Semua Bab Kembalilah Padaku: Bab 491 - Bab 500

515 Bab

Bab 491

LauraAku tidak dapat menyangkal bahwa Anna sangat mencurigakan hari ini. Percakapan yang kami lakukan tadi pagi, keluhan Abel, dan sekarang kenyataan bahwa dia bahkan tidak menjawab telepon neneknya hanya membuat segalanya makin mencurigakan. Putriku bukan tipe remaja yang selalu menyulitkan orang tuanya. Anna jauh lebih bertanggung jawab dan bijak untuk gadis sebayanya, tapi hari ini dia terasa aneh.“Aku yakin kamu tidak perlu terlalu khawatir. Lagi pula, dia pasti ada di lantai atas,” kata ayahnya pada saat itu ketika aku sedang meneleponnya. Dia sedang berusaha menenangkanku supaya aku tidak perlu terlalu khawatir.“Aku tahu itu, sayang. Aku hanya ingin memastikannya sekarang,” kataku dengan cepat, memandang layar ponselku selagi telepon itu ditujukan pada putriku.Telepon itu terus memanggilnya, tapi tidak ada yang menjawab. “Apakah dia sedang tidur sekarang?” tanyanya. Itu sudah malam, tapi belum selarut itu. Jadi, aku menelepon lagi dan menunggu dia mengangkatnya. Jika dia
Baca selengkapnya

Bab 492

Anna“Astaga, aku tidak percaya aku benar-benar tidur di sini,” komentarku, berpikir kalau aku sudah gila ketika aku melihat ke depan cermin.Itu adalah keesokan paginya dan aku masih berada di apartemen mewah kakak Panca. Aku sedang memandang diriku sendiri di cermin, tidak memercayai hal-hal gila yang telah kulakukan kemarin. Aku telah berbohong pada orang tuaku, berkata bahwa aku sedang menginap di rumah teman, dan aku telah mengesampingkan segala hal untuk menghabiskan sisa hariku bersama Panca. Sekarang, memandang cermin, aku menyadari betapa gilanya aku kemarin.“Lihatlah dia, seakan-akan dia menyesal,” ujar Panca sambil terkekeh. Dia sedang menghampiriku dengan sepasang pakaian bersih karena aku baru saja mandi dan membersihkan diriku.Aku tertawa mendengarnya, mengetahui bahwa dia benar karena aku tidak menyesal. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku merasa sangat bahagia seperti kemarin. Meskipun sulit untuk berbohong pada orang tuaku, aku lebih memilih untuk berbohong
Baca selengkapnya

Bab 493

AnnaPanca dan aku sedang duduk bersebelahan di sofa di ruang tengah apartemen Amanda Mardian, sementara Amanda duduk di sofa di seberang kami, memandang kami. Dia lebih tua 10 tahun dari Panca, memiliki rambut berkilau yang terawat dengan baik, mata yang sedikit lebih terang daripada mata Panca, dan wajah yang sangat rupawan. Dia terlihat seperti seorang wanita yang percaya diri dan menapakkan kedua kakinya dengan mantap di tanah.Teman-temanku dan aku mengikuti dia di media sosial, dia adalah seorang panutan bagi kami. Apakah dia menyadari betapa berpengaruh dia bagiku? Aku bahkan ingin meminta tanda tangannya, tapi dia tampaknya kesal akrena menangkapku dan adiknya mengorek-ngorek kamar gantinya.“Jadi, maksudmu kamu membawa seorang perempuan ke dalam rumah ketika aku sedang tidak ada di sini, Panca?” ucap Amanda.“Bukan sembarang perempuan,” jawab Panca sambil mengangkat bahunya. “Dia An Santoso. Kamu tahu siapa An Santoso.”“Oh.” Wajahnya berbinar terkejut, memandangku dan ak
Baca selengkapnya

Bab 494

Anna“Tadi katamu usiamu berapa, ya?” tanya Amanda selagi kami berdiri di dalam kamar gantinya. Seperti yang telah dia janjikan, dia sekarang sedang mencari sesuatu untuk dipakai olehku.Aku menghela napas pasrah. “Aku 17 tahun,” jawabku, “dan jika kamu akan mulai menjadi orang dewasa membosankan dan menghakimiku karena tidak tidur di rumah, jangan mulai, oke? Aku tidak membutuhkannya. Aku tahu betul apa yang kulakukan.”“Tenanglah. Aku tidak akan menghakimimu,” katanya seraya dia mengeluarkan sebuah gaun dari lemari bajunya. “Justru malah sebaliknya. Di usiamu, aku sudah hidup sendirian, bekerja dan mengurus karierku di sebuah kota yang jauh sekali dari orang tuaku.”Dia tersenyum dan menyerahkanku gaunnya. “Kurasa ini cocok denganmu. Bagaimana kalau kamu mencobanya dan lihat bagaimana jadinya?”“Aku menghargai kebaikanmu,” kataku, “tapi kenapa kamu tidak bisa memberiku gaun yang itu?” tanyaku, menunjuk ke gaun cantik yang Panca dan aku coba dapatkan untukku.Amanda melihat gaun
Baca selengkapnya

Bab 495

LauraKetika Amanda Mardian meneleponku keesokan paginya, si kembar, suamiku, dan aku sedang berada di meja makan untuk sarapan.Tidurku tidak nyenyak, kekhawatiran terus-menerus menggerogoti kepalaku. Aku tidak yakin di mana Anna berada, jadi aku merasa seperti seorang ibu yang buruk, hanya berbaring di sana ketika putriku berada di tempat yang tidak diketahui.“Jangan terlalu khawatir, sayang,” kata Jason padaku di pagi itu seraya dia memelukku. “Sebenarnya, kita harus terbiasa dengan itu. Anna sedang tumbuh dewasa, ini bisa saja hanyalah awalan dari apa yang harus kita hadapi di masa depan.”Aku tahu putriku adalah seorang remaja dan bahwa dia akan menjadi orang dewasa yang tidak akan memberikan kepastian di mana dia akan tidur dan dengan siapa dia akan tidur. Jason dan aku harus memberikannya kebebasan itu, tapi tetap saja, rasanya aku sedang sekarat karena khawatir.Jadi, begitu aku terbangun di pagi itu, aku menelepon Natasha Wibowo, ibu Ciko, hanya untuk memastikan bahwa pu
Baca selengkapnya

Bab 496

Laura“Stefan, ayolah,” pintaku pada anak itu yang sedang memainkan ponselnya di tengah sarapan, suaraku separuh lembut dan separuh tegas. “Jangan memainkan ponsel di meja.”Pertengkaran untuk kripik kentangnya sudah terselesaikan, untungnya. Sekarang, mereka berdua sedang berada di meja, sarapan ditemani olehku dan ayah mereka. Yang tersisa di sana hanyalah Anna untuk melengkapi keluarga itu—dan ibuku dan ibu mertuaku, tentunya.“Kenapa tidak boleh?” tanya anak itu, menentang kata-kataku. “Aku tidak melakukan apa-apa.”“Tidak sopan pada makanannya,” jawabku. “Waktu makan itu sakral dan harus dihormati.”“Nah. Kalau begitu, kenapa Mama hanya melarangku menggunakan ponselku di meja dan tidak mengatakan apa-apa pada Papa?” katanya, memandang Jason yang sedang menyalakan tablet, memperhatikan layarnya dengan baik-baik sambil meminum kopinya.Sekarang, pria itu memandang putranya sambil terkekeh skeptis. “Apa maksudmu dengan itu?” tanya Jason. “Aku adalah ayahmu, aku boleh menggunaka
Baca selengkapnya

Bab 497

Laura“Apa katamu?” tanya Jason sambil dia mengemudikan mobil di jalanan Jakarta. “Anna bertemu dengan anak itu lagi?”Jason memandangku dengan bingung, hampir tidak memercayai perkataanku. “Setidaknya, itulah apa yang Amanda Mardian katakan padaku di telepon tadi,” jawabku, mengangguk.“Omong kosong apa ini? Apa maksudmu? Bukankah kita sudah berbicara pada Anna tentang ini?” Jason terlihat marah.“Dia saat itu berusia 11 tahun, sayang,” aku mengingatkannya.Jason menghela napas dan mengumpat, mencengkeram setir mobil dengan erat.Nancy, istri Juan, pernah menikah sekali. Dia menikahi miliarder berpengaruh dan memiliki dua anak bersama pria itu, tapi pria itu sangat jahat. Bukan hanya menjadi seorang kriminal, dia juga sangat abusif terhadap Nancy. Pria itu membuat Nancy harus menahan pernikahan yang penuh kekerasan dan ketidakhormatan begitu lama. Namun, Bram Mardian ditahan dan mimpi buruk Nancy pun berakhir.Nancy bisa menikahi Juan, yang merupakan pria yang sesungguhnya dia
Baca selengkapnya

Bab 498

Anna“Kalau kamu tidak mau orang tuamu memisahkan kita lagi, ayo lari,” kata Panca padaku seraya dia memandangku.Aku terkesiap tanpa suara, merasa jantungku berdegup di dalam tulang rusukku. “L … lari?” gumamku seraya aku merasakan beban dari kata itu, mataku terpaku padanya.Dia melangkah ke arahku sambil masih menatapku. “Dengar, aku tahu ini sulit sekali untuk diterima, tapi kita tidak memiliki pilihan lain,” katanya. “Orang tuamu sedang dalam perjalanan menuju kemari. Kalau mereka menemukan kita di sini, kacau sudah. Jika kamu sungguh ingin kita bersama kali ini, kita harus membuat pengorbanan ini, sayang.”Aku mengangguk dengan cepat, mataku membelalak lebar karena aku takut dengan apa yang sedang terjadi. “Aku paham itu. Aku mau …,” jawabku, meskipun terbata-bata.“Apakah kamu mau lari bersamaku, An?” tanyanya padaku sambil menatapku dengan dalam.“Iya, Panca. Aku mau,” jawabku seraya hatiku berdegup secepat kepakan sayap ngengat. “Aku tidak pernah seyakin ini tentang apa
Baca selengkapnya

Bab 499

AnnaPanca menekan jari telunjuknya di bibirnya untuk mengisyaratkan diam, lalu kami berjongkok lebih dekat ke tiang dapur. Orang tuaku berjalan ke lantai atas bersama Amanda, sementara wanita yang lebih muda itu terus berbicara untuk menyembunyikan rasa malunya. Namun, orang tuaku kaku saat mereka berjalan menaiki tangga dan menyusuri jalan, mereka jelas-jelas marah.Aku berdiri di sana, memperhatikan mereka menghilang ke atas tangga dan menuju ke lorong di atas. Hatiku berdegup kencang dan tanganku mencengkeram jaket Panca. Rasa takut tertangkap membuatku ngeri.“Ayo nikmati ini sekarang,” kata Panca ketika orang tuaku dan kakaknya sudah cukup jauh untuk tidak mendengar kami. “Aku yakin mereka membawa keamanan. Ayo kita ke tangga belakang.”Aku mengangguk, kemudian dia menggenggam tanganku lagi, lalu kami berlari dengan mengendap-endap supaya tidak membuat suara, beranjak ke arah area pelayanan dari apartemen mewah Amanda. Aku sangat gugup dan ketakutan hingga aku tidak dapat mem
Baca selengkapnya

Bab 500

LauraAku melihat Jason menghampiri tempat ku berada, di depan gedung apartemen Amanda Mardian, tepat setelah Anna pergi bersama anak Nancy.“Apakah kamu baik-baik saja, sayang? tanyaku, wajahku berkerut dengan khawatir. Aku menghampiri dia, melingkarkan lenganku di lengannya.Dia terengah-engah setelah terus-menerus berlari dan juga karena dia telah melemparkan dirinya ke jalanan ramai untuk berusaha mengejar putriku dan anak itu. “Mereka sudah menghilang, tidak mungkin kita bisa mengejar mereka sekarang,” ungkapnya, menyisir rambut hitamnya dengan jarinya.“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanyaku, tidak dapat menyembunyikan kekhawatiranku. Aku tidak tahu persisnya apa yang anak itu katakan pada putriku hingga membuatnya membuat keputusan-keputusan impulsif ini dan bertingkah dengan gegabah. Aku sampai tidak bisa mengenali Anna.“Anna pasti membawa ponselnya bersamanya dan aku akan melacak dia melalui aplikasi pelacak,” kata Jason tentang rencana yang dia miliki. “Kita akan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
474849505152
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status