Semua Bab Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin : Bab 61 - Bab 70

175 Bab

Percobaan Pertama

Jantung Kayla langsung berdebar kencang dengan mata yang membelalak mendengar ucapan Tiago. "Terapi ... terapi denganmu bagaimana? Praktik ... praktik apa?" tanya Kayla terbata. "Kau pasti mengerti maksudku, Kayla!" sahut Tiago seolah menegaskan maksud yang sedang Kayla pikirkan saat ini. Kedua mata Kayla pun makin membelalak saat Tiago benar-benar mendekatinya sampai Kayla pun refleks melangkah mundur. Debar jantung Kayla makin menghentak tidak terkendali sekarang, namun sungguh Tiago tidak beringas dan menyerangnya seperti saat pertama. Pria itu hanya melangkah dengan langkah yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, langkah yang bisa membuat Kayla mendadak kehabisan napas dan merinding sendiri. Sungguh, Kayla tidak sebodoh itu sampai tidak memahami maksud Tiago. Kayla hanya ragu, takut, dan masih tidak percaya. Namun, saat Tiago sudah tiba di hadapannya dan menangkup tengkuknya, Kayla pun mulai percaya bahwa apa yang dikatakan Magda itu benar. Bersiaplah untuk melayani su
Baca selengkapnya

Ayo Kita Coba Lagi!

Tiago begitu tersentak saat Kayla mendorongnya begitu saja, padahal hasrat Tiago sudah menggila di sana. Napas Tiago pun sudah begitu tersengal dan ia pun menatap Kayla penuh tanya. "Ada apa, Kayla? Ada apa?" Namun, Kayla menggeleng. "Aku ... maaf, tapi aku tidak bisa! Aku ... permisi!" Dengan cepat, Kayla memperbaiki bajunya dan langsung berlari pergi dari kamar Tiago, meninggalkan Tiago yang masih menatap syok pada pintu kamarnya yang sudah tertutup itu. Untuk sesaat, Tiago hanya terdiam di tempatnya dengan perasaan yang tidak jelas. Hanya karena cemburu buta, Tiago hampir saja melakukannya dengan Kayla. "Kau gila, Tiago! Ya, kau gila! Di saat semuanya masih tidak jelas, kau hampir saja meniduri wanita itu!" "Tapi sial! Apa salahnya? Dia istriku yang sah dan ...." Tiago melirik ke bawah dan senjatanya masih berdiri begitu tegak sampai rasanya berdenyut hebat. "Sial! Aku tidak bisa seperti ini! Kayla! Sial!" geram Tiago yang tubuhnya masih bergetar karena hasratnya dan hasrat
Baca selengkapnya

Sentuhan yang Menyembuhkan

"Ayo kita coba lagi, Kayla!" Kayla masih membelalak mendengar ucapan Tiago dan jantung Kayla berdebar begitu kencang saat ia sudah ada di dalam pelukan suaminya saat ini. Kayla tidak memberontak dan tidak mendorong Tiago sama sekali. Tatapan keduanya pun bertaut begitu hangat sampai Kayla bisa menatap manik mata Tiago yang begitu tajam tapi bercahaya itu. Kayla menelan salivanya karena ia tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Namun, belum sempat Kayla memikirkan apa pun lagi, Tiago sudah menyatukan bibir mereka. Seolah mendapatkan sumber mata air di gurun pasir, dahaga Tiago pun mendadak terpuaskan saat merasakan bibir manis istrinya. Tanpa menahan dirinya lagi, Tiago pun meraup bibir itu dan memagutnya begitu dalam. Kayla sendiri mencoba membalasnya dengan canggung dan malu-malu. Kayla memagut bibir Tiago dengan cara yang sangat menggemaskan bagi Tiago dan malah membuat hasrat Tiago makin meletup-letup. Tanpa melepaskan pagutan bibir mereka, Tiago pun membawa Kayla ke arah ka
Baca selengkapnya

Seperti Keluarga Bahagia

Kayla membuka matanya perlahan pagi itu. Sinar matahari yang menyusup begitu menyilaukan bagi Kayla, tapi tetap saja melihat Tiago yang tidur lelap di sampingnya membuat Kayla makin silau dan tegang.Kayla pun langsung membelalak lebar dan untuk sesaat, ia terdiam saat ingatan tentang apa yang terjadi tadi malam mendadak menyapa otaknya. Sungguh, Kayla tidak percaya bahwa ia dan Tiago akhirnya melakukan hubungan suami istri semalam. Kayla berhasil melakukannya, bahkan tubuh Kayla seketika merinding mengingat bagaimana pria itu menjamah seluruh anggota tubuhnya sampai Kayla merasa malu sendiri. Kayla pun bergerak perlahan dan bermaksud untuk segera pergi dari ranjang saat tiba-tiba terdengar suara berisik dari luar pintu kamar. "Mama! Mama!" Terdengar tangisan Miracle yang membuat Kayla panik, namun terdengar suara Molly juga yang menenangkan anak itu.Miracle sendiri terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan Kayla di sampingnya. Hanya ada Molly yang pagi-pagi sekali sudah masuk
Baca selengkapnya

Kebetulan yang Sangat Kebetulan

Miracle begitu lelah setelah bermain sepanjang sore sampai akhirnya anak itu pun terlelap setelah makan cemilan. Kayla pun menggendong Miracle sambil melangkah bersama Tiago di mall itu sampai Tiago pun tidak tega melihatnya. "Biar aku saja yang menggendongnya, Kayla." "Eh, tidak usah, aku sudah biasa." "Tapi Miracle cukup berat, biar aku saja!" Tanpa menunggu jawaban Kayla, Tiago pun mengambil anak itu dan Kayla yang kaget pun begitu berhati-hati memberikan Miracle. Tiago pun menggendong Miracle sambil berjalan, sedangkan Kayla berjalan di samping pria itu dengan jarak yang cukup jauh. "Apa ada yang mau kau beli, Kayla? Bagaimana dengan sepatu?" Tiago melirik sepatu yang Kayla pakai dan Kayla sedang memakai sepatu usangnya yang sudah dilem. Karena terlalu marah, Elsa waktu itu membuang sepatu yang Tiago belikan untuk Kayla dan Tiago pun tidak mau repot-repot menagihnya lagi. Kayla sendiri yang masih sungkan pun hanya menggeleng. "Hmm, aku masih bisa memakai sepatu ini, tid
Baca selengkapnya

Apa Kau Mau Terapi Lanjutan?

"Miracle mau main lagi besok sama Uncle jahat, Mama ...." "Uncle sibuk sekali, besok Miracle main sama Mama sama Bik Molly saja ya?" "Tapi Miracle mau main sama Uncle jahat lagi ...." "Ck, ya sudah, besok ya, sekarang Miracle tidur lagi ya, hari sudah sangat malam, Sayang." Kayla memeluk erat Miracle di ranjangnya malam itu. Karena Miracle tidur terlalu sore tadi akhirnya malam ini Miracle tidak kunjung tidur. Jam pun sudah menunjukkan jam sebelas malam saat akhirnya Miracle terlelap dan Kayla pun langsung menelepon Magda malam itu. "Kau belum tidur, Dokter?" "Seperti biasa, Kayla, ada banyak pekerjaan yang membutuhkan pikiran yang tenang di malam hari, bahkan aku baru saja meminum kopiku. Tapi baiklah, ada apa, Kayla? Aku melihat berita tentang mertuamu yang akhirnya benar-benar terpilih sebagai Menteri, akan jadi apa negara ini kalau menterinya seperti dia!" decak Magda. "Ah, benarkah? Aku sama sekali tidak melihat berita, tapi bahkan mereka belum pulang ke rumah sejak perg
Baca selengkapnya

Tamu di Rumahnya

Kayla langsung mematung mendengar pertanyaan Tiago. Kayla pun mendadak merinding sendiri membayangkan percintaan kemarin malam dan ia pun segera menggeleng. "Tidak! Tidak, maafkan aku, bukan itu maksudku!"Dengan cepat, Kayla memalingkan wajahnya sampai tangan Tiago yang tadinya ada di dagu wanita itu pun terlepas begitu saja. Tiago memicingkan matanya kecewa, namun lagi-lagi ia harus menjaga harga dirinya. Sudah beberapa kali Tiago lepas kendali, tapi kali ini Tiago harus bisa menahan dirinya. Sungguh, satu sisi hatinya sudah menganggap Kayla sebagai istrinya yang sesungguhnya, tapi di sisi lain, rasanya masih tetap canggung. "Hmm, lalu apa yang kau lakukan di depan kamarku, Kayla?" Untuk sesaat, Kayla pun nampak salah tingkah, sebelum akhirnya Kayla berpikir cepat. "Hmm, itu ... aku belum memberikan sepatunya pada Miracle.""Lalu?" "Maksudku ... kurasa dia sudah menyukaimu sekarang bahkan dia bilang besok dia mau bermain denganmu lagi, jadi aku berpikir untuk memberikan hadia
Baca selengkapnya

Tatapan Curiga

"Kau ... kau ...," lirih Kayla dengan tubuh yang mendadak gemetar. Sungguh, Kayla belum siap melihat Simon lagi.Ya, pria itu Simon. Simon masih duduk di kursi rodanya dengan ekspresi wajah yang teramat kesal seolah baru saja mengalami hal yang membuatnya sangat marah. Simon pun langsung menatap Kayla dengan ekspresi mencemooh. "Ini dia Kayla Rusli, wanita yang membuat gempar dunia bisnis, kau mau menjadi istriku, hah? Jangan mimpi! Apa bagusnya dirimu?" Perlahan Simon memajukan kursi rodanya mendekati Kayla sampai Kayla mulai mundur. "Bawa Miracle ke atas, Molly! Cepat!" titah Kayla. Molly langsung mengangguk dan berlari membawa Miracle naik seolah akan terjadi peperangan di bawah sana. Sementara Kayla sendiri masih menatap Simon dengan debar jantung yang menderu. Namun, Kayla tahu, ia tidak boleh lemah di depan pria brengsek seperti Simon. "Berhenti di sana, Simon! Jangan berani maju lagi atau aku akan mendorongmu!" ancam Kayla. "Oh, kau sudah berani sekarang! Kau mau apa,
Baca selengkapnya

Puaskan Aku!

"Jangan keluar dari kamarmu dulu, Kayla! Aku tidak tahu apa yang bisa Simon lakukan padamu kalau aku tidak di rumah." Tiago dan Kayla berdiri di depan kamar Kayla dengan tangan yang masih bergandengan. "Hmm, aku akan ada di kamarku terus. Tapi ... kau percaya padaku kalau aku bukannya sengaja mendorongnya kan?" Tiago menatap Kayla sedikit lebih lama, sebelum ia mengangguk. "Aku melihatnya seperti itu. Sekalipun kau memang mendorongnya, itu karena rasa takut, aku bisa memahaminya jadi aku tidak akan menyalahkanmu. Tapi orang tuaku tidak akan mau memahamimu, karena itu, tetaplah di kamarmu, Kayla. Kau mengerti?" Suara Tiago terdengar begitu lembut dan tanpa emosi sampai Kayla pun mengangguk pasrah. Untuk sesaat, tangan mereka masih bertaut, sebelum akhirnya Tiago yang melepaskan tangannya duluan. "Aku harus menemui Simon dulu," seru Tiago, sebelum pria itu pun pergi dari sana. Kayla sendiri mendadak salah tingkah dengan jantung yang berdebar kencang, seperti yang selalu ia rasaka
Baca selengkapnya

Seperti Suami Sungguhan

"Tunggu sebentar, Emir! Sepertinya ada berkas yang masih tertinggal di rumah." Tiago yang sudah dalam perjalanan ke kantornya pun menjepit ponsel di telinganya sambil satu tangannya menggenggam setir dan satu tangan yang lain membongkar tas berkasnya. "Ah, biar aku yang nanti mengambilnya ke rumah Anda, Pak." "Tidak usah, Emir! Aku akan kembali ke rumah saja." "Tapi Anda kan sudah berada di dekat kantor, Pak." "Ya, hanya saja, entah mengapa perasaanku tidak enak karena ada Simon di rumah. Tidak apa, aku akan kembali sekarang sekaligus mengambil berkasnya. Kita akan bertemu di kantor, Emir!" "Ah, baiklah, Pak!"Tiago pun menutup teleponnya, sebelum ia segera memutar balik mobilnya kembali ke rumah. Seketika Tiago merasa lega karena ia punya alasan untuk pulang ke rumah karena jujur saja sejak tadi perasaannya tidak enak. Meninggalkan Kayla di rumah bersama Simon membuat Tiago mencemaskan Kayla. Ya, Kayla yang Tiago cemaskan, bukan Simon. Bahkan sungguh Tiago tidak khawatir Sim
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status