Home / Romansa / Istri Muda Untuk Suamiku / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Istri Muda Untuk Suamiku: Chapter 131 - Chapter 140

148 Chapters

Bab 131

Dia harus segera pulang dan menghubungi dokter terdekat. Rivalnya itu tidak pernah membiarkan dia tenang melancarkan rencananya.“Ini ada bingkisan untuk Zizi semoga suka.” Maya meletakan di sisi kosong dekat Bella.“Tidak usah repot-repot, sudah datang saja saya sangat senang,” ucap Bella.“Ini siapa?” lanjut Bella menunduk gadis yang tidak lepas dari gawainya tapi sempat celingukan. Memeriksa sudut rumah ini.“Oh, ya kalian belum kenal, ya. Ini Tary. Keponakan Tante,” jelas Maya.Dia sungguh lupa mereka memang belum kenalan. Yang tahu akan Tary cuma Burhan.“Cantik, tapi-“ Bella menghentikan kalimatnya.Tidak pantas dia mengomentarinya penampilan seseorang. Hanya karena berpakaian tertutup.Cukup Tuhan yang tau siapa yang terbaik. Yang tertutup belum tentu baik. Dan yang terbuka tidak selamanya jelek.Tetapi jujur Bella risih dengan tampilan gadis itu. Pakaiannya tarik ke atas bawah terbuka, tarik ke bawah atas terpampang.“Tapi apa,” tuding Tary yang tersulut oleh perkataan Bella y
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 132

“Tante ini aneh, harusnya senang dong kalau mereka terkena musibah. Kita tidak perlu capek-capek, dia sudah menderita.”“Tujuan kita hanya membuat hidup Nana menderita. Tanpa harus melibatkan yang lain.”“Tapikan sama saja.”“Sangat berbeda. Ah, sudahlah tidur saja. Kamu tidak akan paham maksudku.” Maya menarik selimutnya.Dia memang begitu berambisi untuk menyakiti Nana. Tapi dengan cara menyerang dengan halus.Cukup memasukan Tary berada diantara mereka. Kehadiran Tary akan sangat berpengaruh pada kondisi hatinya.Dan mengenai pembantu itu, akan ada waktu tersendiri. Pembantu yang bermimpi jadi Nyonya itu harus diberi pelajaran ganda. Untuk yang dulu dan untuk hari ini.Tangisan bayi Bella tidak terdengar lagi. Maya mengusap perutnya, andai dia punya keturunan. Tentu saat ini dia telah mendapatkan gelar nenek.Nana menghubungi Ferdy. Tidak bisa hanya menunggu, harus ada bergerak mencari suaminya.Nana menghubungi Ferdy lewat sambungan telepon. Sebagai dikeraskan suara supaya semua b
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 133

“Lo, kenapa gak ngubungin kita. Jadi bini Lo gak akan sibuk. Lo tau, gara-gara ini Gue batal tidur cantik,” rutuk Ferdi.“Cantik, udah ganti Lo sekarang,” timpal burhan.“Maksud Gue tidur enak,” sahut Ferdi.“Hp gue mati, trus pas mau cas. Perawat mengambil casnya di tanah Abang kali. Gak pake balik lagi. Terpaksa Gue kedepan bagian informasi. Numpang di sana, sekalian minta tolong telponin bini Gue yang cantik ini.” Burhan mencubit pipi istrinya.“Lo kan juga gak parah. Gue balik ya. Ngantuk Gue. Jangan lupa kabari bini Lo yang satu lagi. Kasian Gue tadi liat mukanya. Pingin ikut tapi ada bayi.” Ferdi beranjak.[Bel, suami kita tidak apa-apa. Hanya lecet-lecet sama seperti Amel. Yang parah Mama, besok pagi akan dilakukan tindakan operasi.] Nana mengirim pesan pada Bella. Disertai gambar Burhan yang sedang duduk diranjang.Bella lega setelah membaca pesan dari Nana. Dia bisa tidur nyenyak tak lupa memberi tahu Bi Siti.Nana dan Burhan mengunjungi ruang Amel yang bersebelahan dengan ru
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 134

Bella dan Bi Siti turut gelisah menunggu kabar dari rumah sakit. Baby Zizi dari pagi sangat rewel menambah kegelisahan kedua orang wanita beda usia itu.Digendong salah diletakkan dalam box bayi juga salah. Tidurnya tidak nyenyak sebentar-sebentar merengek.Bella dan Bi Siti jadi kewalahan menenangkan bayi yang baru saja lepas empat puluh hari.“Bi, Zizi kenapa ya. Dari tadi rewel, biasanya dia tidak,” ucap Bella cemas.“Bibi juga tidak tahu. Kita sudah sama memeriksanya tadi. Perutnya kenyang, tidak gembung,” sahut Bi Siti juga sangat cemas.“Apa kita susul kerumah sakit aja, Bi.”“Jangan, Bibi nanti yang akan kena marah. Apalagi di sana ada Sopie.”“Kita harus menunggu sampai kapan,Bi.”“Berdoa saja, semoga operasinya lancar.”Kedua wanita beda generasi itu sabar menunggu dalam kecemasan.“Bibi ambilkan kamu makan ya. Dari tadi kamu hanya makan sedikit. Kasian bayimu.”Bella memandang punggung wanita yang diyakininya menyimpan rahasia besar.Wanita itu sangat baik dalam keadaan gent
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 135

“Burhan, ada apa?” tanya Sopie yang baru saja kembali dari kantin.“Mama sudah, su-sudah pergi menyusul Papa di surga.” Kalimat Burhan terputus, sulit untuknya mengakui kenyataan saat ini.“Mama,” lirih Sopie berbalik memeluk sepasang anaknya berjalan di belakangnya.Amel tidak bisa berkata, diantara dua saudaranya. Dia yang paling dekat dengan sang Mama.Pandangan gadis itu gelap lalu tubuhnya luruh ke lantai.“Aunty,” pekik Akbar.Keadaan semakin menegangkan. Sopie memanggil perawat untuk menangani adiknya tergeletak di lantai.“Kak, tolong jaga Nana. Aku akan menyelesaikan administrasi.” Burhan beranjak dari sana dengan gontai.Wanita yang telah melahirkan dan merawatnya telah pergi untuk selamanya.Tidak ada lagi yang akan menarik telinganya. Atau yang akan mengomelinya.Suara yang dulu bagai kaset kusut. Kini sangat ingin didengarnya.Bella menghentikan aktivitasnya saat daun telinganya. Menangkap suara ambulans mendekat.“Bi, itu ambulans apa?” tanya Bella sengaja menemui Bi Si
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 136

“Mama tenanglah disana. Disini Aku akan terus berusaha menjadi saudara laki-laki yang bertanggung jawab terhadap Kak Sopie dan Amel serta suami yang adil untuk Nana kesayangan Mama dan Bella yang telah melahirkan cucu Mama,” gumam Burhan meletakan lembaran papan menutupi jasad wanita hebatnya.Tak pernah terbesit dibenaknya, bahwa kedua tangannya. Akan meletakkan tubuh wanita yang telah berjuang untuknya.Dan kedua saudarinya seorang diri. Secepatnya ini, di tempat peristirahatan terakhir menuju keabadian.Tanah merah mulai memenuhi liang lahat. Hingga tampak gundukan tanah yang dipenuhi siraman bunga.Bagian atasnya ditancapkan nisan oleh Akbar. Putra sulung Sopie cucu kebanggaan Marwa.Sedang Sopie dari awal prosesi pemakaman. Terus berusaha menenangkan Nana dan Amel serta putrinya Hawa.Jauh dalam dirinya wanita bermulut pedas itu. Juga sangat terpukul, tetapi keadaan yang memaksanya untuk tegar.Dia harapan satu-satunya Burhan dalam mengurus semua keperluan pemakaman.Pelayat yang
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 137

“Jadi ini Poto yang dimaksud Nana dan Bella waktu itu. Arrgggg,” geram Burhan menjambak rambut di kepalanya.“Aku akan membuat perhitungan dengan gadis tidak tahu terima kasih itu,” erang Burhan lagi.“Mayan masih bisa diganti anti goresnya. Lo itu kalau pingin ganti ponsel baru. Tinggal beli aja jangan yang ini banting, sayang duitnya. Eh, Gue lupa duit Lo banyak, tinggal petik,” omel Ferdi memungut gawai Burhan yang tergeletak di lantai. Ditiupnya bagian yang retak.Pria yang seumuran Nana tapi masih saja setia jadi jomblo akut itu. Sengaja mendatangi ruangan direktur saat mendengar ada kegaduhan di dalamnya.“Buat Gue aja ya,” lanjut Ferdi meletakan bokongnya di sudut meja kerja Burhan.“Lo bisa diam gak,” tuding Burhan mendelik lalu melempar map ke arah Ferdi.“Jangan marah-marah ntah cepat tua. Anak belum besar Lo udah pake tongkat jalan bungkuk.”“Diiammm,” pekik Burhan menggeplak meja.“Masalah apa lagi?” Ferdi bukannya takut justru makin betah diposisikannya.“Lo lihat sendiri
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 138

Dia sengaja menguping apa yang tamunya bicarakan. Maya juga belum siap untuk bertatap muka langsung dengan Nana.“Saya ingin tahu maksud anda mengirim foto-foto itu ke saya. Saya tidak punya masalah dengan anda,” ujar Burhan berapi-api saat Maya sudah duduk bersama mereka.“Foto? Foto yang mana.” Maya menautkan alisnya.Dia tidak merasa mengirim apa-apa pada pria itu. Seharian ini dia jarang menyentuh gawainya.Dia hanya menjawab jika ada nomor yang melakukan panggilan. Tak akan mungkin dia mengirimnya dalam keadaan tidak sadar.Kondisi fisiknya sedang tidak sehat. Mengharuskan dia untuk istirahat total, supaya cepat pulih.“Jangan pura-pura tidak tahu. Saya tahu pasti ini anda yang mengirimnya. Saya yakin pasti anda menyimpan nomor saya,” sembur Burhan.“Tary,” sentak Maya melihat keponakannya.“Hmm, itu. A-anu. Eh, Aku yang mengirimnya,” aku Tary gelagapan.“Lancang kau. Pasti kau telah membuka ponselku untuk mengambil nomornya,” bentak Maya.Maya geram dengan tindakan gegabah Tary.
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 139

Dua istri pria itu bukan masalah baginya. Perlahan dia akan menyingkirkan mereka setelah dia berhasil menjadi istri Burhan.“Tary!! Hentikan, kau bisa menghabiskan barang-barang milikku,” seru Maya membuka pintu kasar.“Apa kurangnya Aku Tante, Burhan tega menolakku,” pekik Tary frustasi menjambak rambutnya sendiri.“Kau tidak ada kekurangan, hanya Burhan sangat menyanjung Nana.” Maya duduk diranjang.“Apa hebatnya wanita itu, hingga Burhan bertekuk lutut,” erang Tary kembali melempar barang yang bisa dijangkaunya.“Karna Nana wanita yang baik, sama seperti ibunya. Dan itu membuatku muak,” cicit Maya.“Tante jangan halangi, Aku akan menaklukkan Burhan dengan caraku.”“Kau sungguh menyukai laki-laki itu? Pria berisi dua dan kamu rela jadi yang ketiga. Kau waraskan!! Aku memintamu menikah dengannya untuk menyakiti Nana. Saat tujuan kita tercapai kau bisa meninggalkan dia. Bukan menjadi istri sungguhan,” cecar Maya kesal.Keponakannya itu telah terhirup racun Burhan. Seorang Tary menging
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 140

Botol bekas minumnya dibuangnya asal kelantai. Dia sengaja memancing amarah Nana. Sebatas mana kesabaran wanita yang sangat disanjung Burhan itu.“Lihat tampilanmu yang begitu, lalat saja akan berpikir untuk hinggap.” Bella semakin geram.Bella ingin tahu berasal dari planet mana gadis ini. Tidak ada malu-malunya padahal dia sudah menghinanya.Ini kali pertama seorang Bella yang santun dan lemah lembut bicara kasar. Orang tuanya tak bosan mengingatkannya untuk menjaga nada bicara saat marah sekalipun.“Dalam kamar juga kau melepaskan semua itukan. Kalau tidak, mana bisa bayi itu lahir.” Tary menunjuk pakaian yang dikenakan Bella dan melirik pada baby Zizi berada dalam gendongan Nana.“Kau, cepat pergi dari sini. Atau Aku akan memanggil security menyeretmu keluar,” usir Bella.“Apa hakmu mengusirku, sedang yang punya rumah ini saja tidak terganggu dengan kehadiranku. Dimana-mana memang pelakor itu selalu ingin menguasai,” papar Tary.“Aku nyonya dirumah ini. Dan Aku tidak suka kau mene
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status