Tokkk ...Tokkk ...“Na, boleh bibi masuk. Ini Bibi bawakan makanan kesukaanmu,” ujar Bi Siti.“Taruh aja di depan pintu, biar digondol mpus,” sahut Nana.Bi Siti tersenyum lalu membuka pintu. Itu adalah kata-kata pamungkas Nana saat lagi ngambek.“Ini makan dulu, agar ada tenaga buat lanjut marahnya.” Bi Siti mengangsurkan nampan yang berisi sepiring kerang saus Padang lengkap dengan jeruk peras hangat.“Suapin,” rengek Nana.“Kamu marah apa manja, Bibi jadi teringat saat kamu kecil kalau seperti ini.” Bi Siti mulai membuka kulit kerang, isinya diangsurkan ke mulut Nana.“Bukannya bagi Bibi, Aku masih Nana kecil.”“Maaf.”“Bibi tidak perlu minta maaf, Aku tau maksud Bibi. Untuk tidak mengingat yang telah berlalu.”“Terima kasih, Bibi hanya ingin hidupmu dipenuhinya kebahagiaan. Tapi sepertinya kebahagiaan itu belum sepenuhnya untukmu. Ada saja masalah yang datang silih berganti.”“Selagi masih bernyawa tentu akan ada saja cobaan, Bi. Tapi ngomong-ngomong enak juga ngambek kek tadi. D
Last Updated : 2024-07-31 Read more