Home / Romansa / Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa / Chapter 351 - Chapter 360

All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 351 - Chapter 360

385 Chapters

S2 BAB 61 : Dia Yang Tak Terduga Muncul

Satu sosok tegap berdiri di ruangan yang sunyi, cahaya dari jendela kaca besar hanya menyinari sebagian tubuhnya.Rahangnya mengeras, otot-otot di tangannya menegang saat matanya terpaku pada layar ponsel.Pesan yang baru saja diterimanya membuat darahnya mendidih.Tanpa berpikir panjang, ia menggenggam ponsel itu erat, hingga buku-buku jarinya memutih.Dengan gerakan cepat dan penuh emosi, ia membanting ponselnya ke lantai.Suara dentuman keras menggema di seluruh ruangan, membuat beberapa benda di atas meja bergetar. Namun, dentuman itu tak cukup untuk melampiaskan kemarahan yang berkecamuk dalam dirinya.Tanpa sepatah kata pun, sosok itu berbalik, wajahnya gelap dan tegang.Ia melangkah keluar dengan langkah panjang, pintu terbuka lebar seolah takut pada kehadirannya.Di luar, mobil hitam yang megah sudah menunggunya. Ia membuka pintu dengan gerakan kasar, duduk di balik kemudi dan menutup pintu dengan dentuman yang sama kerasnya seperti sebelumnya.Mesin mobil meraung hidup seiring
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

S2 BAB 62 : Ini Perang!

Di dalam mobil hitamnya yang melaju kencang melalui jalanan malam Los Angeles, Arion duduk diam, namun di dalam dirinya, bara amarah itu terus menyala.Cahaya lampu kota yang berkelebat di luar kaca jendela tak mampu meredakan kegelisahan di dadanya. Pikirannya terus berputar—Elara.Istrinya diculik, dan ini bukan hanya sekadar ancaman pribadi. Ini adalah deklarasi perang.Ia mengambil ponselnya, tangannya bergetar halus akibat getaran emosi yang pekat, lalu menekan nomor yang sudah sangat dikenalnya.Panggilan tersambung setelah hanya satu dering."Max," suara Arion terdengar dingin dan tajam. “Tunda pengejaranmu. Tugas itu, aku nyatakan hentikan untuk sekarang.”Ada keheningan singkat di ujung telepon sebelum Max menjawab, suaranya terdengar ragu. ‘Kita hampir berhasil, Tuan.’“Max,” potong Arion dengan nada yang tak bisa dibantah.Matanya memandang kosong ke depan, namun dalam kepalanya, hanya ada satu wajah yang membayang. “Elara adalah prioritasku.”Di ujung telepon, Max tak bisa
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

S2 BAB 63 : Ini Wilayahku!

Max berdiri di tengah keramaian Bandara Internasional Fresno Yosemite, pandangannya tenang namun terfokus pada ponsel di tangannya. Baru saja ia selesai membaca sebuah pesan terenkripsi yang baru saja masuk. Pesan singkat itu dari Arion, bosnya, dan instruksi baru telah diberikan. Tadinya, ia diperintahkan untuk menghentikan misinya dan kembali ke San Francisco untuk memimpin pencarian Elara, namun situasi telah berubah. Misi baru ini adalah prioritas satu-satunya sebelum ia kembali ke San Francisco. Max memutar balik langkahnya, keluar dari bandara dengan langkah cepat tapi tanpa menarik perhatian. Tujuannya kini bukan San Francisco, melainkan sebuah kota kecil yang jauh lebih terpencil—Oroville, sebuah kota tenang di utara California, terisolasi di antara bukit-bukit dan hutan. Tempat sempurna untuk persembunyian… atau perburuan. Sekitar satu jam kemudian, Max sudah tiba di Oroville. Malam amat larut, dan kota kecil itu tampak sunyi, hanya diterangi lampu-lampu jalan yang mem
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

S2 BAB 64 : Firasat Sang Ayah

Ethan duduk di dalam mobil Bentley-nya yang bergerak perlahan menuju vila megah Arion di Pacific Heights.Pemandangan yang indah di luar jendela tidak bisa mengalihkan pikirannya yang dipenuhi kegelisahan.Ketika mobil mulai mendekati pelataran depan vila, Ethan memperhatikan sesuatu yang aneh.Tim keamanan pribadinya, yang sudah berada di sana lebih dulu, tampak sedang berbicara serius dengan kepala pelayan Arion di dekat pintu masuk.Wajah kepala pelayan itu pucat, matanya gelisah, dan ekspresinya dipenuhi ketakutan.Kegelisahan Ethan semakin meningkat. Nalurinya langsung menerka ada yang tidak beres.Tanpa mematikan mesin, Ethan langsung turun dari mobil, bahkan tak sempat menutup pintu Bentley-nya itu.Langkahnya cepat dan penuh determinasi, sepatu kulitnya menginjak kerikil di pelataran dengan suara tegas.“Ada apa?” tanyanya langsung, suaranya dalam dan penuh kekhawatiran. “Elara mana?”Kepala pelayan itu menelan ludah, jelas sangat ketakutan. Ia tampak sulit berbicara, tapi akh
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

S2 BAB 65 : Dini Hari Berdarah

Sausalito, sebuah kota kecil di seberang Golden Gate Bridge dari San Francisco, tersembunyi di balik bukit-bukit hijau yang menjorok ke teluk.Kota ini tenang dan terpencil, dikelilingi perairan yang tenang dan pegunungan terjal, menjadikannya lokasi ideal bagi para pelarian, persembunyian, atau bahkan pertempuran yang tidak akan cepat diketahui oleh publik.Dini hari yang sunyi itu hendak berganti menjelang pagi.Sebuah rumah besar, tampak terbengkalai di pinggiran kota Sausalito, berdiri seperti hantu di antara pepohonan dan kabut tipis yang merambat dari laut. Namun, kesunyian dini hari itu segera pecah.Di kejauhan, deru baling-baling helikopter mulai terdengar, pertama samar-samar, lalu semakin keras,memecah ketenangan.Tak lama, tujuh helikopter menghantam langit di atas Sausalito.Lampu-lampu mereka menyorot ke bawah, mencari tanda-tanda kehidupan di sekitar rumah besar yang menjadi sarang para penculik Elara. Ketegangan memuncak ketika gemuruh senjata mulai terdengar.Di tengah
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

S2 BAB 66 : Penemuan

Sheriff Graham dan Deputi Walker sedang berpatroli pada dini hari di wilayah Oroville, tepatnya di sekitar area gedung tinggi yang terbengkalai di sudut Industrial Avenue.Lokasi itu sudah lama ditinggalkan sejak terjadi resesi beberapa tahun lalu, dan sejak itu menjadi tempat rawan untuk berbagai aktivitas kriminal.Mata Deputi Walker yang tajam melihat ada dua pria yang bertingkah mencurigakan di belakang sebuah mobil hitam tua—Chevrolet Impala dengan jendela buram.Mereka tampak mengintip ke dalam bagasi, lalu buru-buru menutupnya saat mobil patroli mendekat.“Graham, lihat itu,” kata Walker sambil menunjuk ke arah pria-pria tersebut.Sheriff Graham langsung merespon dengan menurunkan kecepatan mobil patroli mereka."Ada yang tidak beres di sana," gumam Sheriff Graham.Saat mobil patroli berhenti beberapa meter dari mereka, kedua pria itu saling berpandangan sejenak sebelum tiba-tiba melarikan diri, berlari ke arah gang sempit di antara gedung-gedung yang terbengkalai.“Walker, kej
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

S2 BAB 67 : Tameng Untuknya

Lucas duduk di tepi ranjang di dalam kamar mewah di mansion Grand Haven.Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangan, kelelahan melanda, namun pikirannya tidak bisa tenang.Arion menghilang secara misterius, dan di luar mansion, puluhan wartawan masih berkerumun, menunggu berita besar.Lucas terjebak di sini, di mansion Arthur Ellworth, sementara bibinya, Lenora, berusaha tegar menghadapi tekanan dari media."Sepertinya aku harus bermalam di sini," gumam Lucas, menatap langit-langit kamar dengan lelah.Namun, saat ia hendak berbaring di ranjang, ponselnya tiba-tiba berdering, memecah keheningan malam.Lucas melirik layar ponselnya, mengernyit heran melihat nomor yang tak dikenalnya. Nomor asing dengan kode area yang tidak familiar baginya—(530), area Oroville."Dini hari seperti ini? Siapa yang meneleponku dari Oroville?" Lucas bertanya pada dirinya sendiri.Ragu sejenak, akhirnya ia mengangkat telepon itu. "Halo,” sapanya, suaranya tenang meski perasaannya penuh rasa curiga.Suara di seb
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

S2 BAB 68 : Masa Lalu

Sacramento, 43 tahun yang lalu.Mansion Grand Haven berdiri megah di tengah-tengah lahan hijau yang luas.Dinding-dinding batu megah berwarna putih gading bersinar diterpa sinar matahari sore, memberikan kesan kemewahan dan kejayaan yang seolah abadi.Pilar-pilar tinggi menjulang di sepanjang beranda depan, sementara jendela-jendela besar dengan bingkai hitam berderet rapi, menampilkan nuansa arsitektur klasik yang tak lekang oleh waktu.Di halaman belakang yang penuh dengan pohon oak tua dan taman yang terawat sempurna, seorang anak lelaki berusia sebelas tahun bermain riang dengan mobil-mobilan kayunya.Anak itu memiliki rambut hitam legam yang berkilau dan mata kelabu yang begitu khas, memikat siapa saja yang melihatnya.Ketampanannya sudah terlihat jelas, bahkan di usia belia. Iris matanya seolah menyimpan rahasia, memantulkan cahaya alami dengan lembut, menarik perhatian dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang.Di kejauhan, seorang pria berwibawa, Anthony Ellwort
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

S2 BAB 69 : Drama Terbaik Sepanjang Masa

Arion terdiam, pikirannya bagaikan badai yang mengamuk.Tidak mungkin.Pria di depannya—Aiden—adalah ayah kandungnya?The Orcus, sosok yang selama ini ia buru sebagai pembunuh ibunya?Tangannya yang memegang pistol terus terarah ke wajah pria itu, meski sekarang gemetar, penuh dengan kekalutan.Aiden melangkah maju dengan perlahan, memberikan isyarat kepada anak buahnya yang mengepung ruangan untuk menurunkan senjata mereka.Di sisi lain, Arion refleks melangkah mundur, tanpa sadar mempertahankan jarak dari pria itu.“Kau... pembunuh…” Suara Arion tercekat, terdengar dingin dan penuh kebencian.Aiden menggeleng pelan, menatap Arion dengan tatapan sedih. “Aku tidak membunuh Imelda,” ujarnya. “Ibumu... Imelda adalah wanita yang paling kucintai, seperti kau mencintai Elara. Aku tidak mungkin menyakitinya.”Arion mencengkeram gagang pistol lebih erat.Trauma yang terpendam selama bertahun-tahun, sejak melihat pembunuhan ibunya di masa kecil, kini berbenturan dengan kenyataan yang Aiden cob
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

S2 BAB 70 : Ayah Sesungguhnya

Tiga pengawal Arthur langsung menahan Arion dan memukul Arion dengan kasar hingga pria tampan bermanik kelabu itu jatuh berlutut satu kaki.“Rion!!” pekikan histeris Elara menyerbu udara. Ia hendak maju, namun tubuhnya pun tertahan oleh anak buah Arthur.Arion mendengkus marah, matanya berkobar seakan hendak mengoyak anak buah Arthur yang menahan lengan Elara di depannya. “Jangan sentuh Elara dengan tangan kotormu itu, Bangsat!!”“Clay!! Lawanmu aku! Biarkan keduanya pergi!!” Aiden berseru marah. Kedua tangan pria itu masih ditahan di belakang punggung. “Apa kau masih belum puas dengan membunuh Imelda?!”Arthur menatap sinis Aiden.Kakinya bergerak pelan mendekati pria paruh baya yang masih sangat tampan itu.Tangannya terangkat dan menampar kuat pipi Aiden.“Puas?” Arthur meludah. “Kau memiliki segalanya, bahkan disaat kau menjadi tidak berguna dan terbuang ke luar negeri, ayah masih menempatkanmu sebagai pewaris sah AE Group!”“Aku yang bekerja keras membantu ayah untuk AE Group saat
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more
PREV
1
...
343536373839
DMCA.com Protection Status