Home / Pernikahan / Guru dingin itu Ayahku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Guru dingin itu Ayahku: Chapter 31 - Chapter 40

125 Chapters

Chapter 31

"Uwahhh enak buangettttt..." Ucap Rio dengan bahagia setelah mencicipi mienya."Hmmm...sekali-kali kencan disini deh." Gumam Mark."Bibi terbaik deh mienya..." Puji Aldo sambil tersenyum.Keara tersenyum, "Makan yang banyak ya, kalau mau bisa bibi bikinin lagi.""Makasih bibi Keara dan bibi Hera." All."Nanti kalau kurang bilang ya bibi bikinin lagi," Ucap Keara."Iya bibi." All."Kalau minumannya kurang sama snacknya bilang juga ya," Ucap Hera."Iya bibi." All.Keara dan Hera tersenyum melihat mereka. Disaat mereka semua heboh mengobrol, Aril hanya fokus makan tanpa mengatakan apapun karena dia benar-benar lapar."Anak di pojok itu kelaparan banget ya," Ucap Hera dengan heran.Aril menganggukkan kepalanya, "Banget bi." Jawab Aril.Keara tersenyum kecil."Vyan, Vina langsung pulang tadi?" Tanya Keara."Iya katanya," Jawab Vyan sambil mengunyah.Keara mengangguk mengerti..Vina berdiri di restoran tempat dia melihat Axel kemarin, Vina ingin sekali bertemu dengan Axel lagi dia ingin me
Read more

Chapter 32

"Kemarilah..." Ucap Axel sambil tersenyum, lalu Keara memeluk Axel dengan pelan-pelan dan Axel mengusap kepala Keara."Maaf merepotkan mu lagi," Ucap Axel dengan sedih.Keara hanya diam dan dia sangat senang akhirnya bisa berpelukan lagi dengan Axel. Lalu Keara melepaskan pelukannya karena dia takut jika Axel menahan sakit hanya karena dirinya, dan Keara duduk di pinggir ranjang Axel."Bagaimana Vyan dan Vina?" Tanya Axel dengan penasaran."Tadi Vyan menang tanding basket sama teman-temannya dan dia makan di kedaiku, dan teman lama Vyan namanya Aldo pindah ke sekolah itu juga, mereka sekelas dan kamu tahu tadi di kedai ramai sekali karena ada mereka," Jawab Keara sambil tersenyum. Axel tersenyum senang mendengarnya."Tapi Vina...dari kemarin dia diam lebih pendiam dari biasanya, aku cemas dengannya kalau dia begitu. Tapi asal kamu tahu dia kemarin sangat bahagia saat kamu di rumah, dia jarang berekspresi seperti itu sebelumnya, aku rasa dia mulai merasa akrab denganmu." Ucap Keara den
Read more

Chapter 33

"Aku awalnya bingung harus berinteraksi bagaimana dengan mereka berdua, aku tidak bisa menjadi ayah dan juga teman yang baik untuk mereka." Ucap Axel."Tapi sekarang kamu bisa membuat mereka akrab denganmu kan? jadi kuncinya itu adalah kamu harus jadi diri sendiri di depan mereka berdua." Jawab Keara sambil tersenyum.Axel hanya diam."Bagaimana dengan keluargamu? aku harus minta maaf dengan mereka." Ucap Axel dengan sedih."Mamaku meninggal, aku tidak punya siapa-siapa Axel." Jawab Keara dengan tersenyum sedih. Axel menoleh ke Keara dengan terkejut."Aku tidak punya papa, papaku meninggal karena kecelakaan saat pulang kerja. Dan mamaku..mamaku..mamaku meninggal." Jelas Keara dengan sedih."Karena mendengar kamu hamil?" Tanya Axel dengan heran.Keara menoleh ke Axel dengan terkejut, padahal niatnya dia tidak mau memberitahu penyebab mamanya meninggal dan saat Axel mengatakan itu dia tidak mengontrol ekspresi wajahnya."Keara..." Lirih Axel dengan sedih, dia semakin merasa bersalah kar
Read more

Chapter 34

"Aku sudah menyuruh sopir untuk mengantarmu pulang, kau harus istirahat dan anak-anak kasihan di rumah sendirian." Ucap Axel.Keara mengangguk tersenyum, "Aku pulang ya, besok aku kesini."Axel mengangguk.."Vina..." Vyan langsung jongkok di depan saudaranya itu dengan heran, dia tidak tahu dan baru kali ini melihat Vina yang menangis ketakutan, dan keringat Vina yang keluar banyak."Tenanglah...tidak ada apa-apa disini.." Ucap Vyan dengan lembut. Tapi Vina tetap tidak bisa tenang, tangannya gemeteran, dan dia terisak-isak karena tangisnya.Vyan memperhatikan gerak-gerik Vina itu, dia merasa jika Vina mengalami panic attack. Lalu Vyan memeluk saudaranya itu."Tenanglah, tidak apa-apa tidak perlu takut." Ucap Vyan sambil mengusap punggung Vina."Mama.." Lirih Vina dengan sedih.Vyan menghela nafas dengan sedih, dia merasa jika yang terjadi dengan Vina ada kaitannya dengan buly yang dia terima dulu.Maaf Vina aku tidak bisa menjagamu. (Batin Vyan).Dan setelah itu Vyan hanya duduk di s
Read more

Chapter 35

"Mama...." Panggil Vyan dengan terkejut. Mereka berdua sontak terkejut melihat Vyan yang tiba-tiba datang, dan Keara langsung melepas tangannya dari Axel."Vyan," Jawab Keara sambil tersenyum malu.Vyan menatap mereka dengan tatapan penuh kecurigaan, dia jelas melihat kalau mamanya memegang tangan gurunya itu, sedangkan Axel tetap terlihat tenang. Lalu Vyan menghampiri mereka."Pak Gavin kenapa disini?" Tanya Vyan dengan heran."Tadi mampir sebelum pulang," Jawab Axel.Vyan menoleh ke mamanya dengan heran, sedangkan Keara tersenyum kecil. Dia tidak tahu harus menjelaskan apa ke Vyan."Pak Gavin lama tidak bertemu, bapak kemana saja? katanya mau ajak saya main basket lagi." Ucap Vyan dengan kesal.Axel menoleh ke Vyan, "Maaf Vyan beberapa hari ini saya sibuk, bagaimana kalau besok saja?" Tanya Axel.Keara menoleh ke Axel, dia tidak akan mengijinkan itu karena Axel belum tentu pulih 100% tapi malah dia mau basketan."Okeee pak..." Jawab Vyan dengan senang."Mama..." Panggil Vina, mereka
Read more

Chapter 35

"Mama...." Panggil Vyan dengan terkejut. Mereka berdua sontak terkejut melihat Vyan yang tiba-tiba datang, dan Keara langsung melepas tangannya dari Axel."Vyan," Jawab Keara sambil tersenyum malu.Vyan menatap mereka dengan tatapan penuh kecurigaan, dia jelas melihat kalau mamanya memegang tangan gurunya itu, sedangkan Axel tetap terlihat tenang. Lalu Vyan menghampiri mereka."Pak Gavin kenapa disini?" Tanya Vyan dengan heran."Tadi mampir sebelum pulang," Jawab Axel.Vyan menoleh ke mamanya dengan heran, sedangkan Keara tersenyum kecil. Dia tidak tahu harus menjelaskan apa ke Vyan."Pak Gavin lama tidak bertemu, bapak kemana saja? katanya mau ajak saya main basket lagi." Ucap Vyan dengan kesal.Axel menoleh ke Vyan, "Maaf Vyan beberapa hari ini saya sibuk, bagaimana kalau besok saja?" Tanya Axel.Keara menoleh ke Axel, dia tidak akan mengijinkan itu karena Axel belum tentu pulih 100% tapi malah dia mau basketan."Okeee pak..." Jawab Vyan dengan senang."Mama..." Panggil Vina, mereka
Read more

Chapter 36

Malam harinya.Vyan sedang belajar untuk olimpiade yang akan ikuti minggu depan setelah liburan. Dan dia menutup bukunya setelah 5 menit belajar, karena Vyan harus menyiapkan barang yang akan dia bawa untuk liburan."Disana mungkin aku akan main voli jadi aku harus bawa baju ini..." Gumam Vyan setelah mengambil baju volinya dari lemarinya tapi dia mengembalikannya dan mengambil kaos biasa."Masih lama kenapa udah siap-siap sekarang?" Tanya Vina dengan heran.Vyan sontak terkejut melihat Vina yang tiba-tiba duduk di ranjang sebelahnya, "Masuk tuh ketuk pintu dulu kek!!" Omel Vyan dengan kesal."Vyan ajari aku tugas tadi," Ucap Vina."Taruh sana bukumu, aku masih sibuk." Jawab Vyan yang masih memilah-milah bajunya itu."Bantu aku kerjain bukan kau yang ngerjain." Jawab Vina.Vyan menoleh ke Vina dengan terkejut, "Wih tumben banget....""Cepatlah!!!" Ucap Vina setelah menendang Vyan, Vyan berdecih kesal."Itukah cara minta bantuan." Omelnya dengan kesal."Cepat!!!!" Bentak Vina.Sedangka
Read more

Chapter 37

Dan akhirnya mereka sampai di villa milik Axel. Mereka segera turun dan masuk ke dalam villa."Wah gila gede banget..." ucap Mark dengan kagum, dia tidak berekspetasi akan tinggal di villa sebesar dan semewah ini."Ada 7 kamar disini, kalian bisa pilih kamar yang kalian inginkan." ucap Axel."Gila 7???" tanya Aldo dengan heran."Lebih baik kita bagi saja ya biar disiplin." ucap Vyan."Bagi sana." jawab Vina."Jadi nanti Aldo, aku, Mark satu kamar di kamar pertama itu, Rio dan Aril di kamar kedua, Vina dan Mia di kamar ketiga disana, mama dan bibi di kamar sebelah Vina, sedangkan paman Ivan sama pak Gavin di kamar sebelah mama." ucap Vyan."Sisa satu kamar buat apa?" tanya Mark dengan heran."Buat apa ya..ya biarin aja enggak enak tidur sendiri iya kan." jawab Vyan."Iya begitu saja." jawab Ivan."Sekarang kalian istirahat dulu ya nanti baru ke pantai." ucap Keara sambil tersenyum."Iya bibi." all.Lalu anak-anak itu masuk ke kamar mereka masing-masing, sedangkan para orang tua itu ke
Read more

Chapter 38

Setelah sampai di pantai, anak-anak itu sedang bermain air, dan Aril balas dendam ke mereka semua, sedangkan Mark masih sibuk pakai sunscreen di bawah payuh untuk berteduh itu. Vina dan Mia berfoto-foto berdua, sedangkan Keara dan Hera memotong-motong semangkanya di bawah pohon sedikit jauh dari pantai itu."Anak-anak itu ya tidak tahu panas apa," ucap Hera dengan heran."Ini sudah kan, aku bawa ke sana ya semangkanya sekalian mau ngajak 2 gadis itu santai-santai." ucap Hera lalu dia membawa piring berisi semangka itu ke arah mereka."Kalau begitu aku akan ikut main air..." gumam Ivan lalu dia berlari ke arah anak-anak cowok itu dan Ivan sengaja menyenggol pundak Hera untuk menggodanya."Hehhhhh mau ku bunuh haaa???" omel Hera dengan kesal."Wehehhehe..." Ivan tertawa meledek ke Hera, Hera ingin menendang kaki Ivan tapi dia tertahan karena harus membawa semangka ini untuk anak-anak.Keara menghela nafas melihat mereka berdua, dan dia sadar jika sekarang hanya berduaan dengan Axel, jan
Read more

Chapter 39

Sore harinya. Mereka semua sudah berada di pantai untuk melakukan voly. Vyan membagi tim menjadi 2 tim. Tim 1, Vyan, Ivan, Mark, Aldo, Hera, dan Mia, dan tim 2 adalah Axel, Keara, Vina, Aril, dan Rio. Pembagian tim diacak oleh Vyan menggunakan kertas lipat kecil, dan tidak ada yang protes dengan tim yang sudah di tentukan."Ayohh...ayohhh aku bersemangat ini..." ucap Rio sambil melompat-lompat."Ahh kau tidak beruntung ada aku disini," ucap Vina."Kenapa begitu?" tanya Rio dengan heran."Aku tidak bisa main ini," jawab Vina dengan cemas."Tenang saja. Aku yang akan membuat tim kita menang. Serahkan saja padakuu..." ucap Rio dengan penuh percaya diri.Aril menguap dengan lebar, "Huahhhmmmmmm...padahal aku baru bangun kenapa masih ngantuk." gumam Aril dengan heran."Aku juga tidak yakin aku bisa." gumam Keara dengan cemas."Ini hanya permainan, kalah menang tidak masalah." jawab Axel.Keara tersenyum kecil."Yooooo..yoooo..aku bersemangat ini..." teriak Rio dengan heboh."Tu orang beris
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status