"Sayang, kau marah? Hemm ... kau tidak marah denganku, kan?" Nicholas mengejar Raccel masuk ke dalam kamar. Laki-laki itu menahan lengan Raccel dan menggenggam pergelangan tangan Raccel. Langkah Raccel pun seketika terhenti, gadis itu menatapnya dengan tatapan lelah. "Jangan marah," ucap Nicholas lirih. "Kau sampai lupa waktu, aku menunggumu di sini sendiri, kau malah bertelefonan dengan temanmu. Satu lagi, aku katakan padamu sekarang ... aku tidak suka kau merokok!" tegas Raccel menatapnya marah. Nicholas menganggukkan kepalanya. "Okay, aku tidak akan merokok lagi! Sekarang aku akan menemanimu, please ... jangan marah!"Raccel mendorong dada Nicholas untuk mundur. Gadis itu menatapnya sekali lagi. "Jangan dekat-dekat, bau sisa asap rokok! Daddy-ku dulu pernah merokok, dan efeknya ke aku saat aku masih kecil. Aku sakit sesak walaupun hanya menghirup sedikit saja aromanya, sampai sekarang aku tidak suka aroma rokok," omel Raccel.Nicholas mengangguk patuh, dia mundur perlahan. "
Last Updated : 2024-09-22 Read more