Home / Romansa / Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin : Chapter 101 - Chapter 110

175 Chapters

Memberanikan Diri Bicara

"Ada pengacara terkenal yang ikut menangani kasus ini hingga kasusnya dibuka kembali, Pak." Seorang asisten melapor pada pimpinannya, seorang pria tua berperut buncit dan berwajah bengis."Ck, sialan! Siapa dia?" "Santiago Benedict." "Apa? Santiago Benedict? Anak dari Pak Sam Benedict?" "Benar, Pak." "Sialan! Tidak seharusnya pengacara sepertinya ikut dalam kasus ini, apalagi kasus ini melibatkan ayahnya. Nanti aku akan bicara pada Pak Sam.""Baik, Pak." Pria tua bernama Hendarto itu pun akhirnya menemui Sam di rumah pria itu. "Kau sudah tahu kalau anakmu ikut menangani kasus ini, Pak?" tanya Hendarto pada Sam. "Dia memang sempat bertanya padaku, tapi aku sudah memperingatkan agar dia tidak ikut dalam kasus ini." "Tapi kudengar dia terus maju, Pak. Bagaimana kau membereskannya, Pak Sam? Dia adalah anakmu sendiri." "Aku akan mencoba bicara lagi dengannya nanti, kau tenang saja!" geram Sam. "Aku sangat bergantung padamu, Pak Sam. Ini bukan pertama kalinya kita bekerja sama da
Read more

Teror dan Serangan

"Kayla, apa yang kau lihat sampai kau bisa berkata seperti itu?" "Kau ... kau tidak percaya padaku, Tiago?" "Bukan tidak percaya, Kayla. Hanya saja, ayahku bahkan aku juga sudah sering menghadapi banyak orang yang berniat menyuap kami. Hal seperti itu tidak mungkin luput dari profesi yang kami geluti. Aku pun percaya ayahku ditawari suap, tapi dia tidak akan menerimanya," seru Tiago dengan penuh keyakinan. Kayla pun terdiam sejenak dan mendadak ia ragu. Benarkah Sam menolaknya? Sungguh, jiwa kepo Kayla meronta sampai ia ingin menyelidikinya lagi besok. Namun, keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, ternyata Sam sudah tidak bekerja lagi di rumah sehingga Kayla tidak bisa lagi menyelidiki apa pun. Kayla yang begitu bosan di rumah pun akhirnya meminta ijin pada Tiago untuk pergi ke rumah Magda dan Tiago pun mengantar Kayla serta Miracle ke sana. Kayla dan Miracle pun begitu senang bermain di rumah Magda, sampai malam harinya, Jonas mengajak mereka makan bersama di restoran
Read more

Dukungan yang Dibutuhkan

"Tolong kami, Pak polisi! Segeralah kemari!" Kayla yang masih ketakutan melihat Tiago yang berkelahi dengan para preman bersepeda motor itu langsung bertindak cepat dan langsung menelepon polisi. Kayla tidak tahu siapa lagi yang bisa dimintai bantuan selain polisi. Baru saja Kayla mematikan teleponnya saat mendadak dua orang preman berlari ke arahnya dan mencoba membuka pintunya. Untung saja, pintu mobilnya sudah terkunci. Namun, para preman itu nampak tidak menyerah dan langsung memukul kaca jendela Kayla sampai Kayla dan Miracle berteriak ketakutan. "Akhh!" "Mama, Miracle takut, Mama! Miracle mau pulang ...." "Akhh! Sabar, Sayang! Sabar! Miracle akan baik-baik saja!" Kayla terus menenangkan Miracle walaupun dirinya sendiri begitu ketakutan. Kayla pun menyuruh Miracle pindah ke jok belakang, sebelum Kayla juga menyusul ke sana, namun ketegangan membuat perut Kayla berdenyut sampai rasanya begitu tidak nyaman. Di saat yang sama, kaca mobil itu sendiri tidak langsung pecah d
Read more

Terlalu Banyak Tahu

"Untunglah kau tidak apa, Kayla!" Magda dan Jonas yang datang ke rumah sakit malam itu begitu mencemaskan Kayla dan Miracle. Magda pun terus memeluk Miracle dan memang Magda datang sekaligus untuk menjemput Miracle. "Aku baik-baik saja, Dokter. Maaf merepotkan, aku titip Miracle." "Repot apa? Aku malah senang sekali Miracle ikut bersamaku. Tidur dengan Aunty ya, Sayang!" "Iya, Aunty." Miracle mengangguk dan memeluk Magda. "Tapi siapa yang melakukan ini?" tanya Jonas sambil melirik ke arah Tiago. Seketika Magda dan Kayla juga menoleh ke arah Tiago. "Aku diserang karena agar aku berhenti menangani kasus ini. Dugaan terkuat pasti Pak Hendarto, pengusaha besar terduga korupsi, sengketa lahan, dan masih banyak lagi sepak terjangnya, tapi aku belum menemukan bukti apa pun tentang penyerangan kali ini." Jonas terdiam sejenak mendengarnya. "Ternyata benar kau juga menangani kasus Pak Hendarto." "Ya, aku tahu ada beberapa firma hukum yang bekerja sama dengan klien untuk melawan Pak H
Read more

Serangan Jarum Suntik

Kayla terus memikirkan ancaman Sam malam itu sampai ia tidak bisa tidur nyenyak, namun Kayla masih tidak mengatakan apa pun pada Tiago. Tiago sendiri menemani Kayla seperti biasa malam itu sambil sibuk sendiri bekerja di sofa dan Kayla pun tidak mau mengganggunya. Kayla mencoba untuk tidur dan memejamkan matanya sampai Tiago berpikir Kayla benar-benar tidur. Dan saat itulah, Tiago pun keluar dari kamar untuk mencari udara segar. Kayla sempat melihat pintu yang tertutup, namun itu biasa saja untuknya dan Kayla kembali memejamkan matanya. Namun tidak lama kemudian, pintu kamar terbuka lagi. Tentu saja Kayla mendengarnya, namun Kayla berpikir bahwa itu Tiago. karena itu, Kayla masih tetap memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Hanya saja, sebuah suara gemerisik di dekatnya membuat akhirnya Kayla membuka matanya kaget dan ia benar-benar membelalak melihat seorang pria berpakaian dokter dan bermasker."D-Dokter?" tanya Kayla ragu karena tidak biasanya ada dokter datang semalam ini
Read more

Mulai Curiga

Brak!Tiago langsung menghampiri kantor Hendarto dan menggebrak meja kerjanya pagi itu. "Ada masalah apa kau dengan istriku, Pak Hendarto? Kalau kau punya masalah, masalah itu adalah denganku, bukan dengan istriku!" Hendarto yang mendengarnya langsung menaikkan alisnya tidak mengerti. "Apa maksudnya, Pak Tiago? Aku tidak mengerti! Aku bahkan tidak mengenal istrimu, lalu mengapa aku ada masalah dengannya? Apa yang sedang kau bicarakan ini?" "Tidak usah berpura-pura, Brengsek! Kau menyuruh orang ke rumah sakit tempat istriku dirawat dan berusaha mencelakainya dengan jarum suntik kan? Apa maumu, Pak Hendarto? Belum cukup kau menyuruh para preman untuk mencelakaiku, hah?" Hendarto mengerjapkan matanya karena ia benar-benar tidak mengerti. "Pasti ada salah paham di sini karena aku masih tidak mengerti maksudmu!" "Brengsek! Dengarkan aku, Pak Hendarto! Sekalipun kau terus berkata tidak, tapi aku tahu semuanya dan sidang beberapa hari lagi, aku pastikan akan memenangkannya! Kau dan se
Read more

Menyimpan Rahasia Besar

Dario masih berusaha tetap tenang menghadapi Tiago yang memang sudah biasa berbicara dengan nada mengintimidasi itu. "Sekali lagi aku tidak mengerti apa maksud Anda, Pak Tiago. Kalau memang Anda melihat ada seseorang dengan wajah yang mirip denganku, berarti itu kebetulan, bukan berarti itu aku," tegas Dario. Tiago yang mendengarnya pun kembali mengangguk. "Jadi kau tidak ada hubungannya dengan ini kan?" "Sama sekali tidak, Pak." "Hmm, baiklah! Aku akan mendalaminya dan aku harap kau jujur tentang ini, Dario!" Tiago pergi meninggalkan Dario dan Dario pun langsung melaporkan pada Sam tentang ini. "Apa? Tiago curiga itu kau?" "Ya, Pak. Dia sudah mencurigaiku." "Sial! Tapi mengapa kau begitu bodoh sampai membuka maskermu, hah?" "Aku bersumpah aku tidak membuka maskerku, Pak. Aku juga tidak tahu mengapa bisa ada CCTV saat aku membuka masker." Sam mengernyit mendengarnya. "Sial! Tiago itu pengacara, Brengsek! Dia pasti sudah menipumu! Dia sengaja mengatakannya untuk mengintimida
Read more

Selamat Ulang Tahun, Miracle!

"Aku senang sekali sidangnya berjalan lancar, Tiago.""Ya, Kayla! Semua berjalan lancar. Tapi apa semuanya baik-baik saja hari ini, hmm?"Tiago mengusap sayang perut Kayla dan setiap kali bertemu Kayla, semua beban pikirannya pun mendadak lenyap.Tentu saja Tiago tetap bertanya-tanya apa maksud ucapan Hendarto tadi, namun akhirnya Tiago menganggapnya hanya ucapan pria yang frustasi saja. Kayla sendiri pun tersenyum menatap Tiago. "Baik! Semuanya baik-baik saja. Tapi bagaimana dengan Pak Hendarto, Tiago?" "Dia marah karena aku terus menekannya sampai akhirnya dia melantur, tapi sudahlah, tidak usah dibahas! Hai, Miracle Sayang!" Tiago yang melihat Miracle langsung menggendong Miracle dan Miracle begitu senang bertemu dengan Tiago. "Papa baru kerja ya?" "Iya, Sayang. Tapi Papa akan menemani Miracle bermain sampai malam nanti." "Yeay!" Miracle memekik senang. Tiago pun benar-benar menemani Miracle sepanjang sisa hari itu sampai menjelang malam, Jonas pun datang berkunjung ke san
Read more

Menemukan Daddy Long Legs-nya

Acara bahagia itu pun akhirnya selesai dan Jonas serta Emir pulang ke rumah masing-masing, kecuali Molly yang diminta menemani Miracle malam itu. Tiago sudah tidak peduli dengan omelan Rosa saat Tiago membawa Molly pergi dan Molly akan tetap menjadi pengasuh Miracle, lagipula kesetiaan Molly pada Miracle dan Kayla benar-benar sudah teruji. Semua orang pun masuk ke kamar mereka malam itu, kecuali Tiago dan Kayla yang masih duduk berdua di ruang tamu. "Sekali lagi terima kasih, Tiago!" "Sampai kapan kau akan sungkan padaku, Kayla? Aku ini suamimu." "Eh, aku tidak sesungkan itu, aku hanya tidak menyangka kau mengingat tanggal ulang tahun Miracle bahkan melakukan semua ini. Miracle senang sekali dan aku juga." "Aku senang kalau kalian senang, Kayla." Tiago menatap wajah cantik Kayla dan membelai kepala istrinya itu. Rasanya sejak hamil, Kayla menjadi makin cantik. Walaupun ada jerawat yang tumbuh beberapa biji di wajah manis itu, tapi Kayla masih tetap terlihat sangat cantik. "Ka
Read more

Takut Kejahatannya Terbongkar

Tiga bulan berlalu dan akhirnya persidangan beberapa komplotan Hendarto pun selesai. Beberapa komplotan itu semuanya orang penting, di mana ada komisaris perusahaan besar sampai pejabat. Semua terbukti bersalah atas korupsi, suap, dan beberapa kasus sengketa lain. Mereka pun dihukum penjara sampai Hendarto makin ketakutan karena tidak lama lagi sidang vonisnya juga akan digelar. Selama tiga bulan ini, bukan hanya pengikutnya yang disidang, namun Hendarto juga dan semakin disidang, rasa optimis Hendarto pun makin berkurang, apalagi Tiago tidak berhenti mendesaknya. Hendarto pun marah besar dan mengobrak-abrik ruang kerja Sam pagi itu. Brak!Hendarto mengempaskan semua berkas dan benda apa pun yang ada di atas meja Sam sampai Sam menegang sendiri. "Brengsek! Kau lihat apa yang dilakukan oleh Tiago kan, Pak Sam? Kau bilang akan segera membereskannya tapi mana?" "Seharusnya sejak sidang pertama, kalian harus berpihak padaku dan di sidang selanjutnya aku sudah dibebaskan dari semua
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status