Home / Pernikahan / Guru dingin itu Ayahku / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Guru dingin itu Ayahku: Chapter 101 - Chapter 110

125 Chapters

Chapter 97

"Papa..." lirih Vina.Axel menoleh ke belakang, dia melebarkan matanya dengan terkejut melihat anak gadis yang ia cari berada di belakangnya, tanpa mengatakan apapun langsung berjalan ke arah Vina dan memeluknya dengan erat."Syukurlah..." lirih Axel dengan suara seraknya, dia berusaha menahan air matanya agar tidak menetes didepan putrinya tapi dia tidak bisa. Axel langsung mengusap air matanya agar tidak ada yang tahu jika dia meneteskan."Papa..." Vina memeluk Axel sambil menangis dengan histeris, dia lega akhirnya bisa bertemu dengan papanya kembali. Sedangkan Barack, dia hanya diam menatap bapak dan anak itu, perasaannya sangat campur aduk sekarang. Dia sangat membenci Axel tapi di sisi lain Barack sama sekali tidak membenci Vina.Axel melepaskan pelukannya, "Kamu baik-baik saja? apa yang mereka lakukan padamu?" tanya Axel dengan kesal. Lalu Axel melihat tangan Vina yang memar merah dan kakinya juga, dia tahu itu karena rantai besi.
Read more

Chapter 98

"Axel...." lirih Sharena dengan heran, mereka tidak tahu jika Axel masuk lewat pintu belakang.Max langsung memukul Axel tapi Axel lebih cepat memukulnya, anak-anak buah Max ingin membantu tuannya itu tapi para polisi itu datang mengepung mereka."JANGAN BERGERAK!" teriak polisi itu sambil menyodorkan pistol ke arah mereka."Apa yang kau lakukan ke mereka!" geram Axel sambil mencengkram leher Max."Max...jangan.." ucap salah satu polisi itu."Nyonya anda baik-baik saja?" tanya aspri Sharena itu, Sharena meneleponnya saat perjalanan ke rumah Leon menggunakan hp Leon."Darimana saja kau! tapi baguslah kau bawa wanita itu tepat waktu." ucap Sharena sambil menoleh ke Ghea. Sebenarnya yang membawa Ghea kesini bukan Leon tapi aspri Sharena, Vyan dan Leon tidak jadi menemui Ghea karena mereka mencari Axel."Tolong...lepaskan." pinta Ghea dengan suara lembutnya sambil memegang tangan Axel yang mencengkram leher Max itu, Axel men
Read more

Chapter 99

"AAAA VINAA...." teriak Mia dengan histeris, dia memeluk Vina berkali-kali karena senang Vina sudah kembali. Hari ini teman-teman Vina menjenguknya sepulang sekolah di rumah sakit dan Vyan sekalian."Aku baik-baik saja kenapa menangis begitu?" tanya Vina dengan heran.Keara tersenyum melihat mereka, dan dia membawakan camilan untuk mereka."Ini makan ya..bibi buat dari rumah tadi." ucap Keara."Makasih bibi..." ucap Aldo dengan semangat, dan mereka memakan kue buatan Keara itu."Wah bibi enak banget..." puji Rio."Makasih ya.." jawab Keara sambil tersenyum."Oh iya dimana paman Axel?" tanya Aldo dengan heran."Oh iya papanya Vina ganteng banget kok enggak ada." ucap Mia, dan dia langsung membungkam mulutnya dan tersenyum melihat Keara.Keara terkekeh melihat mereka."Papa mereka sedang kerja di kantor..maaf ya tidak bisa menemui kalian." ucap Keara."Yah padahal mau aku ajak basket." u
Read more

Chapter 100

Malam Harinya!Axel melihat Keara yang sedang tidur sambil memeluk Vina di ranjang rumah sakitnya itu, Vyan dan Vina satu ruangan dan Axel menjadikan ruangan besar ini khusus untuk keluarganya, di lantai paling atas. Disini lengkap, ada kamar tidur, tv, kulkas, dan kamar ini benar-benar sangat luas seperti rumah.Axel memikirkan perkataan papanya soal Keara tadi, dan dia merasa sangat bersyukur menjadi suami Keara, dan dia merasa bersalah karena tidak bisa menjadi suami yang baik untuknya.Axel terus berdiri dan memperhatikan wajah cantik istrinya itu."Sayang...kamu enggak tidur?" tanya Keara yang tiba-tiba terbangun."Tidurlah...aku harus ke kantor." jawab Axel.Lalu Keara turun dari ranjang Vina, "Apa pekerjaanmu banyak? kamu istirahat saja jangan terlalu banyak bekerja." ucap Keara sambil menatap Axel itu."Kamu kesepian?" tanya Axel dengan tiba-tiba.Keara sontak terkejut mendengarnya, "Eh..ke.kenapa tanya
Read more

Chapter 101

Aku orangnya ( Batin Ivan)."Siapa?" tanya Axel dengan kesal."Adalah emang aku tahu semua namanya apa...makanya kau ini jangan buat istrimu feeling lonely.." ucap Ivan.Axel menghela nafas, "Iya aku sedang berusaha." jawab Axel.Ivan tersenyum kecil..Malam harinya!Axel pulang jam 8 malam ini, saat tiba dirumah dia melihat Keara yang sedang menonton tv dengan Vyan."Papa sudah pulang.." ucap Vyan.Axel tersenyum, "Kalian sudah makan? dimana Vina?" tanya Axel."Kita sudah makan, Vina lagi tidur di kamar. Papa sudah makan?" tanya Vyan."Iya tadi ada makan malam perusahaan." jawab Axel."Kamu mau mandi dulu?" tanya Keara sambil tersenyum."Ya." jawab Axel lalu dia masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri.Setelah selesai mandi, Keara juga sudah masuk ke kamar karena Vyan harus belajar. Vyan sebenarnya tadi menemani mamanya yang sendirian dia merelakan waktu belajarnya untuk menemani mamanya itu.Saat masuk ke dalam kamar, Keara melihat Axel yang sedang mengeringkan rambutnya di
Read more

chapter 102

Axel kembali bekerja setelah beberapa menit istirahat, dan Keara duduk menemaninya. Keara sama sekali tidak paham dengan apa yang dikerjakan oleh suaminya itu, percuma saja jika dia ingin membantu karena dia tidak tahu apapun.Keara menoleh ke suaminya, dia melihat penampilan Axel yang berantakan itu, rambutnya acak-acakan, ditambah kemejanya keluar semua. Baru ini Keara melihat Axel yang berantakan tapi tetap keren dan tambah keren menurutnya, Keara sampai tidak bisa menahan senyumnya melihat suaminya itu."Apa yang kamu pikirkan sampai senyum sendiri begitu?" tanya Axel dengan heran."Ahahah enggak kok..." jawab Keara.tok...tok...tok"Ya.." jawab Axel.Lalu seorang wanita berambut panjang, yang memakai rok pendek itu masuk. Keara sampai terpukau dengan kecantikan karyawan Axel ini, dia sangat cantik dan sexy. Dibandingkan dirinya itu tidak ada apa-apanya."Permisi pak..ini hasil meeting yang sudah saya revisi." ucap w
Read more

Chapter 103

Beberapa hari kemudian, Vyan dan Vina telah menyelesaikan ujian akhir kelasnya. Mereka juga sudah libur sekarang, dan mereka sudah berangkat dengan Andre ke Italia untuk berlibur selama 3 minggu, kini hanya Keara dan Axel saja yang berada di rumah.Tapi sekarang Axel sedang kerja, dan Keara sedang belanja untuk stock bahan makanan sendirian, kebentulan sekali dia bertemu dengan Ivan karena Raka juga masih liburan dengan pacarnya jadi dia yang mengurus keperluan rumah sendirian."Mau masak apa kau ini emang?" tanya Keara dengan heran."Entahlah...aku malas sebenarnya..." jawab Ivan yang sedang memperhatikan sayur-sayuran itu."Ivan, kau ini kenapa tidak mempkerjakan pembantu sih? emang bisa ngurus rumah sendirian?" omel Keara dengan kesal."Aku udah biasa sendirian, lagian dia cuma seminggu." jawab Ivan.Keara menghela nafas dengan kesal, "Tetap saja, nanti kau kelelahan. Belum nanti kau telat bangun terus enggak sarapan...mau sak
Read more

Chapter 104

Rumah Ivan."Kenapa udah basi masih disimpan di kulkas sih....enggak bisa cium apa sih?" omel Keara sambil membuang makanan-makanan basi di dalam kulkas Ivan itu.Sedangkan Ivan dan Axel hanya duduk di kursi meja makan sambil melihat dan mendengar ocehan Keara itu."Kayak gini juga yaaamppuunnn..." omel Keara sambil menatap Ivan dengan sinis.Ivan memalingkan wajahnya karena dia takut jika Keara benar-benar marah. Axel pun hanya diam, dia tidak berani membantah istrinya ataupun membela sahabatnya itu."Jangan beli makanan banyak-banyak kalau cuma sendiri...basi semua ini lohhh...aneh ya padahal di kulkas tapi kok masih basi." omel Keara dengan kesal."Ini susu sejak kapan udah expied ini..." tanya Keara dengan heran lalu dia membuang susu botol itu juga."Apa dia sering ngomel di rumah..kenapa ngeri sekali." bisik Ivan dengan heran."Dia tidak pernah seperti itu." jawab Axel.Dan setelah Keara selesai d
Read more

Chapter 105

Keesokan harinya.Keara pergi ke rumah Ivan untuk mengantarkan makanannya, Axel yang mengantarkan Keara tadi tapi karena ada meeting mendadak Axel harus pergi dan Ivan yang akan mengantarkan Keara pulang nanti.Keara terlihat senang karena semua makanan yang ia buat sudah di habiskan oleh Ivan."Pinter..pinter...kau makannya banyak ya..." puji Keara dengan bangga."Dipikir aku anak TK kali." sahut Ivan dengan heran, Ivan tidak terlalu memperhatikan Keara karena dia sibuk dengan pekerjaan yang ia lakukan dengan laptopnya itu."Kenapa kau tidak kencan lagi dengan orang? kau harus menikah loh..." ucap Keara yang sibuk memasukan makananya itu ke dalam kulkas."Untuk apa aku menikah jika orang yang ingin ajak menikah sudah milik orang lain." jawab Ivan sambil menatap Keara."Jangan begitu...berarti itu bukan jodohmu, nanti akan datang seseorang yang benar-benar bisa membuatmu kagum dan berkata ah ini dia orang yang aku impikan selama ini." jawab Keara yang masih sibuk itu.Ivan tersenyum k
Read more

Chapter 106

"Kenapa lagi menemuiku?" tanya Ivan dengan heran."Kenapa kau tidak mau diajak kerja sama sih, kita saling menguntungkan loh ini." tanya Sharena dengan kesal.Ivan menghela nafas, "Enggak terimakasih ya bye.." pamit Ivan lalu dia beranjak dari tempat duduknya."Kalau begitu aku yang akan mengganggu hubungan mereka." sahut Sharena sambil tersenyum ke Ivan.Ivan menoleh ke Sharena dengan wajah herannya itu, "Kau dapat perintah lagi dari si jahat itu? tidak ada kapok-kapoknya ni manusia, kok bisa sih kau lolos dari polisi bukannya kau juga harusnya di penjara ya?" tanya Ivan dengan heran.Sharena menatap Ivan dengan kesal, "Beraninya kau mengatakan itu? aku korban disini kau tahu!" geram Sharena dengan kesal.Ivan menghela nafas, lalu dia membungkukkan tubuhnya agar wajahnya berhadapan dengan Sharena."Jika sudah tahu begitu...harusnya kau tidak perlu melakukan hal ini. Hiduplah dengan baik tanpa menyakiti siapapun. Aku kasihan denganmu..." ucap Ivan."Kasihan? kau pikir aku butuh itu?"
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status