"Bagaimana mereka bisa gagal lagi, Dario? Bagaimana caramu bekerja? Tidak perlu memakai cara smooth lagi langsung saja habisi dengan barbar! Apa begitu saja tidak bisa kau lakukan, hah? Apa aku sendiri yang harus turun tangan?" Sam marah besar begitu mendengar laporan dari Dario tentang Mario yang lolos lagi dari maut. "Maaf, Pak!" "Aku tidak butuh kata maaf, Dario! Aku hanya butuh ...." Belum sempat Sam menyelesaikan ucapanny,a namun pintu ruang kerjanya sudah dibuka paksa oleh Tiago. Brak!Sam dan Dario sampai tersentak kaget mendengarnya. "Semua ini ulah Ayah lagi kan? Semua ini ulah Ayah kan? Dan apa yang kalian lakukan berdua di sini? Kalian sedang merencanakan apa?" teriak Tiago begitu kesal. Sam sendiri ikut marah mendengar teriakan Tiago. "Apa-apaan kau, Tiago? Akhir-akhir ini setiap pulang ke rumah kau selalu marah-marah! Kau sudah tidak menghormati ayahmu lagi, hah?" "Aku menghormati Ayah! Aku sangat menghormati Ayah sampai aku tidak bisa menerima semua info yang ak
Beberapa hari berlalu dan Magda akhirnya diijinkan untuk pulang ke rumah. Bukan hanya Kayla dan Tiago yang menemani Magda pulang tapi juga Mario yang mendadak sangat peduli pada Magda, bahkan Mario mendadak menjelma menjadi sosok calon suami idaman. Selama beberapa hari ini, Mario pun begitu sibuk dari pagi sampai malam hari dan di larut malam, barulah Mario mengunjungi Magda, bahkan Mario menginap di rumah sakit untuk menemani Magda sampai Magda tidak bisa tidur karena berdebar. Magda pun tidak bisa mengungkapkan perasaannya lagi saat cinta lamanya mendadak muncul seperti ini. Kayla dan Tiago yang akhirnya mengetahui tentang Mario dan Magda pun membiarkan Mario terus berada di dekat Magda, walaupun Magda nampak terus salah tingkah di dekat pria itu. "Tidak usah masuk kerja dulu, Magda! Istirahat saja!" pesan Mario saat sudah mengantar Magda sampai ke kamarnya. "Ck, aku bisa mengatur diriku sendiri!" "Aku tahu! Tapi itulah sikap yang membuatmu diceraikan suamimu! Kau terlalu ma
Sam dan Rosa masih mematung di tempatnya saat melihat para polisi di hadapan mereka. Begitu juga dengan Simon yang masih kebingungan. "Tunggu, ada apa ini? Kau mau menangkap siapa? Menangkap aku? Apa ... apa kalian tidak salah? Aku baru saja sadar dan aku ...." "Mohon dijelaskan di kantor polisi saja, Pak!" Simon makin tidak mengerti mendengarnya, namun Sam dan Rosa berusaha bersikap biasa saja. "Kalian pasti salah! Rosa, tolong bawa Simon dulu!" Rosa segera mengangguk dan mendorong kursi roda Simon, namun para polisi menghalanginya. "Maaf, tapi kami tidak bisa membiarkan Pak Simon pergi dari sini." "Pergi, Rosa! Biar aku yang bicara dengan mereka!" titah Sam lagi. Simon yang mendengarnya terus menggeleng. "Tunggu, ada yang bisa menjelaskan ada apa ini, hah? Ayah, Ibu, ada apa?" "Tidak ada apa-apa, Simon. Ini hanya kesalahan. Kalian sudah salah dan aku tidak akan membiarkan anakku ikut pergi dengan kalian!" bela Sam. "Tapi surat penangkapannya sudah jelas. Kalau ada pembel
Sam mengeluh sakit di tengkuknya. Karena masalah ini, tekanan darah tingginya naik pesat sampai jantung Sam ikut berdebar kencang. "Aku tidak mau ditahan, Ayah! Aku tidak mau ditahan! Lakukan sesuatu, Ayah! Aku tidak mau!" seru Simon saat para polisi ingin membawanya ke sel. "Tenang, Simon! Tenang! Ayah pasti akan membebaskanmu, Ayah bersumpah, Simon!" "Ya, Ayah! Aku akan menunggu, Ayah! Aku akan menunggu!" "Ayah tidak akan membiarkanmu ditahan seperti ini, Simon!" geram Sam dengan tubuh yang bergetar, sedangkan Rosa sudah terus menangis. Bukan hanya Simon yang ditahan malam itu karena beberapa karyawan dan asisten Simon di BC Company juga ikut ditahan satu sel dengan Simon."Sialan kalian semua! Sialan! Kalian tidak bisa bekerja, hah? Lihat saja, setelah aku keluar dari sini, aku akan memecat kalian semua!" seru Simon sesumbar. Simon pun begitu frustasi sampai ia terus mengumpat dan menyisir rambut dengan tangannya. Rosa sendiri menolak untuk pulang dari sana karena ia ingin m
Sam masih melotot marah mendengar ucapan Tiago, namun Tiago sudah keluar dari ruang kerjanya. Sam yang tidak bisa menahan amarahnya pun akhirnya mengempaskan semua barang yang ada di meja kerjanya sambil berteriak frustasi. "Tiago brengsek! Tiago brengsek! Kau anak tidak tahu terima kasih! Kalau bukan karena Ayah, kau tidak akan hidup sampai detik ini!" "Brengsek! Brengsek! Anak sialan! Ayah menyesal sudah membesarkan anak sepertimu! Akhh!" Teriakan Sam begitu keras sampai kepalanya sakit sendiri. Sungguh, saat ada Tiago di hadapannya, Sam masih bisa menahan dirinya tidak segila ini, tapi setelah Tiago pergi, Sam tidak bisa menahannya. Tanpa Sam ketahui, Tiago masih berdiri di depan pintu Sam dan mendengar semuanya. Debar jantung Tiago sudah memacu kencang karena pertengkaran dengan ayahnya dan sekarang ditambah ucapan Sam yang mengandung begitu banyak arti.Ini bukan pertama kalinya Tiago mendengar hal seperti ini. Mungkin bagi orang biasa, semuanya terdengar hanya pelampiasa
Kalau keluarga kecil Tiago sedang bahagia, sebaliknya, keluarga Sam malah sedang sangat susah. Sam tidak mau mengandalkan Tiago lagi dan menyewa begitu banyak pengacara dari beberapa firma hukum untuk membela Simon. "Kalian mengerti apa yang harus kalian lakukan kan? Bebaskan anakku, anakku sama sekali tidak bersalah dan semua ini hanya rekayasa dari lawan bisnisnya!" "Baik, Pak. Tapi mengapa Anda tidak meminta Pak Tiago untuk membantu? Dia belum pernah kalah dalam kasusnya!" Brak!Sam menggebrak mejanya di depan banyak pengacara. "Aku sudah menyewa kalian berarti aku percaya pada kalian! Kalau ada yang tidak mau membantu dan masih bertanya-tanya, lebih baik kalian mundur sekarang juga!" Semua pengacara pun terdiam mendengarnya dan tentu saja dengan bayaran yang tinggi, akan sangat bodoh kalau mereka menolak tawaran ini. Di sisi lain, Jonas malah menolak tawaran dari atasannya untuk membantu kasus Simon. "Pak Sam meminta semua pengacara terbaik untuk membela Pak Simon, mengapa
Mario masih mematung di tempatnya setelah mendengar permintaan absurd dari Tiago. "Apa maksudmu, Tiago? Apa kau mabuk? Apa maksudmu kau bukan anak kandung Sam Benedict?" "Aku tidak mabuk dan aku sangat sadar, Mario. Aku ... ada beberapa hal yang begitu panjang untuk kuceritakan, tapi semua hal itu membawa aku pada sebuah kesimpulan yang juga belum pasti bahwa mungkin aku bukan anak kandung ayahku." "Sumpah, Tiago! Ini gila! Semua orang tahu kau anak yang dibanggakan oleh Sam Benedict." "Bukan! Anak yang dibanggakan tidak pernah aku, Mario. Simon. Hanya Simon. Bagi kedua orang tuaku, hanya Simon yang ada di hati mereka." Mario makin tidak mengerti. "Tiago, ini ...." "Aku minta tolong padamu, Mario. Rahasiakan ini dan jangan sampai hal ini menjadi berita baru yang bisa menambah beban bagi keluargaku. Aku hanya ingin tahu identitasku yang sesungguhnya dan aku tahu aku bisa mengandalkanmu." Sungguh, air mata Tiago hampir menetes sekarang, namun Tiago bertahan. "Bagaimanapun mereka
Tiago membuka matanya setelah kenangan yang menyakitkan itu terputar di otaknya dan rasa pedih di hatinya benar-benar terasa nyata. Dada Tiago panas dan jantungnya berdebar kencang. Dengan tatapan yang goyah, Tiago pun meraih lagi berkas yang berisi bukti kecurangan Sam Benedict dan akhirnya Tiago mempelajarinya. "Apa yang bisa kulakukan untuk Ayah sekarang?" lirih Tiago yang masih ingin berusaha untuk ayahnya itu. "Maafkan aku yang sudah membuat Ayah kecewa karena aku tidak bisa membantu Simon lagi kali ini," gumam Tiago lagi. Tiago pun lembur lagi malam itu untuk mempelajari semua berkas Sam Benedict dan Tiago masih berharap ada keajaiban yang bisa ia lakukan untuk ayahnya itu. Tiago menginap di kantornya malam itu dan Emir yang melihat Tiago tertidur sampai tidak berani membangunkannya. Namun, Emir menelepon Kayla untuk memberitahunya dan Kayla pun merasa begitu iba pada suaminya itu. "Kau ... bantu aku menjaganya, Emir! Ujian hidupnya terlalu berat," seru Kayla di teleponn
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send