"Kakak-kakak, abang-abang, terima kasih sudah mau membantu." Eliza mengusap air matanya. Dia juga membersihkan bibirnya yang berdarah karena ditampar oleh Wati, Tina dan juga Tia. "Kami senang membantu, Kamu memang harus lepas dari keluarga itu," kata Aksa yang merupakan teman Eliza di kampus.Yang datang ke kafe ini, semaunya teman-teman kuliah Eliza. Karena itu mereka hanya merekam wajah Tia, Tina dan juga Wati. Sesuai permintaan dari Eliza yang tidak ingin wajahnya terekspos. Masalah memukul Wati, Tina dan Tia hingga bapak belur, itu murni karena mereka kesal dan juga marah. Melihat sikap arogan ketiga wanita tersebut. "Terima kasih sekali, Liza benar-benar ucapkan terima kasih. Kalau tidak ada dukungan dari kalian, Liza tidak tahu seperti apa hidup Liza. Mereka pasti akan selalu kekang Liza." Eliza berkata dengan mata berkaca-kaca. Ia sudah menceritakan kisah hidupnya. Teman-teman dikampus juga sudah tahu seperti apa masa lalu Eliza. Karena itu mereka langsung bersedia membant
Read more