Share

Tamu di Rumahnya

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kayla langsung mematung mendengar pertanyaan Tiago. Kayla pun mendadak merinding sendiri membayangkan percintaan kemarin malam dan ia pun segera menggeleng.

"Tidak! Tidak, maafkan aku, bukan itu maksudku!"

Dengan cepat, Kayla memalingkan wajahnya sampai tangan Tiago yang tadinya ada di dagu wanita itu pun terlepas begitu saja.

Tiago memicingkan matanya kecewa, namun lagi-lagi ia harus menjaga harga dirinya. Sudah beberapa kali Tiago lepas kendali, tapi kali ini Tiago harus bisa menahan dirinya.

Sungguh, satu sisi hatinya sudah menganggap Kayla sebagai istrinya yang sesungguhnya, tapi di sisi lain, rasanya masih tetap canggung.

"Hmm, lalu apa yang kau lakukan di depan kamarku, Kayla?"

Untuk sesaat, Kayla pun nampak salah tingkah, sebelum akhirnya Kayla berpikir cepat.

"Hmm, itu ... aku belum memberikan sepatunya pada Miracle."

"Lalu?"

"Maksudku ... kurasa dia sudah menyukaimu sekarang bahkan dia bilang besok dia mau bermain denganmu lagi, jadi aku berpikir untuk memberikan hadia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Tatapan Curiga

    "Kau ... kau ...," lirih Kayla dengan tubuh yang mendadak gemetar. Sungguh, Kayla belum siap melihat Simon lagi.Ya, pria itu Simon. Simon masih duduk di kursi rodanya dengan ekspresi wajah yang teramat kesal seolah baru saja mengalami hal yang membuatnya sangat marah. Simon pun langsung menatap Kayla dengan ekspresi mencemooh. "Ini dia Kayla Rusli, wanita yang membuat gempar dunia bisnis, kau mau menjadi istriku, hah? Jangan mimpi! Apa bagusnya dirimu?" Perlahan Simon memajukan kursi rodanya mendekati Kayla sampai Kayla mulai mundur. "Bawa Miracle ke atas, Molly! Cepat!" titah Kayla. Molly langsung mengangguk dan berlari membawa Miracle naik seolah akan terjadi peperangan di bawah sana. Sementara Kayla sendiri masih menatap Simon dengan debar jantung yang menderu. Namun, Kayla tahu, ia tidak boleh lemah di depan pria brengsek seperti Simon. "Berhenti di sana, Simon! Jangan berani maju lagi atau aku akan mendorongmu!" ancam Kayla. "Oh, kau sudah berani sekarang! Kau mau apa,

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Puaskan Aku!

    "Jangan keluar dari kamarmu dulu, Kayla! Aku tidak tahu apa yang bisa Simon lakukan padamu kalau aku tidak di rumah." Tiago dan Kayla berdiri di depan kamar Kayla dengan tangan yang masih bergandengan. "Hmm, aku akan ada di kamarku terus. Tapi ... kau percaya padaku kalau aku bukannya sengaja mendorongnya kan?" Tiago menatap Kayla sedikit lebih lama, sebelum ia mengangguk. "Aku melihatnya seperti itu. Sekalipun kau memang mendorongnya, itu karena rasa takut, aku bisa memahaminya jadi aku tidak akan menyalahkanmu. Tapi orang tuaku tidak akan mau memahamimu, karena itu, tetaplah di kamarmu, Kayla. Kau mengerti?" Suara Tiago terdengar begitu lembut dan tanpa emosi sampai Kayla pun mengangguk pasrah. Untuk sesaat, tangan mereka masih bertaut, sebelum akhirnya Tiago yang melepaskan tangannya duluan. "Aku harus menemui Simon dulu," seru Tiago, sebelum pria itu pun pergi dari sana. Kayla sendiri mendadak salah tingkah dengan jantung yang berdebar kencang, seperti yang selalu ia rasaka

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Seperti Suami Sungguhan

    "Tunggu sebentar, Emir! Sepertinya ada berkas yang masih tertinggal di rumah." Tiago yang sudah dalam perjalanan ke kantornya pun menjepit ponsel di telinganya sambil satu tangannya menggenggam setir dan satu tangan yang lain membongkar tas berkasnya. "Ah, biar aku yang nanti mengambilnya ke rumah Anda, Pak." "Tidak usah, Emir! Aku akan kembali ke rumah saja." "Tapi Anda kan sudah berada di dekat kantor, Pak." "Ya, hanya saja, entah mengapa perasaanku tidak enak karena ada Simon di rumah. Tidak apa, aku akan kembali sekarang sekaligus mengambil berkasnya. Kita akan bertemu di kantor, Emir!" "Ah, baiklah, Pak!"Tiago pun menutup teleponnya, sebelum ia segera memutar balik mobilnya kembali ke rumah. Seketika Tiago merasa lega karena ia punya alasan untuk pulang ke rumah karena jujur saja sejak tadi perasaannya tidak enak. Meninggalkan Kayla di rumah bersama Simon membuat Tiago mencemaskan Kayla. Ya, Kayla yang Tiago cemaskan, bukan Simon. Bahkan sungguh Tiago tidak khawatir Sim

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Menciumnya Lagi

    "Apa yang kau lakukan pada Simon, Tiago? Tega sekali kau memukuli adikmu sendiri, apa kau kesurupan, hah?" Sam dan Rosa begitu marah saat mereka pulang dan menemukan Simon yang sudah babak belur. Bahkan, mereka buru-buru memanggil dokter untuk memeriksa luka Simon sekaligus kaki Simon karena seharian itu Simon tidak sempat pergi ke dokter. Dan setelah memastikan Simon dalam kondisi stabil walau babak belur, Sam dan Rosa pun lega, walaupun mereka marah besar pada Tiago. Sam dan Rosa pun masih melotot menatap Tiago, namun Tiago tetap tidak menunjukkan ekspresi bersalah sama sekali. "Aku hanya memberikan pelajaran yang pantas untuknya, Ayah, Ibu!" "Pelajaran untuk apa, hah? Apa belum cukup pelajaran yang dia dapatkan dengan menjadi lumpuh selama ini?" teriak Sam penuh emosi. "Dia hampir melecehkan Kayla lagi, Ayah!" "Lalu kenapa? Lalu kenapa kalau dia hampir melecehkan Kayla lagi? Kau mau bilang kalau dia istrimu, hah? Kau tahu kalau bukan terpaksa, Ayah juga tidak akan sudi mene

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Tidur Seranjang dengan Nyaman

    "Apa si brengsek itu menciummu di sini, Kayla?" Suara parau Tiago terdengar di sela-sela pagutan bibir mereka. Sungguh, awalnya Kayla begitu kaget dengan serangan mendadak Tiago, namun ini bukan pertama kalinya dan mereka bahkan sudah pernah melakukan yang lebih daripada ini, hingga akhirnya Kayla pun hanya bisa pasrah dan membalas pagutan bibir pria itu. Tiago terus menciumi bibir Kayla dan menggodanya dengan gigitan kecil, sebelum mendadak Tiago teringat tentang Simon yang hampir melecehkan Kayla dan Tiago pun ingin menghapus rasa adiknya itu. "Kayla ...." Karena Kayla tidak menjawabnya, Tiago pun menghentikan ciumannya dan menatap Kayla lekat-lekat. "Apa si brengsek itu menciummu?" ulang Tiago sambil menangkup kedua pipi Kayla. Kayla yang mendengarnya hanya mengangguk sambil tetap pasrah menatap suaminya itu. "Di mana dia menciummu, Kayla? Di mana? Kau pasti sangat ketakutan tadi." Lagi-lagi Kayla mengangguk dan selanjutnya, tidak ada yang bicara lagi karena Tiago pun kemb

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Terus Menerus Membelanya

    Tiago adalah orang pertama yang membuka matanya pagi itu. Tidurnya terasa begitu nyaman dan hangat, tapi ada rasa berat yang membuatnya pegal. Dan saat Tiago membuka matanya, Tiago pun akhirnya mengetahui apa penyebabnya.Seketika Tiago membelalak melihat wajah cantik Miracle sedang tidur di dadanya sambil mendongak dengan mulut menganga dan menghadap ke arahnya. Lebih kaget lagi saat wajah cantik Kayla juga sudah bersandar di lengannya. Kepala Kayla mendongak ke arahnya sampai membuat perasaan Tiago tidak karuan mendapatkan pemandangan seperti ini di pagi hari. Untuk sesaat, Tiago hanya diam di tempatnya menatap Kayla dan Miracle. Sampai tidak lama kemudian, Kayla mulai membuka matanya perlahan dan ia langsung membelalak melihat Tiago di sana. "Ya ampun, apa yang terjadi?" seru Kayla sambil bangkit duduk. Untuk beberapa detik, Kayla yang masih syok hanya bisa mengerjapkan matanya dan Tiago yang menatapnya pun ingin tertawa melihat rambut yang berantakan dan wajah bantal Kayla.

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Pastikan Perasaannya Padamu

    Kayla bernapas lega setelah ia duduk di mobil Tiago, tapi kekesalannya masih tidak kunjung hilang karena ucapan Simon tadi. "Seharusnya aku menampar mulut sialan itu, Tiago!" geram Kayla yang sampai melupakan sejenak keberadaan Miracle di sana. "Siapa, Mama? Uncle yang tadi ya? Uncle itu jahat ya, Mama? Sekarang Uncle Tiago sudah bukan Uncle jahat lagi tapi Uncle kursi roda lebih jahat!" seru Miracle tiba-tiba. Kayla yang mendengarnya pun langsung memeluk Miracle. "Ya ampun, maafkan Mama ya, Sayang. Bukan siapa-siapa, tapi memang Uncle yang tadi adalah Uncle jahat, karena itu Miracle jangan dekat-dekat ya!" "Iya, Mama!" Tiago yang menyetir mobilnya pun tidak banyak bicara lagi dan mengantarkan Kayla ke rumah Magda adalah keputusan yang paling tepat saat ini. Kayla sendiri sengaja tidak memberitahu Magda kalau ia akan datang tapi begitu Magda membuka pintu dan menemukan Kayla serta Miracle di depan rumahnya, Magda pun langsung bersorak gembira. "Kayla, Miracle?" "Dokter Magda

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Siapa Bilang Aku Akan Menceraikannya?

    Kayla menghabiskan hari itu berdua saja bersama Miracle karena Magda harus pergi bekerja. Namun, Kayla sangat puas karena Kayla bisa berjalan-jalan berkeliling kompleks itu dengan bebas. Mereka pun begitu senang sepanjang hari, hanya saja, ingatan akan ucapan Magda benar-benar membekas di otak Kayla, bahkan saat Tiago mengirimkan pesan seperti biasanya saja, Kayla hanya menatapnya tanpa membalasnya. Tiago : "Apa yang kau lakukan di sana seharian, Kayla? Dokter itu pergi bekerja kan?" Tiago menatap ponselnya setelah mengirimkan pesan karena biasanya tidak lama kemudian, Kayla pasti membalasnya. Namun, Kayla tidak kunjung membalasnya bahkan saat wanita itu sudah membacanya. Tiago pun sampai mengernyit menatap ponselnya. "Dia sudah membaca pesanku, mengapa dia tidak membalasnya? Apa yang dia lakukan sampai dia begitu sibuk?" Tiago masih terus menatap ponselnya saat Emir masuk ke ruangannya. "Permisi, Pak! Ini berkas untuk kasus baru kita." "Hmm, letakkan saja di sana, Emir!" ja

Bab terbaru

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin (END)

    Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Kebahagiaan yang Sempurna

    Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Dobel Proteksi yang Tidak Mempan

    "Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Calon Orang Tua Baru

    Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Benih Kualitas Super

    Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Akhirnya Dilamar

    "Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Lahirnya Si Kembar Pelengkap Keluarga

    "Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Rejeki Tidak Terduga

    Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te

  • Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin    Suami Tua yang Mulai Ngebut

    "Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send

DMCA.com Protection Status