Home / Romansa / Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin : Chapter 141 - Chapter 150

175 Chapters

Hal Tidak Terduga

Di sisi lain, Sam dan Rosa sudah merencanakan banyak hal saking paniknya. Para polisi sendiri juga sudah pulang setelah tidak menemukan Dario di mana-mana, namun kepanikan malam makin menjadi-jadi, apalagi setelah tahu bahwa Tiago bertemu dengan Bik Sima. "Sialan, Sam! Kalau sampai wanita itu buka mulut, kita akan hancur, Sam! Seharusnya sejak dulu kau musnahkan saja wanita itu! Sial!" "Kalau aku tahu akan jadi seperti ini, aku pasti sudah memusnahkannya duluan, Rosa! Sial!" "Ah, akhir-akhir ini semua kejadian seolah tumpang tindih dan datang bersamaan, Sam! Aku sudah tidak tahan lagi, Sam!" "Kau tenang saja, Rosa! Aku sudah mengurusnya! Aku sudah meminta pengacara membawa orang untuk menggantikan Simon malam ini juga! Rencana awal berubah dan aku mempercepat semuanya menjadi malam ini! Setelah Simon bebas, bawa dia pergi dengan jet pribadi dengan alasan pengobatan darurat dan aku akan mencoba menyelesaikan semuanya di sini!"Sam memang sudah mencari kambing hitam untuk semua kes
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Terpaksa Bertindak

"Apa, Mario? Simon bebas malam ini?" Mario bersyukur setelah akhirnya Tiago mengangkat teleponnya juga. Mario pun berusaha menenangkan Tiago yang sedang emosi dan bertanya apakah Tiago tahu tentang Simon. "Ya, Tiago! Dan sialnya, sepertinya kau memang tidak tahu apa pun!" "Sial, Mario! Kau masih berpikir kalau aku bagian dari mereka, hah? Sejak aku memutuskan tidak akan membela Simon, maka mereka langsung memutuskan hubungan denganku! Tapi sial! Apa pun itu, dengarkan aku, Mario! Bagaimanapun caranya, Simon Benedict tidak boleh sampai bebas! Semua yang bersalah harus mendapatkan hukumannya, kau dengar aku, Mario? Mereka harus mendapatkan hukumannya!" geram Tiago dengan emosi yang membuat seluruh tubuhnya bergetar. Tiago tidak banyak bicara lagi dan langsung menutup teleponnya. Tiago pun melajukan mobilnya lagi ke rumah Sam yang sudah dekat, namun air mata Tiago kembali meleleh. Sungguh, Tiago tidak bisa menjelaskan perasaan campur aduk di hatinya. Namun, makin Tiago berusaha te
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Karma yang Harus Kau Bayar

Dario langsung membawa dua orang anak buah bersamanya ke rumah Kayla dan begitu melihat Emir, Dario pun langsung menyerangnya. "Dario?" "Apa kabar, Emir?" Jleb!Tanpa aba-aba, Dario langsung menusuk Emir dengan pisau sampai Emir membelalak kaget. Emir mencoba melawan, namun pisau itu malah makin menusuknya. Dario sendiri langsung melepaskan pisaunya dan mendorong Emir begitu saja tergeletak di lantai. Dario dan anak buahnya sendiri langsung masuk ke kamar dan menculik Miracle yang sedang tertidur lelap.Molly yang belum tidur pun sampai berteriak melihat Dario. "Tolong! Dario, kau gila! Apa yang akan kau lakukan pada Miracle? Apa?" "Diam kau, Molly! Diam atau kau akan mati! Mana Kayla? Mana wanita itu?" "Tidak ada! Dia tidak ada! Jangan lakukan apa-apa pada Miracle! Emir, tolong! Emir!" "Emir sudah mati dan Kayla pasti masih di rumah sakit! Kita ke rumah sakit setelah ini!" "Tidak! Tidak, jangan bawa Miracle! Tidak!" Molly terus berteriak saat salah satu anak buah langsung
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Menangkap Anak dan Istrinya 1

Rosa tersenyum senang begitu ia tiba di kantor polisi dan terjadi pertemuan yang mengharukan antara Rosa dan Simon. "Ibu!" "Simon Sayang, akhirnya kau bebas juga! Simon!" "Ibu!"Rosa memeluk Simon begitu erat, sebelum Rosa berterima kasih pada kepala polisi. Mereka mengobrol singkat sebelum Rosa memberikan sebuah amplop dan polisi yang merupakan teman Mario langsung mengambil foto kegiatan itu. "Terima kasih banyak, Pak Kepala! Aku yakin tahun depan kau pasti bisa naik jabatan. Dan ini ada sedikit dari Pak Sam. Keluarga kami masih sangat membutuhkan bantuanmu." "Tentu saja, Bu Rosa! Kapan saja kalian butuh, aku akan selalu siap membantu!" Rosa tersenyum dan mengangguk. "Aku akan membawa Simon sekarang. Sampai jumpa!" Setelah beramah tamah, Rosa pun segera membawa Simon masuk ke mobil bersama sopir dan anak buah sebelum mobil mereka langsung melesat pergi. "Kita akan meninggalkan negara ini, Simon. Ibu sudah mengemasi barangmu." "Apa, Ibu? Bukankah kalau kita pergi, kita akan
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Menangkap Anak dan Istrinya 2

Seketika Tiago langsung mematung mendengarnya. "Apa? Apa maksudmu? Apa yang kau ... apa yang kau lakukan pada mereka? Sial!" Dengan cepat, Tiago meraih ponselnya dan mencoba menelepon Kayla.Tanpa Tiago ketahui, saat ini Jonas sudah menyetir mobilnya dengan begitu panik bersama Kayla. Setelah Kayla menerima telepon dari Molly, Kayla langsung cemas luar biasa dan melaporkan semuanya pada Jonas yang langsung pergi bersama Kayla dan satu anak buah. Sedangkan satu anak buah lainnya tetap di rumah sakit bersama Magda dan Milka. "Jonas, tolong lebih cepat! Miracle! Miracle! Bagaimana ini? Lalu bagaimana dengan Emir?" "Tenanglah, Kayla! Aku sudah menelepon temanku untuk melaporkan penculikan Miracle dan ambulans sudah dikirim untuk Emir!" "Kita harus segera pulang, Jonas! Aku tidak tahu harus bagaimana tapi aku harus melihat ke sana! Aku harus melihat ke sana!" "Ya, Kayla! Ya!" Jonas memacu mobilnya makin cepat namun sialnya, di tengah jalan, mendadak dua buah mobil menghadang mobil
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Ingin Menghajarnya

"Katakan ke mana Dario membawa Kayla dan Miracle, hah?" Setelah menelepon Mario dan tidak mendapatkan solusi apa pun, Tiago kembali mencengkeram kerah Sam dan memaksanya bicara, namun Sam bertahan dengan tidak memberitahukan apa pun. "Aku tidak akan mengatakannya, Tiago!" "Brengsek kau, Sam Benedict! Brengsek!" "Kau akan berjuang untuk keluargamu kan? Begitu juga dengan aku, Tiago! Jadi mari kita membuat kesepakatan! Bantu aku keluar dari masalah ini dan aku bisa pastikan keluargamu akan kembali dengan selamat!" "Jangan mimpi, Sam Benedict! Puluhan tahun kau melakukan kejahatan dan puluhan tahun kau tetap lolos! Jiwa-jiwa orang yang menjadi korbanmu tidak akan pernah tenang kalau kau belum mendapatkan balasannya! Aku bersumpah tidak akan pernah berhenti, Sam Benedict! Kau sama sekali bukan manusia!" Tiago berteriak sambil melayangkan tinjunya lagi. Buk!Bibir keriput Sam sampai berdarah dibuatnya dan Sam makin geram. "Aku sudah bilang istrimu akan membayar ini, Tiago! Dia akan
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Menyiapkan Kambing Hitam

Sesuai perintah Simon dan Rosa, akhirnya sopir pun melajukan mobil mereka pergi ke vila, sedangkan mobil anak buah yang tadinya mengikuti Rosa pun mulai sibuk menghalangi mobil Mario yang sudah sangat dekat. Mario sendiri terus mengumpat sepanjang menyetir dan terus menelepon kesana kemari. Sungguh, bukannya Mario tidak mau membantu Tiago menemukan Kayla, namun posisi Mario sudah begitu jauh. Setelah menyetir seperti kesetanan, Mario akhirnya berhasil mengikuti mobil Rosa dengan jarak yang cukup dekat dan mustahil berubah arah lagi. Karena itu, Mario pun tetap mengikuti Rosa, sedangkan Mario menelepon teman jaksanya itu dan terus meminta bantuan. Yang pertama, bantuan untuk menangkap Sam Benedict di rumahnya yang ternyata gagal karena Sam keburu pergi. Yang kedua, bantuan untuk mencegah Rosa pergi dan entah apa yang dilakukan jaksa itu sampai akhirnya bandara mendadak ditutup. Dan yang ketiga, bantuan untuk mencari posisi Kayla dan Miracle bersama Tiago. Jaksa pria bernama Roge
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Harus Menyelamatkan Keluarganya

"Akhh, kau kasar sekali, Brengsek!""Mama..." Mobil yang membawa Kayla dan Miracle akhirnya tiba di sebuah villa milik Sam Benedict, sebuah villa yang cukup jauh dari keramaian karena posisinya yang agak dalam dan tinggi. Miracle yang tadinya tidur pun akhirnya bangun setelah keributan yang terjadi di sana dan Kayla sendiri yang sejak tadi memberontak di dalam mobil pun akhirnya pasrah setelah salah satu anak buah menamparnya dengan keras. Kayla tahu ia tidak boleh menangis dan tidak boleh memberontak lagi karena itu akan membahayakan dirinya, kandungannya, dan Miracle. Karena itu Kayla pun menjadi wanita yang penurut selama di perjalanan. Apalagi Miracle nampak ketakutan melihat para pria jahat itu dan Kayla pun harus terus menenangkan Miracle. "Cepat masuk, Kayla! Kau tidak mau dipaksa dengan kasar kan?" seru Dario dengan nada yang menyeramkan. Kayla pun menatap bangunan villa di hadapannya sambil memegangi perut besarnya yang sudah berkedut karena aktivitas Kayla yang terlalu
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Saatnya Menyerang

Sementara itu, mobil Rosa dan Simon pun akhirnya tiba di villa diikuti oleh mobil Mario dan Mario pun langsung menyadari bahwa lokasi villa ini adalah lokasi yang sama dengan tempat meninggalnya Nehru waktu itu. "Bukankah ini lokasi yang sama? Tapi dari luar, villanya berbeda, seperti sudah direnovasi." Mario pun segera menelepon Roger untuk memberitahu posisi Rosa dan dari Roger, Mario pun tahu bahwa Jonas sudah ada di sana dan Tiago pun mengarah ke sana. Mario yang mendengarnya langsung menelepon Jonas dan mereka pun bertemu di sana. "Kau sudah tiba duluan, Jonas?" "Aku mengikuti mobil Dario yang membawa Kayla dan Miracle.""Tapi kau benar-benar tidak apa, Jonas? Kau punya banyak bekas goresan pisau." "Aku baik-baik saja, Mario. Tapi aku tidak menyangka keluarga itu akan berkumpul di sini! Tapi Pak Sam dan barusan Bu Rosa beserta Simon." "Ceritanya panjang. Tadinya mereka ingin kabur ke luar negeri tapi bandara ditutup dan aku juga tidak tahu mengapa mereka tiba-tiba ke sini.
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Menyerang Kebanggaannya

"Apa maksud Anda, Pak?" "Seperti yang kau dengar, Dario. Ini kesempatanmu mengabdi padaku. Kalau kita terpaksa membunuh orang dan semuanya terbongkar, kau yang memang sudah menjadi buronan polisi akan menjadi pionku. Itu kehormatan untukmu yang berkorban demi aku, Dario!" Sam sudah mengajak Dario ke ruang kerjanya dan berniat membuat kesepakatan dengan Dario. Rosa juga ada di sana dan Rosa sudah memicingkan matanya menatap Dario yang ekspresinya langsung berubah mendengar ucapan Sam. "Aku masih tidak mengerti mengapa aku harus berkorban, Pak Sam. Bukankah sebagai pimpinan seharusnya Anda melindungiku seperti yang biasanya Anda lakukan? Anda sudah biasa merekayasa semua bukti dan saksi agar bebas dari semua tuduhan kan?" seru Dario yang masih tidak bisa menerima ucapan Sam. "Tentu saja itu benar. Aku sudah biasa merekayasa semuanya dan tentu saja dalam hal sebesar ini aku juga harus merekayasa semuanya untuk menyelamatkan diriku. Dan kau mendapat kesempatan bagus ini, Dario!" ulan
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status