Dario masih berusaha tetap tenang menghadapi Tiago yang memang sudah biasa berbicara dengan nada mengintimidasi itu. "Sekali lagi aku tidak mengerti apa maksud Anda, Pak Tiago. Kalau memang Anda melihat ada seseorang dengan wajah yang mirip denganku, berarti itu kebetulan, bukan berarti itu aku," tegas Dario. Tiago yang mendengarnya pun kembali mengangguk. "Jadi kau tidak ada hubungannya dengan ini kan?" "Sama sekali tidak, Pak." "Hmm, baiklah! Aku akan mendalaminya dan aku harap kau jujur tentang ini, Dario!" Tiago pergi meninggalkan Dario dan Dario pun langsung melaporkan pada Sam tentang ini. "Apa? Tiago curiga itu kau?" "Ya, Pak. Dia sudah mencurigaiku." "Sial! Tapi mengapa kau begitu bodoh sampai membuka maskermu, hah?" "Aku bersumpah aku tidak membuka maskerku, Pak. Aku juga tidak tahu mengapa bisa ada CCTV saat aku membuka masker." Sam mengernyit mendengarnya. "Sial! Tiago itu pengacara, Brengsek! Dia pasti sudah menipumu! Dia sengaja mengatakannya untuk mengintimida
"Aku senang sekali sidangnya berjalan lancar, Tiago.""Ya, Kayla! Semua berjalan lancar. Tapi apa semuanya baik-baik saja hari ini, hmm?"Tiago mengusap sayang perut Kayla dan setiap kali bertemu Kayla, semua beban pikirannya pun mendadak lenyap.Tentu saja Tiago tetap bertanya-tanya apa maksud ucapan Hendarto tadi, namun akhirnya Tiago menganggapnya hanya ucapan pria yang frustasi saja. Kayla sendiri pun tersenyum menatap Tiago. "Baik! Semuanya baik-baik saja. Tapi bagaimana dengan Pak Hendarto, Tiago?" "Dia marah karena aku terus menekannya sampai akhirnya dia melantur, tapi sudahlah, tidak usah dibahas! Hai, Miracle Sayang!" Tiago yang melihat Miracle langsung menggendong Miracle dan Miracle begitu senang bertemu dengan Tiago. "Papa baru kerja ya?" "Iya, Sayang. Tapi Papa akan menemani Miracle bermain sampai malam nanti." "Yeay!" Miracle memekik senang. Tiago pun benar-benar menemani Miracle sepanjang sisa hari itu sampai menjelang malam, Jonas pun datang berkunjung ke san
Acara bahagia itu pun akhirnya selesai dan Jonas serta Emir pulang ke rumah masing-masing, kecuali Molly yang diminta menemani Miracle malam itu. Tiago sudah tidak peduli dengan omelan Rosa saat Tiago membawa Molly pergi dan Molly akan tetap menjadi pengasuh Miracle, lagipula kesetiaan Molly pada Miracle dan Kayla benar-benar sudah teruji. Semua orang pun masuk ke kamar mereka malam itu, kecuali Tiago dan Kayla yang masih duduk berdua di ruang tamu. "Sekali lagi terima kasih, Tiago!" "Sampai kapan kau akan sungkan padaku, Kayla? Aku ini suamimu." "Eh, aku tidak sesungkan itu, aku hanya tidak menyangka kau mengingat tanggal ulang tahun Miracle bahkan melakukan semua ini. Miracle senang sekali dan aku juga." "Aku senang kalau kalian senang, Kayla." Tiago menatap wajah cantik Kayla dan membelai kepala istrinya itu. Rasanya sejak hamil, Kayla menjadi makin cantik. Walaupun ada jerawat yang tumbuh beberapa biji di wajah manis itu, tapi Kayla masih tetap terlihat sangat cantik. "Ka
Tiga bulan berlalu dan akhirnya persidangan beberapa komplotan Hendarto pun selesai. Beberapa komplotan itu semuanya orang penting, di mana ada komisaris perusahaan besar sampai pejabat. Semua terbukti bersalah atas korupsi, suap, dan beberapa kasus sengketa lain. Mereka pun dihukum penjara sampai Hendarto makin ketakutan karena tidak lama lagi sidang vonisnya juga akan digelar. Selama tiga bulan ini, bukan hanya pengikutnya yang disidang, namun Hendarto juga dan semakin disidang, rasa optimis Hendarto pun makin berkurang, apalagi Tiago tidak berhenti mendesaknya. Hendarto pun marah besar dan mengobrak-abrik ruang kerja Sam pagi itu. Brak!Hendarto mengempaskan semua berkas dan benda apa pun yang ada di atas meja Sam sampai Sam menegang sendiri. "Brengsek! Kau lihat apa yang dilakukan oleh Tiago kan, Pak Sam? Kau bilang akan segera membereskannya tapi mana?" "Seharusnya sejak sidang pertama, kalian harus berpihak padaku dan di sidang selanjutnya aku sudah dibebaskan dari semua
Di sisi lain, Kayla sedang begitu menikmati kehamilannya yang sudah masuk bulan ketujuh itu. Perut Kayla sudah membesar dan sungguh Kayla tidak menyangka akan berada dalam kondisi hamil lagi secepat ini, walaupun dengan situasi yang berbeda. Kalau dulu perut Kayla membuncit di dalam penjara, namun sekarang Kayla hamil sebagai orang bebas dan rasanya sangat menyenangkan. Apalagi Kayla begitu dimanjakan oleh suaminya. Kayla dan Tiago memang masih tidak tinggal satu rumah. Kayla masih di rumah Magda dan merasa nyaman di sana. Tiago sendiri sebenarnya ingin sekali membawa Kayla ke rumah barunya tempat keluarga mereka akan tinggal nantinya, namun karena kasus ini belum selesai, Tiago pun merasa was-was meninggalkan Kayla di rumah itu sendirian, apalagi Tiago masih lembur setiap hari. Selain itu, membawa Kayla ke rumah Sam juga tidak aman karena walau Tiago belum mencari bukti lebih lanjut, Tiago masih yakin kalau orang yang berusaha mencelakai Kayla waktu itu adalah benar asisten Sam
Tiago masih menatap tidak percaya setelah mendengar apa yang Mario katakan. "Jangan gila kau, Mario! Jangan bicara omong kosong!" "Aku tidak bicara omong kosong, Brengsek! Bahkan karena aku menemukan hal ini, aku dan timku harus kehilangan pekerjaan, apa kau pikir ini masih omong kosong?" "Tidak! Itu tidak mungkin! Itu berita ngawur, Mario! Pasti ada yang berusaha memanfaatkan situasi dan menyeret nama keluargaku juga!" Tiago masih berusaha menyangkalnya. Namun, Mario makin geram mendengarnya. "Ngawur? Bukankah aku berkorban terlalu banyak kalau hanya untuk berita ngawur, Tiago? Tapi dilihat dari reaksimu, sepertinya kau belum tahu tentang hal ini?" Mario menatap menyelidik pada Tiago dan ekspresi Tiago terlihat benar-benar syok.Tentu saja sebagai seorang detektif dan penyidik juga, Mario bisa melihat kalau Tiago sama sekali tidak tahu tentang ini. Tiago sendiri masih begitu syok sampai tidak bisa berkata-kata, tapi ia tidak boleh ceroboh dan percaya begitu saja, apalagi ini m
"Sial, Emir! Sial! Apa ini? Apa ini?" lirih Tiago lagi. Tiago langsung terduduk lesu di kursinya setelah Mario pergi dari kantornya.Tiago sendiri terus memikirkannya dan membolak-balik semua berkas itu sampai ia pun tidak tahan lagi. Tiago pun segera pergi dari kantornya dan mencari Sam di kantor ayahnya itu, namun ayahnya tidak ada hingga Tiago akhirnya mencari Sam ke rumah. Brak!Tiago juga meletakkan kasar berkas di meja Sam sampai Sam mengernyit menatap anaknya. "Sikap macam apa ini, Tiago? Setelah membantah Ayahmu selama berbulan-bulan lamanya dan sekarang kau mulai bersikap seperti ini, hah? Apa maumu sebenarnya, Tiago?" "Seharusnya aku yang bertanya apa mau Ayah? Ayah terus memintaku berhenti mengurus kasus Pak Hendarto, padahal kenyataannya dia memang bersalah! Ayah Hakim kan? Ayah seharusnya menghukum yang salah bukan menghindarinya!""Sudah berapa kali Ayah katakan kalau Ayah melakukan ini juga demi kebaikanmu sendiri!" "Demi kebaikanku atau agar kecurangan Ayah sendi
Magda masih menyetir mobilnya malam itu saat ia melihat seorang pria mendadak dikeroyok di depan minimarket. Jalan di sekitar sedang sepi dan sungguh Magda tidak bisa berdiam diri. Magda sendiri bukan polisi, bukan juga penegak hukum atau semacamnya, Magda hanya dokter yang bekerja untuk klinik kepolisian dan banyak menangani pasien napi maupun polisi. Tapi tetap saja jiwa Magda adalah jiwa yang penuh dengan keadilan, walaupun jujur saja Magda juga takut melihat seorang pria yang dikeroyok oleh lima orang preman itu. "Sial! Apa yang harus kulakukan sendirian? Apa kasir minimarket itu tidak melihat keributan di luar sana? Sial!" Sambil terus mengumpat kesal, Magda pun akhirnya membunyikan klaksonnya di dekat tempat kejadian. Tin tin tin tin ....Magda langsung keluar dari mobil sambil membawa kaleng spray pengharum ruangan yang kebetulan ada di dalam mobilnya sambil mengacungkan ke arah para preman. "Apa yang kalian lakukan? Lepaskan dia!" seru Magda dengan gagah berani. Tentu
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send