Arion tertawa pelan, merasakan betapa Elara tetap keras kepala dan menolak menyerah, meskipun pipinya sudah bersemu merah.Dengan gerakan halus, dia memutar tubuh Elara, menangkap kedua lengannya dan memeluknya erat dari belakang.Tubuh Elara kini terkunci dalam dekapan Arion, yang semakin erat merapatkan tubuhnya ke punggung Elara."Sudah cukup berkelahi?" Arion membisikkan kata-kata itu di telinga Elara, suaranya penuh dengan kehangatan dan hasrat yang tidak bisa ia sembunyikan."Atau kau ingin lanjut dengan cara lain?" Bisikannya rendah dan dalam, napasnya hangat di tengkuk Elara, membuat bulu kuduk wanita itu meremang.Elara berusaha menenangkan dirinya, tapi napasnya semakin cepat. Meski tubuhnya terkunci, pikirannya terus berputar."Arion," gumamnya pelan, mencoba mencari kendali dalam situasi yang memanas ini, "Jangan bermain-main denganku."Arion tersenyum miring, semakin mengeratkan pelukannya. "Aku tidak bermain-main, Ara."Pria itu mencium pelan telinga Elara, membuat wanita
Last Updated : 2024-09-23 Read more