Home / Romansa / Istri Muda Untuk Suamiku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Muda Untuk Suamiku: Chapter 111 - Chapter 120

148 Chapters

Bab 111

Burhan merasa kepalanya sangat berat setelah meminum teh tadi. Dia tidak mampu membuka matanya lalu kesadarannya menghilang sempurna.Maya tertawa lebar, mangsanya masuk perangkap. Dia mematikan laptop dan segera menuju kamar Tary.Rencananya harus segera eksekusi nanti keburu mangsa tersadar. Dosis obat tidur yang dicampurkan dalam gelas itu hanya sedikit.“Apa yang Tante masukan dalam minumannya?” tanya Tary kini sudah berdiri dekat Burhan.“Hanya obat tidur,” sahut Maya santai menarik tubuh Burhan keranjang. “Bantuin.”Mereka kepayahan memindahkan tubuh besar pria, yang berada dibawah pengaruh obat tidur itu.Butuh waktu lima belas menit untu
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 112

“Apa sih isi.” Nana merampas.“Aauu,” teriak Nana begitu melihat isinya.“Kakak yakin,” tanya Bella.“Tidak, tapi tetap sakit melihat ini.” air mata Nana tumpah tanpa bisa dibendung.“Sama, suami kita tidak serendah itu.” Bella meremas salah satu foto yang diambilnya dari tangan Nana.“Kita bakar saja, takut Bang Burhan melihatnya,” saran Nana.Tanpa menyahut Bella melangkah ke halaman belakang. Dan Nana ke dapur mengambil korek api.Keduanya saling melirik ketika satu persatu foto tak senon*h suami mereka. Hangus terbakar dalam kobaran api.
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 113

“Abang berangkat, ya. Jaga diri kalian baik-baik. Ada apa-apa segera kabari,” ujar Burhan mengecup pucuk kepala dua istrinya bergantian.Nana dan Bella melambaikan tangannya. hingga mobil yang dikendarainya Burhan hilang di balik gerbang.Baru saja akan berbalik, security menghampiri mereka. Mengangsurkan amplop coklat lagi.Sudah lima hari ini selalu ada amplop coklat yang dikirimkan. Sesaat setelah Burhan meninggalkan rumah.Nana menerawang isinya dengan mengangkat ke atas. Kali ini bukan Foto lagi, tapi selembar kertas.“Bakar aja, Kak.”“Jangan, ini isinya berbeda.”Nana membukanya.
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 114

“Thanks, Lo emang sahabat yang baik. Lo udah banyak banget bantuin Gue.”“Santai, Gue udah sering katakan itulah gunanya teman.”“Gue udah kirim sejumlah uang buat biaya Mbah Ipeh di rumah Lo, cek rekening Lo.” Burhan meletakkannya kembali gawainya. Setelah tadi sesaat sibuk dengan benda itu, rupanya mengirim uang ke rekening sahabat terbaiknya itu.Jam pulang kantor sudah dari enam puluh menit yang lalu. Satu persatu karyawan pulang ke rumahnya.Untuk berkumpul dengan keluarga setelah seharian ditinggal bekerja.Rata-rata karyawan perkebunan itu adalah warga sekitar. Kalaupun ada yang jauh pihaknya menyediakan mes khusus karyawan.Burhan masih
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 115

Nana yang terkejut oleh ulahnya. Sontak mendorong tubuh besarnya, hingga terjungkal ke belakang.“Abang.” Nana mengusap matanya menyaksikan tubuh suaminya terlentang di lantai.“Perkasa juga kamu, Dik.”“Abang sih, ngagetin. Ini kan bukan kamarku. Aku kira siapa, jika di kamarku. Sudah pasti suami tercinta tanpa perlu buka mata.”“Maaf, sayang.” Burhan menangkupkan tangannya di dada.“Sakit  gak?” Nana turun dari ranjang membantu Burhan untuk berhenti.“Encok ne.” Burhan menunjuk pinggangnya dengan meringis.“Nanti Aku pijit.” Nana mengusap bagian
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

Bab 116

“Poto? Foto apa. Kalian menyembunyikan sesuatu,” timpal Burhan mengerutkan dahinya.Dan, benar saja dugaan Bella tidak meleset. Mau tak mau rahasia mereka terungkap akhirnya.“Foto yang dikirim orang suruhan Maya,” aku Bella yang melihat Nana gelagapan.“Gambar Abang tidur berdua dengan gadis itu. Hingga surat ancaman agar kami meninggalkan Abang,” jelas Nana yang telah berhasil mengontrol perasaan.“Gadis itu benar-benar tidak waras. Mana barang buktinya.” Burhan ingin melihat seperti apa posenya. Gadis begajulan itu memang harus diberikan pelajaran. Apa sebenarnya tujuannya mengusik ketentraman keluarga ini.“Sudah kami bakar, maaf kami hanya tidak ingin menambah beban A
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 117

“Emangnya kamu siapa?” reflek Bi Siti memelintir lengan Tary karna telah mengagetkannya.“Sa-sakit, orang tua,” teriak Tary tenaga Bi Siti boleh diacungi jempol. Dia mampu mengunci tubuh Tary.Beberapa saat kemudian dilepaskan, karna gadis itu sangat kesakitan.“Pembokat aja belagu.” Tary ingin membalas tapi tangannya ditarik Maya.“Justru karna pembokatlah saya wajib melindungi majikan saya. Dari orang-orang yang ingin menyakitinya,” sembur Bi Siti.“Si*lan, ngelunjak ya. Sadar anda itu hanya pelayan pesuruh. Jangan sok mau jadi malaikat pelindung.” tekan Tary mulai naik pitam.Sikap Bi Siti yang santai dan tidak takut m
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 118

Ini serba kebetulan, tapi bukan tidak mungkin Tuhan punya alasan. Mengapa akhirnya Maya kembali, apa ada urusan yang belum selesai.Jika iya, urusan yang mana. Seingatnya tidak ada satupun waktu Nana lepas dari pengawasannya. Seluruh yang dialami Nana dia tahu.Atau ini ada hubungannya tentang rahim Nana. Bi Siti merasakan sakit di kepala karna berpikir sangat keras.Dari pada pusing mikirin Maya. Lebih baik dia membuat sarapan untuk ketiga majikannya.Bi Siti menuju wilayah kekuasaannya. Setelah mengguyur air ke badan dan berganti pakaian.Tangannya lincah meracik bumbu untuk masakan. Sesekali melirik jam dengan karakter hello Kitty menempel di tembok.Sudah pukul setengah tujuh,
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

Bab 119

Sepanjang perjalanan Bella terus merintih, sakitnya luar biasa. Sudah diambang batas rasa sakit orang biasanya.Burhan berusaha tetap menjaga konsentrasi melihat jalan. Serta tidak terpengaruh oleh rintihan Bella yang memilukan.Nana yang dari tadi berusaha tidak meneteskan air mata. Kini sudah berlinang air mata, sungguh dia tidak sanggup melihat ini semua.Dirumah Bi Siti menghubungi Marwa dan Sopie. Mengabarkan bahwa Bella akan melahirkan.Marwa yang mendapat kabar bahagia itu. Segera berkemas, tak dapat dipungkiri dia amat bahagia.Akhirnya dia akan menimang cucu yang akan meneruskan nasab mendiang suaminya.“Amel,” Marwa bukan mengetuk tapi menggedor pintu kamar A
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 120

“Kurang tahu saya, Nya,” jawab Bi Siti.Dia tadi memang tidak bertanya karna saking paniknya.“Sudahlah, lanjutkan pekerjaanmu.” Marwa meninggalkannya dan bergabung dengan dua anaknya.Drrrtt ... Drrrtt.Gawainya berdering panggilan dari nomor Burhan.“Assalamualaikum, Ma.”“Wa’alaikumsalam, dirumah sakit mana?”“Mama dan yang lain dirumah saja. Besok pagi kami sudah boleh pulang, siapkan saja makanan yang banyak untuk ibu menyusui ini.”“Sudah lahirkah, Alhamdulillah.”
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status