Beranda / Pernikahan / Kembalilah Padaku / Bab 201 - Bab 210

Semua Bab Kembalilah Padaku: Bab 201 - Bab 210

267 Bab

Bab 201

KinanKalau ada satu hal yang paling kusukai, itu adalah merasa kaya dan berkuasa, paling cantik dari semua orang, paling diinginkan, dan memiliki kendali atas segala hal dan semua orang di tanganku, seperti yang kurasakan hari ini.Aku berada di atas panggung, menari erotis pada irama yang menarik, dan senyum penuh kemenangan menari-nari di bibirku. Bukankah aku pantas mendapatkan ini? Butuh bertahun-tahun bagiku untuk mencapai kemenanganku dan sekarang adalah waktunya untuk merayakannya dengan cara yang terbaik.Aku berada di salah satu gedung paling mahal di suatu kota dan aku telah memesannya hanya untuk pesta mewahku. Para tamuku adalah orang-orang yang memiliki bayaran tertinggi di daerah ini, juga beberapa temanku yang terus mengikutiku sejak masih sekolah, para kaki tanganku—orang-orang yang selalu melakukan hal-hal kotor yang tidak ingin kulakukan sendiri.Mereka semua bertepuk tangan untukku dan menyerukan namaku. Iya, itu benar. Kinan adalah yang terbaik! Aku harus menah
Baca selengkapnya

Bab 202

Laura“Kamu melakukan apa?” tanyaku keheranan, hampir berteriak.“Seperti yang kukatakan, aku berhasil mendapatkan kekayaan Santoso kembali,” katanya, mengangkat bahu.“Aku sudah tahu itu, Jason. Beritanya sudah tersebar di mana-mana,” kataku. Pagi itu, Jakarta dibangunkan oleh berita bahwa miliarder Jason Santoso telah melakukan wawancara pers, secara resmi meminta maaf untuk permasalahannya dengan Kinan dan, selain itu, memperkenalkan Anna sebagai anak sahnya. Pidato yang menyentuh sehingga walaupun dia adalah pendosa dan kedua pernikahannya telah gagal total, Langit tidak melupakannya dan telah menganugerahkan seorang putri yang manis padanya.Beberapa bulan telah berlalu sejak skandal yang diungkapkan oleh Kinan dan masyarakat memiliki ingatan yang pendek. Orang-orang hampir tidak mengingat apa yang telah terjadi pada Jason dan mereka yang ingat tidak lagi mengikuti perkembangannya, membuatnya diterima masyarakat lagi. Dia sekarang seperti wajah dari kota ini, bersama putriku s
Baca selengkapnya

Bab 203

Laura“Apa? Bagaimana bisa? Apa yang dia lakukan di sini?” tanyaku pada resepsionis itu, benar-benar kebingungan. Dia baru saja memberitahuku bahwa Jason ada di W.J., meminta untuk bertemu denganku.“Saya tidak tahu, Nyonya. Saya rasa sebaiknya Anda pergi ke sana dan berbicara dengannya,” jawab resepsionis itu.Aku menghela napas, mengedipkan mataku dengan cepat, mencoba meluruskan pikiranku. “Baiklah, terima kasih sudah memberitahuku. Beri tahu dia aku akan ke sana,” kataku padanya, yang mengangguk dan meninggalkan studio.Setelah memberi tahu orang-orang kalau aku akan pergi sebentar, aku beranjak ke ruangan resepsionis, tempat Jason sedang terduduk di sofa seolah-olah tidak ada yang canggung darinya mendatangiku di tempatku bekerja. Di Williams Jewels, tidak banyak yang mengetahui kehidupan pribadiku. Mereka hanya mengetahui sedikit tentangku. Kalaupun mereka mengenalku dengan baik, mereka lebih memilih untuk tidak mengungkit perihal itu karena aku tidak memiliki hubungan yang d
Baca selengkapnya

Bab 204

LauraGideon memanggilku dari kejauhan beberapa meter. Ada banyak orang yang datang dan pergi di aula masuk gedung, jadi aku memutuskan untuk berpura-pura tidak mendengarnya memanggilku dan hanya berjalan-jalan di sekitar, berharap bisa tiba di mobilku secepat mungkin. Yang Albert katakan padaku sebelumnya terulang di benakku selama berjam-jam. Dia dan Max takut aku akan melukai hati Gideon, tapi aku tidak merasa sepercaya diri itu untuk berpikir bahwa Gideon tidak akan terluka jika aku menyeretnya ke dalam hidupku. Ada hal-hal yang tidak bisa kuhindari, jadi alih-alih bersikap seperti aku bermain-main dengan perasaannya, aku memutuskan untuk menjauh darinya.Namun, tampaknya Gideon tidak ingin aku menjauh darinya karena, sekeras apa pun aku berusaha berpura-pura tidak mendengarnya ketika dia memanggilku, dia dengan cepat berlari ke arahku dan menggenggam lenganku, membuatku berhenti dan menatapnya.“Oh, Gideon? Kamu mengejutkan aku! Aku tidak melihatmu sama sekali,” kataku sambil t
Baca selengkapnya

Bab 205

Aku terus memikirkan bagaimana aku benar-benar bersedia untuk meninggalkan segalanya dan kembali untuk memulai hubungan yang baru bersama Jason, tapi meskipun perasaan cinta yang selalu kumiliki padanya masih ada, melanjutkan dengan Jason menarikku kembali ke dasar sumur, mengeluarkan sifat terburukku. Kecurigaan itu selalu ada, perdebatan, ingatan menyakitkan dari masa lalu … Semua itu begitu menyakitkan bagiku sampai rasanya aku kembali ke awal.Aku merasakan tangan Gideon menggenggam tanganku. Aku mengusap wajahku dengan berterima kasih dan melanjutkan, “Ada hal-hal di kehidupan yang hanya Langit berikan sekali dan jika kamu gagal, Langit akan mengambilnya kembali secara permanen. Salah satunya adalah pernikahanku dengan Jason Santoso, jadi aku seharusnya tidak kembali menjalin hubungan dengannya ataupun memberinya alasan untuk percaya bahwa hubungan kami berdua masih akan berhasil,” tambahku.Meskipun Jason telah mengkhianatiku dan memain-mainkan aku seperti itu, aku tahu sebagia
Baca selengkapnya

Bab 206

LauraKetika aku menciumnya, Gideon tertawa, agak terkejut oleh tindakanku yang tiba-tiba. “Astaga, aku suka sekali ketika kamu mengejutkanku seperti itu,” katanya dengan tangannya di wajahku, masih memenuhi bibirku dengan ciuman.“Apakah kamu menyukainya?” tanyaku dengan sedikit lihai, tanganku melingkari lehernya.“He-em, aku sangat menyukainya,” jawabnya, dan dia mencium bibirku dengan hangat dan menggoda, mengusap punggungku dan dengan pelan mencengkeram pinggulku, jelas-jelas ingin aku mendekat padanya.Aku terkejut oleh bagaimana Gideon bisa membuatku tertarik padanya hanya dengan sedikit usaha. Dia menciumku dengan cara yang begitu eksotis dan penuh gairah sehingga ciumannya menyebarkan listrik ke seluruh tubuhku, sampai ke ujung jari kakiku. Dia tahu bagaimana cara menggunakan lidahnya di dalam mulutku seperti maestro sejati dalam seni berciuman. Dia bisa membuatku menyentuh langit dengan hanya sedikit usaha.“Bagaimana bisa kamu menyuruhku menjauh ketika aku sudah tergila
Baca selengkapnya

Bab 207

Laura“Apakah kamu hanya akan berdiri di sana tanpa mengatakan apa-apa, Laura?” Jason ingin tahu, masih memelototiku dan Gideon dengan tajam. “Sepertinya kalian sangat bersenang-senang sampai tidak sempat memperhatikan anakmu hanya untuk petualangan yang sia-sia,” tuduhnya lagi.Aku merasa tangan Gideon menjadi kaku di dalam genggamanku dan dia melangkah maju. “Kusarankan kamu menenangkan dirimu, Tuan, karena aku tidak akan membiarkanmu menghina kehormatan wanita ini selagi ada aku di sini,” katanya, menegur Jason dengan datar, rahangnya terkatup rapat dan tatapan matanya terlihat berbahaya.“Kamu pikir kamu siapa, menyuruh-nyuruh?” balas Jason dengan dagu yang menaik dan dada yang membusung.Aku harus menengahi mereka berdua. “Baiklah, tolong tenangkan diri kalian,” pintaku sambil mengacungkan tanganku. Setelah itu, aku menatap Gideon, berbicara dengan lembut padanya, “Biarkan aku menangani ini, kumohon. Aku tahu bagaimana harus menangani dia,” pintaku padanya. Aku bisa melihat ja
Baca selengkapnya

Bab 208

LauraSuzy dan aku sedang menyiapkan makan malam. Dia mencuci piring kotor dan aku sedang mempersiapkan salad sementara lasagna-nya sudah hampir siap. Dari dapur yang terbuka tempat kami berada, kami bisa melihat Jason dan Gideon duduk di sofa sambil berbincang dengan pelan sementara Anna melompat di depan televisi, mengikuti tarian kartun yang dimainkan di layar. Apakah kedua pria dewasa itu hanya berbincang atau sedang mengancam satu sama lain dengan ramah? Aku sudah memperjelas bagi mereka bahwa aku tidak ingin melihat mereka bertengkar di sana di depan Anna sama sekali.“Bagaimana menurutmu?” tanyaku pada Suzy dengan pelan sambil mengarahkan kepalaku ke arah kedua pria yang sedang duduk di sofa.“Kurasa apa yang Jason lakukan itu memalukan. Menggunakan anak itu untuk mendekatimu? Praktik kuno itu sangat salah sampai rasanya memalukan,” katanya, terkekeh.“Iya, ‘kan? Kupikir juga begitu,” komentarku sambil mengaduk salad dengan sendok kayu.“Aku harus memberi selamat pada Gideo
Baca selengkapnya

Bab 209

Laura“Makan malamnya enak. Aku senang makan malam bersama temanmu, putrimu, dan kamu,” kata Gideon sambil tersenyum. Kami berada di tempat parkir gedungku dan dia sedang berpamitan supaya dia bisa pergi. “Kenapa dia terus melihat kita?” tanyanya, menunjuk ke belakangku dengan dagunya.Aku melihat ke belakangku. Jason menyandarkan tubuhnya pada mobilnya, lengannya menyilang seraya dia memperhatikan Gideon dan aku berbincang. Setelah makan malam, kami berbincang selama beberapa jam sampai Anna tertidur. Aku menyuruh Jason untuk meninggalkan rumahku, tapi dia bilang dia perlu mengatakan hal yang penting padaku dan dia akan menungguku berpamitan dengan Gideon.Sekarang, aku menghela napas dengan keras dan perlahan mengusap lenganku. “Yah, kamu ingin bertemu dengan mantan suamiku, ‘kan? Karena kamu sudah bertemu dengannya, bagaimana pendapatmu tentang dia?” tanyaku.Dia terkekeh, memasang ekspresi wajah mengejek. “Dia adalah makhluk ternarsistik dan egois di dunia, tapi aku bisa membay
Baca selengkapnya

Bab 210

“Iya, dia mungkin seperti itu, tapi kamu tahu hatimu lemah untuk orang-orang seperti Will, orang yang intens sepertiku. Itulah kenapa kamu jatuh cinta padaku dan menikahiku,” ujarnya padaku. Jason dan aku pernah membicarakan karakter di salah satu buku fantasi yang kusukai dan dia berakhir mengatakan bahwa aku akan selalu memilih Will karena dia adalah karakter yang paling mirip dengannya. Hari itu, aku menyetujuinya karena aku berharap hubungan kami akan berjalan dengan baik lagi.“Yah, Will sangat melukaiku, jadi mungkin kali ini aku harus memberi Jem kesempatan” jawabku, yakin dengan perkataanku. “Omong-omong, apa yang kamu ingin katakan padaku?” tanyaku untuk merubah topik.Jason menghela napas dan memasukkan tangannya ke dalam saku. “Ini tentang Kinan. Kudengar dia kembali,” katanya. Aku bahkan tidak tahu apakah Kinan telah meninggalkan kota ini atau tidak, karena aku tidak peduli apa yang sedang dia lakukan. Dia dan aku tidak pernah berteman dan meskipun kami akhirnya sempat be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
27
DMCA.com Protection Status