun kau tidak ada aku tetap jaga diri dan jaga keluargamu. Tapi Axel aku penasaran dengan dirimu, jadi kau selama ini menangangi kasus berat-berat begitu?" Tanya Ivan dengan penasaran. Axel menoleh ke Iva
Baca selengkapnya

Chapter 23

Lalu mereka pergi ke tempat penyewaan gedung olahraga. Dan mereka pun mulai bertanding basket. Axel senang kemampuan Vyan melebihi dirinya."Wah kita 4-3, ngalahin bapak susah banget sihh..." Ucap Vyan dengan ngos-ngosan."Kamu udah bagus loh ini," Puji Axel."Kalau sama bapak masih kalah jauh." Jawab Vyan.Lalu Vyan mengambil bola Axel dan memasukan ke ring, dan akhirnya bolanya masuk. Vyan berteriak dengan senang sedangkan Axel hanya tersenyum melihatnya."Yang tadi dianggap skor juga ya pak..." Pinta Vyan.Axel berdecih tersenyum, "Kita 4-4 kan, ayo istirahat dulu!" Ajak Axel.Lalu mereka duduk sambil minum."Ahh lega banget rasanya..." Ucap Vyan dengan senang."Kenapa?" Tanya Axel dengan heran."Enggak tahu sih pak, tapi rasanya lega aja..." Jawab Vyan.Axel hanya diam, lalu dia meminum minumannya."Bapak boleh saya tanya sesuatu?" Tanya Vyan dengan heran."H
Baca selengkapnya

Chapter 24

Axel memperhatikan sekitar parkiran, dia memastikan jika tidak ada orang disini, dan dengan cepat Axel memukul pria di belakangnya, dan pria itu pun balik menyerang. Mereka saling serang, dan pria itu mau menusukkan pisau itu ke dada Axel tapi dengan cepat Axel menghindarinya, dan Axel berhasil mengambil pisau itu, dia ganti menyodorkan pisau itu di leher pra tadi. Dia pun juga menyekap pria itu dengan tangannya."Anakmu masih 7 tahun dan istrimu hamil 3 bulan, apa kau tidak apa-apa melukai ku disini, aku bisa melaporkanmu dan menuntutmu. Lalu bagaimana dengan anak dan istrimu, kau tidak kasihan dengan mereka?" Tanya Axel.Pria itu terkejut karena Axel tahu tentang keluarganya."Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Pria itu dengan heran."Mudah saja, aku sudah terbiasa." Jawab Axel."Setelah aku lepaskan kau kabur dan jangan kembali lagi atau aku melaporkanmu, kau tidak tahu ada kamera dasbor di mobil itu sudah merekam semua. Bukti yang c
Baca selengkapnya

Chapter 25

"Tenanglah Axel..." Ucap Keara yang memeluk Axel, Keara mengusap kepala Axel dengan lembut. Axel hanya diam dan terkejut melihat Keara yang tiba-tiba memeluknya."Keara..." Lirih Axel."Hmm...aku ini," Jawab Keara.Axel memeluk Keara dengan erat, dan dia menangis dipelukan Keara dan Keara tetap mengusap kepala Axel agar Axel merasa tenang.Dan setelah itu Keara melepaskan pelukannya, Keara mengusap air matanya Axel sambil tersenyum. Sedangkan Axel hanya diam menatapnya."Tanganmu terluka lagi," Gumam Keara.Axel tetap diam."Ayo kita obati dulu," Ajak Keara sambil tersenyum.Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil Axel, di mobil Axel ada kotak p3k. Keara membersihkan luka Axel, sedangkan Axel hanya diam menatap Keara."Tahan sedikit ya rasanya sedikit sakit." Ucap Keara.Axel tetap diam, dan terus menatap wanita didepannya itu.Setelah itu Keara mengobati dan membalut luka itu den
Baca selengkapnya

Chapter 27

"Kau gila ha??" Omel cewek itu dengan kesal, Mia hanya terkejut melihat Vina. Lalu Vina mendekat ke cewek itu dengan tatapan tajamnya."Laura, sudah aku katakan sejak dulu tidak usah menggangguku. Aku diam bukan berarti sabar atau takut padamu, aku hanya malas saja mengeluarkan tenaga untuk orang sepertimu." Ucap Vina."Cih!!!! jelas saja kau diam karena kau merasa itu benar, memang apa yang salah dari ucapanku? kau kan memang anak haram!!" Ucap Laura dengan kesal."Ihh ni orang mulutnya ya..." Gumam Mia dengan kesal."Pergilah!" Ucap Vina dengan nada datarnya.Laura tersenyum lalu dia menunjukkan video di hpnya dan memperlihatkan ke Mia bagaimana dulu gengnya sering membully Vina, mereka mengingkat Vina dan menaburkan tepung di badan Vina, lalu mereka juga mencoreti wajah Vina dengan spidol.Mia sontak terkejut melihatnya, sedangkan Vina hanya diam tidak peduli, video itu sudah lama saat dia kelas 2 SMP."Dia itu cuma anak cengeng yang bersembunyi di balik saudaranya sendiri, lihat d
Baca selengkapnya

Chapter 26

Sekolah.Vina di kelas sendirian, karena dia tidak mau ikut dengan Vyan. Dia merasa tidak enak cewek sendiri jadi dia membohongi Vyan kalau dia ingin baca buku di perpustakaan, padahal dia di kelas hanya diam. Vina mendekat ke jendela kelas dan melihat anak-anak sedang asik di luar.Vina juga melihat ada anak yang sedang berjalan dengan orang tua mereka, Vina membayangkan jika dia berada di posisi itu."Apa yang aku pikirkan ini," Gumam Vina dengan heran.Lalu Vina keluar dari kelas, dia ke kamar mandi. Setelah itu Vina mencuci tangannya di wastefel kamar mandi."Hai Vina," Sapa seorang cewek berambut panjang lurus, dia adalah Mia teman sekelas Vina, tapi Vina tidak tahu siapa anak ini."Hai," Jawab Vina dengan canggung."Aku lihat dari kemarin kau diam terus di kelas, terus sering ikut kembaranmu lagi. Kenapa kau tidak gabung ikut dengan anak-anak cewek lain?" Tanya Mia dengan heran."Aku tidak akrab dengan mereka," Jawab Vina dengan tersenyum kecil."Tapi kau bagaimana bisa tahu ten
Baca selengkapnya

Chapter 28

"Bapak kok bisa disini?" Tanya Vina dengan heran."Iya tadi jalan-jalan sebentar." Jawab Axel sambil tersenyum kecil. Lalu Vina melihat telapak tangan kanan Axel yang diperban."Bapak terluka?" Tanya Vina dengan heran."Ini luka kecil." Jawab Axel. Axel memperhatikan wajah Vina yang terlihat cemas itu, Vina terus memperhatikan luka Axel itu, dan Axel tersenyum kecil."Vina, mau bapak antarkan pulang?" Tanya Axel."Enggak usah pak, saya bisa pulang sendiri kok." Jawab Vina."Tidak apa-apa Vina, katanya mamamu ingin ketemu bapak. Sekalian bapak ingin menyapa mamamu." Jawab Axel sambil tersenyum."Iya pak." Jawab Vina.Lalu Axel mengantarkan Vina pulang ke rumah Keara. Saat di tengah perjalanan Axel menoleh ke Vina dan dia tertidur pulas."Kenapa dia terlihat selelah ini," Gumam Axel dengan heran, lalu dia tersenyum kecil melihat putrinya.Saat Axel menoleh ke spionnya, dia heran melihat mobil belakang yang mengikutinya dari tadi, dia belok ke kanan ikut belok. Axel memperhatikan plat no
Baca selengkapnya

Chapter 29

"Mama kenapa pingsan segala sih," Ucap Vyan dengan heran, mereka bertiga membawa Keara di sofa, Vina mengompres Keara dengan air hangat, sedangkan Vyan dan Axel jongkok di samping sofa itu.Lalu pelan-pelan Keara membuka matanya."Mama...." Teriak Vina dengan heboh.Keara menoleh ke Axel, dia masih syok karena ada Axel di rumah ini.Ayo Keara kondisikan perasaan...akting..akting..ah aku menyesal menghapus make upku....(Batin Keara)."Mama kenapa sih kok tiba-tiba pingsan?" Tanya Vyan dengan heran, lalu dia membantu mamanya untuk duduk.Keara tersenyum kecil, akan sangat memalukan jika dia jujur penyebab pingsannya."Mungkin anda terlalu lelah bekerja," Ucap Axel."I.iya mungkin, oh ini siapa ya?" Tanya Keara dengan gugup."Ini guru yang kita ceritakan itu mah," Jawab Vina dengan senang. Keara tersenyum melihat Vina, baru kali ini Keara melihat putrinya yang senang dengan orang asing."Iya, pak Gavin ya..." Ucap Keara.Axel tersenyum kecil."Kita sudah memasak tadi, mungkin saja ibu la
Baca selengkapnya

Chapter 30

Jlebbbb!!!"Akhhhh...." Lirih Axel sambil memegang perutnya yang ditusuk oleh pria asing itu. Axel menatap pria itu dengan kesal dan dia menendang pria itu sampai jatuh tersungkur."Sial," Geram Axel dengan kesal, dia berusaha menahan sakit karena tusukan itu, dia ingin menangkap pria itu sebelum dia tidak sadarkan diri.Axel memukul pria itu dengan sekuat tenanganya, dan pria itu membalasnya. Axel hampir kehilangan kesadarannya tapi dia berusaha untuk bangun lagi, pria itu mau memukul Axel tapi dengan cepat Axel menarik tangan pria itu dan dia melepas masker pria itu dengan kasar."Oke..." Ucap Axel dengan lemas, pria itu memukul Axel dengan keras sampai Axel jatuh pingsan, dan pria itu lari.Keara langsung membuka matanya, sebenarnya dia hampir tidur tapi tiba-tiba dia kepikiran dengan Axel."Kenapa aku ini, apa karena aku tidak dipeluk tadi." Gumam Keara dengan heran.Keesokan harinya.Keara berangkat ke kedai bareng dengan anak-anaknya yang ke sekolah. Keara berjalan di tengah. Da
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status