Beranda / Fantasi / King Of Universe / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab King Of Universe: Bab 61 - Bab 70

180 Bab

Bab 61

Bima terus memaksa tubuhnya, walaupun sebenarnya dia sudah tidak sanggup lagi. Semua latihan di lakukan, angkat baru 50kg naik turun gunung, lari keliling gunung 50 putaran, angkat beban, latihan fisik, latihan skill, mode, kombinasi energi atau elemen, dan masih banyak lagi.Namun Bima masih belum mendapatkan satu mode yang di katakan Drago dulu. Dulu? ya, Bima sudah berlatih jutaan tahun lamanya du alam Surgawi. Bima bahkan sudah ratusan kali masuk ke dungeon kelas Dewa Monster untuk menguji kekuatannya.Akhirnya karena sudah tidak sanggup lagi, Bima pun istirahat, dia memulihkan tubuhnya yang sudah sangat lemas. Sambil makan, Bima membaca buku tentang mode Bankai ini."Masih mau lanjut?" tanya Smith tersenyum kagum dengan pendirian Bima."Lanjut! tapi istirahat dulu, aku lemas sekali paman." jawab Bima."Lanjutkan makanmu, aku senang melihat semangatmu ini." ucap Smith tersenyum."Ayah di mana paman?" tanya Bima menengok ke ka
Baca selengkapnya

Bab 62

Bima di bawa Adrian masuk ke dalam rumah, dia terus ditenangkan oleh ketiga istri Adrian, Amon dan Aron juga terus menyemangati Bima yang terlihat sudah tidak ada nafsu untuk hidup."Aku mau sendiri dulu, aku mau ke pinggir danau." ucap Bima beranjak pergi."Biarkan kak, dia butuh waktu, hatinya pasti sangat sangat hancur saat ini." ucap Smith."Benar tuan, biarkan dia sendiri untuk beberapa waktu." ucap Amon."Baiklah." jawab Adrian lirih.Bima berjalan tanpa ada semangat hidup, dia duduk di atas baru besar tepat di pinggir danau besar di alam Surgawi."Mau mancing tuan? saya siap menemani." tanya Anubis tiba tiba muncul membawa dua buah alat pancing."Baiklah." jawab Bima menerima pancingan yang di bawakan Anubis."Aku gabung ya." ucap Dewa Amral tiba tiba muncul."Iya paman." jawab Bima menganggukkan kepala."Inilah tuan yang saya maksud tadi, tuan terlalu bodoh, tuan terlalu mudah di dekati
Baca selengkapnya

Bab 63

Bima menjalani hari harinya dengan latihan keras, kadang dia meluangkan waktu untuk bersantai dengan Anubis dan Dewa Amral di pinggir danau atau berbincang-bincang dengan para bawahannya yang cemburu akan kedekatannya dengan Anubis.Bima hanya tertawa keras mendengar curhatan beastnya yang sangat cemburu pada Anubis. Bima juga sudah mulai sering curhat dan membuka diri atas luka lamanya di masa lalu.Tentu saja ini di sambut baik oleh Adrian, Smith dan para beast spiritual. Mereka mendengarkan cerita Bima dan memberikan pendapat sesuai apa yang mereka ketahui selama ini.Anubis juga perlahan dekat dengan bawahan Bima yang lain, walaupun wujudnya iblis, tapi Anubis ini memiliki kepribadian yang sangat baik dan sopan. Tidak seperti iblis pada umumnya yang arogan dan merendahkan makhluk lain.Bima terus berlatih dengan pengawasan penuh dari Adrian, Smith, dan Sistem. Sampai akhirnya Bima mencapai titik yang dia inginkan sejak dulu setelah berlatih jutaan tahun lamanya.Bima yang sangat a
Baca selengkapnya

Bab 64

Selama Bima pergi tidak ada kejadian yang terlalu wah, hanya beberapa masalah kecil seperti Aulia yang ketahuan membawa pria lain ke kamar dan Julian yang bertengkar dengan calonnya satu hari sebelum menikah.Sisanya lancar tidak ada masalah besar, mereka berlatih dengan keras demi menyambut hari peperangan besar melawan para iblis. Ternyata portal iblis meledak tidak sesuai perkiraan, lebih lambat 2 minggu dari perkiraan Bima.Namun yang dikatakan oleh Bima adalah kebenaran, saat portal meledak, seluruh bangunan di benua Eropa rata dengan tanah. Benua Eropa menjadi lahan tandus tak berpenghuni.Tidak hanya itu saja, semua orang dibuat kaget melihat jumlah iblis yang keluar dari portal. Jumlah yang tak bisa di hitung karena bentuknya sudah seperti semut berbaris.Belum lagi semua pasukan iblis yang ada di kelas Abyss, para petinggi di kelas Dewa Monster, dan Kaisar Iblis yang ada di kelas Kaisar Dewa Iblis.Ketika ribuan hunter masuk ke dalam Benua Eropa, mereka langsung di sambut ole
Baca selengkapnya

Bab 65

Woshhhhh..... Groahhhhhhhhhh..... 6 Hewan Dewa yang besarnya menyamai gunung muncul dan mengaum sangat keras. Albedo dibuat sangat ketakutan melihat keberadaan Drago di sana. "Iblis menjijikkan!" ucap Drago dingin. "A-ampuni aku!" ucap Albedo langsung down. "Perlu di ingat! aku tidak selembut pendahuluku!" teriak Bima langsung melesat menghajar Albedo. Groahhhhhhh.... "Bunuh!!!" teriak Drago benar-benar menggila. Kebencian dan amarahnya dia muntahkan di pertarungan ini, Drago menyiksa semua hewan iblis itu tanpa ampunan. Bima pun juga sama, dia benar-benar memuntahkan amarahnya. Albedo di hajar habis habisan, di banting ke sana sini, dia pukuli, dia serang menggunakan skillnya, dan dia tendangi terus menerus. "Bajingan!!!! mati kau sialan!!!!" teriak Bima. "Arghhhhhhhhhh!" teriak Bima menunjukkan sisi kerasnya.
Baca selengkapnya

Bab 66

Bima di rawat satu minggu masih dalam kondisi kritis, dan dengan terpaksa Bima di pindahkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat jet karena permintaan dari Aurora dan Diana.Sesampainya di Indonesia, Bima langsung di bawa ke rumah sakit dekat komplek yang terkenal sangat bagus dan lengkap. Bima di rawat di sana dengan Silvia yang senantiasa menjaga Bima di dalam ruangan ICU.Akhirnya setelah genap 1 bulan Bima pun tersadar dari kritisnya, Bima merasakan rasa sakit yang luar biasa di seluruh tubuh dan organ dalamnya."Uhukk..uhukkk..." Bima terbatuk pelan supaya Silvia tidak terbangun dari tidurnya.Namun karena pada dasarnya Silvia yang sangat siaga, dia langsung mengetahui bahwa Bima sudah sadar. Silvia langsung memanggil dokter yang 24 jam memantau kondisi Bima.Bima di cek kondisi tubuhnya, setelah itu dokter keluar ruangan untuk mencatat kondisi terkini dari Bima."Haus." ucap Bima lirih.Silvia dengan sigap membe
Baca selengkapnya

Bab 67

"Bercanda sayang, bunda udah senang kalau kalian bahagia bersama." ucap Aurora terkekeh geli.Mereka tertawa geli melihat Bima dan Silvia yang salah tingkah dan malu malu."Kamu gak makan nak?" tanya Diana."Nanti aja, belum laper." jawab Bima menggelengkan kepala."Susah memang anak ini kalau di suruh makan." ucap Silvia sedikit kesal."Biarin aja, jangan di paksa, nanti kalau laper juga minta di suapin." ucap Aurora."Uhuk..uhuk.." Bima terbatuk dan memegangi dadanya yang terasa sangat nyeri.[Apa bos? masa penyakitnya belum hilang?]'Nyeri bodoh! kau pikir dadaku cuma ke gores pedang!' jawab Bima kesal.[Santai bos! jangan ngegas!]"Jangan banyak gerak, luka kamu masih basah." ucap Silvia mengelus punggung Bima yang juga banyak luka yang masih basah."Aduh duh.. jangan di elus, sakit." ucap Bima meringis kesakitan."Eh! maaf maaf..." ucap Silvia langsung menarik tangannya d
Baca selengkapnya

Bab 68

"Tapi gak papa lah, selagi gak ngelakuin hal buruk aku dukung aja." ucap Riski."Kau gimana Zal?" tanya Bima."Apa?" tanya Rizal bingung."Gimana hubunganmu sama Riana? kata ijul udah tunangan." jawab Bima."Ijul siapa lagi cok!" ucap Rizal semakin bingung."Julian blok! dia panggil Julian itu ijul kalau gak jul." jawab Kevin."Ooo! dia itu emang lemes banget mulutnya!" ucap Rizal kesal."Udah tunangan beneran ya? wahh gak undang-undang kau Zal!" ucap Riski kecewa."Belum anjir! itu baru rencana." jawab Rizal."Keburu putus anjink!" ucap Kevin."Mulutmu vin anjink!" ucap Rizal kesal."Aku kasih tau ya! tunangan itu kasarnya kau udah booking dia jadi istrimu! kalau gak gitu dia bisa bebas cari pria lain yang lebih serius!" ucap Kevin."Hayolo! kau mau tiba tiba di rumahnya ada tenda biru? sakit lho Zal." ucap Riski."Sialan! malah nakut nakutin!" ucap Rizal kesal.
Baca selengkapnya

Bab 69

Sore harinya, Bima baru terbangun dari tidur pulasnya. Bima tidak melihat adanya Silvia disana, namun Bima hanya mengira Silvia sudah turun ke bawah duluan.Bima pun pergi mandi, selesai mandi Bima pun langsung turun ke bawah untuk mengisi perut yang sudah keroncongan."Nak, Silvia dimana? kok dari siang gak keliatan?" tanya Aurora heran."Hem? aku kira tadi turun duluan bun, soalnya tadi tidur siang bareng. Entah kalau dia pergi." jawab Bima aneh."Paling lagi belanja, ya udah kamu lanjut makan, bunda mau ke rumah Riski dulu, katanya dia mau lamaran." ucap Aurora."Ihh! aku gak di undang." ucap Bima kesal."Kamu masih butuh istirahat nak, minggu depan aja waktu resepsi." jawab Aurora."Ohh ya udah kalau gitu." ucap Bima nurut."Udah ya, bunda pergi dulu, udah di tungguin Diana." ucap Aurora."Iya bun, hati hati." jawab Bima.Setelah itu Aurora pun pergi meninggalkan Bima yang sedang asik maka
Baca selengkapnya

Bab 70

Setelah kaki dan lengannya terbiasa, Bima pun lanjut berlatih tahap dua yang fokus pada pembentukan tubuhnya dan kekuatan fisik.Jika di rasa cukup dan maksimal, Bima lanjut ke tahap ke tiga yang fokus ke skill skillnya. Bima cukup lama berlatih di tahap ke tiga ini supaya skillnya bisa lebih maksimal dan berdamage besar.Jika sudah kembali maksimal, Bima lanjut ke tahap empat, latihan yang fokus ke patung patung milik nya. Bima melakukan beberapa inovasi pada patung dan susano'o miliknya, namun semua itu gagal, jadi ya sudah, karena merasa sudah sangat maksimal, Bima langsung masuk ke latihan tahap berikutnya.Pelatihan tahap kelima atau tahap terakhir ini adalah latihan yang fokus ke penguasaan energi, pembentukan energi, kombinasi energi/elemen, dan kombinasi antara tuan dan beast spiritual.Bima berlatih lebih keras dan lama dari tahap tahap lainnya, Bima ngepush kekuatan para beastnya dengan pelatihan berat, terutama Kong dan Dexter.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status