Home / Romansa / Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin : Chapter 111 - Chapter 120

175 Chapters

Sebuah Fakta Baru

Di sisi lain, Kayla sedang begitu menikmati kehamilannya yang sudah masuk bulan ketujuh itu. Perut Kayla sudah membesar dan sungguh Kayla tidak menyangka akan berada dalam kondisi hamil lagi secepat ini, walaupun dengan situasi yang berbeda. Kalau dulu perut Kayla membuncit di dalam penjara, namun sekarang Kayla hamil sebagai orang bebas dan rasanya sangat menyenangkan. Apalagi Kayla begitu dimanjakan oleh suaminya. Kayla dan Tiago memang masih tidak tinggal satu rumah. Kayla masih di rumah Magda dan merasa nyaman di sana. Tiago sendiri sebenarnya ingin sekali membawa Kayla ke rumah barunya tempat keluarga mereka akan tinggal nantinya, namun karena kasus ini belum selesai, Tiago pun merasa was-was meninggalkan Kayla di rumah itu sendirian, apalagi Tiago masih lembur setiap hari. Selain itu, membawa Kayla ke rumah Sam juga tidak aman karena walau Tiago belum mencari bukti lebih lanjut, Tiago masih yakin kalau orang yang berusaha mencelakai Kayla waktu itu adalah benar asisten Sam
Read more

Bukti Kejahatan

Tiago masih menatap tidak percaya setelah mendengar apa yang Mario katakan. "Jangan gila kau, Mario! Jangan bicara omong kosong!" "Aku tidak bicara omong kosong, Brengsek! Bahkan karena aku menemukan hal ini, aku dan timku harus kehilangan pekerjaan, apa kau pikir ini masih omong kosong?" "Tidak! Itu tidak mungkin! Itu berita ngawur, Mario! Pasti ada yang berusaha memanfaatkan situasi dan menyeret nama keluargaku juga!" Tiago masih berusaha menyangkalnya. Namun, Mario makin geram mendengarnya. "Ngawur? Bukankah aku berkorban terlalu banyak kalau hanya untuk berita ngawur, Tiago? Tapi dilihat dari reaksimu, sepertinya kau belum tahu tentang hal ini?" Mario menatap menyelidik pada Tiago dan ekspresi Tiago terlihat benar-benar syok.Tentu saja sebagai seorang detektif dan penyidik juga, Mario bisa melihat kalau Tiago sama sekali tidak tahu tentang ini. Tiago sendiri masih begitu syok sampai tidak bisa berkata-kata, tapi ia tidak boleh ceroboh dan percaya begitu saja, apalagi ini m
Read more

Bereskan Semua Pengganggu!

"Sial, Emir! Sial! Apa ini? Apa ini?" lirih Tiago lagi. Tiago langsung terduduk lesu di kursinya setelah Mario pergi dari kantornya.Tiago sendiri terus memikirkannya dan membolak-balik semua berkas itu sampai ia pun tidak tahan lagi. Tiago pun segera pergi dari kantornya dan mencari Sam di kantor ayahnya itu, namun ayahnya tidak ada hingga Tiago akhirnya mencari Sam ke rumah. Brak!Tiago juga meletakkan kasar berkas di meja Sam sampai Sam mengernyit menatap anaknya. "Sikap macam apa ini, Tiago? Setelah membantah Ayahmu selama berbulan-bulan lamanya dan sekarang kau mulai bersikap seperti ini, hah? Apa maumu sebenarnya, Tiago?" "Seharusnya aku yang bertanya apa mau Ayah? Ayah terus memintaku berhenti mengurus kasus Pak Hendarto, padahal kenyataannya dia memang bersalah! Ayah Hakim kan? Ayah seharusnya menghukum yang salah bukan menghindarinya!""Sudah berapa kali Ayah katakan kalau Ayah melakukan ini juga demi kebaikanmu sendiri!" "Demi kebaikanku atau agar kecurangan Ayah sendi
Read more

Bertemu Cinta Pertamanya

Magda masih menyetir mobilnya malam itu saat ia melihat seorang pria mendadak dikeroyok di depan minimarket. Jalan di sekitar sedang sepi dan sungguh Magda tidak bisa berdiam diri. Magda sendiri bukan polisi, bukan juga penegak hukum atau semacamnya, Magda hanya dokter yang bekerja untuk klinik kepolisian dan banyak menangani pasien napi maupun polisi. Tapi tetap saja jiwa Magda adalah jiwa yang penuh dengan keadilan, walaupun jujur saja Magda juga takut melihat seorang pria yang dikeroyok oleh lima orang preman itu. "Sial! Apa yang harus kulakukan sendirian? Apa kasir minimarket itu tidak melihat keributan di luar sana? Sial!" Sambil terus mengumpat kesal, Magda pun akhirnya membunyikan klaksonnya di dekat tempat kejadian. Tin tin tin tin ....Magda langsung keluar dari mobil sambil membawa kaleng spray pengharum ruangan yang kebetulan ada di dalam mobilnya sambil mengacungkan ke arah para preman. "Apa yang kalian lakukan? Lepaskan dia!" seru Magda dengan gagah berani. Tentu
Read more

Pelaku yang Makin Jelas

Kayla begitu cemas karena Magda belum pulang juga padahal biasanya Magda tidak pernah pulang selarut ini. Tiago pun berniat menemani Kayla sampai Magda pulang dan Tiago ikut cemas karena Magda tidak kunjung pulang. "Kau sudah meneleponnya, Kayla?" "Sudah sejak tadi aku menelepon tapi dia tidak mengangkatnya." "Sabar saja." "Aku takut terjadi sesuatu padanya, Tiago." "Ck, dia bukan wanita lemah, Kayla. Tidak ada yang perlu kau cemaskan!" Tiago berusaha menenangkan Kayla yang sudah berjalan mondar-mandir dengan perutnya yang besar itu.Umur kandungan Kayla sudah hampir delapan bulan dan perutnya sudah besar sekali. Sungguh, Tiago sebenarnya ingin sekali mengajak Kayla babymoon dan liburan bersama Miracle juga, namun ia belum bisa. Setelah kasus Pak Hendarto yang menyita waktunya, mendadak muncul lagi berita korupsi keluarganya yang sampai sekarang masih diselidiki, selain itu Simon mendadak sadar dan kondisinya membaik dengan cepat. Sebenarnya itu hal baik, tapi keadaan membua
Read more

Makin Ketakutan

"Bagaimana mereka bisa gagal lagi, Dario? Bagaimana caramu bekerja? Tidak perlu memakai cara smooth lagi langsung saja habisi dengan barbar! Apa begitu saja tidak bisa kau lakukan, hah? Apa aku sendiri yang harus turun tangan?" Sam marah besar begitu mendengar laporan dari Dario tentang Mario yang lolos lagi dari maut. "Maaf, Pak!" "Aku tidak butuh kata maaf, Dario! Aku hanya butuh ...." Belum sempat Sam menyelesaikan ucapanny,a namun pintu ruang kerjanya sudah dibuka paksa oleh Tiago. Brak!Sam dan Dario sampai tersentak kaget mendengarnya. "Semua ini ulah Ayah lagi kan? Semua ini ulah Ayah kan? Dan apa yang kalian lakukan berdua di sini? Kalian sedang merencanakan apa?" teriak Tiago begitu kesal. Sam sendiri ikut marah mendengar teriakan Tiago. "Apa-apaan kau, Tiago? Akhir-akhir ini setiap pulang ke rumah kau selalu marah-marah! Kau sudah tidak menghormati ayahmu lagi, hah?" "Aku menghormati Ayah! Aku sangat menghormati Ayah sampai aku tidak bisa menerima semua info yang ak
Read more

Surat Penangkapan

Beberapa hari berlalu dan Magda akhirnya diijinkan untuk pulang ke rumah. Bukan hanya Kayla dan Tiago yang menemani Magda pulang tapi juga Mario yang mendadak sangat peduli pada Magda, bahkan Mario mendadak menjelma menjadi sosok calon suami idaman. Selama beberapa hari ini, Mario pun begitu sibuk dari pagi sampai malam hari dan di larut malam, barulah Mario mengunjungi Magda, bahkan Mario menginap di rumah sakit untuk menemani Magda sampai Magda tidak bisa tidur karena berdebar. Magda pun tidak bisa mengungkapkan perasaannya lagi saat cinta lamanya mendadak muncul seperti ini. Kayla dan Tiago yang akhirnya mengetahui tentang Mario dan Magda pun membiarkan Mario terus berada di dekat Magda, walaupun Magda nampak terus salah tingkah di dekat pria itu. "Tidak usah masuk kerja dulu, Magda! Istirahat saja!" pesan Mario saat sudah mengantar Magda sampai ke kamarnya. "Ck, aku bisa mengatur diriku sendiri!" "Aku tahu! Tapi itulah sikap yang membuatmu diceraikan suamimu! Kau terlalu ma
Read more

Ditahan

Sam dan Rosa masih mematung di tempatnya saat melihat para polisi di hadapan mereka. Begitu juga dengan Simon yang masih kebingungan. "Tunggu, ada apa ini? Kau mau menangkap siapa? Menangkap aku? Apa ... apa kalian tidak salah? Aku baru saja sadar dan aku ...." "Mohon dijelaskan di kantor polisi saja, Pak!" Simon makin tidak mengerti mendengarnya, namun Sam dan Rosa berusaha bersikap biasa saja. "Kalian pasti salah! Rosa, tolong bawa Simon dulu!" Rosa segera mengangguk dan mendorong kursi roda Simon, namun para polisi menghalanginya. "Maaf, tapi kami tidak bisa membiarkan Pak Simon pergi dari sini." "Pergi, Rosa! Biar aku yang bicara dengan mereka!" titah Sam lagi. Simon yang mendengarnya terus menggeleng. "Tunggu, ada yang bisa menjelaskan ada apa ini, hah? Ayah, Ibu, ada apa?" "Tidak ada apa-apa, Simon. Ini hanya kesalahan. Kalian sudah salah dan aku tidak akan membiarkan anakku ikut pergi dengan kalian!" bela Sam. "Tapi surat penangkapannya sudah jelas. Kalau ada pembel
Read more

Rela Mempertaruhkan Segalanya

Sam mengeluh sakit di tengkuknya. Karena masalah ini, tekanan darah tingginya naik pesat sampai jantung Sam ikut berdebar kencang. "Aku tidak mau ditahan, Ayah! Aku tidak mau ditahan! Lakukan sesuatu, Ayah! Aku tidak mau!" seru Simon saat para polisi ingin membawanya ke sel. "Tenang, Simon! Tenang! Ayah pasti akan membebaskanmu, Ayah bersumpah, Simon!" "Ya, Ayah! Aku akan menunggu, Ayah! Aku akan menunggu!" "Ayah tidak akan membiarkanmu ditahan seperti ini, Simon!" geram Sam dengan tubuh yang bergetar, sedangkan Rosa sudah terus menangis. Bukan hanya Simon yang ditahan malam itu karena beberapa karyawan dan asisten Simon di BC Company juga ikut ditahan satu sel dengan Simon."Sialan kalian semua! Sialan! Kalian tidak bisa bekerja, hah? Lihat saja, setelah aku keluar dari sini, aku akan memecat kalian semua!" seru Simon sesumbar. Simon pun begitu frustasi sampai ia terus mengumpat dan menyisir rambut dengan tangannya. Rosa sendiri menolak untuk pulang dari sana karena ia ingin m
Read more

Bahagianya Keluarga Kecil

Sam masih melotot marah mendengar ucapan Tiago, namun Tiago sudah keluar dari ruang kerjanya. Sam yang tidak bisa menahan amarahnya pun akhirnya mengempaskan semua barang yang ada di meja kerjanya sambil berteriak frustasi. "Tiago brengsek! Tiago brengsek! Kau anak tidak tahu terima kasih! Kalau bukan karena Ayah, kau tidak akan hidup sampai detik ini!" "Brengsek! Brengsek! Anak sialan! Ayah menyesal sudah membesarkan anak sepertimu! Akhh!" Teriakan Sam begitu keras sampai kepalanya sakit sendiri. Sungguh, saat ada Tiago di hadapannya, Sam masih bisa menahan dirinya tidak segila ini, tapi setelah Tiago pergi, Sam tidak bisa menahannya. Tanpa Sam ketahui, Tiago masih berdiri di depan pintu Sam dan mendengar semuanya. Debar jantung Tiago sudah memacu kencang karena pertengkaran dengan ayahnya dan sekarang ditambah ucapan Sam yang mengandung begitu banyak arti.Ini bukan pertama kalinya Tiago mendengar hal seperti ini. Mungkin bagi orang biasa, semuanya terdengar hanya pelampiasa
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status