Gita menoleh, matanya bersinar saat menyadari Nita tengah memperhatikannya yang terus terusan membenahi jilbabnya di depan cermin. Pipinya memerah, ia tersenyum tersipu, "Pantes nggak sih, mbak, aku berpakaian seperti ini?" tanya Gita dengan suara gemetar.Nita tersenyum hangat, ia mengerti bahwa Gita merasa tidak percaya diri dan tegang. Dengan lembut, ia menenangkan, "Tentu saja pantes lah. Malah sangat cantik, dengan pakaian seragam putih abu-abu ini. Sana, cepat berangkat, belajar yang rajin, ya." Nita menyodorkan tangannya, dengan penuh hormat, Gita mengulas senyuman, lalu menyambut tangan Nita dan menciumnya sebagai tanda rasa terima kasih dan hormat.Uang pecahan 50 ribu di ulurkan Nita. “Uang jajannya.”“Banyak amat mbak.”“Ya untuk besok lagi, atau sebagian di tabung.”Gita memberi gerakan hormat, kemudian melambaikan tangannya sebelum akhirnya keluar rumah sambil tersenyum lebar.Dia melihat Heru sudah memanaskan motor, menenteng helm khusus milik Gita.“Nih, berangkat lah.
Last Updated : 2024-10-25 Read more