Home / Romansa / Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 341 - Chapter 350

385 Chapters

S2 BAB 51 : Pindah?

Elara meletakkan ponselnya dengan kasar di meja, wajahnya memerah oleh kemarahan yang membara.Hatinya dipenuhi rasa cemburu yang menyakitkan.Ia baru saja membaca salinan percakapan antara Arion dan seorang wanita yang menurut suaminya, bernama Meiranda.Elara tidak tahu bagaimana Meiranda bisa begitu akrab dengan suaminya. Percakapan mereka dipenuhi kalimat ambigu yang seolah-olah menyiratkan hubungan lebih dari sekadar rekan kerja.[Angin malam terlalu dingin][Aku harus mencari penghangat malam ini][Ingin mengulang waktu bersama]Kalimat-kalimat itu terus terngiang di kepala Elara, membuatnya semakin gelisah.Tanpa sepengetahuan Arion, Elara kemarin telah mencari seorang hacker untuk menyadap nomor ponsel Arion.Awalnya ia tidak berniat untuk melakukan hal rendahan ini, tapi sikap Arion yang ambigu dan juga kalimat Meiranda di telepon kemarin lusa saat menelepon Arion, membuat dirinya merasa terpaksa melakukan ini.Tak disangka, ia menemukan pesan-pesan serupa itu, yang kini menyu
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

S2 BAB 52 : Kita Bicara Jika Aku Gagal Memukulmu

Pati dan Susie berdiri kaku di depan Elara, yang memegang ponsel mereka dengan tatapan tajam.Wajah Elara tampak penuh amarah dan frustrasi.Pati, yang tak terbiasa menghadapi Elara dalam keadaan seperti ini, berusaha tetap tenang sambil melirik ponselnya yang ada di tangan Nyonya Muda mereka.“Elara,” kata Pati hati-hati, memilih setiap kata dengan teliti. “Kumohon, kembalikan ponsel kami. Kalau ada sesuatu yang penting, aku harus—”Elara memelototi Pati dengan pandangan galak, membuatnya terdiam. “Kau itu temanku atau apa, Pati?”Pati menggaruk kepalanya, merasa serba salah.Dia adalah pengawal pribadi Elara, ditugaskan oleh Arion dari tim elit untuk menjaga keselamatan Nyonya Muda itu.Semuanya berawal saat Elara memanggil mereka di vila Arion sebelum mereka mengikuti Elara ke sini.“Apakah kalian temanku?” tanya Elara saat itu dengan suara datar, namun mata yang penuh pertanyaan.Pati dan Susie tentu saja mengangguk tanpa ragu.“Kami selalu menganggapmu sebagai teman yang sangat ba
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

S2 BAB 53 : Selalu Menang

Arion tertawa pelan, merasakan betapa Elara tetap keras kepala dan menolak menyerah, meskipun pipinya sudah bersemu merah.Dengan gerakan halus, dia memutar tubuh Elara, menangkap kedua lengannya dan memeluknya erat dari belakang.Tubuh Elara kini terkunci dalam dekapan Arion, yang semakin erat merapatkan tubuhnya ke punggung Elara."Sudah cukup berkelahi?" Arion membisikkan kata-kata itu di telinga Elara, suaranya penuh dengan kehangatan dan hasrat yang tidak bisa ia sembunyikan."Atau kau ingin lanjut dengan cara lain?" Bisikannya rendah dan dalam, napasnya hangat di tengkuk Elara, membuat bulu kuduk wanita itu meremang.Elara berusaha menenangkan dirinya, tapi napasnya semakin cepat. Meski tubuhnya terkunci, pikirannya terus berputar."Arion," gumamnya pelan, mencoba mencari kendali dalam situasi yang memanas ini, "Jangan bermain-main denganku."Arion tersenyum miring, semakin mengeratkan pelukannya. "Aku tidak bermain-main, Ara."Pria itu mencium pelan telinga Elara, membuat wanita
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

S2 BAB 54 : Pencegatan Berdarah

Di gedung megah AE Group di Sacramento, suasana ruangan rapat mencerminkan kemewahan dan kecanggihan yang hanya dimiliki oleh perusahaan terbesar di negara bagian California itu.Dindingnya berlapis marmer putih dengan aksen emas, sementara lantainya terbuat dari kayu ek halus yang mengkilap di bawah cahaya lampu kristal besar yang tergantung di tengah-tengah.Meja rapat berbentuk oval terbuat dari kaca hitam, dikelilingi oleh kursi kulit berwarna hitam pekat yang memberikan kesan profesional dan elegan.Setiap sudut ruangan dilengkapi dengan teknologi canggih—dari layar interaktif di dinding hingga sistem suara surround yang memungkinkan setiap pembicara terdengar jelas tanpa perlu meninggikan suara.Di salah satu kursi paling ujung, sosok di posisi CEO duduk diam, mendengarkan bawahannya yang melaporkan perkembangan terakhir perusahaan.Pria tampan itu hampir tidak berbicara sepanjang rapat, hanya mendengarkan dengan ekspresi datar namun penuh wibawa, mencerminkan otoritas yang tak
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

S2 BAB 55 : Bagaimana Bisa?

Namun pria itu, dengan ketenangan yang tak tergoyahkan, terus menembak. Tak ada rasa panik, hanya determinasi dingin yang tercermin dari tatapannya.“Bantuan akan datang dalam sepuluh menit,” ujar salah satu pengawal dengan napas tersengal, suaranya penuh kekhawatiran.Pria bermata kelabu itu hanya mengangguk singkat, lalu kembali fokus pada serangan yang datang.Peluru dari senjatanya habis.Tanpa tergesa-gesa, ia mengganti magasin dengan gerakan cepat. Di saat yang sama, pengawal di sebelah kirinya tiba-tiba terhuyung.Peluru menembus dadanya, menjatuhkannya seketika. Tanpa waktu untuk merespon, tubuh pengawal itu tersungkur di tanah, darah mengalir membasahi aspal.Pria bermanik kelabu itu mendesah pelan, peluh menitik di dahinya, namun tetap tak menunjukkan ekspresi marah atau cemas.Ketenangannya tetap utuh meski situasi semakin kritis.Ia mengambil posisi di belakang mobil yang sudah hancur, sesekali mengintip untuk mengatur tembakan berikutnya. Setiap tembakan yang ia lepaskan t
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

S2 BAB 56 : Dia Keluargaku

Di mansion megah milik James Wayne yang berlokasi di Madison, suasana sore yang tenang tiba-tiba terguncang oleh suara lantang dari televisi.Liliana Wayne sedang duduk di ruang keluarga, menikmati secangkir teh hangat ketika berita yang muncul di layar membuatnya terdiam.Wajahnya yang biasanya tenang, kini berubah menjadi pucat saat membaca headline yang terpampang besar di layar: Kecelakaan Maut di Calaveras, Sunol, Melibatkan Keluarga Konglomerat Ternama.Matanya terpaku pada layar, dan jantungnya berdegup lebih cepat seiring dengan penjelasan yang diberikan oleh para presenter.Berita ini terasa begitu mendadak, menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.Di televisi, dua presenter tampak berbicara dengan penuh ketegangan.Seorang pria berkemeja biru gelap dengan rambut hitam rapi, berbicara dengan nada meyakinkan, "Kecelakaan yang melibatkan salah satu keluarga terkaya di Amerika ini telah membuat Calaveras Road ditutup sepenuhnya. Sementara ini, belum ada konfirmasi dar
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

S2 BAB 57 : Kejutan Tanpa Henti

ReeFellows! Mohon maaf kemarin absen, karena Author sempat drop alias sakit. Hari ini juga agak telat. Maaf yaa...Silakan lanjut baca! Enjoy....=== * * * ===Elara dengan cepat keluar dari vila barunya di Presidio Heights, wajahnya masih memancarkan kepanikan dan kesedihan setelah melihat berita kecelakaan yang diduga melibatkan Arion.Hatinya berdebar kencang, rasa takut merayap di setiap langkahnya.Pati dan Susie langsung meminta Elara bergegas kembali ke Pacific Heights, di mana vila megah Arion itu telah dirancang dengan keamanan tinggi dan memiliki bunker tersembunyi di dalamnya.Meski belum mendapat konfirmasi apapun, Pati dan Susie tahu harus bergerak cepat untuk mengamankan Elara, meski mereka yakin, penyerangan yang terjadi di Sunol memang mengincar bos besar mereka. Arion Ellworth.Saat membuka pintu, Porsche Panamera berwarna midnight blue sudah menunggu di depan, mesin mobil menderu halus siap melaju.Susie langsung mengambil tempat di kursi kemudi. Ia telah mengubah mod
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

S2 BAB 58 : Terjepit

Dari balik sudut jalan, semakin banyak mobil muncul, seolah mereka sudah menyiapkan serangan ini dengan sangat matang.Jumlah mereka jauh lebih banyak daripada yang diharapkan, dan Toba tahu bahwa meskipun dia terus melawan, jumlah mereka terlalu besar.Motor Toba meliuk-liuk di antara mobil-mobil itu, melaju dengan gesit sambil sesekali menembak penghadang yang mencoba mendekat.Salah satu mobil di depannya mencoba memotong jalur, tapi Toba dengan cepat melompat dari sisi kiri ke kanan, menghindari jebakan itu dan melepaskan tembakan ke arah kaca samping, memecahkan kaca mobil lawan.Namun, saat ia mencoba menghalangi satu mobil, dua lainnya muncul di sisi lain.Jumlah mereka terus bertambah, membuat situasi semakin sulit dikendalikan. Sambil mengendalikan motornya dengan lincah, Toba merasakan desakan waktu.Ia harus segera melindungi Elara dan menghentikan laju penghadang, tapi tak ada tanda-tanda bahwa mereka akan berhenti.Di dalam Porsche, Tauristy terus mengemudi dengan cepat, m
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

S2 BAB 59 : Pilihan Berat

Malam di jalan Divisadero itu begitu sunyi dan mencekam.Elara menatap sekeliling dengan jantung yang berdetak keras. Ia, Tauristy dan Toba terjebak dikelilingi oleh belasan pria bertubuh kekar, bersenjata dan berpenutup kepala.Elara dan Tauristy pada akhirnya keluar saat satu SUV dengan RCWS (Remote Controlled Weapon Station) berhenti di dekat mereka.Ancaman mobil bermuatan autocannon seperti itu, tidak bisa mereka hadapi.Tembakan dari M230 Chain Gun, yang menggunakan amunisi kaliber 30mm, memiliki daya hancur yang sangat tinggi dan mampu menembus banyak jenis perlindungan, termasuk kendaraan lapis baja ringan atau kendaraan dengan perlindungan anti peluru standar.Porsche Elara yang dimodifikasi dengan sistem anti peluru dan keamanan tinggi, meskipun dirancang untuk menahan serangan dari senjata api kecil atau senapan serbu, tidak akan mampu bertahan dari tembakan langsung dari M230.Elara lalu memutuskan keluar dari dalam mobil diikuti Tauristy.Kini, Toba dan Tauristy, dua penga
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

S2 BAB 60 : Peluang Besar

Grand Haven, mansion megah milik keluarga Ellworth, kini dikepung oleh lautan wartawan yang berbaris sepanjang jalan di depan gerbang.Sorotan kamera dan mikrofon dari berbagai media massa tak henti-hentinya diarahkan ke arah pintu utama.Kilauan lampu blitz berkedip dan itu terlihat menyinari malam yang gelap, setiap kali salah satu dari mereka berpikir ada pergerakan di balik pagar tinggi mansion.Wartawan dari berbagai stasiun berita, surat kabar, dan blog online berebut posisi terdepan, berharap mendapatkan pernyataan atau sekadar pandangan sekilas dari dalam.Namun, tidak ada satu pun anggota keluarga atau perwakilan yang keluar untuk memberikan klarifikasi atas insiden yang mengguncang dunia bisnis itu.Di Sacramento, gedung pusat AE Group menghadapi situasi serupa.Depan gedung dipenuhi wartawan yang menunggu dengan penuh harap.Mereka terus mengajukan pertanyaan dan spekulasi kepada setiap orang yang melintas.Kabar tentang kecelakaan besar yang menimpa Arion Ellworth, CEO AE
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
39
DMCA.com Protection Status