Home / Romansa / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 311 - Chapter 320

460 Chapters

Bab 311

Ah, bahkan soal Guntur. Dia hanyalah seorang anak-anak, tapi aku malah menyakitinya, sampai aku tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki yang sudah kurusak. Dia darah dagingku sendiri, tapi aku malah sekeras mungkin kabur darinya. Aku merasa malu ketika kupikirkan apa yang sudah kulakukan padanya. Aku ingat bagaimana Ava membela Noah mati-matian. Bagaimana dia siap bertarung denganku deminya. Aku ingat bagaimana sorot matanya membara. Dia siap melakukan apapun untuk melindungi anaknya, tapi aku malah menyakiti anakku sendiri. “Waktuku tidak banyak, Emma.” Suara tajamnya membawaku kembali ke kenyataan. “Aku berjalan-jalan dan berakhir di sini,” lirihku dengan merasa canggung. Terakhir kali kulihat dia adalah ketika dia berkata bahwa dia sudah usai berurusan denganku. Aku tidak begitu mengenal Calvin, dan sekarang aku merasa canggung di sekitarnya. Di luar fakta bahwa kami pernah tidur bersama, kami itu sebenarnya orang asing. “Bukannya sudah kukatakan bahwa aku tidak mau melihatmu
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 312

Ruby dan Calista seharusnya datang beberapa menit lagi, tapi aku tidak bisa tenang. Sejujurnya, aku tidak tahu mengapa aku begitu gugup. “Ava, haruskah kupersiapkan minuman dan makanan ringan untuk tamumu?” tanya Teresa sambil berjalan ke ruang tamu. Aku menganggukkan kepalaku. “Boleh, ide bagus. Terima kasih.”Liliana tidur dengan tenang di ranjang lipatnya. Noah di sekolah, dan Rowan bekerja. Aku menghela nafas dengan frustasi. Noah masih kesal padaku karena memaksanya mengundang Shella ke pesta ulang tahunnya. Dia tidak bicara padaku. Ketika aku bertanya atau berbincang dengannya, dia hanya menatapku dengan tajam. Perilaku dan sikapnya semakin membuatku kesal. Aku mengerti dia tidak menyukai gadis itu, tapi menolak untuk mengundangnya saat yang lain hadir di pestanya itu benar-benar kejam. Aku tidak mau memiliki putra yang seorang pembenci. Selain itu, dia tidak harus berbicara atau berinteraksi dengannya. Aku yakin pasti ada banyak anak-anak di sana nanti yang akan menyibukkann
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 313

“Benar, tapi anakmu nanti juga akan rupawan ... maksudku, kamu cantik dan Travis, di luar sifatnya, dia seksi sekali,” sahut Calista. “Kamu belum melihatnya telanjang. Pria itu benar-benar pahatan sempurna,” ujar Ruby dengan senyum miringnya. Aku menggaruk hidungku. “Kumohon berhentilah,” mohonku padanya. Kami memang bukan saudara kandung, tapi seumur hidupku, kukenal dia sebagai kakakku. Mendengar Ruby membicarakan ini tentangnya membuatku ingin terjun bebas saja. Dia menatapku dan tertawa, tapi dia tidak melanjutkan topik ini. Aku berbalik pada Calista. “Bagaimana denganmu?”“Sepertinya kamu harus coba mengencani Gabriel,” saran Ruby. Calista terlihat mengernyitkan dahi, lucu sekali. “Keren bukan kalau kita semua mengencani ketiga sahabat itu?”“Tidak, terima kasih. Gabriel itu pemain wanita, astaga. Katanya dia ada wanita baru setiap minggunya. Selain itu, dia bukan tipeku,” dia berhenti sejenak. “Ditambah, aku tidak ada waktu untuk berkencan atau untuk berada di hubungan serius
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 314

“Jadi, menurutmu aku harus apa?” tanya Calista sambil melihat ke kami berdua dan menunggu jawaban. “Oke, hal pertama. Apakah kamu menginginkannya?” tanyaku dengan penasaran. Itulah pertanyaan pertama yang harus ditanyakannya pada dirinya sendiri. Kami tidak akan membicarakannya lebih lanjut sampai dia menjawab pertanyaan itu. “Yah, aku benar-benar tertarik padanya, tapi aku tidak tahu apakah aku harus terlibat dengannya. Polisi masih mengejarnya, dan aku tidak mau hubungan ini akan menjadi pedang bermata dua dan menghancurkan segala yang sudah kukerjakan,” jawabnya setelah beberapa saat. Aku mengerti apa yang dimaksud olehnya. Reaper bukan orang biasa. Dia seorang kriminal, yang berarti terlibat dengannya akan ada konsekuensi besar menunggu, dan itu membuatku bertanya-tanya apa yang kupikirkan sampai aku berteman dengan pria itu. Aku paham bahwa dia adalah pamannya Liliana, tapi pria itu berbahaya dan dikejar oleh polisi. “Menurutku kamu harus mencobanya. Tidurlah bersama denganny
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 315

“Betulkah?” tanya Ruby dengan terkejut. “Iya,” jawabku. “Aku mengobrak-abrik lemariku hari ini untuk bersiap, dan tidak ada yang pantas untuk dipakai kencan. Aku bahkan tidak memiliki gaun pendek hitam.”Jujur saja, ini mengejutkan. Aku mengingat satu ingatan bersama Ethan. Kami berkencan dan aku memakai dress ketat yang cantik berwarna merah. Bukannya aku berencana memakai itu, tapi itu tidak ada di lemariku. Di sana hanya ada jins dan gaun musim panas.“Jangan khawatir, teman kami yang terkasih. Kami akan membantumu. Ah, sepertinya kita harus berbelanja,” ujar Calista dengan riang. Itu terdengar menyenangkan, tapi aku tidak bisa melupakan Liliana. Aku tidak mau membawanya berbelanja, sebab kita semua tahu bahwa berbelanja itu lama dan melelahkan, aku juga tidak mau meninggalkannya sendirian di sini.“Aku tidak tahu,” gumamku sambil menggigit bibirku. Bukannya aku tidak memercayai Teresa, tapi aku merasa tidak nyaman kalau meninggalkannya bersamanya. Aku tidak masalah kalau ada No
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 316

“Tentu.”Setelah itu, dia memutus sambungan. Aku menghela nafas, merasa kecewa dia tidak menawarkan solusi. Dalam titik ini, aku berpikir aku akan menerima tawaran Calista atau kami akan pergi bersama Liliana, yang mana akan memusingkan. Berbelanja bersama bayi memang memusingkan. Aku membawa ponselku bersamaku dan aku menuruni tangga. Liliana masih tertidur, dan Ruby serta Calista berbincang. Makanan ringan yang dibawakan Teresa sudah hampir habis. “Jadi, apa katanya?” tanya Ruby setelah menelan biskuit. Aku menjawabnya sambil mengedikkan bahu. “Tidak banyak. Dia hanya menyuruhku menunggu sampai dia terpikir akan sesuatu.”Aku duduk dan mengambil sepotong biskuit. Aku memakannya dan mengunyahnya sambil hampir mendesah akan seberapa enaknya biskuit ini. Teresa berkata padaku bahwa dia menggunakan resep rahasia yang diwariskan dari nenek buyutnya. Aku belum menerornya untuk memintanya berbagi resep rahasia itu padaku. “Astaga, Teresa benar-benar jago memasak. Rasanya enak sekali,” p
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 317

“Ambil ini,” perintahnya sambil memberiku kartu kreditnya yang merupakan black card. Aku menatap kartu itu dengan tidak yakin. “Rowan ...”“Ambillah, Ava. Kamu istriku sekarang, yang berarti apa yang menjadi milikku juga milikmu. Kamu mungkin memiliki uang, tapi selama kita bersama, kamu tidak boleh menggunakannya.”Aku mengerutkan dahiku dengan bingung, lalu pandanganku beralih dari kartu itu ke dirinya. Aku tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya dengan ‘Aku memiliki uang’. Aku tidak ada waktu untuk menanyakan itu atau mendebatnya, sebab dari caranya melihatku, aku tahu dia akan bersikukuh. “Baiklah,” gumamku sambil mengambil kartu itu. “Terima kasih.”Aku tidak berencana untuk menggunakannya, tapi dia tidak perlu tahu itu, ‘kan? Setelah mengucapkan selamat tinggal, aku pergi dari rumah kami. Kami bertiga pergi pakai satu mobil, dan satu dari pengawal menyupir kami ke mall. Aku benar-benar merasa senang dan rasa senang itu tidak tertahankan. Segera saja, kami sampai, dan setelah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 318

Aku mematut diriku di depan kaca, merasa senang akan penampilanku. Rambutku digelung ke bawah dan sisa rambut yang diombak dan membingkai wajahku. Malam ini, aku mau terlihat berbeda, sebab ini kencan pertamaku dengan Rowan, jadi aku memutuskan terlihat sopan tapi seksi. Aku mengenakan riasan mata dengan aksen gelap dan lipstik merah. Untuk gaunku, aku memilih gaun hitam selutut. Leherku dilingkari dengan kain tipis di gaun itu. Gaun itu menunjukkan cukup sedikit belahanku, cukup untuk terlihat menggoda, tapi tidak terlihat murahan. Punggungku terbuka dan aku yakin akan membuat pria manapun menggila. Aku terus mematut diriku saat aku mengelus kain itu. Gaun ini memperjelas lekuk tubuhku, dan karena aku baru melahirkan, aku cukup berisi di tempat yang benar. “Ya ampun, sayang. Kalau aku belok, pasti aku akan segera melahapmu,” puji Ruby dengan riang. “Seksi sekali dirimu. Bahkan model papan atas tidak ada apa-apanya.”“Benar,” sahut Calista. Mereka sudah pergi beberapa jam lalu. Kam
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 319

Perjalanan kami tidaklah lama, dan selain dari perbincangan kecil kami, kami banyak terdiam. Untuk kali pertama dari yang bisa kuingat, keheningan di antara kami ini terasa nyaman. Pada beberapa kesempatan langka ketika kami berkendara bersama, Rowan selalu berusaha keras untuk mengabaikanku, sementara aku mencoba sekuat tenaga untuk mengajaknya bicara. Akibatnya, suasana selalu terasa canggung dan aneh. “Mengapa kamu tersenyum?” tanyaku saat dia keluar dari mobil untuk membantuku turun. Senyumnya seharusnya jadi senjata pemusnah massal untuk wanita. Tentu, dia tampan, tapi ketika Rowan tersenyum, penampilannya seolah naik ke level yang lebih tinggi. “Apa aku tidak boleh senang karena sedang mengajak wanitaku pergi?” tanyanya dengan kepalanya sedikit ditolehkan ke arahku. Entah kenapa aku tertawa kencang. Padahal aku bukan tipe wanita yang suka tertawa seperti itu. Aku tidak pernah melakukannya seumur hidupku. Bahkan, aku dulu merasa jijik ketika melihat wanita dewasa tertawa
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 320

Aku melihat ke arah luar dan terkesiap. Tempat ini benar-benar lebih dari kata cantik. Tempat ini merupakan ruang terbuka dengan hamparan rumput hijau yang subur dan mungkin puluhan bunga yang berbeda. Tapi bukan itu yang paling aku sukai. Yang membuatku jatuh cinta adalah pemandangannya. Ribuan bintang bergemerlapan di langit, seolah-olah merestui kencan ini.“Apakah kamu menyukainya?” tanya Rowan, dan aku hanya bisa mengangguk.Perlahan aku keluar dari mobil, lalu menghirup udara segar dan menikmati pemandangan yang begitu memukau. Aku berjalan hampir ke tepi dan melihat ke kota di bawah. Bagaimana Rowan menemukan tempat ini, aku tidak tahu, dan aku juga tidak peduli.Aku menutup mata, merasakan semua kekhawatiranku menghilang. Ini benar-benar suasana yang aku suka. Aku jatuh cinta dengan tempat ini.Saat aku berbalik, aku melihat Rowan sudah menyiapkan segalanya. Ada selimut dan keranjang piknik yang aku kira berisi cokelat, stroberi, dan anggur. Juga ada makanan yang kami pesan tad
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
46
DMCA.com Protection Status